Jowonews

Paralayang di Desa Tarubatang, Pesona Alam di Lereng Gunung Merbabu

Paralayang di Desa Tarubatang, Pesona Alam di Lereng Gunung Merbabu

BOYOLALI – Desa Tarubatang, yang terletak di Kecamatan Selo, terus berbenah untuk mengembangkan potensi wisata yang dimilikinya. Salah satu inisiatif yang menarik perhatian adalah pengembangan olahraga dirgantara paralayang. “Keberadaannya di lereng Gunung Merbabu memberikan pemandangan alam yang begitu indah,” ungkap Kades Tarubatang, Sabarno. Dengan Gunung Merapi di sisi selatan dan Gunung Merbabu di sisi utara, serta pemandangan Kota Boyolali yang memukau, dan bahkan Gunung Lawu yang terlihat di kejauhan, desa ini sungguh menjadi surga bagi para pencinta alam. “Inisiatif paralayang ini kami perkenalkan seiring dengan peluncuran Desa Wisata Tarubatang pada Sabtu (12/8/2023),” tambahnya. Selain paralayang, desa ini juga menawarkan fasilitas camping ground dan edukasi pertanian bagi pengunjung. Namun, pemerintah desa Tarubayang, bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tarubatang, berkomitmen untuk terus menggali potensi wisata yang ada. Ketua Pokdarwis Desa Tarubatang, Supriyono, menambahkan bahwa paralayang telah menjadi bagian dari Desa Tarubatang sejak tahun 2018. Setelah mengalami vakum selama pandemi Covid-19, kegiatan paralayang kembali digiatkan. Lokasi take off terletak di sebuah tanah datar di lereng bukit di dukuh Surodadi, sementara lokasi landing telah disediakan oleh pemerintah desa di dukuh Tompak. Jarak lurus antara take off dan landing sekitar 1,5 kilometer. “Desa Tarubatang dipilih karena kondisi angin yang ideal, terutama dari bulan Januari hingga Desember,” jelasnya. Namun, tantangan yang masih dihadapi adalah akses menuju lokasi take off. Saat ini, akses masih menggunakan sepeda motor karena jalannya curam, dan mobil jarang berani melintas. Peluncuran Desa Wisata Tarubatang secara resmi dilakukan oleh Bupati Boyolali, M Said Hidayat. Ia berharap, wisata paralayang di Desa Tarubatang akan meningkatkan daya tarik wisata di Selo, serta berkontribusi pada pengembangan sektor pariwisata di daerah tersebut. “Selain itu, kami berharap agar terus terjaga rasa persatuan dan kesatuan di antara masyarakat,” tambahnya. Nur Afifa Indriyani, seorang atlet paralayang dari Boyolali, mengungkapkan bahwa terbang paralayang di Tarubatang sangatlah menyenangkan. Lokasinya indah, dan tempat take off serta landingnya pun aman. “Para pecinta paralayang juga dapat menjelajahi cross country di sini, terutama bagi mereka yang menyukai terbang jauh. Pemandangannya luar biasa, dengan Gunung Merbabu di belakang kita saat take off, dan Gunung Merapi di sebelah kanan,” ungkapnya dengan antusias.

Wisata Alam Panorama Nepen Boyolali, Dulu Dihindari Kini Ramai Dikunjungi

Wisata Alam Panorama Nepen Boyolali, Dulu Dihindari Kini Ramai Dikunjungi

Desa Nepen, Kecamatan Teras, baru-baru ini memiliki tempat wisata penuh pesona yang diberi nama “Panorama.” Dibuka secara resmi pada saat lebaran lalu, tempat wisata ini telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang mencari petualangan baru. Panorama bukan hanya sekadar tempat biasa, tetapi sebuah tempat yang telah mengalami transformasi luar biasa dari sumber mata air yang kumuh dan terabaikan menjadi sebuah destinasi wisata yang menarik. Lokasi Wisata Alam Panorama Nepen terletak persis di bawah pinggir jalan raya Randusari-Klaten. Dahulu, tempat ini hanya dianggap sebagai tempat pembuangan sampah, dan kebanyakan orang menghindarinya. Selain itu, ada dua pohon beringin besar yang tumbuh di dekatnya, memberikan kesan angker pada tempat tersebut. Sopan Pras, pengelola Panorama, menceritakan bahwa dulunya hampir tidak ada orang yang berani datang ke sini. Setiap sudut di tempat ini digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan kotoran ternak. Ini membuatnya merasa prihatin melihat potensi alam yang luar biasa ini terbuang begitu saja. Dengan tekad kuat untuk memanfaatkan potensi alam yang ada, Sopan Pras berinisiatif untuk bekerja sama dengan Pemerintah Desa Nepen. Hasilnya, Pemdes Nepen dengan cepat setuju untuk mengubah sumber mata air ini menjadi sebuah destinasi wisata yang menarik. Pembangunan Panorama dimulai pada tahun 2022 dan memakan waktu hingga delapan bulan untuk menyelesaikannya. Tahap awal pembangunan ini melibatkan pembukaan kolam renang untuk dewasa, anak-anak, dan area permainan air. Namun, rencananya tidak berhenti di sini. Kedepannya, pengelola berencana untuk menambahkan fasilitas baru, termasuk area outbond. Transformasi luar biasa ini membuktikan bagaimana perhatian dan upaya yang tepat dapat mengubah tempat yang dulunya terabaikan menjadi tujuan wisata yang menakjubkan. Panorama di Desa Nepen adalah bukti nyata bahwa alam Indonesia memiliki berbagai potensi alam yang siap dikembangkan. Tempat ini juga mengingatkan kita untuk merawat lingkungan dan memanfaatkan potensinya secara bijak sehingga generasi mendatang dapat menikmati keindahan alam yang luar biasa ini.

Cepogo Cheese Park Boyolali, Menikmati Sensasi Liburan Serasa di Pegunungan Swiss

Cepogo Cheese Park Boyolali, Menikmati Sensasi Liburan Serasa di Pegunungan Swiss

Cepogo Cheese Park Boyolali merupakan wahana wisata edukasi keluarga yang dibuat oleh Cimory. Salah satu yang ditawarkan tempat wisata ini adalah pesona alamnya. Dari area piknik Anda dapat melihat Gunung Merapi dan Merbabu saat cuaca sedang cerah. Cepogo Cheese Park terletak di lereng gunung Merapi dan Merbabu, di desa Genting, kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Daya Tarik Cepoge Cheese Park Boyolali Cepogo Cheese Park terletak di lahan seluas 7 hektar. Di dalamnya terdapat berbagai wahana untuk wisata alam sekaligus edukasi. Cepogo Cheese Park adalah rumah bagi berbagai hewan seperti kuda poni, merpati, kelinci, domba, ikan, kura-kura, ular sawa, berang-berang, burung beo, dan burung lain yang dapat Anda ajak berinteraksi. Pengunjung juga akan diajak belajar untuk mengenai hewan-hewan tersebut, dari kecil menjadi besar dan menjadi sesuatu sebagai sumber ekonomi. Cepogo Cheese Park didekorasi seperti taman di luar negeri, cocok digunakan sebagai latar foto. Dekorasi semakin menarik dengan pemandangan indah dengan udara pegunungan yang segar. Di lokasi ini juga terdapat banyak wahana ramah anak, seperti sepeda gunung, kereta kelinci, dan permainan anak lainnya. Ada juga wahana menunggang kuda dan wahan untuk belajar memanah. Beberapa tempat penjualan minuman dan makanan yang menjual produk Cimory juga tersedia. Cepogo Cheese Park juga memberikan kesempatan bagi usaha kecil dan menengah dari masyarakat setempat untuk terlibat. Nantinya, jumlah satwa dan wahana akan ditambah, salah satunya adalah rusa. Ada pula rumah keju yang masih belum buka saat itu. Nantinya, wisatawan bisa belajar seputar proses pembuatan keju di sana. Harga tiket masuk Cepogo Cheese Park Boyolali dan jam buka Jika ingin mengunjungi Cepogo Cheese Park Boyolali, harga tiketnya adalah Rp 20.000/orang. Tiket ini berlaku untuk dewasa. Untuk anak-anak, tiket berlaku untuk mereka yang tingginya lebih dari 80 cm. Selain tiket masuk, pengunjung juga perlu menyiapkan uang biaya parkir yaitu Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp10.000 untuk mobil. Selain itu, beberapa kegiatan juga dikenakan biaya. Beberapa di antaranya adalah memberi makan hewan Rp 10.000 atau naik ATV Rp 20.000 untuk dua kali putaran. Jam buka Cepogo Cheese Park adalah dari pukul 08.00 hingga 17.30 WIB.