Jowonews

6 Petugas Kesehatan RSUD Kudus Dikarantina Setelah Kontak dengan Pasien Positif

KUDUS, Jowonews.com – Enam petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, menjalani karantina setelah pernah melakukan kontak dengan pasien yang terkonfirmasi positif terjangkit COVID-19.  “Satu di antaranya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan sudah diisolasi sejak beberapa hari lalu,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kudus Andini Aridewi di Kudus, Minggu. Sementara lima tenaga medis lainnya kini berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan mulai dikarantina di mes RSUD Kudus yang sebelumnya dipakai untuk Akbid Kudus. Karantina tim medis tersebut, dilakukan karena sebelumnya mereka menangani pasien berstatus PDP asal Jepara yang dirujuk ke RSUD Loekmono Hadi pada 29 Maret 2020 dalam kondisi hamil. Dua hari kemudian, pasien tersebut dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang untuk penanganan lebih lanjut. Pada perkembangannya, pasien tersebut dilakukan tes swab tenggorokan dan hasilnya diketahui positif COVID-19. Sejumlah tenaga medis yang sempat menangani pasien tersebut, kemudian dilakukan tes cepat (rapid test) dan menjalani karantina. Hasil rapid test, salah satunya menunjukkan indikator positif, sedangkan penegakan diagnosis akan dilakukan tes swab. Hasil swab petugas medis yang berstatus PDP diketahui negatif, namun kembali dilakukan swab ulang sambil menunggu masa pemulihan. “Tim medis yang bertugas saat itu, sudah melengkapi dengan alat pelindung diri,” ujarnya. Sementara itu, Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Aziz Achyar membenarkan adanya tim medis yang dikarantina setelah kontak dengan pasien yang dinyatakan positif corona.  Demi menjaga keamanan petugas medis, maka semua petugas medis yang bertugas, khususnya di ruang IGD sebagai zona merah harus memakai APD lengkap untuk menghindari penularan virus corona. Pasien yang hendak melakukan operasi, kata dia, juga akan menjalani rapid test terlebih dahulu, meskipun tidak termasuk PDP guna meminimalkan penularan virus corona terhadap tim medis. (jwn5/ant)

Pasien di Ruang Isolasi RSUD Kudus Negatif Corona

KUDUS, Jowonews.com – Seorang warga yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Loekmono Hadi Kabupaten Kudus, Jawa Tengah karena mengalami gejala mirip terpapar virus corona akhirnya boleh pulang, setelah dinyatakan negatif virus corona. “Pasien dalam pengawasan tersebut mulai dirawat di ruang isolasi sejak tanggal 4 Maret 2010, sedangkan hari ini (12/3) diperkenankan pulang karena kondisinya sudah membaik,” kata Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Azis Achyar saat jumpa pers dengan dihadiri Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo dan Kepala Dinas Kesehatan Kudus Joko Dwi Putranto di Kudus, Kamis. Ia mengungkapkan warga yang dalam pengawasan tersebut dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes spesimen atau swap tenggorokan yang dilakukan hingga dua kali. Hasil tes spesimen pertama yang dikirim pada 4 Maret 2020 memang negatif, namun untuk memastikannya dilakukan pengambilan sampel swap tenggorokan untuk kedua kalinya pada 9 Maret 2020. Setelah hasil uji yang kedua kalinya di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dinyatakan negatif, kemudian pihaknya baru berani menyampaikan kepada masyarakat bahwa pasien yang diisolasi tersebut negatif virus corona. “Hasil uji yang kedua, kami menanyakannya langsung ke kepala Litbangkes Kemenkes dan hasilnya dinyatakan negatif,” ujarnya. Dalam rangka menjaga pasien tidak mengalami tekanan, disiapkan dokter jiwa dan di lokasi perawatan juga dilengkapi sarana yang lengkap agar pasien tetap nyaman. Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo mengingatkan masyarakat agar tidak khawatir yang berlebihan terhadap penyebaran virus corona. “Lebih baik mulai sekarang menerapkan pola hidup sehat,” ujarnya. Bagi masyarakat yang sedang sakit, katanya, disarankan memakai masker agar tidak menularkannya kepada orang lain. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Joko Dwi Putranto menambahkan meskipun pasien tersebut dinyatakan negatif corona, Dinkes Kudus akan tetap memantau kesehatannya beserta keluarganya. Seorang warga Kudus berusia 41 tahun dirawat di ruang isolasi RSUD Loekmono Hadi Kudus karena baru saja pulang dari Korea sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sejumlah penyakit menular, salah satunya penyakit virus corona (COVID-19). Standar penanganan pasien yang baru pulang dari luar negeri dengan keluhan sakit seperti itu, harus dievaluasi. Pasien mengaku pulang dari Korea pada 28 Februari 2020 dengan kondisi batuk dan panas sehingga harus ditangani dengan standar tinggi guna antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (jwn5/ant)

RSUD Kudus Siapkan Ruang Isolasi Pengidap Corona

KUDUS, Jowonews.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus menyiapkan ruang isolasi khusus untuk menangani pasien yang diduga terinfeksi virus corona baru (2019-nCov), yang telah menimbulkan wabah di bagian wilayah China dan menyebar ke sejumlah negara. Setelah peresmian ruang isolasi pada Sabtu tim medis RSUD Loekmono Hadi Kudus melakukan simulasi penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus corona, mulai dari ketika pasien diturunkan dari mobil ambulans hingga dibawa ke ruang isolasi khusus. Dalam simulasi itu, petugas medis mengenakan pakaian khusus yang menutupi semua anggota badan saat membawa masuk pasien yang diduga terserang virus corona baru ke ruang isolasi dengan dua tempat tidur. “Harapannya, ruang isolasi ini tidak pernah dipakai alias di Kabupaten Kudus memang tidak ada warga yang terjangkit virus corona,” kata Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo didampingi Direktur RSUD Loekmono Hadi Abdul Azis Achyar usai peresmian ruang isolasi. Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Azis Achyar menambahkan simulasi penanganan pasien terinfeksi virus corona merupakan bagian dari upaya mengantisipasi penularan virus yang telah menimbulkan wabah di Kota Wuhan, China, tersebut. Ia menekankan pentingnya kesiagaan mengantisipasi penularan virus corona mengingat kini mobilisasi orang dari satu negara ke negara lain semakin mudah. Hartopo mengatakan bahwa RSUD Kudus merupakan satu dari tujuh rumah sakit di Jawa Tengah yang ditunjuk untuk menyiapkan ruang isolasi khusus untuk menangani pasien yang diduga terjangkit virus corona tipe baru. Selain menyiagakan fasilitas kesehatan, ia mengatakan, pemerintah berupaya mencegah penyebaran virus corona dengan meningkatkan pemantauan terhadap warga yang datang dari luar negeri di bandara maupun pelabuhan. Alat pendeteksi suhu tubuh dipasang di bandara dan pelabuhan untuk mendeteksi kemungkinan masuknya pendatang dari luar negeri yang sakit. “Artinya, ketika saat masuk ke Indonesia sudah ada upaya pendeteksian, peluang ditemukan kasus warga Kudus terjangkit virus tersebut sangat kecil. Mudah-mudahan tidak ada,” kata Hartopo. (jwn5/ant)