Jowonews

Prabowo Harapkan Peraturan Pengelolaan Potensi Sumber Daya Pertahanan Segera Terbit

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menemui Presiden Joko Widodo berharap segera terbit peraturan pemerintah tentang aturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Potensi Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan dan Keamanan. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa keluar dan ini nanti untuk memperkuat sistem pertahanan kita,” kata Prabowo ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Kamis. Prabowo menemui Presiden bersama Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono. Dia menjelaskan sistem pertahanan yang dianut Indonesia yakni sistem pertahanan keamanan rakyat semesta. Sistem itu akan memanfaatkan komponen cadangan dalam membela negara. “Yang bisa ikut Warga Negara Indonesia, usia kita batasi kalau nggak salah 18-35 tahun,” kata Prabowo terkait usia WNI yang bisa ikut komponen cadangan. Selain mengenai regulasi, Prabowo juga menjelaskan kepada Presiden tentang rencana Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan dan TNI yang akan diselenggarakan pada Januari 2020. Dalam UU Nomor 23 Tahun 2019, komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan Komponen Utama. Warga negara dalam usaha bela negara berhak mendaftar sebagai calon anggota komponen cadangan secara sukarela. Setelah memenuhi persyaratan, calon komponen cadangan wajib melakukan pelatihan dasar kemiliteran. Menteri bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelatihan dasar kemiliteran secara wajib untuk pembentukan calon komponen cadangan. Komponen cadangan itu pun dikelompokkan menjadi komponen cadangan matra darat, komponen cadangan matra laut, dan komponen cadangan matra udara. Tahapan-tahapan pembentukan komponen cadangan terdiri atas pendaftaran, seleksi pelatihan dasar kemiliteran, dan penetapan. (jwn5/ant)

KPK Turut Segel Rumah Dinas Komisioner KPU Wahyu Setiawan

JAKARTA, Jowonews.com – Rumah dinas Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Wwahyu Setiawan (WS) turut disegel Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), selain ruang kantornya setelah empunya ditangkap karena dugaan suap pada Rabu (8/1). “Rumah dinas juga demikian. Jadi sudah ada kabar itu juga,” ujar Komisioner KPU RI Ilham Saputra di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis. Menurut Ilham, penyegelan rumah dinas dilakukan KPK pada Kamis pagi sekira pukul 08.00 WIB. Ia mengaku tidak mengetahui terkait ada tidaknya barang yang disita oleh penyidik KPK dari rumah dinas WS. Begitu pun di ruang kerja WS. “Saya tidak bisa mengkonfirmasi apakah ada penyitaan atau tidak. Dan jika ada penyitaan, barang apa saja yang di sita saya tidak tahu,” kata dia. KPU akan melakukan konferensi pers bersama dengan KPK terkait dugaan suap komisioner asal Banjarnegara itu. Sementara Wahyu Setiawan masih diperiksa secara intensif oleh KPK setelah ditangkap bersama tiga orang lainnya. KPK menyatakan total sampai saat ini sebanyak delapan orang diperiksa terkait operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wahyu Setiawan. “Saat ini sudah ada delapan orang yang diperiksa,” ucap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri. KPK, kata dia, akan mengumumkan status dari pihak-pihak yang telah ditangkap tersebut pada konferensi pers yang direncanakan pada Kamis. (jwn5/ant)

Polisi Ungkap Kasus Pembobolan ATM Senilai Ratusan Juta di Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – Polrestabes Semarang berhasil mengungkap kasus pembobolan ATM Bank Mandiri di Perumahan Plamongan Indah, Kota Semarang oleh pegawai PT Persada Prima Bhakti Mandiri (PPBM) sebesar Rp707 juta. Wakapolrestabes Semarang AKBP Enriko Silalahi di Semarang, Kamis, mengatakan PT Persada Prima Bhakti Mandiri merupakan pihak ketiga sebagai penyedia jasa pengisian maupun perawatan mesin ATM. Pegawai berinisial ATP (33) warga Jalan Murbei, Kota Semarang, ditangkap atas aksi yang dilakukannya pada 2 Januari 2020. Ia menjelaskan peristiwa itu bermula ketika pelaku mencuri salah satu anak kunci brankas ATM Mandiri di Perumahan Plamongan Indah tersebut. “Hilangnya kunci itu sempat dilaporkan ke polisi,” katanya. Berbekal kunci yang dicuri itu, pelaku kemudian membuka brankas mesin ATM dan mengambil tiga tempat penyimpanan uang yang berisi uang Rp707 juta. “Ada empat wadah penyimpanan uang si mesin ATM yang dicuri itu, tiga diambil, satu ditinggal,” tambahnya. Untuk memuluskan aksinya, pelaku sempat mematikan aliran listrik di mesin ATM tersebut sehingga seolah-olah terjadi gangguan dan kamera CCTV di lokasi kejadian tidak berfungsi. Uang hasil kejahatan itu kemudian digunakan untuk membayar utang sekitar Rp100 juta. Sementara sisanya digunakan untuk membeli dua unit mobil, telepon seluler, serta berfoya-foya. “Sisa uang yang masih belum digunakan pelaku sekitar Rp379 juta,” katanya. Pelaku sendiri diketahui baru sekitar enam bulan bekerja di perusahaan itu. Dalam aksinya, pelaku mengakui melakukannya seorang diri dan menikmati hasil curiannya itu sendirian. Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian. (jwn5/ant)

Pemprov Jateng Kirim Alat Berat Tangani Banjir Grobogan

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengirim alat berat untuk mendukung penanganan dampak banjir akibat jebolnya Bendungan Glapan di daerah Kabupaten Grobogan. “Alat berat datang hari ini untuk penanggulangan darurat,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau area terdampak banjir di Desa Glapan, Gubug, Kabupaten Grobogan, Kamis. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Balai Besar Wilayah Sungai mengirimkan ekskavator untuk mendukung upaya pengerukan dan pemerataan bagian bendungan yang jebol sebelum tanggul darurat dibangun. Selain itu Pemerintah Provinsi mengerahkan beberapa truk untuk pengiriman material. Ganjar menyebutkan bahwa pemerintah mengalokasikan anggaran Rp80 miliar untuk mengatasi banjir di Kabupaten Grobogan. “Anggaran itu untuk pembangunan tanggul bendungan dan sungai. Kita terus koordinasi dengan Pemkab Grobogan, bahkan sampai dini hari. Balai Besar Wilayah Sungai tahun depan akan mengerjakan yang permanen,” ujarnya. Banjir melanda Kecamatan Penawangan, Karangrayung, Godong, Kedungjati, Tanggungharjo, Gubug, dan Tegowanu di Kabupaten Grobogan. Bencana itu terjadi karena Bendungan Glapan jebol akibat luapan Sungai Tuntang yang membelah wilayah Kabupaten Grobogan. “Alhamdulillah pagi ini sudah surut, untuk bantuan logistik masih bisa diatasi Pemkab Grobogan. Untuk menangani yang rumah-rumah rusak jika Pemkab anggarannya kurang, Pemprov Jateng sudah siap mengucurkan,” kata Ganjar. Dalam kunjungannya di Kabupaten Grobogan, Ganjar meninjau posko bencana di Kantor Kecamatan Gubug lalu melanjutkan kunjungan ke Desa Jeketro, Glapan, dan Kwaron. (jwn5/ant)

Antisipasi Musim Hujan, Pemprov Jateng Dirikan Posko Bencana Terpadu

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendirikan posko terpadu di Wisma Perdamaian untuk mengurangi risiko berbagai bencana alam yang terjadi di 35 kabupaten/kota saat musim hujan. “Posko terpadu ini tidak hanya bersifat informatif, tapi juga akan selalu ‘mengupdete’ dan memvalidasi data mengenai kondisi terkini di seluruh kabupaten/kota di Jateng untuk menentukan langkah-langkah penanganan yang harus diambil, baik di masing-masing SKPD maupun secara kolektif,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis. Orang nomor satu di Jateng itu menyebutkan sejumlah daerah diprediksi mengalami curah hujan ekstrem dengan curah hujan mencapai 500 mm. “Mendagri minta untuk ada posko khusus, sebenarnya ‘back up’ kalau harian sudah ada di BPBD, tapi karena mungkin cuaca dua bulan cukup ekstrem dan beberapa hari kedepan dimungkinkan sangat ekstrem, kita diminta ‘lek-lekan’ atau siaga,” ujarnya. Ia menjelaskan informasi yang masuk ke posko terpadu akan diolah untuk segera ditindaklanjuti terutama berkomunikasi dengan kabupaten/kota supaya segera ada antisipasi maupun penanganannya. “Meskipun kita tidak bisa presisi, tapi kita dapat mengantisipasi secara optimal. Juga segera bisa halo-halo ‘warning’ ke kades, camat dan bupati. Sebenarnya posko fungsinya mengurangi risiko bencana. Mendeteksi awal, informasi ini kita bisa cepat akan bisa mengantisipasi,” katanya. Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhi menambahkan bahwa posko terpadu tersebut merupakan wujud kehadiran pemerintah dalam sigap tanggap dalam mengantisipasi bencana. “Posko terpadu ini betul-betul kinerja antar-SKPD, bahkan bukan hanya Pemprov Jateng, tapi juga yang lain seperti Badan Pengelola Transportasi Darat, inikan dari kementerian,” katanya. Pada prinsipnya, kata dia, data dan informasi yang ada akan dikomunikasikan dengan pemerintah kabupaten/kota supaya ada penanganan dan antisipasi secara cepat. “Tujuannya memberikan ketenangan, kenyamanan, kepastian bahwa pemerintah itu hadir,” katanya. (jwn5/ant)

Polisi Periksa Enam Tersangka Kasus Narkoba Surakarta

SOLO, Jowonews.com – Satuan Reserse Narkoba Polres Kota Surakarta memeriksa enam tersangka yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu dan pil ekstasi, di sejumlah tempat berbeda di Solo, Jateng. Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai, di Solo, Kamis, mengatakan, enam tersangka tersebut satu statusnya sebagai pengedar, dua orang kurir, tiga lainnya pengguna, yang semuanya kini sedang menjalani pemeriksaan oleh petigas, di Mapolresta Surakarta. Enam tersangka kasus narkoba tersebut yakni Sutono alias Tono (37), warga Bibis Baru Nusukan Banjarsari Solo (pengedar), Sinta Ajeng (24) warga Tempel Banyuanyar Banjarsari, Solo (kurir), Anita Sulistyorini (25) warga Kerten Laweyan Solo (kurir). Tiga tersangka lainnya yakni Mustika Intan (24), warga Jagang gadingan Mojolaban Sukoharjo, Heru Nur Setyo (37), warga Ngenden Baki Sukoharjo, dan Yusuf Alqor Dhawi (36), warga Sarimulyo Kecamatan Kemusu Boyolali, yang semuanya sebagai pengguna. Bahkan, tersangka Heru Nur Setyo yang ditangkap di depan kamar Hotel Tiara Puspita Jalan Dr. Rajiman No.404 Laweyan Solo, pada Senin (6/1), sekitar pukul 11.25 WIB, sebagai residivis. Heru ini, memang baru saja keluar dari tahanan, tetapi dia kembali ditangkap dengan dua tersangka lainnya Mustika dan Yusuf oleh petugas. “Polisi juga berhasil menemukan barang bukti berupa sabu-sabu sebanyak 0,28 gram. Dari tangan tersangka Sutono disita 149 gram dan 50 buti pil ekstasi, dan Sinta Ajeng serta Anita ditemukan sabu-sabu 19,30 gram, sehingga totalnya 168 gram sabu-sabu,” ungkapnya. Tersangka Sutono mengaku sudah dua kali mengendarkan sabu-sabu, dan setiap 100 gram mendapatkan uang Rp3 juta. Sutono ini, ditangkap di pinggir jalan kawasan Kampung Busukan Kelurahan Mojosongo Jebres, Solo, pada Senin (6/1), sekitar pukul 17.15 WIB. Sutono juga mengaku barang haram tersebut didapatkan dari seseorang narapidana di Kedung Pane Semarang, dan kini dia sedang menjalani pemeriksaan untuk dikembangkan kasus. Atas perbuatan tersangka dijerat dengan primer Pasal 114 subsider Pasal 112 ayat (2) Undang Undang RI Nomor.35/2009, tentang Narkotika, ancaman hukuman minimal empat tahun penjara dan masimal 12 tahun, atau minimal lima tahun penjara, maksimal 20 tahun penjara. Tersangka penyalahgunaan narkoba dapat dijelat dengan pasal 127 ayat (1) UU RI, No.35/2009, tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman paling lama empat tahun penjara. (jwn5/ant)

Tim SAR Jogja Alami Kecelakaan di Batang Saat Pulang dari Bantu Korban Banjir Bekasi

BATANG, Jowonews.com – Mobil yang membawa rombongan tim pencari dan penyelamat (search and rescue) 328 Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kecelakaan tunggal di jalur pantai utara (pantura) Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang mengakibatkan tiga korban luka, Kamis siang. Informasi yang dihimpun menyebutkan kecelakaan tersebut berawal saat mobil berpelat nopol AB-8294-ZY yang dikemudikan oleh Surahman (53) warga Kabupaten Sleman melaju dari arah barat (Jakarta) menuju ke timur (Semarang) dengan kecepatan sedang. Namun, saat di lokasi kejadian, pengemudi mobil berusaha menghindari jalan yang berlubang dengan membelokan kemudi mobil ke arah kanan. Diduga kondisi kemudi mobil tidak berfungsi normal sehingga menabrak pembatas jalan hingga mobil terbalik dan mengakibatkan tiga korban mengalami luka. Rombongan Tim SAR 328 Yogyakarta, berencana pulang ke Kabupaten Sleman setelah menempuh perjalanan dari Bekasi, Jakarta untuk membantu korban banjir di Bekasi. Mobil yang berpenumpang sebanyak lima orang itu, tiga korban diantaranya mengalami luka ringan dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Limpung sedang dua orang selamat. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Batang AKP Doddy Triantoro mengatakan bahwa para korban luka sudah dibawa ke RSUD Limpung untuk mendapat perawatan medis. “Korban tidak mengalami luka yang serius namun hanya lecet dan memar. Kasus kecelakaan tunggal ini sudah ditangani oleh Polsek Subah,” katanya. Ia yang didampingi Kepala Unit Laka Iptu Windarto menyebutkan tiga korban luka adalah pengemudi mobil Surahman (53), Bagas (20), Ulung (23), semuanya warga Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Adapun korban selamat adalah Krisna (29) dan Nanda (24), keduanya warga Kabupaten Sleman. “Kasus kecelakaan itu, diduga pengemudi mobil mengantuk sehingga menabrak pembatas jalan. Namun, kasus itu ditangani oleh Polsek Subah,” katanya. (jwn5/ant)

Banjir Bandang Brebes Berangsur Surut

BREBES, Jowonews.com – Banjir bandang yang mulai Rabu (8/1) petang melanda sebagian wilayah Kabupaten Brebes sudah mulai surut pada Kamis pagi. “Ketinggian air Rabu (8/1) malam sempat mencapai 50 cm sampai 100 cm, akan tetapi kini limpasan air banjir yang menggenangi rumah warga sudah mulai surut,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes Nuhsy Mansur saat dihubungi dari Brebes. Pada Rabu, hujan deras menyebabkan tanggul Sungai Babakan di depan Pasar Cimerai Ketanggungan jebol sehingga airnya membanjiri permukiman warga di wilayah Kecamatan Ketanggungan dan jalur alternatif Pejagan-Purwokerto. “Banjir bandang ini melanda di beberapa desa Kecamatan Ketanggungan seperti Cikesal Lor, Cikesal Kidul, dan Pamedaran. Saat ini, kami sedang menyalurkan akomodasi pada korban banjir bandang dan bergotong royong menyingkirkan lumpur yang terbawa banjir,” kata Nuhsy. Banjir memaksa sebagian warga mengungsi. Hingga Kamis pagi masih ada sekitar 100 korban banjir bandang yang mengungsi di rumah kerabat atau masjid. Setelah banjir surut, warga bergotong royong menyingkirkan lumpur sisa banjir. Nuhsy mengingatkan warga yang tinggal di daerah aliran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan. “Kami mengimbau warga, terutama yang berada di bantaran sungai, waspada mengingat intensitas curah hujan cukup tinggi. Kami imbau pula warga cepat melapor kepada petugas BPBD terdekat apabila terjadi bencana,” katanya. (jwn5/ant)