BANJARNEGARA, Jowonews.com- Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Jawa Tengah, menggelar nonton bareng gerhana matahari total yang disiarkan secara langsung dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kami tidak melakukan pengamatan pakai teropong. Kami menggunakan proyektor dan beberapa televisi di tempat kami untuk menayangkan ‘live streaming’ yang dilakukan BMKG Pusat dari beberapa titik,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Teguh Rahayu di Banjarnegara, Selasa.
Menurut dia, beberapa siswa dari sejumlah sekolah di Banjarnegara telah menghubungi Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara untuk ikut serta nonton bareng gerhana matahari total yang akan terjadi pada Rabu (9/3).
Ia mengatakan bahwa wilayah Jateng khususnya Banjarnegara dan sekitarnya tidak dilewati gerhana matahari total.
“Wilayah Jateng khususnya Banjarnegara hanya mengalami gerhana matahari parsial atau sebagian karena bulan hanya menutupi matahari sekitar 88 persen sehingga kondisinya diperkirakan seperti saat senja,” katanya.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan bahwa gerhana matahari di Banjarnegara dan sekitarnya akan dimulai pada pukul 06.20 WIB (pukul 06.20.21,5 WIB, red.), puncak gerhana sekitar pukul 07.23 WIB (pukul 07.23.07,5 WIB, red.), dan berakhir pada pukul 08.34 WIB (pukul 08.34.38,4 WIB, red.).
Dengan demikian, kata dia, durasi terjadinya gerhana matahari di Banjarnegara sekitar dua jam 14 menit.
“Untuk wilayah Banyumas, terjadinya gerhana matahari hanya selisih beberapa detik saja,” katanya.
Ia memperkirakan cuaca selama berlangsungnya gerhana matahari secara umum dalam kondisi cerah.
Terkait gerhana matahari tersebut, dia mengatakan bahwa pihaknya telah menyosialisasikannya kepada masyarakat termasuk membagikan brosur tentang gerhana matahari.
“Kita sosialisasikan mengenai apa yang harus dilakukan, apa yang harus dihindari, dan pukul berapa terjadinya gerhana matahari. Itu karena masih ada masyarakat yang belum mengetahui tentang gerhana matahari,” katanya. (ant/jn01)
