SEMARANG, Jowonews.com – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Tengah periode 2019-2023 dilantik secara langsung oleh Ketua Umum PBSI, Wiranto, di Hotel Ciputra Simpang Lima, Semarang, Rabu (4/3). Akhmad Khafidz Basri Yusuf resmi menjadi ketua umum PBSI Jateng menggantikan ketua sebelumnya, Andy Kridasusila. Selain jabatan ketua, kepengurusan juga diisi oleh lima bidang di antaranya bidang organisasi, bidang pertandingan, bidang pembinaan prestasi, bidang iptek, dan bidang humas.
Ketua PBSI Jawa Tengah, Akhmad Khafidz Basri Yusuf mengatakan kepengurusannya memiliki tiga program utama. Masing-masing peningkatan kualitas pelatih, peningkatan kualitas kejuaraan, dan pendataan untuk seluruh Jawa Tengah meliputi jumlah atlet yang aktif dan jumlah gedung.
“Kami juga akan meningkatkan kualitas kejuaraan dengan mengubah sedikit sistem. Ada tambahan dari kejuaraan-kejuaraan sebelumnya,” ungkapnya.
Basri menggaris bawahi, pihaknya juga akan fokus menyiapkan seri pertama Sirkuit Nasional (Sirnas) Premiere di GOR Satria, Purwokerto, pada 23-28 Maret mendatang. Dia berharap pengurus di level daerah juga semakin aktif.
“Sistem kejurkab juga akan kami ubah. Kalau sebelumnya hanya tingkat remaja ke bawah, belum ada open. Nah, akan kami buat open yang dewasa. Kalau tingkat remaja ke bawah kan animonya kurang,” jelasnya.
Di sisi lain, jelang PON 2020 Papua, Basri mengatakan tim bulu tangkis Jateng terus melakukan persiapan kendati belum ada kejelasan regulasi dari KONI. Dia berharap mereka bisa lebih berprestasi dibandingkan di PON sebelumnya.
Sementara itu, Wiranto dalam sambutannya menegaskan PBSI Jateng wajib meningkatkan prestasi. Apalagi, PBSI Jawa Tengah termasuk andalan dalam urusan menyetok pemain ke Pelatnas Cipayung.
“Bicara prestasi nasional, Jawa Tengah adalah gudangnya bulu tangkis nasional. Maka pengprovnya sangat penting. Jangan sampai prestasinya merosot. Tugasnya berat. Menjadi lebih bagus dari bagus itu tidak gampang,” kata Wiranto.
Dia pun meminta pengurus di bawah Basri selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan. Terlebih induk olahraga tepok bulu ini bukan organisasi mencari laba atau keuntungan atau kekayaan, melainkan berbasis pengabdian.(jwn5/akh)