Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

UNBK Diapresiasi Dewan, Sarankan Tingkatkan Kesiapan Penerapan

SEMARANG, Jowonews.com – Kalangan dewan mengapresiasi pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) atau computer based test (CBT). Namun demikian, perlu adanya peningkatan kesiapan penerapan terobosan yang baru saja diterapkan pemerintah belakangan ini.

Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Karsono menilai bahwa ada modernisasi dengan penerapan UNBK setelah sebelumnya menggunakan sistem UNKP (Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil) atau PBT (Paper Based Test).

Sejauh ini, kata Karsono, pelaksanaan UNBK oleh Satuan Pendidikan di  Jateng berjalan baik. “Namun demikian harus ada peningkatan kesiapan sekolah yang menyelenggarakan UNBK, baik dari proktor, teknisi dan pengawas UNBK,” jelasnya dalam keterangan persnya kepada Jowonews.com di Semarang, Selasa (5/4/2016).

Selain itu, pria yang juga ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Jateng ini menggarisbawahi perlunya target pencapaian program UNBK ini, agar menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan UNKB di daerah.

“Sudah sewajarnya sebuah program berjalan dibuat pula target pencapaian pada tahun tertentu sebagai rencana strategis, selain itu bagi daerah, sudah menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota, provinsi maupun pusat untuk menargetkan penyelenggaraan UNBK merata di seluruh sekolah,” ujar legislator dari daerah pemilihan Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini.

Lebih lanjut, Karsono juga meminta dicermatinya Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan UN, karena hal ini terkesan memaksakan walaupun tidak menjadi masalah karena orangtua siswa merasa mampu membayar. “Mennjadi pertanyaan apakah ada target semua sekolah wajib melakukan UNBK dari Kemendikbud mengingat UNBK lebih efisien dari UNKP,”tandasnya.

Disisi lain, imbuh Karsono, komponen pembiayaan pada Tingkat Satuan Pendidikan dan persayaratan yang harus dipenuhi terkait pengadaan jaringan serta fasilitas komputer server dan client dengan spesifikasi tertentu akan memberatkan sekolah.

BACA JUGA  UNBK SMA Hari Pertama di Semarang Berjalan Lancar

“Yang kita syukuri, usai kami dari komisi E berkunjung ke SMK I Kendal, MA NU Al Maruf Kudus dan MAN Kudus hari ini (selasa-red), terobosan sistem UNBK tentu memiliki banyak kelebihan karena  mampu menekan potensi kebocoran soal, menekan penggunaan kertas, mengurangi kerusakan pada lembar jawaban komputer, peserta ujian lebih mudah mengerjakan, meningkatkan budaya melek teknologi informatika, menghemat anggaran seperti percetakan soal, pengamanan soal, pendistribusian soal dan biaya operasional lain,” paparnya.

Sehingga, imbuh Karsono, jika penyelenggaran UNBK dianggap sebagai solusi, maka pemerintah setidaknya melakukan beberapa hal. Untuk mendorong percepatan sekolah menyelenggarakan UNBK perlu ada dukungan pengadaan perangkat komputer dari Pemda. “Selain itu, memaksimalkan pengawasan ke sekolah-sekolah yang menyelenggarakan UNBK jangan sampai ada pungutan dalam pengadaan komputer,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, pada tahun ajaran 2015/2016, di Jateng terdapat 87 sekolah yang melaksanakan UN CBT. Terdiri atas 70 SMK, 10 SMA, dan 7 SMP. Sistem CBT belum diterapkan semua sekolah karena butuh dukungan teknologi berupa ketersediaan komputer dan server. (jn03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...