JAKARTA, Jowonews.com — Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengingatkan bahwa hasil survei bukan merupakan alat penggiringan opini untuk mengarahkan masyarakat memilih salah satu partai politik di Pemilu 2019.
“Hasil survei silahkan saja tapi jangan sampai digunakan untuk penggiringan opini karena ketika Pilkada Jakarta 2017, hasil survei tidak ada yang menunjukkan pasangan Anies-Sandi menang, tapi kenyataannya berbeda,” kata Taufik di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (25/1).
Hal itu dikatakannya terkait hasil survei yang dikeluarkan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, salah satunya menyebutkan bahwa elektabilitas PAN sebesar 2 persen.
Taufik mengingatkan bahwa hasil survei harus dipertanggung jawabkan sehingga kalau hasilnya salah, maka bisa dituntut.
“Jangan asal mengekspos hasil survei namun hasilnya harus akurat. PAN akan terus bekerja,” ujarnya.
Wakil Ketua DPR itu mengatakan PAN pernah disurvei di tahun 2014 bahwa partainya akan memperoleh 1,6 persen di Pemilu 2014 namun kenyataannya memperoleh 9 persen dan mendapatkan kursi Pimpinan MPR dan DPR.
Dia menegaskan bahwa PAN tidak peduli dengan hasil survei yang dikeluarkan lembaga-lembaga survei, namun partainya tetap fokus lakukan konsolidasi internal untuk mencapai target-target elektoral.
“Survei pada dasarnya adalah hasil akademik jadi tolong jangan dipolitisir untuk penggiringan opini karena itu merupakan cara kuno yang sudah ditinggalkan,” katanya. (jwn5/ant)
