Jowonews

Sungai Serayu Meluap, Banyumas Banjir

PURWOKERTO, Jowonews- Akibat meluapnya Sungai Serayu, banjir melanda sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (3/12). “Lokasi yang tergenang banjir cukup banyak terutama di wilayah yang dekat dengan aliran Sungai Serayu. Kami masih melakukan pendataan,” kata kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Titik Puji Astuti. di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis. Ia mengatakan berdasarkan data sementara, banjir akibat luapan Sungai Serayu tersebut menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Kalibagor, Somagede, Patikraja, dan Rawalo. Sementara banjir di Kecamatan Kembaran, disebabkan oleh luapan Sungai Pelus yang merupakan Anak Sungai Serayu. “Bahkan, di Kecamatan Kembaran ada jembatan yang ambrol. Selain itu, sebuah jembatan di Kecamatan Purwojati juga dilaporkan putus,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Titik mengatakan tinggi genangan air di setiap lokasi bervariasi pada kisaran 30-100 centimeter. “Mungkin di beberapa lokasi sudah mulai surut,” katanya. Menurut dia, bencana banjir yang terjadi sejak Kamis (3/12) dini hari itu mengakibatkan pengungsian warga di sejumlah lokasi. Kendati demikian terjadi banjir di beberapa wilayah, dia mengatakan Kecamatan Sumpiuh, Tambak, dan Kemranjen yang beberapa waktu lalu sempat tergenang banjir, saat sekarang justru terbebas dari bencana hidrometeorologi tersebut. Selain banjir, kata dia, bencana longsor juga dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah Banyumas, salah satunya Kecamatan Gumelar. “Kami masih melakukan pendataan terhadap seluruh kejadian bencana yang melanda Banyumas hari ini,” katanya. Sementara dari pantauan di Desa Pegalongan RT 01 RW 01, Kecamatan Patikraja, Banyumas, banjir menggenangi ruas jalan provinsi yang letaknya cukup dekat dengan Sungai Serayu. Tinggi genangan banjir di ruas jalan yang menghubungkan Patikraja-Kaliori itu berkisar 30-80 centimeter. Salah seorang warga Desa Pegalongan RT 01 RW 01, Narsito (40) mengatakan luapan Sungai Serayu itu dipicu oleh hujan lebat yang terjadi sejak hari Rabu (2/12), pukul 19.00 WIB. “Air mulai naik pada pukul 03.00 WIB dan mulai mengenangi jalan sejak subuh. Ruas jalan yang tergenang sekitar 250 meter sehingga tidak bisa dilalui sepeda motor, hanya bus dan truk yang berani melintas,” katanya. Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Purbalingga, Banjarnegara, dan Banyumas membuat beberapa lokasi di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya dilanda banjir. Ia mengatakan berdasarkan catatan curah hujan pada tanggal 3 Desember 2020 di Kaligondang (Purbalingga) tercatat sebesar 175 milimeter, Sumbang (Banyumas) 172 milimeter, Sudagaran (Banyumas) 133 milimeter, Baturaden (Banyumas) 126 milimeter, Pejawaran (Banjarnegara) 108 milimeter, Pandanarum (Banjarnegara) 110 milimeter, dan Wanayasa (Banjarnegara) 115 milimeter. “Ke depan masih harus waspada terhadap curah hujan sangat lebat dan cenderung ekstrem,” katanya.

Tim SAR Temukan Pria Tenggelam di Sungai Serayu Banyumas

CILACAP, Jowonews.com – Tim Search and Rescue” (SAR) gabungan berhasil menemukan jasad seorang warga Desa Suro, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang dilaporkan tenggelam di Sungai Serayu, kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya. “Korban atas nama Sutarno (48), warga Desa Suro RT 04 RW 02, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 07.45 WIB oleh tim SAR gabungan yang sedang melakukan pencarian di bawah jembatan rel kereta api, Desa Tumiyang, Kecamatan Kebasen Banyumas, yang berjarak sekitar 15 kilometer dari lokasi kejadian ke arah hilir,” katanya di Cilacap, Selasa. Menurut dia, jenazah Sutarno berhasil dievakuasi dari lokasi penemuan pada pukul 08.10 WIB dan langsung dibawa ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto untuk divisum sebelum dipulangkan ke rumah duka. Ia mengatakan dengan ditemukannya jenazah Sutarno, operasi SAR untuk mencari korban tenggelam di Sungai Serayu Banyumas dinyatakan ditutup dan seluruh potensi SAR yang terlibat telah kembali ke pangkalan masing-masing. “Operasi SAR tersebut melibatkan personel Basarnas KPP Cilacap, BPBD Kabupaten Banyumas, Polsek Kalibagor, Polsek Kebasen, Polsek Rawalo, Koramil Kalibagor, Koramil Kebasen, SAR Banyumas, RAPI, PMI, Tagana, MDMC, Banser, Pemuda Pancasila, FAJI Banyumas, dan potensi SAR lainnya serta dibantu warga sekitar,” jelasnya. Seperti diwartakan, korban atas nama Sutarno dilaporkan pergi meninggalkan rumah sejak Minggu (8/3) siang namun hingga sore hari, pria yang memiliki riwayat penyakit ayan itu tidak kunjung pulang. Oleh karena itu, pihak keluarga berupaya mencari Sutarno dan menemukan pakaiannya tergeletak di tepi Sungai Serayu. Pihak keluarga menduga Sutarno tenggelam di Sungai Serayu sehingga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kalibagor yang diteruskan ke BPBD Kabupaten Banyumas dan Basarnas KPP Cilacap. (jwn5/ant)

Sungai Serayu Meluap, 2 Truk Pasir Terjebak

PURBALINGGA, Jowonews.com – Petugas gabungan mengevakuasi dua truk pengangkut pasir yang terjebak luapan Sungai Serayu di Depot Pasir Desa Karangcengis, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga M. Umar Fauzi. “Alhamdulillah, dua truk pengangkut pasir tersebut berhasil dievakuasi sekitar pukul 11.40 WIB saat kondisi air Sungai Serayu mulai surut. Dua truk itu dievakuasi ke Depot Pasir Desa Karangcengis RT 03 RW 03,” katanya di Purbalingga, Kamis. Menurut dia, kejadian tersebut bermula saat dua truk pengangkut pasir itu ditinggalkan oleh pengemudinya untuk menunggu muatan di Depot Pasir Karangcengis, tepi Sungai Serayu yang airnya masih surut pada Kamis (5/3) dini hari. Akan tetapi tanpa disangka, kata dia, debit air Sungai Serayu bertambah tinggi sehingga dua truk pengangkut pasir tersebut terjebak di tengah luapan sungai. “Petugas gabungan yang terdiri atas BPBD Kabupaten Purbalingga, Polres Purbalingga, dan dibantu masyarakat baru berani melakukan evakuasi setelah airnya mulai surut,” jelasnya. Terkait dengan luapan air Sungai Serayu, Umar mengatakan kejadian tersebut tidak sampai mengakibatkan banjir di permukiman warga yang berada di bantaran Sungai Serayu. Kendati demikian, dia mengakui jika ketinggian air Sungai Serayu sempat mencapai kisaran 3-4 meter dan hanya mencapai fondasi rumah warga. “Tidak sampai mengakibatkan banjir di permukiman warga,” tegasnya. Sementara itu di Kabupaten Banyumas, luapan Sungai Serayu sempat menggenangi permukiman warga Grumbul Banjarwaru RT 01 RW 06, Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo. “Hanya satu rumah warga yang terdampak banjir, lainnya hanya menggenangi pekarangan,” kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas Ady Candra. Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat terjadi sejak hari Rabu (4/3) hingga Kamis (5/3) pagi di wilayah Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, dan Wonosobo Menurut dia, berdasarkan data dari beberapa stasiun pemantauan curah hujan pada hari Kamis (5/3) di Cilacap Kota tercatat 105 milimeter, Bandara Tunggul Wulung Cilacap 87 milimeter, Binangun 122 milimeter, Banjarnegara 132 milimeter, Sumbang Banyumas 103 milimeter, Sokaraja 113 milimeter, Klampok 113 milimeter, Madukara 145 milimeter, Wonosobo 106 milimeter, Kaligondang Purbaligga 115 milimeter, Kemangkon 101 milimeter, Bukateja 113 milimeter, dan Sudagaran Banyumas 131 milimeter. “Curah hujan lebat hingga sangat lebat terjadi hampir merata, perlu waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor mengingat potensi hujan lebat masih ada,” katanya. (jwn5/ant)

Tim SAR Gabungan Gelar Pencarian Anak Tenggelam di Sungai Serayu Purbalingga

CILACAP, Jowonews.com – Tim SAR gabungan menggelar operasi pencarian dan pertolongan terhadap seorang anak yang dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Serayu, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. “Berdasarkan informasi yang kami terima dari BPBD Kabupaten Purbalingga, korban diketahui bernama Afni Nurfaizi (13), warga Desa Pengebatan RT 02 RW 08 , Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya di Cilacap, Rabu. Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi saat korban yang merupakan santri Pondok Pesantren Minhajuttolabah, Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, bersama empat rekannya bermain di Sungai Serayu, Desa Kembangan, Selasa (3/3) sekitar pukul 15.00 WIB. Karena arusnya deras, korban terseret arus hingga akhirnya tenggelam dan hilang di Sungai Serayu. Terkait dengan informasi tersebut, Nyoman mengatakan pihaknya segera memberangkatkan satu regu Basarnas KPP Cilacap menuju lokasi kejadian dengan membawa peralatan lengkap, seperti perahu karet dan alat pendukung lainnya. Akan tetapi, hingga Selasa (3/3) sore, korban belum ditemukan sehingga operasi SAR dihentikan sementara dan dilanjutkan pada Rabu pagi. Dalam operasi SAR hari kedua yang dimulai pagi ini, tim SAR gabungan dibagi menjadi tiga SRU (Search and Rescue Unit), yakni SRU 1 dan SRU 2 melakukan penyisiran menggunakan dua rubber boat (perahu karet) ke arah hilir sejauh 3 kilometer dari lokasi kejadian, sedangkan SRU 3 melakukan penyisiran melalui jalur darat atau di tepi sungai sejauh 3 kilometer. Selain Basarnas KPP Cilacap, kata dia, operasi tersebut juga melibatkan personel BPBD Kabupaten Purbalingga, Polsek Bukateja, Koramil Bukateja, Banser, Cilacap Rescue, MDMC Banyumas, serta dibantu potensi SAR lainnya termasuk masyarakat sekitar dan keluarga korban. (jwn5/ant)

Korban Tenggelam di Sungai Serayu Akhirnya Ditemukan TIM SAR

CILACAP, Jowonews.com – Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan menemukan penambang pasir yang dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Serayu, Cilacap, Jawa Tengah. “Setelah pencarian selama 2 hari, korban atas nama Karsono (45), warga Desa Pesanggrahan RT 04 RW 01, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya di Cilacap, Kamis siang. Jenazah Karsono ditemukan pada hari Kamis (30/1), pukul 13.15 WIB, di hilir Sungai Serayu, Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan, yang berjarak lebih kurang 1 kilometer dari lokasi kejadian. Dalam hal ini, jenazah Karsono pertama kali ditemukan oleh seorang penambang pasir yang melihat sesosok tubuh manusia mengambang di Sungai Serayu. Penambang pasir tersebut selanjutnya melaporkan hal itu ke tim SAR gabungan yang tengah menyisir Sungai Serayu untuk mencari korban atas nama Karsono. “Tim SAR gabungan segera mendatangi lokasi penemuan untuk mengevakuasi sesosok tubuh mengambang yang diketahui sebagai korban atas nama Karsono,. Setelah dievakuasi menggunakan perahu karet, jenazah Karsono segera dipulangkan ke rumah duka,” kata Nyoman. Dengan ditemukannya jenazah Karsono, kata dia, operasi SAR untuk mencari korban tenggelam di Sungai Serayu dinyatakan ditutup dan seluruh potensi SAR yang terlibat telah kembali ke pangkalan masing-masing. Seperti diwartakan, peristiwa nahas yang dialami Karsono (45) terjadi saat korban sedang memuat pasir di Depo Pasir, Sungai Serayu, Desa Pesanggrahan, pada hari Rabu (29/1) pukul 08.35 WIB. Akan tetapi, penyakit ayan yang diderita Karsono tiba-tiba kambuh sehingga korban jatuh ke Sungai Serayu dan tenggelam hingga akhirnya hilang. Rekan-rekan korban, Nasam (57) dan Piran (45), keduanya warga Desa Pesanggrahan yang melihat kejadian tersebut segera melaporkannya kepada petugas babinsa yang diteruskan ke instansi terkait. Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap yang menerima informasi tersebut pada hari Rabu (29/1) pukul 10.00 WIB segera memberangkatkan satu tim Rescue Basarnas menuju lokasi kejadian dengan membawa peralatan pertolongan di air guna bergabung dengan potensi SAR lainnya yang telah tiba di Depo Pasir, Sungai Serayu, Desa Pesanggrahan. Selain personel Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, operasi SAR tersebut juga melibatkan personel Polsek Kesugihan, Koramil Kesugihan, RAPI Cilacap, SAR MTA, serta dibantu keluarga korban dan masyarakat setempat. (jwn5/ant)

Penambang Pasir Tenggelam di Sungai Serayu, Pencarian SAR Masih Nihil

CILACAP, Jowonews.com – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap seorang penambang pasir yang dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Serayu, Desa Pesanggrahan, Kabupaten Cilacap, masih nihil, kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya. “Pada hari Rabu (29/1) kemarin, kami menggelar operasi SAR untuk mencari seorang penambang pasir atas nama Karsono (45), warga Desa Pesanggrahan RT 04 RW 01, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, yang dilaporkan hilang akibat tenggelam pada pukul 08.35 WIB saat memuat pasir di Depo Pasir, Sungai Serayu,” katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Kamis. Akan tetapi hingga pukul 17.00 WIB, kata dia, korban belum ditemukan sehingga operasi SAR dihentikan untuk sementara dan dilanjutkan pada Kamis (30/1) pagi. Ia mengatakan dalam operasi SAR hari kedua, tim SAR gabungan akan menyisir ke arah hilir Sungai Serayu atau sekitar jembatan di perbatasan Kecamatan Maos dan Kesugihan dengan jarak lebih kurang 3 kilometer dari lokasi kejadian. “Dalam melaksanakan operasi SAR ini, kami menghadapi beberapa kendala berupa arus Sungai Serayu yang deras dan banyak sampah, debit air bertambah, serta area pencarian yang luas,” ujarnya menjelaskan. Kendati demikian, dia mengatakan kendala-kendala tersebut tidak menjadi penghalang bagi tim SAR untuk melakukan pencarian terhadap korban tenggelam di Sungai Serayu. Seperti diwartakan, peristiwa nahas yang dialami Karsono (45) terjadi saat korban sedang memuat pasir di Depo Pasir, Sungai Serayu, Desa Pesanggrahan, pada hari Rabu (29/1), pukul 08.35 WIB. Akan tetapi, penyakit ayan yang diderita Karsono tiba-tiba kambuh sehingga korban jatuh ke Sungai Serayu dan tenggelam hingga akhirnya hilang. Rekan-rekan korban, Nasam (57) dan Piran (45), keduanya warga Desa Pesanggrahan yang melihat kejadian tersebut segera melaporkannya ke petugas Babinsa yang diteruskan ke instansi terkait. Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap yang menerima informasi tersebut pada hari Rabu (29/1), pukul 10.00 WIB, segera memberangkatkan satu Tim Rescue Basarnas menuju lokasi kejadian dengan membawa peralatan pertolongan di air guna bergabung dengan potensi SAR lainnya yang telah tiba di Depo Pasir, Sungai Serayu, Desa Pesanggrahan. Selain personel Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, operasi SAR tersebut juga melibatkan personel Polsek Kesugihan, Koramil Kesugihan, RAPI Cilacap, SAR MTA, serta dibantu keluarga korban dan masyarakat setempat. (jwn5/ant)

Penyakit Ayan Kambuh, Seorang Penambang Pasir Tenggelam di Sungai Serayu Cilacap

CILACAP, Jowonews.com – Seorang penambang pasir dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Serayu, Desa Pesanggrahan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya. “Berdasarkan informasi dari seorang petugas Babinsa Bunton, saudara Kuswanto, yang kami terima pada pukul 10.00 WIB, korban diketahui bernama Karsono (45), warga Desa Pesanggrahan RT 04 RW 01, Kecamatan Kesugihan, Cilacap,” katanya di Cilacap, Rabu. Ia mengatakan peristiwa nahas itu terjadi saat korban sedang memuat pasir di Depo Pasir, Sungai Serayu, Desa Pesanggarahan, pada Rabu (29/1), sekitar pukul 08.35 WIB. Akan tetapi, penyakit ayan yang diderita Karsono tiba-tiba kambuh sehingga korban jatuh ke Sungai Serayu dan tenggelam hingga akhirnya hilang. Rekan-rekan korban, Nasam (57) dan Piran (45), keduanya warga Desa Pesanggrahan yang melihat kejadian tersebut segera melaporkannya ke petugas Babinsa yang diteruskan ke instansi terkait. “Setelah menerima informasi tersebut, kami segera memberangkatkan satu Tim Rescue Basarnas dengan menggunakan rescue car menuju lokasi kejadian untuk bergabung bersama potensi SAR yang sudah di lokasi kejadian. Tim Rescue Basarnas membawa peralatan lengkap untuk operasi pencarian dan pertolongan (SAR) di air,” kata Nyoman. Menurut dia, operasi SAR di Sungai Serayu tersebut melibatkan personel Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, Koramil Kesugihan, Polsek Kesugihan, Cilacap Rescue, RAPI Cilacap, dan dibantu warga sekitar. (jwn5/ant)