Jowonews

GoTo, Kolaborasi Gojek dan Tokopedia Resmi Diluncurkan

SEMARANG, Jowonews- Dua platform online terkemuka Gojek dan Tokopedia resmi mengumumkan pembentukan Grup GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia yang akan menyediakan berbagai solusi kehidupan keseseharian (go to ecosystem for daily life).  Dalam siaran persnya, Senin (17/5), pembentukan Grup GoTo ini merupakan kolaborasi usaha terbesar di Indonesia sekaligus kolaborasi terbesar antara dua perusahaan internet dan layanan media di Asia hingga saat ini. GoTo menyatukan kekuatan dua perusahaan teknologi terdepan di Indonesia yang menciptakan ekosistem unik dan saling melengkapi secara global. Dengan mengombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi serta keuangan, Grup GoTo akan  menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga.  Jaringan mitra usaha serta mitra pengemudi/pengendara di dalam Grup GoTo yang saling melengkapi akan menghadirkan pilihan barang dan jasa yang tak tertandingi, didukung oleh layanan pembayaran digital dan keuangan yang akan semakin mempermudah kehidupan masyarakat sekaligus meningkatkan inklusi keuangan secara signifikan. Berdasarkan putaran penggalangan dana Gojek di tahun 2019 dan Tokopedia di awal tahun 2020, tulis dalam siaran pers tersebut, total valuasi dari kedua perusahaan tersebut adalah 18 miliar dolar AS. Data di bawah ini menunjukkan kekuatan Grupm GoTo: 1. Memiliki total gross transaction value (GTV) secara grup lebih dari 22 miliar dolar AS pada tahun 20202. Menghimpun lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 20203. Bermitra lebih dari dua juta driver yang terdaftar per Desember 20204. Lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember 20205. Lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (monthly active User/MAU)6. Memiliki kontribusi sebesar 2 persen kepada total PDB Indonesia Indonesia memiliki PDB lebih dari USD 1 triliun, serta merupakan negara dengan populasi terbesar ke-empat di dunia dengan total penduduk 270 juta. Grup GoTo akan menggarap potensi besar pertumbuhan ekonomi Indonesia – terbesar di Asia Tenggara – yang memiliki segmen kelas menengah yang terus bertumbuh pesat serta populasi muda yang sangat tanggap teknologi. Grup GoTo juga akan terus mengembangkan bisnisnya di pasar non-Indonesia yang tumbuh pesat di mana Gojek beroperasi. Andre Soelistyo dari Gojek akan memimpin GoTo sebagai CEO Group, dengan Patrick Cao dari Tokopedia sebagai Presiden GoTo. Sementara itu, Kevin Aluwi tetap menjabat sebagai CEO Gojek dan William Tanuwijaya tetap menjadi CEO Tokopedia. Selain tanggung jawab di tingkat grup, Andre juga akan terus memimpin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang dinamakan GoTo Financial. GoTo Financial mencakup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha. Andre Soelistyo, CEO GoTo, mengatakan, “Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dengan dibentuknya Grup GoTo serta menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial. Mitra driver Gojek akan memiliki peluang pendapatan yang lebih besar antara lain dengan mengirimkan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia, sementara penjual dan mitra merchant dari berbagai skala bisnis akan mendapatkan berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usahanya., tandasnya. Hadirnya Grup GoTo juga akan memungkinkan pihaknya untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara, ucap Andre sebagimana dilansir Antara.

Tokopedia Diminta Bertanggung Jawab Atas Jual Beli Data Penggunanya

SEMARANG, Jowonews.com – Pakar keamanan siber dari CISSReC Doktor Pratama Persadha menyatakan Tokopedia harus bertanggung jawab atas kasus peretasan yang berujung pengambilalihan data penggunanya, kemudian peretas mengobral 91 juta akun lewat dark web (web gelap). Pratama Persadha melalui WA-nya, di Semarang, Minggu sore, menekankan bahwa Tokopedia wajib secara berulang-ulang mensosialisasikan apa saja yang harus dilakukan oleh para penggunanya. Dengan segala sarana media yang ada, lanjut Pratama, Tokopedia memberitahukan kepada mereka untuk segera ganti password akun dan mengaktifkan one time password (OTP) atau kata sandi sekali pakai lewat SMS sampai semua penggunanya menyadari kebocoran ini dan mau mengganti password-nya. Jika password sudah dibuka oleh pelaku, kata Pratama, salah satu yang akan dilakukan adalah take over (pengambilalihan) akun. Setelah itu, pelaku secara random akan mencoba melakukan take over akun medsos dan marketplace lainnya karena ada kebiasaan penggunaan password yang sama untuk semua platform. Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC ini berharap data kartu tidak ikut menjadi salah satu yang objek peretasan, karena saat mendapatkan sampel data dari forum dark web, pelaku belum menyebar data kartu kredit maupun debet. Menurut Pratama, kejadian ini bukan yang pertama kali di Tanah Air. Sebelumnya, Bukalapak juga mengalami hal serupa. Hal ini seharusnya menjadi peringatan keras pada setiap penyedia layanan di internet yang memakai banyak data masyarakat dalam kegiatannya. “Penetration test harus sesering mungkin untuk mengetahui di mana saja letak celah keamanan,” kata Pria kelahiran Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini. Situs marketplace, lanjut dia, akan selalu menjadi sasaran para peretas karena banyak menghimpun data masyarakat, terutama kartu kredit, kartu debit, dan dompet digital. Pratama memandang perlu memperkuat pengamanan sistemnya dan investasi lebih banyak untuk cyber security. Selain itu, penggunaan enkripsi harus merata terhadap semua data yang berhubungan dengan user, atau jangan hanya password seperti saat ini. (jwn5/ant)

Permudah Masyarakat Jateng Bayar PBB, Ganjar Gandeng Tokopedia

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng Tokopedia selaku perusahaan teknologi di Indonesia untuk mempermudah masyarakat Provinsi Jateng membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) secara daring melalui aplikasi telepon seluler. Kemudahan dalam membayar PBB secara daring itu ada setelah disepakati kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama 35 pemerintah kabupaten/kota dengan Tokopedia yang dilakukan di Jakarta, Selasa. Ganjar mengapresiasi kerja sama yang baik antara Tokopedia dengan pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Tengah dengan menghadirkan fitur pembayaran PBB daring. “Kami mengapresiasi kerja sama yang baik ini, semoga dengan adanya pembayaran PBB ‘online’ ini, lebih mempermudah masyarakat di seluruh kabupaten/kota di Jateng dalam membayar pajak di mana saja dan kapan saja. Sekarang, mau bayar pajak tidak usah repot, cukup pakai HP saja sudah bisa,” katanya. Orang nomor satu di Jateng itu berharap, kehadiran fitur PBB daring dalam aplikasi Tokopedia dapat membuat para wajib pajak membayarkan pajaknya dengan lebih mudah dan cepat. “Pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan daerah, yang juga akan menunjang kelancaran pembangunan Jawa Tengah,” ujar Ganjar. Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni mengatakan bahwa sederet nilai tambah yang ditawarkan melalui fitur pembayaran PBB secara daring ini diharapkan mampu membuat masyarakat Jawa Tengah dapat mengakses layanan publik dengan lebih mudah, cepat, dan aman. Ia menjelaskan masyarakat yang ingin menikmati layanan ini cukup memasukkan nomor pembayaran atau nomor pokok objek pajak atau SPPT PBB di laman yang sudah disediakan dalam “platform” Tokopedia dan setelah data dimasukkan, maka nilai tarif akan muncul sebagai tagihan PBB. “Pembayaran dapat dilakukan dengan 25 metode pembayaran, termasuk transfer antarbank, kartu kredit, melalui gerai minimarket dan sebagainya,” katanya. Selain melakukan pembayaran PBB secara daring, kata dia, masyarakat juga dapat mengecek nilai tagihan dengan mudah. Astri menyebutkan selain Jawa Tengah, fitur pembayaran PBB daring juga telah hadir di lebih dari 70 kota/kabupaten di Indonesia. Di samping itu, terdapat berbagai macam transaksi pembayaran lainnya yang tersedia di Tokopedia mulai dari tagihan telepon pulsa, angsuran atau cicilan, gas PGN, tagihan PDAM, dan masih banyak lagi. “Kami berharap inovasi ini dapat memaksimalkan potensi penerimaan negara sebagai jembatan pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia,” ujarnya. (jwn5/ant)