PURWOKERTO, Jowonews.com – Warga dari tiga desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Prasetyo Budi Widodo.
“Mereka tersebar di Grumbul Wanarata, Desa Kalitapen, Kecamatan Purwojati, Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat, dan Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (21/7).
Oleh karena itu, pihaknya menyalurkan bantuan air bersih untuk warga di tiga desa tersebut.
Penyaluran air bersih juga dilakukan untuk warga Perumahan Pamujan, Kecamatan Purwokerto Selatan, pada awal musim kemarau.
“Perumahan Pamujan termasuk daerah sulit air dan kebetulan saat itu pompa sumur dalamnya rusak sehingga warga setempat kesulitan air bersih. Oleh karena itu, kami bantu pasokan air bersih,” katanya.
Hingga saat ini, pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak sembilan tangki.
“Hari ini, kami kembali menyalurkan bantuan air bersih dengan mobil tangki berkapasitas 5.000 liter untuk warga Grumbul Wanarata, Desa Kalitapen,” katanya.
Menurut dia, penyaluran bantuan air bersih ke Grumbul Wanarata merupakan kelanjutan pengiriman yang dilakukan pada hari Kamis (20/7).
Dalam penyaluran air bersih pada hari Kamis (20/7) seharusnya sebanyak tiga tangki namun hanya dapat tersalurkan dua tangki karena salah satu mobil tangki mengalami kecelakaan kecil saat melintasi tanjakan.
“Alhamdulillah tidak parah dan mobil tangki sudah kami evakuasi,” katanya.
Disinggung mengenai jumlah daerah rawan kekeringan atau krisis air bersih di Kabupaten Banyumas, Prasetyo mengatakan jika mengacu pada data tahun 2015 tercatat sebanyak 55 desa/kelurahan karena terjadi kemarau panjang.
“Pada tahun 2016, kami tidak menyalurkan bantuan air bersih karena saat itu terjadi kemarau basah, banyak hujan. Tahun ini, musim kemaraunya diprakirakan berlangsung selama 150 hari atau 15 dasarian,” katanya.
Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan bantuan air bersih sebanyak 2.000 tangki untuk masyarakat yang membutuhkan.
Jika jumlah tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, pihaknya akan mengupayakan bantuan air bersih melalui pemanfaatan dana pertanggungjawaban sosial perusahaan.(jwn4/ant)