Jowonews

Tempat Wisata Sejarah di Solo, Mulai Dari Istana Hingga Bunker Kuno

Tempat Wisata Sejarah di Solo, Mulai Dari Istana Hingga Bunker Kuno

Tempat Wisata Sejarah di Solo berikut bisa menjadi destinasi alternatif saat Anda berkunjung ke kota kelahiran Presiden Joko Widodo ini. Solo merupakan sebuah kota yang menawarkan berbagai macam destinasi wisata bagi para pengunjung. Kamu bisa menikmati wisata kuliner, budaya, alam, dan sejarah yang lengkap di kota ini. Dengan sejarahnya sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Mataram, Solo memiliki banyak peninggalan sejarah yang kini menjadi tempat wisata yang menarik. Jadi, apa saja wisata sejarah yang bisa kamu kunjungi di Solo? Berikut adalah sepuluh tempat wisata sejarah di Solo yang bisa kamu jelajahi. Tempat Wisata Sejarah di Solo Loji Gandrung Loji Gandrung merupakan gedung yang kini difungsikan sebagai rumah dinas Walikota Solo. Gedung yang memiliki ukuran 3.500 meter persegi itu terletak di dekat Stadion Sriwedari di Jalan Slamet Riyadi, Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Pada awalnya, gedung ini dimiliki oleh seorang warga Belanda dan dibangun pada tahun 1830. Loji Gandrung telah menjadi saksi dari beberapa peristiwa bersejarah, mulai dari digunakan sebagai markas oleh penjajah Jepang, digunakan oleh Jenderal Gatot Subroto untuk mengatur strategi perang, hingga menjadi tempat istirahat Presiden Soekarno saat berkunjung ke Solo. Benteng Vastenburg Benteng Vastenburg merupakan salah satu bangunan yang digunakan sebagai benteng pada masa pemerintahan kolonial Belanda yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff pada tahun 1755-1779. Setelah Indonesia merdeka, Benteng Vastenburg diubah fungsinya menjadi lokasi pelatihan TNI dan kini dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan konser, festival, dan acara lainnya. Langgar Merdeka Langgar Merdeka merupakan sebuah bangunan yang kini menjadi simbol Laweyan dan diyakini dibangun oleh komunitas keturunan Tionghoa pada tahun 1877. Saat pertama kali dibangun, bangunan tersebut digunakan sebagai pasar ganja. Namun, karena pendapatannya merosot, toko itu akhirnya bangkrut dan dibeli oleh H. Imam Mashadi, yang kemudian mengubahnya menjadi langgar untuk kegiatan keagamaan. Langgar Merdeka telah melewati berbagai periode sejarah yang panjang, sehingga diakui sebagai cagar budaya pada tahun 2012. Dengan pengakuan ini, setiap orang dilarang mengubah atau merusak bangunan fisiknya. Bunker Kuno Bunker ini terletak di bawah bangunan Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta yang terletak di kompleks Balai Kota Surakarta. Bunker dengan ukuran 16 x 24 meter ini ditemukan pertama kali pada tahun 2012 dan dipercayai telah dibangun pada abad ke-19. Menurut para pakar, bunker ini dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai tempat penyimpanan uang dan perlindungan bagi orang Belanda. Pengunjung yang ingin mengunjungi Balai Kota Surakarta atau mengurus administrasi dapat mengunjungi bunker ini secara gratis. Gedung Djoeang Bangunan Djoeang terletak di Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Surakarta, berdekatan dengan Beteng Trade Center. Pada tahun 1876, Pemerintah Hindia Belanda membangun gedung ini dan menyelesaikannya pada tahun 1880. Saat awal dibangun, gedung ini berfungsi sebagai tempat pelayanan bagi tentara Belanda dan klinik karena dekat dengan Benteng Vastenburg. Namun, seiring berjalannya waktu, fungsi gedung ini beberapa kali berubah. Jepang kemudian menggunakan gedung ini sebagai markas, dan saat ini telah diubah menjadi tempat wisata. Keraton Surakarta Hadiningrat Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan sebuah pusat pemerintahan kerajaan Jawa yang telah memerintah selama beberapa abad di wilayah Solo. Keraton ini dibangun oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang rusak akibat Geger Pecinan pada tahun 1743. Kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat memuat berbagai peninggalan bersejarah seperti patung, senjata, warisan kerajaan, dan sejumlah bangunan keraton yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Bagi para pengunjung yang berencana mengunjungi Keraton Surakarta, disarankan untuk datang di hari selain Jumat. Puro Mangkunegaran Kota Solo memiliki istana cantik dan besar tambahan dari Keraton Surakarta yang dikenal sebagai Puro Mangkunegaran. Puro Mangkunegaran adalah pilihan yang tepat bagi para wisatawan yang ingin mempelajari sejarah sambil berlibur di Solo. Ketika mengunjungi Puro Mangkunegaran, kita akan disuguhkan dengan taman yang luas dan dikelilingi oleh bangunan kuno bergaya Eropa yang dipadukan dengan arsitektur tradisional Jawa. Museum Bank Indonesia Museum yang terletak dekat Balai Kota Solo telah berdiri sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta. Setelah memasuki museum tersebut, pengunjung dapat melihat mesin cetak uang antik dan arsitektur bangunan yang sudah berusia ratusan tahun dengan gaya bangunan Eropa yang khas. Di museum ini, tersedia berbagai macam sumber daya untuk pendidikan dan pengunjung dapat melihat koleksi uang kuno yang masih terjaga dengan baik, termasuk seri wayang dari Hindia Belanda. Kampung Batik Kauman Tempat wisata Kampung Batik Kauman terletak dekat dengan jalan utama Slamet Riyadi dan Jalan Rajiman, tepatnya di Jalan Trisula III No.1, Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. Kampung Batik Kauman merupakan pusat batik tertua di Kota Solo. Dari sejarahnya, Kampung Kauman dulunya adalah tempat tinggal abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta dan hingga sekarang tetap mempertahankan budaya atau tradisi membatik. Jika dibandingkan dengan Laweyan, batik-batik di Kauman lebih menampilkan motif atau model standar keraton. Di Kampung Batik Kauman, terdapat 30 industri batik yang masih berproduksi hingga saat ini. Ketika mengunjungi tempat tersebut, para wisatawan dapat membeli batik dengan berbagai motif dan juga melihat proses pembuatan hingga belajar membatik secara langsung. Kampung Batik Laweyan Di samping Kampung Batik Kauman, Kota Solo juga memiliki Kampung Batik Laweyan. Kampung ini memiliki luas 24.83 hektare dan dihuni oleh sekitar 2.500 penduduk, sebagian besar di antaranya bekerja sebagai pedagang atau pembuat batik. Keberadaan kampung ini sebagai simbol batik Kota Solo tidak terlepas dari peran Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi. Kini, Kampung Batik Laweyan telah memiliki 250 motif batik yang resmi dipatenkan. Selain menjadi simbol batik di Kota Solo, Kampung Batik Laweyan juga menawarkan arsitektur yang menarik dengan penggabungan gaya Eropa, Jawa, China, dan Islam.

Tak Hanya Lihat Hewan, Berikut Hal Seru Lainnya di Solo Safari

Tak Hanya Lihat Hewan, Berikut Hal Seru Lainnya di Solo Safari

SURAKARTA – Solo Safari menjadi destinasi wisata baru di kota Solo. Lebih dari sekedar konsep kebun binatang biasa, Solo Safari juga berfungsi sebagai pusat konservasi. Anda tidak perlu lagi berkeliling dunia untuk bertemu dan berinteraksi secara dekat dengan satwa di dalam dan luar negeri, kata General Manager Solo Safari, Shinta. Di Solo Safari, pengunjung dapat bertemu dengan hewan-hewan menarik dari seluruh dunia. “Hal seru pertama yang bisa dilakukan di Solo Safari adalah interaksi yang dekat dengan satwa. Solo Safari menyuguhkan animal show tentang Burung Elang Bondol, Julang Emas, Orang Utan, Ular Sanca, Gajah, hingga Linsang Air yang lucu. Tidak hanya melihat mereka secara dekat, pengunjung juga bisa berinteraksi dan berfoto bersama secara langsung,” jelasnya, Kamis (23/2/2023). Hal menarik kedua adalah bertemu teman baru di area Petting Zoo. Di area petting zoo, pengunjung bisa bertemu langsung dengan satwa dan memberi makan. Ada kelinci, kura-kura, ayam kate dan kuda poni. “Selanjutnya yang ketiga, pengunjung dapat bernyanyi bersama Siamang, monyet kebanggaan Solo Safari. Solo Safari adalah satu-satunya kebun binatang yang memiliki pulau primata dengan danau yang luas. Di sini, pengunjung dapat bertemu monyet Siamang dengan suara merdu dengan suara serak khas. Mereka menggunakan suara ini sebagai cara untuk mempertahankan wilayah mereka,” kata Shinta. Sementara itu, hal menarik keempat adalah belajar tentang binatang di Keeper’s Talk. Shinta menambahkan, selain dapat menemukan dan mempelajari hewan dari berbagai negara, pengunjung juga dapat mempelajari karakteristiknya yang menarik. Dipandu oleh para animal keeper profesional, mereka siap mengajari dan menjawab pertanyaan Anda seputar hewan di Solo Safari. Terakhir, ada juga keseruan bermain di dalam dunia busa,” tukasnya.

Keliling Solo? Ini Jadwal dan Rute Bus Werkudara

Keliling Solo? Ini Jadwal dan Rute Bus Werkudara

Keberadaan bus Werkudara menambah daya pikat bagi kota Solo. Bus ini bisa digunakan wisatawan untuk berkeliling kota Solo. Bus wisata ini hanya beroperasi di akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu. Jam operasional bus Werkudara adalah pukul 09.00 WIB, 12.30 WIB dan 15.30 WIB. Tarif bus Werkudara sangat terjangkau, hanya Rp 20.000/orang. Jika ingin naik bus Werkudara, Anda harus melakukan pemesanan terlebih dahulu. Cara pemesanan tiket bus Werkudara dengan mendatangi Kantor Dinas Perhubungan Kota Solo yang berlokasi di Jl Kementerian Supeno No 7, Manahan, Solo. Bus Werkudara dapat menampung hingga 43 penumpang. Rute bus Werkudara meliputi rute keberangkatan dan rute pulang. Rute berangkat melalui Jl. Menteri Supeno No.7 (Kantor Dishub) – Jl. Adi Sucipto (Stadion Manahan) – Jl. Ahmad Yani – Jl. Slamet Riyadi (Loji Gandrung, Museum Radya Pustaka, Museum Batik Danar Hadi, Batik Kauman) – Jl. Urip Sumoharjo (Pasar Gede) – Jl. Kol. Sutarto – Jl. Ir. Sutami (UNS) – Jurug (Kebun Binatang Taman Jurug). Rute pulang melalui Jurug (Kebun Binatang Taman Jurug) – Jl. Ir. Sutami (UNS) – Jl. Kol. Sutarto – Jl. Urip Sumoharjo – Jl. Jend. Sudirman (Benteng Vastenburg) – Jl. Sunaryo (Galabo, Pusat Grosir Solo, Beteng Trade Center) – Jl. Kapten Mulyadi (Pasar Kliwon) – Jl. Veteran – Jl. Bhayangkara – Jl. Dr. Rajiman – Jl. Dr Wahidin – Jl. Dr Moewardi (Kota Barat) – Kantor Dishub.

Naik Kereta Api Batara Kresna, Jalan-jalan Murah Sembari Menikmati Keindahan Alam Solo Wonogiri

Naik Kereta Api Batara Kresna, Jalan-jalan Murah Sembari Menikmati Keindahan Alam Solo Wonogiri

Kereta Api Batara Kresna disebut juga Kereta Api Batara Kresna adalah rangkaian kereta api yang melayani rute dari Solo (berangkat dari Stasiun Purwosari) menuju Wonogiri dan sebaliknya. Kereta Api Batara Kresna merupakan proyek kerjasama Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). KA Batara Kresna merupakan satu-satunya KA yang melayani angkutan penumpang di Stasiun Wonogiri. Perjalanan dimulai dari Stasiun Solo Purwosari kemudian berhenti di Stasiun Wonogiri. Kereta Api Batara Kresna sebagai transportasi kereta api beroperasi 4 kali dalam sehari. Dua pemberangkatan dari Stasiun Purwosari dan dua pemberangkatan dari Stasiun Wonogiri. Setelah beberapa kali terhenti karena kerusakan kereta, peremajaan jalur, gangguan operasional dan pandemi virus corona, Railbus Batara Kresna akhirnya kembali melayani penumpang per 1 Januari 2021. Rute dan Jadwal Kereta Api Batara Kresna Railbus Batara Kresna memiliki dua rute atau relasi yaitu Purwosari-Wonogiri dan Wonogiri-Purwosari dengan empat pemberangkatan reguler per hari. Untuk keberangkatan Solo disarankan untuk naik di Stasiun Purwosari sebagai stasiun pemberangkatan. Berikut jadwal lengkap Batara Kresna Railbus. Relasi Purwosari-Wonogiri Stasiun Purwosari – Wonogiri berangkat pukul 06.00 WIBberangkat pukul 10.00 WIB Stasiun Solo Kota berangkat pukul 06.21 WIBberangkat pukul 10.21 WIB Stasiun Sukoharjo berangkat pukul 06.56 WIBberangkat pukul 10.56 WIB Stasiun Pasar Nguter berangkat pukul 07.19 WIBberangkat pukul 11.19 WIB Stasiun Wonogiri datang pukul 07.45 WIBdatang pukul 11.45 WIB Relasi Wonogiri Purwosari Stasiun Wonogiri berangkat pukul 08.00 WIBberangkat pukul 12.00 WIB Stasiun Pasar Nguter berangkat 08.28 WIBberangkat 12.28 WIB Stasiun Sukoharjo berangkat pukul 08.51 WIBberangkat pukul 12.51 WIB Stasiun Solo Kota berangkat pukul 09.26 WIBberangkat pukul 13.26 WIB Stasiun Purwosari datang pukul 09.45 WIBdatang pukul 13.45 WIB Cara Pesan dan Harga Tiker Kereta Api Batara Kresna Tarif Railbus Batara Kresna adalah Rp 4.000 per orang. Tiket dapat dibeli melalui aplikasi KAI Access atau di loket tiket di stasiun keberangkatan yaitu Stasiun Purwosari dan Stasiun Wonogiri. Pemesanan baik melalui aplikasi maupun langsung hanya dapat dilakukan pada hari keberangkatan. Railbus Batara Kresna tergolong kereta api lokal sehingga penumpang tidak perlu memberikan hasil negatif tes antigen. Namun, penumpang berusia di atas 12 tahun harus menunjukkan bukti setidaknya vaksinasi dosis pertama. Jika Anda tidak memiliki bukti tersebut karena alasan medis, Anda dapat melampirkan surat keterangan dari dokter spesialis atau dokter rumah sakit umum sebagai pengganti vaksinasi. Penumpang berusia di bawah 12 tahun harus didampingi oleh orang tua. Lokasi Wisata Terdekat dengan Stasiun Tak jauh dari Stasiun Purwosari, ada banyak tempat yang bisa Anda kunjungi, terutama di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, salah satu jalan utama di Solo. Anda bisa pergi ke Solo Grand Mall, Solo Square, Taman Sriwedari, Museum Batik Danar Hadi dan Museum Radya Pustaka. Sedangkan di Wonogiri, Anda bisa mengunjungi Lapangan Giri Krida Bakti atau Waduk Gajah Mungkur, sekitar 30 menit dari stasiun. Jika Anda tidak punya banyak waktu untuk bepergian, Anda bisa mencoba hidangan lezat di Sate Ayam Pak Kabul, Filosofi Teh Wonogiri, Soto Ayam Kerdukepik atau Ayam Panggang Mbok Tiyem. Tips Perjalanan Naik Kereta Api Batara Kresna Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan ketika melakukan perjalanan dengan Railbus Batara Kresna: