Jowonews

Rumah Zakat Bantu Petani Sayur dan Warga yang Kekurangan Pangan

BLORA, Jowonews- Pandemi Covid-19 dampaknya terasa hingga di sektor pertanian. Hasil panen sayuran petani jatuh sehingga banyak petani yang merugi, karena hasil yang didapatkan tidak bisa menutup biaya produksi. Rumah Zakat lewat Program Action Fun Beli Beri mencoba ikut membantu petani disaat harga sayuran anjlok. Sayuran dari petani dibeli dengan harga pasar sehingga tidak merugi. Kemudian sayuran itu dikemas,untuk dibagikan kembali ke warga yang terdampak pandemi. Saat ini program tersebut sedang digelar Rumah Zakat Kabupaten Blora di Desa Sempu Kecamatan Kunduran. Siti Karyani Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat mengatakan melalui program Action Fun Beli Beri ini bisa membantu warga yang terdampak pandemi. “Kami ingin warga yang terdampak pandemi Covid-19 ini bisa tercukupi kebutuhan pangannya, dengan memberikan sayuran yang kami belidipetani,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Jowonews, Sabtu (24/10). Lebih lanjut ia katakan, Program Action Fun Beli Beri ini setidaknya ada dua hal yang penting. “Yang pertama petani yang terdampak dari pandemi sehingga harga anjlok. Yang kedua adalah mereka yang terdampak Covid-19 yang kekurangan bahan pangan,” pungkasnya.

Bantu Petani, Lembaga Filantrofi Ramai-Ramai Borong Panen Sayur

BLORA, Jowonews- Pandemi Covid-19 membuat para petani sayur terpukul. Saat panen justru mereka malah merugi. Salah satunya seperti yang dirasakan  petani sayur  di Desa Sempu Kecamatan Kunduran Kabupetan Blora. Mereka sulit menjual hasil panen.  “Produksi sayur melimpah, tapi daya beli masyarakat menurun. Hal tersebut membuat stok sayur melimpah, namun tidak terserap pasar sehingga petani merugi,” ujar Kepala Desa Sempu M. Lilik Zubaedi, Rabu (30/9). Siti Karyani Fasilitator Desa Bedaya Rumah Zakat mengaku miris dengan kodisi tersebut. Lembaga filantrofi tersebut mencoba meringankan kesulitan petani dengan membeli hasil panennya dengan harga layak. “Sayuran yang telah dibeli oleh Rumah Zakat ini diantaranya sawi, kangkung dan bayam. Sayuran ini akan kami bagikan secara gratis kepada masyarakat,’ kata Siti, dalam siaran persnya yang diterima Jowonews, Rabu (30/9). Menurutnya, selain membagikan sayur, pihaknya juga memberikan sembako dan masker kepada warga sekitar.  “Kami berharap bisa selalu membantu yang membutuhkan. Mari bantu sesama apapun caranya, bisa dengan uang, tenaga dan lainnya, ” kata dia.   Sementara itu Kepala Desa Sempu M. Lilik Zubaedi mengapresiasi program yang dilakukan oleh Rumah Zakat. Gerakan ini dinilai membantu para petani dari ancaman kerugian. “Bentuk perlawanan terhadap Corona bukan hanya dari aspek kesehatan, memastikan perputaran ekonomi tetap stabil pun sangat penting,” ujar Lilik. 11,5 Ton Aksi beli sayur untuk membantu petani saat panen juga dilakukan oleh lembaga filantrofi lain, Human Initiative (HI) Jateng. Dalam beberapa pekan terakhir, rata-rata 4 ton sayur rutin dibeli HI Jateng dari kelompok tani di Ngablak Magelang, dengan harga layak. Sampai dengan akhir pekan kemarin total sudah 11,5 ton sayur yang diserap dari petani. “Kami prihatin dengan kondisi petani saat panen ini. Harga jatuh. Bayangkan, harga tomat misalnya, cuma dihargai 500 per kilogram. Labu siam 1000. Kol cuma 1200. Modalnya saja tidak berhasil kembali,” kata Kepala Cabang HI Jateng Fatih Abdul Aziez kepada Jowonews. Hal ini mendorong pihak HI untuk membantu menyerap hasil panen petani, khususnya di Magelang. “Produknya dibawa ke Semarang, dibantu dipasarkan oleh para ibu-ibu majelis taklim di sana dengan sistem pre order,” ucap Aziez.  

Peringati HUT RI, Rumah Zakat Blora Bagikan Ribuan Masker

BLORA, Jowonews-  Banyak cara untuk merayakan HUT RI ke-75. Lembaga filantropi Rumah Zakat Blora memperingatinya dengan membagi-bagikan ribuan masker kepada masyarakat. Bekerja sama dengan  Fasilitator Desa Berdaya, Rumah Zakat Blora  membagikan 2147 masker gratis kepada warga di berbagai desa. Salah satunya di Desa Sempu Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora. Senin (17/8).  “Masker yang dibagikan adalah masker kain non-medis yang dapat dicuci dan digunakan secara berulang kali,” kata Siti Karyani dari Fasilitator Desa Berdaya melalui sisran persnya yang diterima Jowonews siang ini. Dia berharap “Gerakan Pakai Masker” dapat menginspirasi  masyarakat agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Sementara itu kepala Desa Sempu M.Lilik Zubaidi mengatakan, gerakan ini semoga dapat menginspirasi komunitas lain. Tidak hanya untuk membagikan masker tetapi lebih luas lagi, secara bersama-sama dan terus menerus mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan dengan selalu mengenakan masker.  Ia menegaskan, bahwa upaya menekan dan mencegah penyebaran Covid-19 tidak akan berhasil tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat.