PURBALINGGA, Jowonews.com – Petugas gabungan mengevakuasi dua truk pengangkut pasir yang terjebak luapan Sungai Serayu di Depot Pasir Desa Karangcengis, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga M. Umar Fauzi. “Alhamdulillah, dua truk pengangkut pasir tersebut berhasil dievakuasi sekitar pukul 11.40 WIB saat kondisi air Sungai Serayu mulai surut. Dua truk itu dievakuasi ke Depot Pasir Desa Karangcengis RT 03 RW 03,” katanya di Purbalingga, Kamis. Menurut dia, kejadian tersebut bermula saat dua truk pengangkut pasir itu ditinggalkan oleh pengemudinya untuk menunggu muatan di Depot Pasir Karangcengis, tepi Sungai Serayu yang airnya masih surut pada Kamis (5/3) dini hari. Akan tetapi tanpa disangka, kata dia, debit air Sungai Serayu bertambah tinggi sehingga dua truk pengangkut pasir tersebut terjebak di tengah luapan sungai. “Petugas gabungan yang terdiri atas BPBD Kabupaten Purbalingga, Polres Purbalingga, dan dibantu masyarakat baru berani melakukan evakuasi setelah airnya mulai surut,” jelasnya. Terkait dengan luapan air Sungai Serayu, Umar mengatakan kejadian tersebut tidak sampai mengakibatkan banjir di permukiman warga yang berada di bantaran Sungai Serayu. Kendati demikian, dia mengakui jika ketinggian air Sungai Serayu sempat mencapai kisaran 3-4 meter dan hanya mencapai fondasi rumah warga. “Tidak sampai mengakibatkan banjir di permukiman warga,” tegasnya. Sementara itu di Kabupaten Banyumas, luapan Sungai Serayu sempat menggenangi permukiman warga Grumbul Banjarwaru RT 01 RW 06, Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo. “Hanya satu rumah warga yang terdampak banjir, lainnya hanya menggenangi pekarangan,” kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas Ady Candra. Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat terjadi sejak hari Rabu (4/3) hingga Kamis (5/3) pagi di wilayah Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, dan Wonosobo Menurut dia, berdasarkan data dari beberapa stasiun pemantauan curah hujan pada hari Kamis (5/3) di Cilacap Kota tercatat 105 milimeter, Bandara Tunggul Wulung Cilacap 87 milimeter, Binangun 122 milimeter, Banjarnegara 132 milimeter, Sumbang Banyumas 103 milimeter, Sokaraja 113 milimeter, Klampok 113 milimeter, Madukara 145 milimeter, Wonosobo 106 milimeter, Kaligondang Purbaligga 115 milimeter, Kemangkon 101 milimeter, Bukateja 113 milimeter, dan Sudagaran Banyumas 131 milimeter. “Curah hujan lebat hingga sangat lebat terjadi hampir merata, perlu waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor mengingat potensi hujan lebat masih ada,” katanya. (jwn5/ant)