Jowonews

Tak Lolos Cek Kesehatan, 20 Peserta Batal Ikut UTBK di Untidar Magelang

MAGELANG, Jowonews.com – Sebanyak 20 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Universitas Tidar (Untidar) Magelang tidak lolos pengecekan kesehatan sehingga tidak boleh mengikuti ujian sesuai jadwal, kata Koordinator Pelaksana Pusat UTBK Untidar Arnanda Yusliwidaka. “Terdapat 20 peserta yang tidak lolos pengecekan kesehatan sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang diberlakukan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sehingga tidak boleh mengikuti ujian sesuai jadwal,” katanya di Magelang, Minggu. Ke-20 peserta dinyatakan tidak lolos screening kesehatan selanjutnya akan diproses ke tingkat LTMPT. Jika hasil rekomendasi dari LTMPT sudah keluar maka mereka akan hubungi untuk mengikuti ujian di tahap kedua. Pihak LTMPT menerapkan peraturan bagi peserta yang mempunyai suhu lebih dari 37,5 derajat celcius atau hasil tes cepat reaktif maka peserta tidak boleh ikut ujian, selanjutnya peserta tersebut harus mengikuti tes usap (PCR) secara mandiri. Jika hasilnya negatif maka boleh mengikuti ujian di tahap kedua. Namun, jika hasilnya positif maka peserta tidak boleh ikut ujian baik di tahap pertama atau kedua. Arnanda menuturkan Pusat UTBK PTN melaporkan peserta tersebut kepada LTMPT melalui aplikasi manajemen Pusat UTBK pada menu pendataan laporan relokasi peserta. “Bagi peserta yang tidak dapat mengikuti ujian seuai jadwal karena tidak memenuhi syarat Satgas COVID-19 daerah diharapkan segera menghubungi Pusat UTBK PTN tempat tes agar dapat diproses relokasi peserta ke Pusat UTBK terdekat dengan lokasinya saat ini,” katanya. Ia menyampaikan sesuai protokol kesehatan COVID-19 yang berlaku di Pusat UTBK Untidar, yaitu hanya peserta yang boleh masuk ke lokasi ujian, pendamping hanya boleh mengantar sampai “drop zone” yang ditentukan, peserta mengisi form deteksi diri dan dipindai suhu tubuhnya oleh tim kesehatan. Peserta wajib membawa dokumen persyaratan ujian (fotokopi ijazah yang dilegalisir atau SKL, kartu identitas, kartu peserta ujian) masker, pelindung muka, dan sarung tangan. Perhiasan, jam tangan dan alat komunikasi dimasukan ke dalam tas masing-masing. Peserta wajib cuci tangan lalu menggunakan sarung tangan, tas ditaruh di tempat yang disediakan sesaat sebelum ujian dimulai, selama ujian tidak dibolehkan berkomunikasi dengan peserta lain, dan selama ujian peserta tidak boleh meninggalkan ruangan tanpa seizin pengawas. Dalam satu ruangan ujian hanya diisi 15 peserta dengan jarak antarkomputer sekitar 1,5 meter. Sebelum dan sesudah memasuki ruangan ujian para peserta akan diarahkan menjaga jarak antarpeserta 1,5 hingga 2 meter. Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pusat UTBK Untidar Sigit Joko Purnomo menuturkan pada ujian hari pertama ini koneksi sistem UTBK sempat terhenti sekitar 15 menit dari pukul 10.15–10.30 WIB karena sistem pusat melakukan upgrade versi API server dari versi 3.2.7 ke versi versi 3.2.7.8 pada saat ujian sedang berlangsung. Saat sistem kembali normal peserta dapat login kembali dan timer peserta dimulai lagi dari waktu saat sistem berhenti. “Tidak ada pengurangan waktu. Sistem berhenti pukul 10.15 Wib jadi normalnya pada saat itu peserta masih mempunyai sisa waktu mengerjakan 60 menit. Saat sistem kembali normal pada pukul 10.30 WIB pada layar peserta waktu sisa pengerjaan soal tidak berkurang. Jadwal pengerjaan soal yang seharusnya dilangsungkan pada pukul 09.30-11.15 WIB baru berakhir pada pukul 11.30 WIB,” katanya. UTBK berlangsung 2 sesi, yakni pukul 09.00 – 11.15 WIB dan sesi kedua pukul 14.00-16.15 WIB. Satu sesi terdiri atas 30 menit persiapan dan latihan, kemudian 1 jam 45 menit untuk pemgerjaan soal. Materi yang diujikan yaitu tes potensi skolastik (TPS). Nilai hasil UTBK nantinya menjadi syarat utama peserta mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). (jwn5/ant)

Bikin Jalan Penuh Lumpur, Wali Kota Magelang Semprot Pelaksana Proyek Gedung Untidar

MAGELANG, Jowonews.com – Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menegur pelaksana proyek Gedung Fakultas Teknik Universitas Tidar (Untidar) Magelang karena menyebabkan jalan di sekitar proyek tersebut kotor dan berlumpur. Teguran itu disampaikan Sigit saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sekitar Jalan S. Parman dan Kampus Universitas Tidar (Untidar), Kota Magelang, Rabu. Sigit geram melihat akses masuk ke kampus perguruan tinggi negeri dan Secaba itu dipenuhi pasir dan lumpur. Begitu juga dengan seluruh armada pengangkutan pembuangan yang kotor. Sigit langsung menemui dan melontarkan teguran ke penanggung jawab pelaksana proyek di Untidar itu. “Saya tidak masalah mau membangun apa, tetapi perhatikan kebersihannya. Jangan sampai merugikan masyarakat seperti ini,” kata Sigit kepada salah seorang pelaksana pengerjaan gedung Fakultas Teknik Untidar. Ia menilai cara mereka melakukan pembersihan truk sebelum keluar masuk salah. Hal itu menyebabkan debu, pasir, tercecer di sepanjang jalan bahkan sampai ke Jalan Pahlawan dan Jalan A. Yani. Selain kotor, kondisi ini bisa membahayakan pengguna jalan. Banyak warga yang sudah mengeluhkan hal tersebut. “Saya tiap minggu, dua kali lewat sini (Jalan Kapten S Parman). Saya melihat jalan bagus jadi kotor begini,” katanya. Sigit pun tidak segan menegur keras para pekerja pelaksana sekaligus meminta Satpol PP Kota Magelang untuk menghentikan pembangunan bila peringatannya tidak diindahkan. “Ini yang bikin jalan jadi kotor, berlumpur, berdebu. Bahkan sampai di Jalan Pahlawan, Jalan A Yani. Kalau besok masih seperti ini, langsung saya stop,” kata Sigit didampingi Rektor Untidar, Prof Dr Ir Mukh Arifin. Ia meminta semua pelaksana pembangunan di wilayahnya untuk senantiasa memperhatikan kebersihan dan kesehatan masyarakat. Terlebih di tengah pandemi virus corona (COVID-19) yang masih terjadi hingga sekarang. “Rakyat sudah susah karena corona, ini ditambah kotanya jadi rusak, kotor. Saya sarankan ke mereka, begitu bongkar mobilnya disemprot bersih. Jadi keluar bersih. Tapi kalau begitu masuk kotor, keluar kotor lagi, ya jadinya mengotori yang lainnya,” katanya. Sigit secara spontanitas memerintahkan mobil pemadam kebakaran dan armada dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan penyemprotan di sepanjang Jalan S Parman dan Jalan Pahlawan. Ia juga memerintahkan Kepala Satpol PP, Kepala DPUPR, Kepala DLH, Camat Magelang Utara dan Lurah Potrobangsan untuk memonitor komitmen pelaksana proyek yang akan melaksanakan pekerjaan dengan baik dan bersih. “Supremasi predikat kota hijau bersih dan indah harus betul-betul melekat di Kota Magelang dan harus kita pertahankan dan kalau mereka tidak mematuhi sampai membuang kotoran/tanah sepanjang jalan masih tercecer di jalan lagi akan saya hentikan,” katanya. Sementara itu, PT Galatama Semarang selaku pelaksana pembangunan Fakultas Teknik Untidar meminta maaf kepada Sigit dan jajaran Pemkot atas kesalahan teknis ini sehingga mengotori hampir semua jalan yang dilalui. Mereka berjanji akan memperbaiki teknis penyemprotan yang ideal dan tidak membuat kotor jalan raya. “Intinya kami terima kasih atas nasihat Pak Wali. Untuk teknisnya nanti disemprot. Supaya jalan tidak kotor,” kata Ponimin salah satu pelaksana dari PT Galatama Semarang. (jwn5/ant)