Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Wali Kota : Perekenomian Semarang Tak Terpengaruh Dolar

SEMARANG, Jowonews.com –– Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yakin sektor perekonomian di Kota Semarang tidak terlalu terpengaruh dengan penguatan nilai tukar mata uang dolar AS terhadap rupiah belakangan ini.

“Insya Allah, kekhawatiran tentang adanya gejolak ekonomi di Indonesia, khususnya Kota Semarang dalam kondisi perlambatan ekonomi global ini tidak akan terjadi,” kata politikus PDI Perjuangan itu di Semarang, Selasa.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, menjelaskan beberapa kali Kota Semarang mampu menahan ketimpangan masyarakat dalam beberapa kali perlambatan ekonomi nasional dan global, seperti terjadi pada 2015.

Pada 2015, kata dia, catatan ketimpangan masyarakat miskin dan kaya di Kota Semarang tertahan di angka 0,31, di bawah Kota Solo (0,36), Kota Salatiga (0,35), bahkan Kabupaten Kendal yang tercatat 0,34.

Tak hanya di Jateng, angka gini ratio Kota Semarang pada 2015 juga lebih rendah ketimbang kota-kota besar lainnya di Indonesia, seperti Surabaya (0,42), Denpasar (0,35), maupun Bandung yang tercatat 0,44.

Artinya, ia mengatakan kebijakan reformasi struktural yang dilakukannya selama ini cukup efektif menjaga kondisi ekonomi Kota Atlas relatif lebih stabil dibandingkan kota-kota lainnya.

Diakui Hendi, pada krisis ekonomi global yang terjadi pada rentang 2008-2009 ketimpangan masyarakat miskin dan kaya di Kota Semarang memang sempat naik tajam dari 2008 sebesar 0,26 menjadi 0,37 pada 2009.

Angka gini ratio sebesar itu, kata dia, menunjukkan ketimpangan ekonomi yang besar dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Jateng, seperti Solo yang ketika itu 0,27, Salatiga (0,29), dan Kendal pada angka 0,22.

Namun, sejak 2012 dilakukan percepatan reformasi struktural melalui berbagai kebijakan yang berorientasi pada ekonomi kerakyatan, salah satunya reformasi konsentrasi ekonomi dari semula yang dominan terhadap sektor industri.

Sektor perdagangan dan jasa, kata orang nomor satu di Kota Semarang, lebih dikonsentrasikan pengembangannya hingga pengembangan pariwisata, sementara penambahan kawasan industri sementara disetop.(jwn5/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...