Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Terjadi Degradasi Budaya Daerah, Orang Tua Biasakan Berbahasa Indonesia

 

UNGARAN, Jowonews.com – Sekarang ditengarai telah terjadi degradasi budaya daerah pada anak-anak.Seperti kemampuan berbahasa Jawa. Kemerosotan ini akibat orang tua yang membiasakan anak berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam komunikasi sehari-hari.

Hal itu diungkapkan Ketua Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kabupaten Semarang, Seno Wibowo, Senin (13/6). “Anak muda saat ini ada kemerosotan berpakaian dan berbahasa Jawa. Karena di rumah anak-anak ini dibiasakan berbahasa selain bahasa daerah. Harapan kami agar masyarakat dalam keluarga tetap menggunakan bahasa Jawa,” ujarnya.

Seno berusaha memahami mengapa orang tua saat ini tidak menggunakan bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa lebih rumit daripada bahasa lainnya.

“Saya lihat anak yang lahir tahun 70-an kesini sudah gagap ketika ditanya wayang, bahasa ngoko dan kromo inggil. Tidak jarang mereka kesulitan membedakan bahasa kromo inggil dan ngoko,” ungkapnya.

Selain itu orang tua membiasakan menggunakan bahasa asing, seperti bahasa Inggris. Karena dengan menguasai bahasa Inggris mereka mudah mendapatkan pekerjaan.

“Sebenarnya bahasa Jawa inikan bahasa ibu. Didalamnya ada filosofi budaya yang tinggi, bagaimana menghormati orang tua, menghormati sesama dan menghormati orang yang lebih tua bukan anggota keluarga kita. Sementara bahasa bahasa asing kita tidak mengerti filosofis didalam bahasa tersebut,” ungkap Seno.

Untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jawa, Seno bersama komunitas Permadani mengajak masyarakat lain untuk ikut dalam pawiyatan (pelatihan) di tujuh wilayah. Yakni di Kecamatan Ungaran, Bergas, Pringapus, Bandungan, Banyubiru, Ambarawa dan Kecamatan Bringin.

“Tidak sedikit masyarakat bergabung di pawiyatan ini, rata-rata merea yang lahir tahun 70-80an. Memang butuh telaten untuk mengajarkan bahasa pada mereka,” ungkapnya.

Humas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Semarang Adi Prasetyo menyatakan bahwa masalah pendidikan, termasuk di dalamnya bahasa Jawa, merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Dalam proses belajar mengajar pun juga telah ada mata pelajaran Bahasa Jawa dalam muatan lokal SD, SMP dan SMA.

BACA JUGA  Hendi-Ita Apresiasi Kenaikan Gaji GTT

“Memang perlu dibiasakan berbahasa Jawa yang baik di rumah dan di lingkungan. Kalau hanya mengandalkan sekolah jelas terbatas. Karena seminggu hanya dua jam pelajaran,” katanya. (jn01/jn03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...