Jowonews

Tradisi Dugderan Jelang Ramadhan di Semarang Digelar Tanpa Keramaian

SEMARANG, Jowonews.com – Tradisi Dugderan sebagai penanda awal Ramadhan di Kota Semarang, Kamis, digelar tanpa keramaian yang mengundang banyak warga di tengah pandemi COVID-19.

Trasisi warga sebelum puasa hari pertama dilaksanakan tersebut, digelar di Masjid Kauman Semarang.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang diwarnai arak-arakan, Dugderan tahun ini hanya dihadiri oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wakil Wali Kota Hevearita G. Rahayu, takmir Masjid Kauman, serta sejumlah kiai.

Sebelum pemukulan bedug tanda dimulainya Bulan Puasa, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi membacakan Suhuf Halaqof.

“Karena ada wabah COVID-19, Dugderan kali ini digelar sederhana,” katanya.

Meski digelar sederhana, ia memastikan tradisi masyarakat Kota Semarang dalam menyambut Ramadhan itu tetap terjaga.

Pelaksanaan tradisi itu, kata dia, mudah-mudahan bisa membuat warga Semarang tetap khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa.

“Titip pesan agar ibadah sebaiknya dilaksanakan di rumah,” katanya.

Ketua Takmir Masjid Kauman Semarang K.H. Hanief Ismail mengatakan tarawih di Masjid Agung Kota Semarang ditiadakan selama pandemi COVID-19.

“Sesuai imbauan pemerintah, tidak ada shalat tarawih,” katanya. (jwn5/ant)

BACA JUGA  Belajar Agama di Ramadhan di Tengah Pandemi, Bisa Lewat Platform Online

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...

TERANYAR

TRENDING