Jowonews

4 Pembunuh Tukang Becak di Semarang Berhasil Diringkus

SEMARANG, Jowonews.com – Polrestabes Semarang meringkus empat pemuda pelaku pembunuhan seorang tukang becak yang terjadi pada akhir 2019 lalu. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Auliansyah Lubis di Semarang, Jumat, mengatakan, para pelaku pembunuhan tukang becak bernama Mitudin (39) tersebut sempat kabur ke Pekanbaru untuk bersembunyi. Keempat tersangka yang sudah ditangkap tersebut masing-masing Yobel Hendrawan Herliyanto (19) warga Grisokdono, Semarang Barat, ACS (17) warga Panggung Lor, Semarang Utara, serta DL (17) dan Nicko Limarga (19) warga Kalibanteng Kulon, Semarang Barat. “Motifnya ingin menguasai uang milik korban,” katanya. Saat beraksi, lanjut dia, para pelaku berada di bawah pengaruh minuman beralkohol. Dari aksinya tersebut, menurut dia, pelaku hanya memperoleh uang Rp7.500 yang dimiliki korban pada saat itu. Ia menjelaskan pelaku yang beberapa di antaranya masih bersekolah itu memang berniat merampok korban untuk membeli minuman beralkohol. Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 365 KUHP tentang pencurian. (jwn5/ant)

Aniaya Tukang Becak, 3 Satpam Museum Keris Solo Diamankan

SOLO, Jowonews.com – Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Kota Surakarta mengamankan tiga oknum Satpam yang diduga terlibat kasus penganiayaan terhadap korban seorang tukang becak yang dituduh mencuri di Museum Keris Sriwedari Solo. “Kami sudah amankan ketiga oknum Satpam itu, berinisial Sn, Fj dan Yt, semuanya warga Solo, serta kini masih dimintai keterangan di Mapolresta Surakarta,” Kasat Rekrim Polresta Surakarta AKP Purbo Adjar Waskito, di Solo, Senin. Bahkan, ketiga oknum Satpam tersebut telah melakukan main hakim sendiri dengan menganiaya seorang tukang becak yang terlihat dalam rekaman video sempat viral di media sosial (Medsos), pada Jumat (17/4). Pada rekaman video tiga oknum Satpam tersebut melakukan penganiayaan kepada seorang tukang becak yang diminta untuk mengaku melakukan pencurian. Korban kemudian mengadukan dugaan penganiayaan ke Satuan Reskrim Polresta Surakarta pada Sabtu (18/4), dengan Nomor: STBP/224/IV/2020/Reskrim. Menurut Kasat Rekrim dari hasil pemeriksaan saksi terlapor dugaan penganiayaan tersebut terjadi di Museum Keris Sriwedari, Solo pada Jumat (17/4) petang.Sedangkan, korban sedang di dalam becaknya. Korban kemudian turun dari becaknya hendak buang air kecil. Korban kemudian melompat pagar museum tanpa izin dari ketiga oknum Satpam tersebut. Korban yang ingin kencing dengan melompat pagar tersebut diketahui oleh petugas Satpam itu. Namun, korban atau tukang becak tersebut ketika ditegur oleh oknum Satpam tidak merespon, sehingga membuat emosi ketiga oknum Satpam untuk melakukan penganiayaan. Menurut Kasat Reskrim ketiga Oknum Satpam saat diperiksa koperatif. Mereka menduga korban ini, akan melakukan tindakan pencurian. Namun, korban masuk museum hanya hendak kencing. Kendati demikian, Kasat Rekrim mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak bermain hakim sendiri karena semua ada proses hukum. Apabila ada kejadian pidana untuk dilaporkan ke pihak kepolisian. Kepala Polres Kota Surakarta Kombes Pol Andy Rifai mengatakan ketiga oknum Satpam yang terlibat melakukan penganiayaan seorang tukang becak dan videonya sempat viral di medsos, masih dimintai keterangan terkait dugaan kasus penganiayaan. “Ketiga Oknum Satpam itu, menyerahkan diri, dan kini masih diperiksa. Ketiganya, statusnya masih terlapor,” kata Andy. Selain itu, lanjut Andy, masyarakat jangan terlalu percaya dengan berita-berita yang ada media sosial. Berita kejadian lebih baik dikonfirmasikan kepada polisi. (jwn5/ant)