Jowonews

Wedang Kacang Tanah Kapuran Semarang, Rasanya Manis Dan Bikin Badan Hangat

Wedang Kacang Tanah Kapuran Semarang merupakan salah satu minuman yang cukup populer di Semarang dari masa ke masa.

Di Kota Semarang, minuman penghangat badan ini masih cukup mudah ditemui di banyak tempat. Biasanya minuman tradisional ini dijajakan dengan gerobak atau tenda yang buka pada sore hari.

Wedang legendaris ini bisa ditemukan di Jalan Ki Mangunsarkoro, Semarang Tengah.

Sriyati, seorang pedagang kaki lima, menawarkan menu wedang kacang ini bersama beberapa menu wedang populer lainnya, yaitu wedang kacang ijo dan wedang durian. Buka dari sore hari, warung tenda selalu ramai dikunjungi pelanggan.

Untuk mencicipi minuman tradisional ini, para pembeli bahkan rela antre.

“Alhamdulillah selalu ramai,” kata Sri, Sabtu sore (25/2/2023), dikutip dari Tribun Jateng.

Sri mengatakan toko tendanya buka mulai pukul 14.30 hingga 22.00 WIB.



Sejak Tahun 1975

Menu Wedang Kacang Tanah Kapuran Semarang ini sudah disajikan kedainya sejak tahun 1975. Sri merupakan generasi ketiga yang meneruskan usaha kakek dan ayahnya.

“Saya hanya meneruskan usaha ayah saya, tapi ini sudah generasi ketiga,” ujarnya.

Menurut Sri, daya tarik utama pembeli yang terus datang ke warungnya adalah wedang kacang tanah, disusul wedang kacang ijo dan wedang durian.

Harga menunya Rp 9.000 per porsi. Selain bisa menikmati menu panas, masyarakat juga bisa memilih menu dalam bentuk es, baik es kacang tanah, es kacang hijau atau es durian.

Menariknya lagi, warung ini menawarkan berbagai makanan berat dan jajanan mulai dari arem-arem, bakmi, bihun, lumpia, kroket, nasi risol, tahu, tempe dan bacem, kue pangsit, pangsit basah dan lain-lain. Adapun aneka jajanan tradisional itu dibanderol bervariasi dengan rata-rata harga Rp 4.000.

BACA JUGA  Omah Kembang Merbabu, Sensasi Suasana Swiss di Indonesia

“Pembeli paling suka wedang, apalagi ada makanannya juga orang-orang bisa sekalian makan,” imbuhnya.

Di antara pembeli, Agustin mengatakan, ia merupakan pelanggan tetap di warung tersebut.

Ia seringkali mengajak rombongan karyawan untuk untuk menyantap kuliner di sana.

Menurutnya, yang membuatnya rela berdesakan mengantre di warung itu utamanya adalah menu wedang kacang tanah.

Dikatakan Agustin, wedang kacang tanah itu memiliki rasa manis yang manis pas di lidah.

“Tekstur kacangnya empuk, rasanya mantap. Wedang durian juga suka, kalau makan di sini Rp 20 ribu sudah kenyang,” tambahnya.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait