SALATIGA, Jowonews.com– Warga Kauman Kidul, Salatiga mengeluhkan polusi debu yang ditimbulkan akibat proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo. Warga terpaksa menggunakan masker atau menutup rapt helmnya bila melintas di proyek tersebut.
Salah seorang warga Kauman Kidul, Tini Suhartini (50) mengatakan, proyek pembangunan jalan bebas hambatan tersebut menimbulkan polusi debu di musim kemarau ini. “Bagaimana lagi, memang harus seperti itu ( berdebu) karema musimnya juga kemarau. Pandai-pandai kita saja mengatasi keadaan, menggunakan masker saat keluar rumah,” katanya.
Tidak hanya udara yang tecemar debu, rumah-rumah penduduk yang berdekatan dengan proyek jalan tersebut juga berdebu, sehingga warga saban hari bersih-bersih rumah. ”Yang rumahnya dekat dengan proyek tol, terkena debu, kami rajin-rajin bersih rumah,” kata Ahmad (30) warga lainnya.
Meski berdapak polusi, namun warga juga memaklumi, karena pembangunan jalan tol tersebut bertujuan baik yaitu guna memperlancar arus lalu lintas Semarang-Solo. “ Ya memang ini resiko rumah yang dekat dengan proyek pembangunan, jelas berdebu karena untuk lalu lalang truk dan pembangunan,” katanya.
Dari pengamatan di lapangan, jalan dari arah Jalan Patimura menuju menuju Dukuh Plumpungan, dipakai untuk lalu lalang truk pengangkut tanah uruk. Akibatnya jalan tersebut ‘dipotong’ dan akses warga diganti dengan arah melingkar. Karena banyaknya lalu lalang truk pengangkut tanah yang menimbulkan debu, pihak penggarap proyek mengerahkan dua pekerja untuk mengatur arus lalu lintas.
Diketahui, proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo tahap III, Bawen-Salatiga sudah dikerjakan. Saat ini pembangunan dilakukan di daerah Kauman Kidul dengan meratakan jalan dan pembangunan tiang pancang. (JN01)
