PURWOKERTO, Jowonews.com – Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, membuka Program Magister Biomedis, kata Ketua Program Pendidikan Magister Biomedis FK Unsoed Purwokerto Lantip Rujito.
“Secara prinsip, pembukaan Program Magister Biomedis FK Unsoed adalah menjawab berbagai tantangan ilmu maupun tantangan praktis bagi kemajuan kesehatan di Indonesia,” katanya di Purwokerto, Sabtu.
Ia mengatakan jumlah populasi Indonesia dengan berbagai permasalahan kesehatannya harus disikapi dengan sikap usaha proaktif untuk menyelesaikan problem tersebut.
Menurut dia, kemampuan pusat-pusat pendidikan di Indonesia dalam mencetak ilmuwan dan atau praktisi kesehatan masih kurang jika dibandingkan dengan total penduduk Indonesia.
“Oleh karena itulah, salah satu upaya untuk mengurangi gap tersebut, Program Magister Biomedis FK Unsoed diluncurkan,” katanya.
Lebih lanjut, Lantip mengatakan salah satu hal yang mendasari pembukaan Program Magister Biomedis di FK Unsoed berupa pengobatan translasi (translational medicine) yang saat ini berkembang dengan harapan penelitian yang berbasis laboratorium dapat dimanfaatkan atau diterapkan dalam skala klinis.
Menurut dia, perkembangan tersebut dimotori oleh penemuan spektakuler di bidang medis seperti Human Genome Project, kemajuan Drug Development, penemuan miRNA, CRISPR-Cas9 dalam “genome editing”, serta perkembangan ilmu “personalized medicine”.
Terkait dengan Program Pendidikan Magister Biomedis, Dekan FK Unsoed Fitrianto Arjadi mengatakan mahasiswa akan mengenyam pendidikan yang dirancang selama empat semester dengan konsep “You Come to Solve not to Find The Problem”.
“Sering kali mahasiswa bingung tentang topik apa yang akan dijadikan masalah penelitian. Di Program Magister FK Unsoed, diupayakan setiap mahasiswa akan disandingkan dengan pembimbing yang memiliki ‘track record’ penelitian dan ‘road map’ pemecahan masalah yang jelas sehingga diharapkan masa studi mahasiwa akan sesuai dengan kurikulum yang direncanakan,” katanya.
Ia mengatakan peminatan dalam Program Magister FK Unsoed saat ini adalah Ilmu Kedokteran Lingkungan, Fitofarmakologi, dan Ilmu Biomedis Umum.
Dia mengharapkan peminatan tersebut dapat memberikan keleluasaan calon mahasiswa untuk dapat memilih studi sesuai dengan latar belakang sarjananya serta asal tempat kerja bagi mahasiswa yang telah bekerja.
“Mahasiswa dengan latar belakang ilmu kesehatan dan ‘life science’ dapat mendaftarkan diri menjadi calon mahasiswa Magister Ilmu Biomedis FK Unsoed,” katanya.
Sementara itu, Wakil Dekan I FK Unsoed Wahyu Siswandari mengatakan pendaftaran Program Magister Biomedis FK Unsoed secara resmi dibuka sejak 10 Juli hingga 10 Agustus 2017.
Dia mengatakan calon mahasiswa Program Magister FK Unsoed yang berminat mendaftarkan diri masih diberi kesempatan dengan mendaftar langsung ke Gedung Pascasarjana FK Unsoed.
“Mahasiswa dapat juga melakukan pendaftaran ‘offline’ dengan datang langsung ke Sekretariat Program Magister Biomedis yang saat ini masih tergabung dengan Laboratorium Riset FK Unsoed,” katanya.
Terkait dengan biaya pendaftaran dan sumbangan penyelenggaraan pendidikan, Wakil Dekan II FK Unsoed Yudhi Wibowo mengatakan biaya pendaftaran Program Magister Biomedis Rp500 ribu dengan SPP sebesar Rp9 juta.
Dia mengatakan penyelenggaraan Program Magister Biomedis didukung penuh oleh kemampuan staf pendidik bergelar Doktor (S3), sistem kurikulum yang baik, dan alat penunjang riset yang memadai.
“Keunggulan lain adalah kepercayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) Indonesia terhadap penyelenggaraan program studi FK Unsoed, yaitu dibuktikan dengan perolehan akreditasi A untuk kedua program studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter,” katanya.
Selain itu, kata dia, suasana tempat belajar di kota Purwokerto yang humanis, biaya hidup yang murah, serta terletak di kaki Gunung Slamet sehingga mengesankan suasana belajar yang sejuk dan jauh dari kebisingan kota.
Dengan keunggulan tersebut, lanjut dia, Program Magister Biomedis FK Unsoed siap bekerja sama mencetak ilmuwan kesehatan yang bermanfaat bagi kesehatan Indonesia. (JWN3/Ant)