Jowonews

Bupati Dyah Minta Pengelola Tempat Ibadah di Purbalingga Persiapkan Protokol Kesehatan

PURBALINGGA, Jowonews.com – Bupati Purbalingga, Jawa Tengah, Dyah Hayuning Pratiwi meminta seluruh tempat ibadah di wilayah ini mempersiapkan protokol kesehatan dalam rangka menghadapi tatanan normal baru. “Kami terus menekankan dan mendorong persiapan penerapan protokol kesehatan di rumah ibadah,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, Minggu. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang produktif namun tetap aman dari kemungkinan paparan COVID-19. Bupati menambahkan bahwa dirinya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 451/10838 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19 di Kabupaten Purbalingga. “Surat edaran tersebut kami tujukan kepada seluruh pengelola rumah ibadah yang ada di wilayah Purbalingga,” katanya. Bupati mengatakan dirinya telah mengunjungi sejumlah tempat ibadah guna melihat langsung kesiapan penerapan protokol kesehatan. Beberapa tempat ibadah yang kami kunjungi antara lain Masjid Agung Darussalam, Gereja Kristen Jawa, Masjid Al-Falaah, Gereja Katolik Santo Agustinus, Masjid Utsman Bin Affan dan Masjid Al-Huda. Dalam kunjungan ke rumah ibadah tersebut, kata dia, pihaknya meninjau ketersediaan fasilitas cuci tangan, pengukur suhu, penggunaan masker hingga pengaturan jarak fisik. “Berdasarkan hasil pantauan di beberapa tempat ibadah perlengkapan protokol kesehatan sudah disiapkan dan dilaksanakan dengan baik,” katanya. Dia berharap penerapan protokol kesehatan tersebut bisa berlangsung secara konsisten, penuh komitmen dan bisa berjalan baik dan lancar. “Dengan demikian selama pandemi ini masyarakat bisa tetap produktif namun tetap aman dari kemungkinan paparan COVID-19,” katanya. Bupati juga menambahkan bagi rumah ibadah yang selama pandemi COVID-19 ini ditutup atau tidak diselenggarakan kegiatan ibadah, dapat kembali dibuka dengan beberapa prosedur. “Prosedur dimaksud adalah dengan bersurat ke tim gugus tugas kabupaten untuk kemudian disurvei kelayakan dan kelengkapan protokol kesehatannya,” katanya. Bupati berharap seluruh masyarakat dapat mengikuti seluruh anjuran pemerintah dengan penuh rasa disiplin guna memutus mata rantai COVID-19 di wilayah setempat. (jwn5/ant)

Temanggung Tunggu Evaluasi PKM Sebelum Buka Tempat Ibadah

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Pembukaan tempat ibadah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menunggu hasil evaluasi selesainya status pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) yang akan berakhir pada 19 Juni 2020. “Pembukaan tempat ibadah nanti akan diputuskan bupati menunggu selesainya status PKM pada 19 Juni 2020,” kata Ketua I Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung Letkol Inf David Alam di Temanggung, Kamis. David yang juga Dandim 0706/Temanggung ini mengatakan jadi nanti sebelum 19 Juni 2020 akan dilakukan rapat, baik dengan anggota gugus tugas maupun dengan tokoh masyarakat terkait dengan keinginan dari sebagian masyarakat untuk bisa beribadah secara normal. “Kita sebenarnya tidak ingin membatasi tetapi masyarakat juga harus bisa memahami situasi, contoh kemarin pada saat angka kasus positif COVID-19 di Temanggung 30 kita lakukan PKM itu ibadah dibatasi, sekarang kalau kasus menjadi 160, kalau dilepas seolah-olah kita tidak mempedulikan terhadap peningkatan kasus yang signifikan,” katanya. Ia memahami bahwa masyarakat sudah rindu untuk beribadah dengan normal atau dengan normal baru. Bisa saja nantinya diputuskan kapasitas tempat ibadah hanya 50 persen, tetapi untuk kepastiannya tunggu nanti pada 19 Juni 2020. David menyampaikan sebelum selesainya instruksi bupati tentang PKM itu, sementara masih berlaku untuk penutupan tempat ibadah. “Kami harapkan pengertian dari masyarakat, kita tidak ada maksud sama sekali ingin membatasi, tetapi melihat trennya ini kasus positif meningkat tajam,” katanya. Ia menuturkan pasti akan ke luar suatu keputusan bagaimana tentang beribadah tersebut, kalau memang masih bisa dilonggarkan akan dilonggarkan. “Tetapi mana kala kita lihat bahwa saat ini masih sekitar 300 orang menunggu hasil swab, nanti bisa dilihat ini trennya lebih naik lagi atau tidak. Yang pasti tujuan kita adalah berusaha semaksimal mungkin mengamankan masyarakat Temanggung dari COVID-19 ini,” katanya. Ia menyampaikan pemerintah berupaya meminimalkan korban yang ada karena kalau dilihat rata-rata mereka yang positif itu sekarang adalah orang tanpa gejala (OTG). Jadi dia merasa tidak sakit, merasa normal, tetapi kalau dites positif. “Mereka yang positif kita geser ke tempat karantina atau rumah sakit, sementara keluarganya yang tiap hari berhubungan langsung kita minta kesadarannya untuk karantina mandiri. Tanpa kesadaran tersebut tidak akan selesai pandemi ini,” katanya. (jwn5/ant)

Pemkab Banyumas Bakal Buka Tempat Ibadah Secara Bertahap

PURWOKERTO, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai membuka tempat ibadah secara bertahap dengan mengikuti kesiapan masing-masing pengurus untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 seiring dengan pelaksanaan normal baru. “Kalau yang mulai dibuka sekarang ini tempat-tempat ibadah. Kalau pertokoan dan pasar itu sudah lama dibuka, tempat ibadah untuk umat Islam mulai minggu kemarin, sedangkan untuk gereja mulai minggu depan,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein kepada wartawan di halaman Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin. Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tetap mengontrol dan saat sekarang sedang dilakukan pengecekan terhadap masjid-masjid yang telah mulai melaksanakan ibadah secara berjamaah guna mengetahui apakah telah melaksanakan protokol kesehatan. Ia meminta saat normal baru, kegiatan di tempat-tempat ibadah harus tetap terkendali dan termonitor dengan baik. “Harus ada alat untuk memonitornya. Selain menggunakan aplikasi, ada tim yang memantau. Ada 27 tim koordinasi ASN (Aparatur Sipil Negara) yang memantau kecamatan dan ada ASN-ASN yang memantau setiap desa karena sekarang sudah normal baru bekerja sehingga mereka bisa sudah bisa datang ke desa,” jelasnya. Ia mengatakan berdasarkan laporan yang diterima pada Senin (8/6) pagi, dari sekitar 7.000 masjid di Kabupaten Banyumas, sudah ada sekitar 1.500 masjid yang telah dibuka dan rata-rata di daerah pedesaan. Menurut dia, pihaknya juga sudah menyiapkan rumah sakit untuk menghadapi normal baru dan tempat tidurnya tersedia cukup banyak. “Hari ini saja yang sembuh (dari COVID-19) ada 15 orang. Hanya saja hari ini (8/6) yang positif tambah satu orang di Tipar Kidul RT 01 RW 03, Kecamatan Ajibarang, kemarin sudah ada dua orang, sehingga langsung dilakukan pembatasan sosial secara ketat sejak tadi malam,” katanya. Bupati mengatakan pihaknya saat sekarang masih menunggu hasil pemeriksaan swab terhadap sejumlah warga Desa Sokawera RT 02 RW 02, Kecamatan Cilongok, yang diperkirakan akan keluar pada hari Rabu (10/6). Jika hasilnya negatif, kata dia, pihaknya akan segera membuka pembatasan sosial secara ketat atau karantina wilayah di lingkungan RT 02 RW 02 tersebut. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas per tanggal 8 Juni 2020, secara keseluruhan tercatat sebanyak 66 orang positif COVID-19 terdiri atas 53 orang dinyatakan sembuh, 10 orang masih dirawat, dan tiga orang meninggal dunia. Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) secara keseluruhan mencapai 325 orang terdiri atas 276 orang dinyatakan negatif COVID-19, sebanyak 29 orang masih dirawat, empat orang menunggu hasil pemeriksaan swab, dan 16 orang meninggal dunia. (jwn5/ant)

Presiden Pastikan Pembukaan Tempat Ibadah Melalui Tahapan Ketat

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pembukaan tempat ibadah, aktivitas ekonomi serta sekolah dilakukan melalui tahapan-tahapan yang ketat dengan melihat angka reproduksi COVID-19. Hal tersebut disampaikan Presiden seusai meninjau kesiapan penerapan prosedur normal baru di sarana ibadah, Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa. “Pembukaan untuk tempat ibadah, pembukaan untuk aktivitas ekonomi, sekolah, semua melalui tahapan-tahapan yang ketat dengan melihat angka-angka dari R0 dan Rt,” kata Presiden di Jakarta. Presiden mengatakan keputusan membuka aktivitas-aktivitas publik memakai data-data keilmuan yang ketat, sehingga diharapkan akan berjalan secara bertahap. Pada kesempatan tersebut Presiden mengatakan bahwa renovasi besar yang tengah dilakukan di Masjid Istiqlal, Jakarta, hingga hari ini telah mencapai 90 persen. Menurut informasi imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, diperkirakan renovasi akan selesai pada awal Juli 2020. Kepala Negara hanya menitipkan pesan agar protokol kesehatan disiapkan guna memastikan masyarakat yang beribadah di Masjid Istiqlal dapat aman dari COVID-19. (jwn5/ant)