Jowonews

Efek Corona, Pemkot Surakarta Gratiskan Uang Sewa Rusunawa

SOLO, Jowonews.com – Pemerintah Kota Surakarta menggratiskan uang sewa rumah susun sederhana yang dikelola daerah menyusul lesunya kondisi ekonomi akibat pandemi COVID-19. “Penggratisan ini mulai Mei-Agustus 2020,” kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Rabu. Ia mengatakan pembebasan yang sewa tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota tentang Pembebasan Biaya Sewa dan Retribusi selama Mei-Agustus 2020. “Sudah saya tanda tangani, berlaku dari tanggal 1 Mei-31 Agustus 2020,” katanya. Ia berharap kebijakan tersebut dapat meringankan beban masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah di tengah sulitnya ekonomi akibat pandemi ini. Ia mengatakan ada 10 tower rumah susun sederhana sewa di Kota Solo dengan jumlah penghuni 1.200 kepala keluarga. Seluruh penghuni ini merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Untuk seluruh tower, dikatakannya, di antaranya di Kerkov, Mojosongo A, B, C, Mangkubumen, Semanggi, Begalon I, Begalon II, dan Jurug. “Pembebasan biaya sewa ini berlaku untuk seluruh lantai,” katanya. Meski demikian, dikatakannya, para penghuni tetap harus membayar biaya listrik dan air ke PLN dan PDAM. (jwn5/ant)

Ganjar Sambangi Rusunawa Bagikan Sembako kepada Buruh saat Hari Buruh

Semarang, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan ribuan paket sembako kepada para buruh yang tinggal di rusunawa di beberapa daerah saat peringatan Hari Buruh Internasional di Semarang, Jumat, untuk meringankan beban warga akibat pandemi COVID-19. Sebanyak 864 paket sembako dibagikan kepada para buruh yang menempati Rusunawa Kudu, Kota Semarang, sedangkan di Rusunawa Gendanganak, Kabupaten Semarang, sebanyak 300 paket sembako, dan di Kabupaten Boyolali sebanyak 1.000 paket sembako. “Di rusunawa ini, 75 persen dihuni oleh buruh pabrik dan hampir semuanya sudah terdampak, ada yang di-PHK atau dirumahkan,” kata Mujiono (65), salah seorang buruh yang tinggal di Rusunawa Kudu. Dirinya mengaku sudah dua minggu dirumahkan dari pekerjaannya di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan sisa tabungan selama bekerja, digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Alhamdulillah dapat bantuan sembako dari Pak Gubernur. Bisa membantu kami yang terdampak corona ini,” ujarnya. Armi (35), karyawan salah satu perusahaan garmen di Kabupaten Semarang, mengaku sudah dua bulan dirumahkan tidak mendapatkan gaji sepeserpun karena berstatus tenaga kontrak. “Saya tidak dapat gaji pak, sudah dua bulan tidak gajian, padahal kebutuhan terus ada,” katanya kepada Ganjar. Hal senada disampaikan Ari Wibowo (45), buruh lain yang juga tinggal di Rusunawa Gendanganak. Kepada Ganjar, Ari yang sudah dirumahkan selama satu bulan dari perusahaannya, juga mengatakan tidak mendapatkan gaji. “Saya kerja di percetakan pak, tapi statusnya masih kontrak. Kawan-kawan yang sudah tetap, mereka meskipun dirumahkan tetap mendapat gaji,” ujarnya. Mendengar hal itu, Ganjar langsung meminta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jateng Sakina Rosellasari untuk menindaklanjuti hal itu. “Tolong laporan-laporan ini ditindaklanjuti. Dicarikan solusi yang baik dengan mengajak bicara kawan-kawan perusahaan tentang karyawan kontrak ini,” kata Ganjar. Terkait dengan penyerahan bantuan paket sembako ini, Ganjar menjelaskan bahwa dirinya mengunakan momentum Hari Buruh untuk membantu meringankan beban para buruh yang menjadi salah satu pihak terdampak pandemi COVID-19. “Momentum ‘May Day’ ini kita gunakan untuk saling membantu, daripada buruh pada demo, mengumpulkan masa itu kan berbahaya. Maka kami meminta buruh tidak usah aksi demo di peringatan ‘May Day’ ini, biarkan kami yang demo dengan membagi-bagikan bantuan kepada mereka,” ujarnya. Ganjar juga akan mengajak seluruh perusahaan di Jawa Tengah untuk gotong royong membantu para pekerjanya yang terdampak COVID-19, terutama yang terkena PHK atau dirumahkan. “Saya sedang komunikasi dengan para pemilik perusahaan untuk gotong royong. Paling tidak selama Ramadhan ini, para buruh yang di-PHK atau dirumahkan bisa tenang, mudah-mudahan bisa segera terealisasi,” katanya. (jwn5/ant)

Pemkot Semarang Gratiskan Retribusi Rusunawa dan PKL

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Kota Semarang membebaskan biaya sewa rusunawa dan retribusi PKL untuk tiga bulan ke depan sebagai bentuk upaya meringankan dampak ekonomi masyarakat akibat penyebaran COVID-19. “Sewa rusunawa di tujuh lokasi yabg terdiri dari 27 tower akan digratiskan untuk 3 bulan ke depan,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Senin. Retribusi pedagang kaki lima, lanjut sia, juga digratiskan untuk tiga bulan ke depan. Menurut dia, opsi menggratiskan biasa sewa dan retribusi tersebut bisa diperpanjang jika dalam tiga bulan ke depan belum ada tanda-tanda Corona akan mereda. Selain pembebasan sewa rusunawa dan retribusi PKL, kata dia, Pemkot Semarang juga mengeluarkan kebijakan memberi diskon tarif PDAM untuk tiga bulan. Menurut dia, berbagai kebijakan tersebut dilakukan sebagai upaya menanggulangi pandemi COVID-19 yang tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga ekonomi. Ia mengakui kelesuan ekonomi hampir di semua lini. Pemkot Semarang, lanjut dia, juga siap mengupayakan bantuan bahan kebutuhan pokok bagi kelompok-kelompok masyarakat yang terdampak penyebaran pandemi ini. (jwn5/ant)