Jowonews

Persentase Masih Tinggi, BPR BKK Wonogiri Harus Tekan Kredit Macet

BPR BKK Wonogiri

WONOGIRI – Dalam rangka monitoring perkembangan dan pengelolaan PT. BPR BKK Wonogiri, Kamis (18/8/2022), Komisi C DPRD Provinsi Jateng mendapatkan data bahwa angka non-performing loans (NPL/ kredit macet) di BPR BKK Wonogiri masih tergolong tinggi yakni sekitar 14,16%. Meski begitu, Komisi C DPRD Provinsi Jateng tetap mengapresiasi kinerja pihak manajemen yang mampu mengumpulkan aset yang cukup tinggi. “Kinerja teman-teman (BPR BKK Wonogiri) sudah sangat baik, namun diperlukan pembenahan nilai NPL yang masih tinggi. Ini menjadi PR bersama, dan diperlukan kerjasama untuk menekan angka NPL supaya kinerja semakin baik,” ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jateng Sriyanto Saputro. Dalam hal ini, Drajat Aditya selaku Direktur Operasional PT. BPR BKK Jateng (Perseroda) menjelaskan bahwa rasio NPL di BPR BKK Jateng terhitung masih tinggi. “Secara year on year (YoY), NPL pada Juni 2021 di posisi 13,89 persen sedangkan angka NPL pada Juni 2022 justru naik 14,16 persen,” jelasnya. Untuk trend aset, Dirut PT. BPR BKK Wonogiri (Perseroda) Sarti menjelaskan, pada triwulan II Tahun 2022 cenderung menurun. Pada Juni 2022, turun 0,87% atau Rp 43,34 miliar dibanding Maret 2022. Namun demikian, aset tumbuh 5,84% senilai Rp 135,27 miliar (YoY). “Penurunan aset itu bersumber dari penurunan DPK (dana pihak ketiga) yang merupakan siklus pendanaan BPR BKK Jateng. Karena, tabungan akan menurun pada saat menjelang hari raya Idul Fitri dan tahun ajaran baru,” jelas Sarti. Proyeksi kontribusi PAD dalam bentuk deviden ke pemegang saham pada 2024 sejumlah Rp 3,07 miliar dengan share sesuai proyeksi modal. Yang disetor Pemprov Jateng 50,55% atau senilai Rp Rp 1,55 miliar dan Pemkab 49,45% atau senilai Rp 1,52 miliar. 

Fenomena Waterspout di Waduk Gajah Mungkur

SEMARANG, Jowonews- Fenomena angin langkisau atau puting beliung yang berada di atas permukaan air atau Waterspout terjadi di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri pada Rabu (20/1) sore. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Satmoko di Semarang, Rabu, mengatakan Waterspout bisa terjadi di permukaan air, seperti danau atau laut. Menurut dia, Waterspout terhubung dengan sejumlah awan, seperti Cumulus Vongestus, Cumuliform, dan Cumulonimbus. “Analisa sementara, dinamika atmosfer menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di selatan Indonesia yang memicu belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Kondisi tersebut, lanjut dia, didukung dengan massa udara yang labil serta kelembapan yang cukup tinggi, dari bawah hingga atas. Selain itu, menurut dia, terdapat fenomena MJO aktif, tetapi tidak cukup berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan. Ia menyebut peringatan sini cuaca ekstrem sudah dikeluarkan, di mana wilayah Wonogiri termasuk dalam peringatan yang disampaikan itu.

Dewan Berharap Sektor Pariwisata Segera Pulih

WONOGIRI, Jowonews – Waduk Gajah Mungkur dan beberapa kawasan objek wisata di Wonogiri turut berdampak penurunan jumlah pengunjung yang sangat drastis. Hal tersebut mengemuka dalam tinjauan Komisi B DPRD Jawa Tengah ke Taman Rekreasi Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur, Rabu (7/10/2020). Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga & Pariwisata Wonogiri Sentot Sujarwoko menuturkan, dampak kelesuan pariwisata karena penyebaran Covid-19 yang begitu masif. Terlebih beberapa event wisata baik berskala nasional hingga internasional terpaksa dibatalkan demi mencegah penularan yang begitu luas. Selain itu, beberapa sektor wisata yang dikelola swasta seperti water boom juga harus tutup total mematuhi protokol kesehatan pemerintah. Sebagai informasi, pendapatan asli daerah Kabupaten Wonogiri dari sektor pariwisata pada 2020 per Januari sampai Maret hanya menyumbang Rp 895.813.800. “Dampak Covid-19 sangat di sektor pariwisata sangat terasa. Penurunan jumlah wisatawan ditambah tutupnya tempat wisata awal Maret lalu sangat terasa sekali. Selain menutup sektor wisata yang dikelola pemerintah daerah, sektor milik swasta dan BUMDes juga mengalami hal sama. Ini mengakibatkan roda perekonomian bagi pegiat UMKM juga ikut tersendat,” tutur dia. Menanggapi, Wakil Ketua Komisi B Sri Maryuni berharap setelah Covid-19 mereda sektor wisata bisa dapat kembali bangkit, karena sangat berperan dalam meningkatkan pendapat daerah. Selain sektor wisata, UMKM nantinya dapat ikut bangkit lagi sebagai implus pergerakan ekonomi di tingkat daerah dengan potensi wisata yang dimiliki. Disisi lain, legislatif jateng terus mengkaji peraturan tentang penguatan ekonomi kreatif. “Kami sangat berharap, Jawa Tengah dapat segera bangkit dari Covid-19. Kami sangat paham, adanya penutupan karena dampak covid juga membuat lokasi wisata tidak terkelola dengan baik. Di sisi lain, kalangan legislatif tengah berupaya mengkaji peraturan daerah tentang penguatan ekonomi kreatif yang nantinya sangat punya peran mendorong pendapatan daerah. Pendapatan tersebut juga bagian dari penguatan sektor wisata yang saat ini menjadi primadona,” terang legislator PAN.