Jowonews

Hari Ini, Hagia Sophia Kembali Gelar Shalat Jum’at

TURKI, Jowonews.com – Untuk pertama kalinya dalam 86 tahun terakhir,  gedung bersejarah Hagia Sophia di Turki akan menggelar shalat Jum’at pada hari ini (24/7). Gedung berusia 1500 tahun ini sebelumnya merupakan  katedral  yang dijadikan masjid dan kemudian museum. Selama shalat Jum’at berlangsung dan juga pada waktu shalat lainnya, mosaik dan lukisan Kristiani, termasuk Yesus dan Bunda Maria, akan ditutup tirai. Mekanisme tirai yang digunakan mirip dengan yang dipakai dalam industri film. Tidak ada satu pun paku yang akan digores di struktur beton itu, lapor harian Turki Hürriyet, sebagaimana dilansir BBC News.   Salat Jum’at bersejarah  ini rencananya akan dipimpin oleh Ali Erbaş ketua direktur keagamaan, Turki. 1000 orang jamaah diperkirakan akan memadati gelaran ibadah ini. , Undang Paus Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dikabarkan telah mengundang Paus Fransikus untuk menghadiri pembukaan masjid, lapor kantor berita Anadolou. Namun sejauh ini belum ada laporan bagaimana tanggapan Paus. Namun tanggal 12 Juli lalu, Paus mengatakan “sangat sedih” atas keputusan Turki menjadikan Hagia Sophia kembali menjadi masjid. Di tengah kekacauan dan pemberontakan di Timur Tengah pada 2011, Erdogan juga berupaya mengangkat posisi Turki sebagai kekuatan regional dan memimpin kelompok Muslim Sunni. Hagia Sophia  sendiri  dibangun pada abad keenam sebagai katedral. Namun dijadikan masjid pada 1453 ketika Ottoman atau Kekhalifahan Utsmaniyah, di bawah Mehmed II atau Sultan Muhammad al-Fatih menaklukkan Konstantinopel yang kemudian berganti nama menjadi Istanbul. Pada 1934, di bawah kepemimpinan Presiden Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Turki modern, setelah jatuhnya Ottoman, masjid itu dijadikan museum. Namun Jum’at (10/7) lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan  mengembalikan Hagia Sophia menjadi mesjid. Erdogan mengesahkan keputusan pengadilan Turki yang mengubah status salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO, Hagia Sophia, dari museum menjadi masjid. Menetapkan Hagia Sophia sebagai masjid, adalah petanda ke arah “mencapai pembebasan” masjid Al-Aqsa di Yerusalem, kata Erdogan bulan ini. Dewasa ini Hagia Sophia adalah situs wisata paling populer di Turki, menarik lebih dari 3,7 juta pengunjung per tahun.

Besok, Masjid Agung Keraton Surakarta Adakan Shalat Jumat

SOLO, Jowonews.com – Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mulai mengadakan Shalat Jumat tepatnya pada tanggal 12 Juni 2020. “Ini yang pertama dibuka setelah tutup akibat pandemi sejak tanggal 20 Maret 2020,” kata Sekretaris Masjid Agung Surakarta Abdul Basid di Solo, Kamis. Ia mengatakan pembukaan tersebut menindaklanjuti Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 10 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Penanganan COVID-19 di Solo. Ia mengatakan karena alasan yang sama, selama bulan Ramadhan kemarin, masjid tersebut juga meniadakan Shalat Jumat maupun kegiatan keagamaan yang lain. “Umat Muslim pada waktu itu diminta Shalat Jumat di rumah diganti dengan Shalat Zuhur,” katanya. Meski sudah mulai membuka tempat ibadah, pihaknya mengadakan shalat tersebut berdasarkan Perwali yang berisikan tujuh poin, salah satunya mengenai tempat ibadah harus membatasi pintu ke luar masuk untuk memudahkan pengawasan penerapan protokol kesehatan. “Selain itu juga melakukan pengaturan jumlah jamaah dan mempersingkat waktu pelaksanaan ibadah. Pada prinsipnya shalat Jumat besok kami berlakukan protokol kesehatan pencegahan COVID-19,” katanya. Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surakarta menyambut baik kebijakan normal baru yang dikeluarkan oleh pemerintah, terutama jika diikuti dengan dibukanya tempat-tempat ibadah. “Tentu masyarakat banyak yang minta agar tempat ibadah bisa kembali digunakan. Namanya beribadah kalau tidak di masjid kan rasanya kurang memenuhi tuntutan syariat. Salah satu yang dinamakan orang beriman adalah yang mau memakmurkan masjid,” katanya. Ia mengatakan normal baru tersebut menjadi jalan bagi masyarakat bukan hanya umat Islam tetapi juga umat agama lain untuk kembali menggunakan rumah ibadah, dengan syarat menggunakan protokol kesehatan sesuai arahan WHO. “Pada prinsipnya, meskipun hanya dibuka sebagian karena kondisi belum normal betul, kami selaku MUI menyambut dengan baik. Seraya menyerukan kepada umat agar apa yang diatur oleh ahli kesehatan betul-betul dipenuhi. Menggunakan tempat ibadah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan tetap dipenuhi,” katanya. (jwn5/ant)

MUI Larang Shalat Jumat Bergelombang

JAKARTA, Jowonews.com – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan MUI telah mengeluarkan fatwa tentang tidak bolehnya melaksanakan sholat Jumat secara bergelombang karena tidak ada alasan syariah kuat yang membolehkan Jumatan dibagi dalam shift. “Apalagi di dalam Al Quran kita diperintah Allah SWT bersegera ke masjid bila telah dipanggil melaksanakan shalat Jumat,” kata Anwar kepada wartawan di Jakarta, Selasa. Dia mengatakan bagi umat Islam yang berusaha menunda atau melambatkan waktu Jumatan maka sama saja dengan melalaikan ibadah mingguan wajib bagi Muslim laki-laki itu. Menurut dia, menunda-nunda penyelenggaraan shalat Jumat adalah tindakan yang sangat tercela dalam Islam. “Jadi dengan kata lain kita tidak boleh melakukan sholat Jumat di masjid yang orang sudah selesai melaksanakannya di tempat itu,” katanya. Maka dari itu, kata dia, sebaiknya kendala keterbatasan kapasitas tempat ibadah saat wabah COVID-19 tidak memicu pelaksanaan Jumatan secara bergelombang. “Alasan ‘physical distancing’ tidak kuat karena kita bisa dan dibolehkan oleh agama untuk menyelenggarakan sholat Jumat di luar masjid yang ada seperti di musholla, aula, ruang pertemuan, sekolah atau bangunan-bangunan yang ada di sekitar masjid tersebut yang kita ubah menjadi tempat sholat Jumat,” kata dia. Setelah lokasi yang bukan masjid dipakai Jumatan, kata dia, maka agar dirapikan dan dikembalikan fungsinya sebagaimana semula. “Kecuali kalau seandainya di daerah tersebut memang tidak ada lagi ruang yang bisa dipakai untuk shalat Jumat atau karena di negara itu ada hukum dan ketentuan yang melarang orang beribadah di luar tempat ibadah yang ada maka itu berarti keadaan benarlah yang memaksa kita untuk melakukannya secara bergelombang,” kata dia. Akan tetapi, dia mengatakan di Indonesia tidak ada keadaan yang membuat shalat Jumat dilaksanakan secara bergelombang. (jwn5/ant)

MUI Jateng Ingatkan Imbauan Tidak Shalat Jumat di Masjid Masih Belaku

SEMARANG, Jowonews.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menyebut imbauan agar tidak melaksanakan shalat Jumat di masjid saat pandemi COVID-19 di provinsi itu masih berlaku. “Belum ada tausyiah baru, masih berlaku yang lama,” kata Sekretaris Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Jawa Tengah Isdiyanto Isman di Semarang, Sabtu. Menurut dia, MUI belum bisa berpendapat soal adanya masjid yang sudah kembali menggelar shalat Jumat dengan menerapkan protokol kesehatan. Ia menjelaskan tausyiah MUI masih menyerukan untuk tidak shalat dahulu di masjid. “Mengganti shalat Jumat dengan shalat Dzuhur berjamaah,” katanya. Sebelumnya, Masjid Agung Semarang atau yang lebih dikenal dengan Masjid Kauman kembali menggelar shalat Jumat dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, setelah selama beberapa waktu ditiadakan akibat pandemi COVID-19. Pengurus masjid menerapkan protokol kesehatan terhadap jemaah yang akan melaksanakan shalat. Takmir Masjid Agung Semarang KH Hanif Ismail mengatakan animo jamaah yang melaksanakan shalat Jumat cukup tinggi. Menurut dia, protokol kesehatan sudah mulai diterapkan, termasuk antisipasi jika terjadi kerumunan saat selesai shalat. (jwn5/ant)