PEKALONGAN, Jowonews.com – Walikota Pekalongan Basyir Ahmad akhirnya benar-benar mengundurkan diri dari jabatannya, untuk mencalonkan istrinya sebagai bakal calon (balon) walikota. Surat pengunduruan diri itu secara resmi disampaikan ke DPRD Kota Pekalongan, Jumat (19/6).
“Dengan Bismillahi Tawakkaltu Allallah, saya mengundurkan diri dari Walikota Pekalongan,” ucap Basyir sambil mendatangani surat pengunduran dirinya dihadapan awak media.
Menurut Basyir, pengunduran dirinya juga dilengkapi lembar surat alasan kenapa dirinya mundur sebagai Walikota Pekalongan. Dia mundur dengan tiga pertimbangan.
Pertama dirinya memang sudah memahami adanya surat edaran KPU tentang Petahana. Yang kedua, dirinya beralasan bahwa ada kegiatan yang tidak mungkin dilakukan jika dirinya menjabat sebagai walikota.
“Intinya saya ingin terjun ke pilkada, karena walikota harus netral. Makanya saya mundur, agar bisa ikut berperan,” jelasnya.
Tujuan kedua Basyir berhubungan dengan, harapannya agar dia bisa turut menyeleksi dan memenangkan calon yang diangkatnya. “Kita tahu sendiri, Kota Pekalongan sudah mendapatkan banyak penghargaan. Untuk itu saya ingin ada penerusnya, figur walikota yang bisa meneruskan program saya. Makanya harus saya pilih dan menang, agar program terus berjalan,” bebernya.
Dijelaskan lebih lanjut, dirinya berhenti, karena merasa ada orang yang berhak maju dalam pilwalkot kali ini.
Dibeberkannya , setelah dirinya mendapati surat edaran KPU tentang Petahana, dirinya sudah konsultasi ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Atas arahan gubernur, dirinya juga sudah ke KPU Pusat. Untuk konfirmasi perihal surat edaran tersebut. Dirinya ditemui anggota KPU Ida Budiati.
Sementara itu terkait komentar Mendagri Tjahyo Kumolo yang menyampaikan pengunduran dirinya berbau politik, Basyir beranggapan bahwa untuk berhenti itu hak seseorang. “Bagaimanapun, saya akan tetap berhenti. Untuk itu tetap mengajukan sesuai alasan saya saat ini. Permohonan saya juga legal. Nanti saya akan menjelaskan ke Mendagri sendiri, kalau masuk akal pasti diterima,” terangnya optimis.
Untuk itu, Basyir menargetkan setelah hari ini mengajukan ke DPRD, pada tanggal 22 Juni surat rekomendasi dari DPRD sudah keluar, untuk segera diajukan ke gubernur. “Akhir bulan saya targetkan dari gubernur saya dapat. Dan sebelum 6 Juli, saya sudah dapat rekomendasi Mendagri,” ucapnya.
Dipilihnya tanggal 6 Juli untuk tanggal mundurnya, Basyir mengungkapkan bahwa tanggal tersebut sangat bersejarah. Pada tanggal tersebut, dirinya pertama kali dilantik jadi Walikota. “Pada tanggal (6 Juli) itu, saya pertama kali dilantik jadi Walikota hasil pilihan langsung. Saya ingin menggenapi, dan mengenangnya,” ujarnya.
Pasca pengunduran dirinya, Basyir tidak khawatir akan berlangsungnya pemerintahan di Kota Pekalongan. Karena sudah ada wakil yang menggantikan. “Ini juga pas, sesuai janji saya bahwa akan mengawal Alex (Wawalkot) jadi Walikota. Walaupun hanya sebulan,” kelakarnya.
Setelah pengunduran dirinya, maka Basyir alan segera memersiapkan pilkada. Dirinya memastikan minimal 3 orang yang akan kita dorong jadi balon. Termasuk Dwi Heri Sutarip yang kemarin tidak jadi maju dari jalur independen. “Terkait istri saya maju atau tidak, juga belum tahu. Karena menunggu rekomendasi DPP Partai Golkar. Selain itu juiga harus di survei dulu,” tandasnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Pekalongan, Ismed Anonim mennggapi datar pengunduran diri Basyir. “Kalau mau mundur, mundur saja. Itu sah-sah saja. Silakan kalau mau mundur tidak masalah,” ucapnya. (JN01)