Jowonews

Jumlah Kasus Virus Corona Capai 43.103 Secara Global

JAKARTA, Jowonews.com – Kasus positif virus corona tipe baru atau novel coronavirus (2019-nCoV) per tanggal 11 Februari 2020 sudah mencapai 43.103 secara global dengan paling banyak terjadi di China dan yang paling banyak terjadi di luar China yaitu di kapal pesiar di perairan Jepang. Berdasarkan laporan resmi yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikutip di Jakarta, Rabu, kasus terbanyak terjadi di China sebanyak 42.708 kasus dengan 2.484 kasus baru, 7.333 orang mengalami gangguan kesehatan serius, dan 1.017 kematian dengan 108 kasus kematian baru. Kasus virus corona tipe baru di luar China hingga hari kemarin sebanyak 395 kasus di 24 negara dengan bertambahnya 76 kasus baru. Sebanyak 65 dari 76 kasus baru dilaporkan di atas kapal pesiar yang sedang berada di perairan Jepang. Total kasus terkonfirmasi di kapal pesiar tersebut sebanyak 135 orang. Negara yang paling banyak melaporkan kasus positif virus corona adalah Singapura (45), Thailand (33), Korea Selatan (28), dan Jepang (26). Setelahnya diikuti oleh Malaysia (18), Australia (15), Vietnam (15), Jerman (14), Amerika Serikat (13), Prancis (11), Inggris (8), Uni Emirat Arab (8), Kanada (7), Italia (3), India (3), Filipina (3), Rusia (2), Spanyol (2), Kamboja (1), Nepal (1), Sri Lanka (1), Belgia (1), Finlandia (1), dan Swedia (1). WHO hingga saat ini masih terus melakukan penelitian terhadap novel coronavirus. Perkembangan terbaru, novel coronavirus atau 2019-nCoV memiliki kesamaan dengan virus corona yang ada bersirkulasi pada kelelawar, lebih tepatnya pada subspesies kelelawar Rhinolophus. Kelelawar subspesies tersebut tersebar luas di China bagian utara, di wilayah Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Hasil studi terbaru menyebutkan lebih dari 500 jenis virus corona teridentifikasi pada kelelawar di China. Berdasarkan studi serologis yang dilakukan bahwa daerah perdesaan yang penduduknya tinggal dekat dengan habitat alami kelelawar di gua-gua menunjukkan seroprevalensi kelelawar-CoV 2,9 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya paparan kelelawar-CoV kepada manusia menjadi sangat umum. (jwn5/ant)

Singapura Tanggung Biaya Perawatan WNI Terinfeksi Virus Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Biaya perawatan warga negara Indonesia yang terinfeksi virus corona tipe baru (2019-nCoV) sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah Singapura. “Pihak Singapura harus memastikan yang bersangkutan sehat kembali dan selama proses itu berjalan pihak Singapura akan menanggung biaya yang dikeluarkan selama masa perawatan,” ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat ditemui di Jakarta, Rabu. WNI yang hingga kini belum diketahui identitasnya karena dilindungi Personal Data Protection Act Singapura itu, masih dirawat di Singapore General Hospital. Karena itulah, pemerintah Indonesia juga belum bisa mengomunikasikan kondisi WNI tersebut kepada pihak keluarga di Tanah Air. “Ini ada satu kondisi di mana pihak Singapura tidak bisa mengeluarkan data terkait yang bersangkutan, atas ketentuan setempat yang mengharuskan mereka memegang informasi tersebut. Jadi sekarang kita belum mengetahui pasti, belum bisa mengomunikasikan ke keluarga,” tutur Faiza. Berdasarkan informasi yang diterima KBRI Singapura dari Kementerian Kesehatan Singapura, WNI tersebut merupakan pekerja rumah tangga dari warga negara Singapura yang sebelumnya telah ditetapkan positif terjangkit virus corona. Menjangkitnya virus corona terhadap pekerja migran itu merupakan kasus ke-21 di Singapura, dan kasus pertama di mana terdapat WNI yang positif terinfeksi virus tersebut. (jwn5/ant)

65 Lagi Korban Meninggal Akibat Virus Corona, Total Sudah 479 Orang

BEIJING, Jowonews.com – Jumlah korban meninggal di Provinsi Hubei, China tengah, akibat virus corona meningkat hingga 65 orang menjadi 479 hingga Selasa, demikian laporan stasiun TV pemerintah, Rabu. Terdapat 3.156 kasus baru yang terdeteksi di Hubei, yang menjadi pusat wabah virus corona. Angka itu menambah jumlah total di provinsi tersebut menjadi 16.678 kasus. Ibu kota provinsi Hubei, Wuhan, yang diyakini sebagai tempat asal munculnya virus corona, melaporkan 49 kasus baru pada Selasa, naik dari 48 pada Senin. Sebanyak 362 orang di Wuhan kini meninggal akibat virus tersebut. Kasus terkonfirmasi baru di Wuhan melonjak hingga 1.967 pada Selasa, naik dari 1.242 pada Senin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus seperti flu tersebut sebagai darurat global. Sementara itu menurut para ahli, masih menjadi misteri terkait virus tersebut, seperti jumlah kematian dan cara penularannya. (jwn5/ant)

EMA Percepat Pengembangan Vaksin Lawan Virus Corona

AMSTERDAM, Jowonews.com – Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menyebutkan pihaknya sedang mengambil sejumlah upaya mempercepat pengembangan vaksin dan pengobatan untuk memerangi virus corona baru, yang menelan lebih dari 400 korban jiwa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus seperti flu tersebut sebagai darurat global. Para ahli pun menyebutkan masih menjadi misteri terkait virus corona, seperti jumlah korban meninggal dan cara penularan. “EMA siap mendukung pengembangan obat-obatan dengan seluruh perangkat regulasi yang ada guna meningkatkan sekaligus mempercepat pengembangan langkah efektif untuk melawan dan mencegah penyebaran virus ini,” kata badan tersebut. Pihaknya menuturkan sedang mencari antivirus atau vaksin potensial untuk menyembuhkan atau mencegah wabah virus tersebut. Pihaknya juga sedang menganalisis semua informasi yang ada terkait penemuan berbagai obat dari para pengembang. Produsen farmasi Inggris GlaxoSmithKline (GSK) mengatakan sedang  bekerja sama dengan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Wabah (CEPI) sebagai upaya mengembangkan sebuah vaksin. “EMA menggiatkan rencananya untuk menghadapi ancaman kesehatan yang ada,” kata Direktur Eksekutif EMA Guido Rasi, menambahkan bahwa badan tersebut akan memberikan imbauan ilmiah jalur cepat dan umpan balik dari setiap pengembangan obat yang diusulkan. (jwn5/ant)

Seorang WNI di Singapura Positif Kena Virus Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Singapura untuk selalu waspada, menjaga kesehatan dan kebersihan setelah Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan satu orang WNI berusia 44 tahun positif terjangkit virus corona, yang merupakan kasus ke-21 di negara itu. WNI yang bekerja sebagai pekerja migran tersebut tidak memiliki riwayat bepergian ke China, namun dia merupakan pekerja rumah tangga dari warga negara Singapura yang sebelumnya telah ditetapkan positif virus corona. WNI tersebut saat ini ditangani Tim Medis Singapore General Hospital, menurut keterangan tertulis dari KBRI Singapura yang diterima di Jakarta, Selasa. KBRI Singapura telah menerima konfirmasi lisan dari Kementerian Kesehatan Singapura untuk kasus itu dan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang terkait penanganan hal tersebut. Namun, karena kebijakan perlindungan data pribadi (Personal Data Protection Act), identitas WNI tersebut belum dapat disampaikan. Pihak KBRI pun mengimbau untuk seluruh WNI yang berada di Singapura untuk memperhatikan imbauan yang dikeluarkan Pemerintah Singapura melalui jalur resmi Ministry of Health https://www.moh.gov.sg/2019-ncov-wuhan. (jwn5/ant)

Pakar Virologi Bantah Virus Corona Bisa Menular Lewat Tatapan Mata

JAKARTA, Jowonews.com – Pakar virologi dr. Fera Ibrahim membantah isu bahwa 2019 novel coronavirus (2019- nCoV) bisa menular melalui pandangan mata karena virus itu sejauh ini hanya menular lewat droplet atau cairan air liur. “Ada juga yang tanya, dengan tatapan mata apakah bisa menularkan? Tatapan mata seberapa jauh dulu. Kalau tatapan mata dekat dan lalu dia batuk bisa saja. Kalau jauh tidak akan bisa menular,” kata konsultan virologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu dalam diskusi tentang 2019 novel coronavirus (2019- nCoV) di Depok, Jawa Barat, Selasa. Virus corona baru yang mulai mewabah di Wuhan, China, sejauh ini terbukti menular antar manusia lewat droplet atau cairan air liur yang bisa menyebar lewat batuk atau bersin. Tidak hanya itu, infeksi juga bisa terjadi ketika menyentuh permukaan yang terkena droplet dari orang yang positif terinfeksi oleh corona. Namun, menurut spesialis mikrobiologi RS Universitas Indonesia itu, virus secara umum merupakan mikroorganisme parasit yang tidak dapat berproduksi di luar sel inang dan baru bisa bereplikasi diri kalau sudah masuk ke dalam sel hidup. Artinya, saat virus corona berada di ruang terbuka, belum menjangkiti inang sel, virus tersebut masih dapat dilumpuhkan, salah satunya melalui pemanasan pada suhu sekitar 56 derajat Celsius selama 30 menit. “Virus corona dapat mengalami kelumpuhan di tengah suhu 56 derajat Celsius saat berada di luar sel inang atau ketika berada di ruang terbuka. Jadi coronavirus itu sensitif terhadap suhu panas,” kata dr. Fera. Selain itu, alkohol juga dapat membantu melumpuhkan virus tersebut dan cairan disinfektan yang mengandung chlorine, hydrogen peroxide disinfectant, chloroform dan pelarut lipid. (jwn5/ant)

Benarkah Virus Corona Lebih Rentan Menyerang Pria?

JAKARTA, Jowonews.com – Beragam informasi bermunculan mengenai jenis baru virus corona atau 2019-nCoV, salah satunya virus ini lebih banyak menyerang pria ketimbang perempuan. Benarkah ini? “71 persen pada laki-laki ketimbang perempuan,” ujar Ahli pulmonologi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, Dr. Raden Rara Diah Handayani dalam media briefing di Depok, Selasa. Lebih lanjut, dokter spesialis mikrobiologi RSUI, dr. R. Fera Ibrahim mengatakan hal ini berhubungan dengan jumlah reseptor ACE2 yang lebih banyak pada pria dibandingkan wanita. “Virus akan menginfeksi sel, masuk lalu mereplikasi. Untuk masuk ke sel ada reseptor. (Jenis baru) corona mirip SARS, ada reseptor yang namanya ACE2. Reseptor ini ada di nasofaring hingga otak. Tapi yang paling banyak di sel epitel paru sehingga tampak seperti infeksi saluran napas dan diare,” papar Fera. Penelitian yang dilakukan saat kasus SARS terjadi, menunjukkan reseptor ACE2 lebih banyak pada laki-laki ketimbang perempuan. “Ada yang meneliti di zaman SARS (mewabah), ternyata reseptor ACE2 banyaknya di laki-laki, lebih banyak pada ras Asia dibandingkan kulit putih dan hitam,” kata Fera. Karena mirip dengan SARS, virus corona juga bisa bertahan selama enam hari di udara dingin apalagi ada protein tertentu yang membuatnya bertahan lebih lama. Namun, virus ini bisa dilumpuhkan salah satunya melalui pemanasan pada suhu sekitar 56 derajat Celcius selama 30 menit. Selain laki-laki, 2019-nCoV juga disebut lebih rentan menginfeksi orang lanjut usia ketimbang orang muda. Mengenai hal ini Diah mengatakan, semua orang berisiko. “Semua orang berisiko. Usia (yang dilaporkan) 19 bulan paling muda, sampai usia 89 tahun (paling tua). Pasien meninggal dunia rata-rata usia 40-50 tahun,” kata dia. Diah memaparkan, total kasus akibat virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu meningkat dari 14.557 kasus pada 2 Februari 2020 menjadi 20.626 kasus pada hari ini. (jwn5/ant)

Ganjar Cek Kesiapan Bandara Semarang Antisipasi Virus Corona

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek kesiapan sejumlah pihak terkait dalam mengantisipasi kemungkinan masuknya virus corona melalui penumpang di Bandara Internasional Jenderal Besar Ahmad Yani Semarang, Senin. Sebelum melakukan perjalanan dinas ke Jakarta, Gubernur Ganjar menyempatkan diri melihat langsung berbagai peralatan berupa alat pemindai suhu tubuh manusia atau “thermal scanner” dan ruang isolasi. Ruang isolasi tersebut terletak di antara Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional Jenderal Besar Ahmad Yani dengan bagian pemeriksaan keimigrasian. Pada ruang isolasi tersedia beberapa peralatan medis untuk penanganan pertama yang dilengkapi tempat tidur perawatan dan obat-obatan penunjang. Di tempat itu, Ganjar memastikan bahwa semua penumpang yang turun ke Jawa Tengah dari penerbangan internasional telah dipastikan sehat. “Ini saya mau ke Jakarta, mendadak ingin melihat bagaimana kesiapan kawan-kawan menjemput seluruh tamu khususnya penerbangan luar negeri. Alhamdulillah semuanya sudah siap,” kata Ganjar. Ganjar menyebutkan jika ada penumpang yang suhu badannya 38 derajat Celcius ke atas berdasarkan pemeriksaan melalui “thermal scanner”, maka yang bersangkutan akan langsung dilakukan tindakan pemeriksaan lebih lanjut. Dari laporan petugas, kata Ganjar, belum ada temuan penumpang yang diduga terinfeksi virus corona. Kendati demikian, pihaknya tetap meminta para petugas untuk tetap melaksanakan tugasnya sesuai standar yang ditetapkan. “Alhamdulillah sampai hari ini semuanya aman, kemarin memang ada satu penumpang yang sempat masuk ruang isolasi, namun setelah dicek ternyata negatif corona. Jadi sampai saat ini semuanya aman,” ujarnya. (jwn5/ant)