Jowonews

Logo Jowonews Brown

Tidak Ada Cagub yang Tak Beri Amplop

Ganjar Pranowo didepan forum wartawan
Ganjar Pranowo didepan forum wartawan

SEMARANG, Jowonews.com – Pernyataan kontroversial seputar amplop untuk wartawan disampaikan oleh awak media. Hal itu menanggapi keinginan Ganjar Pranowo menghapus amplop untuk wartawan.

“Tiga Calon Gubernur Jateng tidak ada yang tidak pernah memberi amplop. Semua membagi amplop. Artinya diantara kita tidak ada yang paling bersih. Karena manusia tempatnya salah,”tegas Ketua Forum Wartawan Pemprov dan DPRD Jateng Teguh Hadi Prayitno dengan lantangnya.

Pernyataan itu disampaikan Teguh saat diberi kesempatan berbicara dalam silaturrahmi antara Gubernur Ganjar Pranowo dengan puluhan wartawan yang tergabung dalam Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) Provinsi Jawa Tengah dan Forum Wartawan Pemprov dan DPRD Jateng (FWPJT).

Pertemuan Gubernur dengan wartawan anggota KDW dan FWPJT itu, digelar dalam acara silaturrahmi di Jalan Pemuda, Semarang, Senin (29/12).

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi Kepala Biro Humas Agus Utomo dan Dirut Bank Jateng Supriyatno. Sementara Ketua KDW Saptono dan Ketua FWPJT Teguh Hadi Prayitno juga hadir langsung bersama pengurusnya masing-masing.

Kesempatan itu benar-benar dimanfaatkan kedua belah pihak, khususnya kalangan wartawan untuk menumpahkan perasaannya. Karena selama hampir 2 tahun ini, hubungan dengan Ganjar memang tidak harmonis.

Teguh menyampaikan, selama ini wartawan tidak pernah mempersoalkan persoalan amplop yang dihapus, sejak Ganjar menjadi gubernur. Tapi yang dipersoalkan adalah kenapa Ganjar harus ngomong dimana-mana.

“Kita itu tidak mempersoalkan amplop yang dihapus. Tapi yang kita persoalkan kenapa mesti soal amplop diomongkan dimana-mana,”bebernya.

Teguh yang juga wartawan SCTV juga menyampaikan status KDW dan FWPJT yang selama ini tidak diakui Ganjar. “Yang diakui pemerintah selama ini hanyalah PWI, AJI dan IJTI. Tapi KDW dan FWPJT ini juga kelompok wartawan unit yang sah,”katanya.

BACA JUGA  Ganjar Dorong Bawang Putih Dijadikan Komoditas Prioritas

Sehingga dengan adanya pertemuan itu, Teguh mempertanyakan apakah Ganjar sekarang mengakui keberadaan KDW dan FWPJT.

“Kita berulang kali mengundang gubernur tidak pernah mau datang. Maka ketika gubernur mengundang kami dalam acara hari ini (kemarin-red), saya minta ada surat resmi yang ditandatangani Gubernur Ganjar Pranowo,”ungkapnya.

“Suratnya benar ditandatangani Pak Ganjar kan?Bukan ditandatangani staf,”tambah Teguh dengan nada tanya kepada gubernur. Dan saat itu gubernur membenarkan.

Tak lupa sebelum mengakhiri omongannya, Teguh menyampaikan apa yang diungkapkannya tidak ada maksud apa-apa.
“Teman yang baik itu tidak harus dekat secara fisik saja. Tapi harus berani mengingatkan,”pungkasnya.

Sebelumnya Ketua KDW Saptono juga menyampaikan bersyukur akhirnya wartawan dengan gubernur bisa bertemu. Meskipun sebenarnya agak telat. Yaitu setelah hampir 2 tahun kepemimpinan Ganjar di Jateng.

Apalagi selama ini kesannya saling ‘jotakan’ (bermusuhan-red). Sehingga suasananya jadi tidak enak.

“Kita berharap semuanya berjalan baik untuk kemajuan Jateng,”katanya.

Menanggapi kritikan itu, Gubernur mengaku senang menerimanya. Pertemuan dirinya dengan wartawan, bisa jadi memang telat.

“Saya selama ini sedang mencoba kalau ketemu harus ketemu siapa. Akhirnya saya hanya gunakan satu jalur saja,”akunya.

Gubernur menyampaikan kalau kedepan KDW dan FWPJT mau diformalkan, gubernur mempersilahkannya dan tidak masalah.

Sementara itu terkait dengan persoalan amplop, kalau dianggap saru, gubernur secara jantan menyatakan permintaan maaf. “Kalau ada yang kecewa, kita perbaiki kedepan dan jalan bareng-bareng,”katanya.

Tidak lupa, Ganjar juga minta dukungan kepada semua wartawan. Persoalan kedepan di Jateng sangat berat, terutama soal anggaran. Sebagai contoh adalah anggaran bantuan keuangan (Bankeu) yang selama ini tidak merata.

“Selama ini 80% yang menentukan dewan. Sebagian besar jadi paket R@ 200 juta. Apa artinya? Itukan penunjukan langsung,”katanya.

BACA JUGA  Dewan Sayangkan Gubernur Jual Saham Tol Semarang-Solo

Sekarang ini yang dilakukannya adalah 60% ditentukan musrenbang, 20% saya, dan 20% dewan. “Jadi saya tidak merubah bankeu,”pungkasnya.(JN01)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...