Jowonews

Mulai Latihan Kembali, PSIS Tes Antigen Personel Tim

SEMARANG, Jowonews- Para pemain dan ofisial PSIS Semarang yang sudah hadir di Kota Semarang menjalani tes antigen sebagai salah satu syarat penerapan protokol kesehatan untuk persiapan memulai latihan bersama. Tak hanya pemain dan ofisial, komponen tim lainnya seperti tim media PSIS, driver bus, petugas masak dan kebersihan mes pemain juga menjalankan tes antigen yang dilaksanakan di Mess Pemain PSIS, Jalan Semeru, Semarang, Kamis (20/5). “Hari ini kami kembali berkumpul untuk latihan. Salah satu aturan prokes sebelum latihan adalah menjalankan tes antigen dan Alhamdulillah hasilnya semua negatif,” kata General Manager PSIS Wahyoe Winarto, dikutip dari laman resmi klub, Kamis. Sosok yang akrab disapa Liluk itu sekaligus juga bersyukur karena hasil tersebut menandakan pemain dan seluruh ofisial PSIS tertib dalam menjalankan protokol kesehatan selama di rumah dan selama libur lebaran. “Hasil ini semoga terus berlanjut sampai kita mengarungi kompetisi. Semoga pemain, official, dan seluruh komponen tim tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” lanjut Liluk sebagaimana dilansir Antara. Setelah tes antigen, pemain PSIS menjalani latihan perdana pada Kamis sore dengan dipimpin langsung oleh Pelatih Kepala Dragan Djukanovic. Sebelumnya, PSIS meliburkan pemainnya usai berlaga di Piala Menpora 2021, sekaligus bertepatan bulan Ramadhan, dan baru memulai latihan bersama usai Lebaran. Laskar Mahesa Jenar juga telah mengakhiri kontrak setidaknya enam pemain, yakni Abanda Rahman dan Safrudin Tahar, kemudian disusul Soni Setiawan dan Muhamad Fadli. Belum lama, Muhammad Ridwan, pemain depan Laskar Mahesa Jenar juga berakhir kontraknya mulai Minggu (16/5) lalu, dan gelandang bertahan PSIS Mahir Radja yang rampung kontrak per 19 Mei kemarin.

Pemudik yang Masuk Boyolali akan Dites Antigen

BOYOLALI, Jowonews- Boyolali akan memaksimalkan kegiatan tes usap antigen bagi pendatang atau pemudik untuk mencegah penyebaran Covid-19. Tes antigen tersebut dilakukan di Pos Pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan) yang tersebar di tujuh titik. Kepala Polres Boyolali, AKBP Morry Ermond, Jumat (7/5) mengatakan, dalam Operasi Ketupat Candi 2021 pihaknya menurunkan 329 personel ditambah dari unsur TNI, dan Pemerintah Kabupaten Boyolali. Mereka ditempatkan di enam pospam dan satu posyan, mulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021. Hal tersebut didsampaikannya disela meninjau Pospam. Kapolres yang mendampingi Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, bersama Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Aris Prasetyo dan rombongan memonitoring di Pospam Ampel, kemudian Gerbang Pintu keluar Tol Boyolali, Rest Area A, Bandara, Bangak dan Posyan Kota Boyolali. Kapolres mengatakan dalam rangka kebijakan pemerintah larangan mudik dengan memaksimalkan pospam kegiatan tes usap antigen terutama bagi pendatang atau pemudik tujuan Boyolali. Menurut Kapolres kegiatan penyekatan sudah dilakukan di perbatasan Jateng dan Boyolali, tetapi informasi terbaru yang diterima untuk daerah Aglomerasi Solo raya tidak diperbolehkan lagi melaksanakan mobilitas. “Hal ini, konsekuensinya mobilitas akan dibatasi yang dari luar Boyolali kami sekat dan dites usap antigen cegah Covid-19,” kata Kapolres sebagaimana dilansir Antara. Pemerintah yang telah mengeluarkan imbauan bagi masyarakat tidak melakukan mudik atau pulang kampung. Hal ini dilakukan untuk memutus penyebaran rantai penularan Covid-19. Oleh karena itu, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan sebagai langkah untuk mengantisipasi para pemudik pulang ke daerah melakukan monitoring ke sejumlah Pospam dan Posyan Lebaran 2021. Menurut Wahyu Irawan hal tersebut untuk memperlancar arus lalu lintas dan juga untuk keamanan di wilayah Kabupaten Boyolali. Namun, yang lebih utamanya lagi untuk penanganan penyebaran Covid-19. Meskipun, kegiatan mudik telah dilarang oleh pemerintah, tetapi kenyataannya banyak masyarakat yang nekat pulang ke kampung halaman menjelang Lebaran 2021. “Walaupun, mudik sudah dilarang faktanya masih banyak yang nekat. Hal ini, seperti yang terjadi warga dari luar kota tanpa keterangan, surat apapun langsung dilakukan tes usap antigen. Langkah ini, yang harus dilaksanakan agar angka kasus Covid-19 dapat ditekan,” kata Irawan.