Jowonews

RSMS Purwokerto Luncurkan Layanan Telemedis #Say-doc

PURWOKERTO, Jowonews.com – Rumah Sakit Umum Daerah Prof Dr Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto meluncurkan layanan telemedis untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam berkonsultasi dengan dokter spesialis tanpa harus datang ke rumah sakit di tengah pandemi COVID-19. “Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung kurang lebih 3 bulan sehingga ada pembatasan aktivitas atau mobilitas masyarakat untuk memutus rantai penyebaran COVID-19,” kata Direktur RSMS Purwokerto dr Tri Kuncoro, MMR saat peluncuran layanan telemedis di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa. Ia mengatakan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/Menkes/303/2020 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, mendorong RSMS Purwokerto membuat terobosan baru untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya layanan dokter spesialis. Dalam hal ini, kata dia, masyarakat yang membutuhkan pelayanan dokter spesialis tersebut dapat memanfaatkan layanan telemedis  tanpa harus hadir secara fisik ke rumah sakit sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. “Layanan telemedis ini kami namakan #Say-doc, yakni Satu Layar Ngobrol dengan Dokter. Layanan telemedis dilakukan antara dokter dan pasien, bisa juga antara dokter dan dokter lain,” katanya. Menurut dia, hasil pelayanan telemedis dicatatkan dalam catatan medik digital sebagai dokumen rekam medik yang dijaga kerahasiaannya dan digunakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Ia mengatakan kewenangan dokter dalam telemedis adalah melakukan anamnesa yang mencakup keluhan utama, penyerta dan riwayat penyakit pasien, serta informasi terkait lainnya dapat ditanyakan dokter kepada pasien atau keluarga pasien. “Pemeriksaan fisik tertentu dilakukan secara audiovisual. Penegakan diagnosis dapat dilakukan melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan penunjang sebelumnya. Dokter dapat memberikan resep sesuai dengan diagnosis yang ditegakkan,” jelasnya. Lebih lanjut, Kuncoro mengatakan layanan #Say-doc tersebut terintegrasi dengan layanan berbasis web dan Android yang selama ini telah digunakan oleh kurang lebih 97 persen pelanggan RSMS Purwokerto, yaitu RSMS-Online. Menurut dia, masyarakat yang membutuhkan layanan tersebut dapat melakukan registrasi melalui web atau Android RSMS-Online, pilih tanggal dan hari yang diinginkan dalam rentang 7 hari sampai 1 hari sebelum pelayanan. “Apabila telah tereglstrasi maka pada hari dan jam yang ditentukan RSMS akan kontak melalui panggilan video pada aplikasi WhatsApp. Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter langsung dan apabila membutuhkan terapi maka pasien bisa menentukan pilihan, apakah obat akan diantar atau cukup dengan resep untuk bisa membeli di apotek terdekat. Jika radius rumah pasien dengan RSMS berjarak kurang dari 15 kilometer, biaya antarnya gratis,” katanya. Kendati demikian, dia mengakui layanan #Say-doc untuk sementara baru melayani pasien berbayar atau umum sambil menunggu beberapa asuransl yang nantinya akan memberikan jaminan pada pelayanan telemedis. Menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan BNI sebagal mitra untuk transaksi pembayaran sebelum melakukan telemedis dan akan menyusul dengan bank lainnya sebagai bentuk dukungan kemudahan bertransaksi. “Sebagai permulaan, beberapa klinik yang dibuka untuk telemedis adalah Klinik Penyakit Dalam, Klinik Bedah Urologi, Klinik Bedah Saraf, Klinik Paru, Klinik Jantung dan Klinik Kesehatan Jiwa,” katanya. Ia mengharapkan layanan telemedis berbasis rumah sakit yang pertama di Indonesia itu dapat menjadi solusi yang dinanti oleh masyarakat luas di Banyumas khususnya dan Indonesia pada umumnya karena dunia tidak lagi berbatas. Sementara itu, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSMS Purwokerto Yunita Dyah Suminar, SKM, MSc, MSi mengatakan berdasarkan informasi, hingga saat ini belum ada layanan telemedis di Indonesia yang berbasis rumah sakit. “Informasi yang kami terima, Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, baru akan meluncurkan layanan telemedis pada bulan Juni, sehingga lebih dulu RSMS,” katanya. Menurut dia, layanan telemedis atau #Say-doc itu terintegrasi dengan RSMS-Online sehingga tidak akan mengganggu pelayanan terhadap pasien yang datang secara fisik di rumah sakit karena antreannya mengikuti alur yang ada dan sesuai dengan jadwal praktik dokter. Dia mengakui jika #Say-doc belum bisa melayani peserta BPJS Kesehatan maupun asuransi lainnya sehingga mereka saat memanfaatkan layanan telemedis tersebut tetap harus membayar seperti pasien umum, yakni sebesar Rp80.000. Akan tetapi ketika peserta BPJS Kesehatan dan asuransi lainnya harus menjalani tindakan seperti operasi setelah berkonsultasi dengan dokter melalui #Say-doc, kata dia, tindakan medis tersebut dapat diakomodasi oleh BPJS Kesehatan maupun asuransi lainnya.  (jwn5/ant)

RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Layani Pemeriksaan Sampel “Swab” COVID-19

PURWOKERTO, Jowonews.com – Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Jawa Tengah  saat ini melayani pemeriksaan sampel “swab” dari pasien dalam pengawasan COVID-19 dengan menggunakan tes Polymerase Chain Reaction (PCR), kata Direktur RSMS Purwokerto dr Tri Kuncoro, M.M.R. “Layanan tes PCR untuk memeriksa swab ini mulai beroperasi pada tanggal 11 Mei 2020,” katanya didampingi Wakil Direktur Penunjang dan Pendidikan RSMS Purwokerto Nurrekta Yuristrianto, D.C.N, M.Kes. di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa. Menurut dia, alat tes PCR tersebut merupakan hasil modifikasi dari alat GeneXpert yang selama ini digunakan untuk pemeriksaan tuberkulosis (TBC) di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu. Dalam hal ini, kata dia, Kementerian Kesehatan sudah merekomendasikan penggunaan GeneXpert untuk pemeriksaan atau tes PCR di beberapa rumah sakit termasuk RSMS Purwokerto. Lebih lanjut, ia mengatakan GeneXpert yang dimiliki RSMS Purwokerto hanya terdiri atas empat modul. “Jadi dalam sehari hanya bisa melakukan 12 pemeriksaan untuk enam pasien, karena satu pasien itu harus menjalani dua kali pemeriksaan. Hasil pemeriksaan dapat diketahui dalam 45 menit hingga satu jam,” katanya. Ia mengatakan jika dalam pemeriksaan pertama dan kedua hasilnya negatif, berarti pasien tersebut negatif dari COVID-19.Akan tetapi jika pemeriksaan pertama hasilnya positif dan pemeriksaan kedua hasilnya negatif, kata dia, pihaknya akan mengirim sampel swab pasien tersebut di laboratorium lain, yakni di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) Yogyakarta. “Kami sudah tiga kali mendapatkan bantuan dari Kemenkes berupa cartridge untuk GeneXpert tersebut, masing-masing sebanyak 60 unit. Hingga saat ini, kami sudah melakukan 130 pemeriksaan,” katanya. Selain untuk PDP dan pasien positif COVID-19 di RSMS Purwokerto, kata dia, pihaknya juga melayani pemeriksaan swab dari pasien di sejumlah rumah sakit yang ada di Kabupaten Banyumas, yakni RSUD Banyumas, RSUD Ajibarang, RS St Elisabeth Purwokerto, RST Wijayakusuma Purwokerto, RS Hermina Purwokerto, RS Wiradadi Husada Purwokerto, RS Siaga Medika Purwokerto, dan RS Dadi Keluarga Purwokerto. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas, hingga hari Selasa (26/5), pukul 12.31 WIB, di Kabupaten Banyumas secara keseluruhan terdapat 63 pasien positif COVID-19 yang terdiri atas 43 orang dinyatakan sembuh, 3 orang meninggal dunia, dan 17 orang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Selain itu, jumlah PDP di Kabupaten Banyumas secara keseluruhan sebanyak 252 orang yang terdiri atas 210 orang dengan hasil tes negatif COVID-19, 16 orang meninggal dunia, dan 13 orang masih dirawat (menunggu hasil tes). (jwn5/ant)

RSMS Purwokerto Salurkan Ribuan Paket Sembako untuk Keluarga Miskin

PURWOKERTO, Jowonews.com – RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto menyalurkan ribuan paket sembako untuk keluarga miskin dari berbagai kelurahan/desa di sekitar rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu. “Penyaluran paket sembako ini rutin kami gelar setiap momentum bulan Ramadhan dan kebetulan berbarengan dengan kejadian pandemi COVID-19,” kata Direktur RSMS Purwokerto dr. Tri Kuncoro, M.M.R. didampingi Kepala Bagian Umum dr. Veronica Dwi Winahyu di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu. Ia mengatakan ribuan paket sembako tersebut telah disalurkan dalam dua tahap, yakni pada hari Rabu (6/5) dan Jumat (8/5). Dalam hal ini, kata dia, paket sembako tersebut disalurkan untuk warga miskin di sekitar RSMS Purwokerto yang meliputi wilayah Kelurahan Berkoh, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, dan Desa Pamijen, Kecamatan Sokaraja. Selain itu, lanjut dia, bantuan paket sembako tersebut juga disalurkan untuk warga miskin di sekitar Paviliun Abiyasa Unit Geriatri RSMS Purwokerto yang meliputi Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto Timur, dan Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat. “Paket sembako tersebut juga kami salurkan untuk warga miskin di desa binaan RSMS Purwokerto, yakni Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, dan Desa Karangnanas, Kecamatan Sokaraja,” katanya. Ia mengharapkan bantuan berupa paket sembako tersebut dapat meringankan beban warga miskin yang sedang melaksanakan ibadah bulan Ramadhan di tengah pandemi COVID-19. Lebih lanjut, Kepala Bagian Umum RSMS dr. Veronica Dwi Winahyu mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Bank Jateng, BNI, BRI, dan KPRI Sehat untuk menyalurkan 2.200 paket sembako untuk warga miskim di sekitar RSMS Purwokerto. “Dari Baznas RSMS Purwokerto juga menyalurkan 1.800 paket sembako, 1.500 paket di antaranya dibagikan saat telah memasuki bulan Ramadhan, sedangkan yang 300 paket dibagikan sebelum Ramadhan,” jelasnya. Menurut dia, Baznas RSMS Purwokerto juga memberikan bantuan berupa 319 paket bantuan keuangan sebagai stimulus bagi warga miskin di sekitar rumah sakit termasuk tukang becak, tukang parkir, dan sebagainya. Di samping itu, kata dia, Baznas RSMS Purwokerto juga membagikan makan siang untuk penunggu pasien sebanyak 400 nasi bungkus per hari selama empat hari. “Pembagian makan siang untuk penunggu pasien ini dilaksanakan Baznas sebelum bulan Ramadhan,” katanya. (jwn5/ant)

RSMS Purwokerto Isolasi Satu Pasien Asal China

PURWOKERTO, Jowonews.com – Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto di Kabupaten Banyumas menempatkan satu pasien berusia 29 tahun asal China yang diduga terinfeksi virus corona baru di ruang isolasi khusus. “Pasien yang masih diisolasi itu yang dari Cilacap,” kata Direktur RSMS Purwokerto Tri Kuncoro usai simulasi penanganan kasus infeksi virus corona di Purwokerto, Senin, lalu menambahkan bahwa pasien dalam keadaan baik. Ia mengatakan, rumah sakit masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan untuk mengetahui apakah pasien tersebut terinfeksi virus corona baru. Sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap menyatakan bahwa seorang anak warga China yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap dirujuk ke RSMS Purwokerto karena mengalami demam, batuk, dan pilek sejak 26 Januari 2020. Menurut hasil penyelidikan Dinas Kesehatan, pekerja asal China yang anaknya sakit pada 28 Desember 2019 cuti untuk pulang ke Wuhan, China, dan pada 21 Januari 2020 mengajak istrinya dan anaknya yang bermukim di Shanghai ke Indonesia. Sesampainya di Purwokerto pada 22 Januari, mereka dijemput oleh sopir perusahaan dan diantar ke hotel. Tapi pada 26 Januari anak pekerja itu mengalami gejala serupa gejala flu. Simulasi Penanganan​​​​​ RSMS selaku rumah sakit rujukan melakukan simulasi penanganan kasus infeksi virus corona dalam upaya meningkatkan kesiapan menangani kasus infeksi virus baru tersebut, yang telah menimbulkan wabah di bagian wilayah China dan menyebar ke sejumlah negara. Dalam simulasi yang digelar bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas itu, petugas rumah sakit mempraktikkan penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus corona, dari mulai dari pasien datang hingga menjalani penanganan lanjutan. “Kita ingin melakukan segala sesuatunya terkait dengan penanganan atau kewaspadaan dini menggunakan dengan cara-cara yang standar, baik itu penggunaan APD (Alat Pelindung Diri), penggunaan alat transportasinya, dan juga pada saat di dalam rumah sakit, standar ruang isolasi, kita persiapkan dengan sebaik-baiknya,” kata Tri. (jwn5/ant)

RSMS Purwokerto Dijadikan Percontohan Integrasi Sistem Informasi dengan BPJS Kesehatan

PURWOKERTO, Jowonews.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebagai bagian dari proyek percontohan integrasi sistem informasi rumah sakit dengan BPJS Kesehatan. “Kami (dari) BPJS Kesehatan bersama Ketua Umum Persi (Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia) ke sini dalam rangka tindak lanjut komitmen kami bersama Persi untuk semakin meningkatkan pelayanan di masyarakat, khususnya di rumah sakit,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris di RSMS Purwokerto, Jumat. Ia mengatakan salah satu komitmen BPJS Kesehatan bersama Persi adalah terus memastikan rumah sakit mitra BPJS Kesehatan menyediakan displai tempat tidur sehingga masyarakat tahu persis ketersediaan tempat tidur di RS. Selain itu, kata dia, pihaknya juga ingin memastikan displai tempat tidur tersebut selalu diperbarui dengan baik. Menurut dia, mulai saat ini juga ada displai tindakan karena masyarakat selalu bertanya mengapa operasi dilakukan satu-dua bulan lagi sehingga ada kekhawatiran akan terjadi apa-apa. “Ini yang akan kami sampaikan, kami perlihatkan, tadi dilihat di sini ada tindakan bedah mulut itu baru bisa dioperasi tanggal 26 bulan 2. Artinya, dua bulan lagi, nah untuk masyarakat nanti ada keterangan bahwa tindakan ini memang menunggu dua bulan lagi tidak berpengaruh terhadap gejala penyakit dan yang lain, sehingga tidak terjadi kegelisahan di masyarakat,” katanya.  Lebih lanjut, Fachmi mengatakan oleh karena sistem teknologi informatika di RSMS Purwokerto telah terbangun lama termasuk rujukan dalam jaringannya (daring/online) dan BPJS Kesehatan sedang membangun sistem registrasi daring di fasilitas kesehatan, sehingga diintegrasikan semuanya mulai dari A sampai Z. Dengan demikian, kata dia, masyarakat peserta BPJS Kesehatan yang akan berobat di fasilitas kesehatan bisa mendaftar dari rumah. “Jadi, kita selalu menghadapi persoalan, pasien BPJS itu antrenya lama, menunggunya lama, karena memang datang bersamaan pada jam yang sama,” katanya. Ia mengatakan dengan adanya registrasi secara daring, pasien akan datang pada jam yang telah ditentukan, selain itu rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) pun sudah daring sehingga pasien pun makin ada kepastian layanan. Oleh karena itu, dia menyampaikan terima kasih kepada RSMS Purwokerto yang telah sangat terbuka dengan menginformasikan berbagai hal termasuk tindakan operasi kepada masyarakat. Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur RSMS Purwokerto Yunita Dyah Suminar mengatakan integrasi sistem tersebut tujuannya untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat. “Jadi, mudah, cepat, dan murah itu adalah wajib dalam pelayanan publik, itu yang pertama. Kami punya aplikasi RSMS Online, BPJS punya Mobile JKN, kenapa harus satu-satu, kenapa tidak kita satukan supaya masyarakat lebih mudah menggunakan layanan tersebut, jadi dunia dalam satu genggaman. Saya kira itu satu inovasi atau kemajuan yang kita punya bersama-sama, bukan milik Margono, bukan milik BPJS, tapi milik masyarakat Indonesia,” katanya. Ketua Umum Persi Kuntjoro Adi Purjanto mengaku mengamati dan mencoba meyakini bahwa proses yang terjadi di rumah sakit adalah proses yang luar biasa. Menurut dia, hal itu tidak mudah dilakukan kalau pemimpin-pemimpin atau orang-orang yang ada di rumah sakit tidak mempunyai komitmen yang kuat terhadap perubahan perilaku untuk meningkatkan kinerja pelayanan kepada pasien. “Saya berharap sebagai Ketua Umum Persi, dari Rumah Sakit Margono Soekarjo di mana tadi ada integrasi RSMS Online dan Mobile JKN, dari sini untuk Indonesia,” katanya. (jwn5/ant)