Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Warga Pasar Kliwon Tolak 9 Anak Penderita HIV/AIDS

Ilustrasi HIV AIDS (Foto : IST)

SOLO, Jowonews.com – Penolakan warga RT 3 RW 4 Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon terhadap kehadiran sembilan anak penyandang HIV/AIDS, membuka mata Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Pasalnya, keberadaan sembilan anak yang selama ini diasuh Rumah Lentera tersebut diluar pantauan pemkot.

“Jujur kami mengaku kecolongan. Karena selama ini memang tidak tahu jika ada anak-anak penyandang HIV/AIDS yang ditelantarkan keluarganya dan diasuh pihak swasta. Padahal seharusnya itu menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini Pemkot Solo,” ujar Budi Suharto, saat ditemui di Balaikota, Senin (7/12).

Karena itu, terkait nasib kesembilan anak tersebut yang saat ini terancam terlantar setelah ditolak warga, Budi mengatakan pihaknya akan menampung anak-anak tersebut dengan memberikan tempat di pondok boro di Minapadi, Nusukan, Kecamatan Banjarsari. Hal tersebut sekaligus sebagai bentuk tanggungjawab pemkot.

Sedangkan disinggung bagaimana jika warga yang selama ini menempati pondok boro juga menolak, Budi mengatakan, mengingat bangunan tersebut milik Pemkot Solo, maka pihaknya memiliki kewenangan mutlak atas tempat tersebut.  “Saya kira tidak akan ada yang menolak. Toh itu tempat milik pemkot, meski bukan artinya kami arogan, tapi kami memiliki wewenang selaku pemilik,” tandasnya.

Budi menambahkan, penempatan anak-anak tersebut di pondok boro juga hanya sementara sampai nanti Pemkot Solo menemukan lokasi yang tepat bagi keberadaan anak-anak tersebut. Budi berharap tidak ada diskriminasi maupun penolakan dari warga akan keberadaan para penyandang HIV/AIDS.

“Saya sudah minta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) untuk memberikan sosialisasi kepada warga,” kata Budi. Di sisi lain, terkait keberadaan sembilan anak-anak tersebut, Budi mengatakan akan memanggil Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Solo untuk menanyakan persoalan tersebut.

BACA JUGA  Harga Beras di Solo Mulai Turun

Meski tidak menyalahkan, namun Budi mengakui jika kinerja lembaga tersebut selama ini masih rendah. Terbukti tidak terpantaunya keberadaan sembilan anak penyandang HIV/AIDS dan masih adanya penolakan warga.

“Selama ini KPA hanya terfokus pada pemeriksaan kesehatan atau pencegahan. Sementara melupakan penanganan terhadap penderita HIV/AIDS. Ini akan menjadi bahan instropeksi Pemkot dan KPA, nanti kami akan panggil,” tegasnya.

Terpisah, Sekretaris KPA Solo, Harsoyo Supodo juga mengakui kecolongan. Karena itu, kedepan mereka akan lebih mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat. “Karena Penanggulangan AIDS juga membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat agar pelaksanaannya lebih mantap,” ujarnya. (JN01/JN03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...