Jowonews

Warga Banjarnegara Diminta Aktifkan Siskamling

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Kepolisian Resor Banjarnegara, Jawa Tengah mengajak seluruh masyarakat di wilayah setempat untuk berperan aktif menjaga situasi kamtibmas lewat kegiatan siskamling di lingkungan masing-masing. “Kami mengajak warga untuk berperan aktif dalam menjaga kamtibmas dan menciptakan situasi yang aman dan nyaman di lingkungannya masing-masing,” kata Kapolres Banjarnegara, AKBP IGA Perbawa melalui Kasat Binmas Polres Banjarnegara, AKP Rusmiyatun di Banjarnegara, Rabu. Dia mengatakan, jajaran Polres Banjarnegara siap mendukung program siskamling agar dapat berjalan optimal. “Misalkan saja, Polres Banjarnegara telah membantu renovasi poskamling di Dukuh Candipura, Kelurahan Wangon, Kabupaten Banjarnegara, sebagai wujud kepedulian Satbinmas Polres Banjarnegara kepada masyarakat,” katanya. Dia menambahkan, dengan adanya renovasi pos kamling tersebut diharapkan dapat menjadi sarana untuk warga dalam menjaga kamtibmas di lingkungan tempat tinggal mereka. “Dengan kegiatan renovasi poskamling ini diharapkan warga Kelurahan Wangon dapat meningkatkan peran aktifnya dalam menjaga kamtibmas untuk menciptakan situasi yang aman dan nyaman,” katanya. Sebelumnya, AKBP IGA Dwi Perbawa yang resmi menjabat sebagai Kapolres Banjarnegara menggantikan AKBP Aris Yudha Legawa, yang berpindah tugas menjadi Kasubbag Disiinvent Bagkermaadalugri Rojianstra Slog Polri tersebut menambahkan dirinya berkomitmen untuk terus menjaga kondusifitas di wilayah Banjarnegara. Sebelumnya, dia juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengintensifkan patroli “blue light” guna mencegah gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah setempat. “Patroli blue light atau atau patroli malam hari dengan menyalakan lampu biru mobil patroli terus diintensifkan,” katanya. Dia mengatakan, patroli dilakukan di sejumlah titik termasuk di beberapa lokasi objek vital yang ada di wilayah Banjarnegara. Dengan adanya patroli tersebut diharapkan akan dapat mencegah aksi kejahatan di wilayah setempat. Dia menjelaskan, pada saat patroli blue light maka lampu biru dari mobil-mobil patroli akan terus menyala khususnya pada malam hari hingga lewat dini hari. (jwn5/ant)

Selama 2019, Pengadilan Agama Semarang Terima 19 Permohonan Poligami

SEMARANG, Jowonews.com – Pengadilan Agama Kota Semarang, Jawa Tengah mencatat sebanyak 19 permohonan izin poligami sepanjang tahun 2019. “Ada 19 pengajuan, dikabulkan 14 permohonan,” kata Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Semarang Tazkiyaturrobibah, di Semarang, Selasa. Menurut dia, alasan ditolaknya permohonan poligami tersebut karena pemohon tidak bisa membuktikan saat persidangan. Beberapa alasan mengajukan poligami antara lain karena istri sudah tidak bisa melakukan kewajibannya atau tidak bisa memberikan keturunan. “Kalau misalnya istri sakit, maka juga harus disertai surat keterangan dokter,” katanya pula. Dalam pembuktian saat sidang, kata dia, biasanya kedua alasan tersebut tidak terpenuhi. Sementara pemohon poligami, lanjut dia, rata-rata berlatar belakang wiraswasta. “Tidak ada pemohon yang berlatar belakang PNS atau dari TNI/ Polri,” kata dia lagi. (jwn5/ant)

Disuntik Dana Rp1,8 Miliar, Kudus Gelar Pelatihan Kerja

KUDUS, Jowonews.com – Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali membuka pelatihan kerja untuk masyarakat Kudus menyusul tersedianya anggaran pelatihan hingga Rp1,8 miliar. “Anggaran sebesar itu, bersumber dari APBN untuk mendukung pelatihan untuk berbagai keahlian,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) BLK Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kabupaten Kudus Anggun Nugroho di Kudus, Selasa. Di antaranya, kata dia, ada bidang keahlian menjahit, desain grafis, operator komputer, teknisi akuntansi, dan pengelasan. Untuk saat ini, lanjut dia, pendaftaran pelatihan kerja bagi masyarakat sudah dibuka dan terakhir pada 10 Februari 2020. Masyarakat yang bisa mendaftar minimal berusia 18 tahun dan maksimal 56 tahun. Sementara persyarat pendaftaran, yakni fotokopi KTP, fotokopi kartu keluarga, pas foto, dan fotokopi Ijazah. Pelatihan dijadwalkan mulai tanggal 24 Februari 2020. Ia berharap dengan adanya pelatihan tersebut, bisa menekang angka pengangguran karena nantinya mereka juga bisa bekerja di perusahaan yang di Kudus. “Mereka juga meniti usaha secara mandiri setelah mendapatkan pelatihan,” ujarnya.  (jwn5/ant)

Wilayah Kabupaten Kudus Dilanda Banjir

KUDUS, Jowonews.com – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali dilanda banjir setelah sebelumnya tercatat di beberapa desa, kini Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, juga dilanda banjir akibat meluapnya air Sungai Gondang, Selasa. Akibat luapan air sungai setempat, mengakibatkan sejumlah rumah warga tergenang banjir dengan ketinggian antara 10 hingga 20 sentimeter. Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan banjir di Desa Loram Kulon terjadi Selasa sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat banjir tersebut, ujar dia 49 jiwa terdampak banjir karena air masuk hingga ke pemukiman warga. Ia menduga banjir tersebut disebabkan karena curah hujan tinggi, sedangkan daya tampung sungai semakin berkurang menyusul tingkat sedimentasi yang cukup tinggi. Selain itu, lanjut dia terjadi penyempitan sungai yang disebabkan karena banyak bangunan rumah penduduk di tepi sungai. Agus, salah seorang warga Desa Loram Kulon mengakui banjir sering terjadi ketika saat musim hujan. “Banjir paling parah terjadi pada tahun 2014. Adapun penyebabnya karena sungainya mengalami pendangkalan sehingga perlu dinormalisasi,” ujarnya. Peristiwa banjir yang terjadi sebelumnya, yakni di Desa Jekulo, Pladen, dan Kesambi. Banjir yang terjadi di Desa Kesambi disebabkan karena jebolnya tanggul Sungai Piji sepanjang 35 meter, menyusul tingginya debit air sungai setempat, demikian halnya di Desa Pladen disebabkan karena tanggul Sungai Pelelesan jebol sepanjang 15 meteran. Sementara banjir di Desa Jekulo disebabkan karena air sungai setempat melimpas, sedangkan di Jekulo sempat mengakibatkan Jalur Pantura tersendat menyusul jalannya tergenang banjir dan saat air surut jalannya justru tertutup lumpur sehingga menunggu pembersihan jalan. BPBD Kudus sendiri mencatat tanggul di sepanjang aliran Sungai Piji kondisinya kritis karena banyak yang airnya rembes sehingga dikhawatirkan bisa jebol seperti yang terjadi sebelumnya. (jwn5/ant)

Nilai Ekspor Kota Pekalongan Tembus Rp313 Miliar

PEKALONGAN, Jowonews.com – Realisasi ekspor Kota Pekalongan, Jawa Tengah, selama 2019 menembus Rp313 miliar atau sekitar 22,926 juta dolar AS meningkat dibanding sebelumnya sebesar 19,6 juta dolar AS. Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMK Kota Pekalongan Sri Haryati di Pekalongan, Selasa, mengatakan kenaikan jumlah ekspor ini juga diikuti dengan kenaikan volume ekspor yang dihasilkan oleh 21 pelaku usaha ekspor (eksportir). “Realisasi nilai ekspor cukup membanggakan dari tahun ke tahun karena terus mengalami peningkatan. Hal ini karena memang ada penambahan dari pelaku ekspor maupun jumlah volume ekspor,” katanya. Ia mengatakan sebanyak 21 eksportir ini tentu sudah memenuhi syarat untuk melakukan ekspor seperti harus miliki izin dan terdapat showroomnya sesuai dengan aturan yang berlaku. Adapun komoditi unggulan yang diekspor,  antara lain sarang burung walet, sarung batik, kain batik, olahan hasil perikanan, ikan asin, dan kerajinan craft serta teh yang menjadi komoditi baru dari daerah setempat. “Sarang burung walet, sarung batik, benang, sementara komoditi teh juga merupakan komoditi baru yang mulai tembus ekspor pada 2019,” katanya. Menurut dia, produk unggulan daerah ini diekspor ke sejumlah negara seperti Malaysia, Korea, Amerika Serikat, Jepang, Spanyol, Thailand, Singapura, Sri Lanka, Jeddah, Australia, Taiwan, China, Dubai, dan Hongkong. “Produk unggulan yang diekspor ini diproduksi oleh perusahaan besar hingga industri kecil menengah (IKM),” katanya. Ia mengatakan pemkot akan terus berusaha meningkatkan nilai ekspor dengan memberlakukan hasil laporan ekspor yang diminta sejak awal tahun pada setiap perusahaan. Selain itu, kata dia, secara rutin pemkot juga akan menggelar berbagai pelatihan ekspor kepada IKM baru dengan menjalin kerja sama Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) Kementerian Perdagangan RI. “Kami berusaha meminta laporan pada perusahaan-perusahaan setiap bulannya karena mereka ada yang melalui pihak ketiga sehingga tidak tercatat di SKA provinsi. Kami juga bekerjasama dengan BBPPEI Kementerian Perdagangan untuk memberikan pelatihan kepada calon eksportir sehingga mereka paham bagaimana proses ekspor, menghitung hasil ekspor, mencari calon buyers,” katanya. (jwn5/ant)

Pemprov Jateng Segera Pasang 60.000 Titik Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya

SOLO, Jowonews.com – Sebanyak 24 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bakal menambah Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) melalui program Indonesia Terang yang dilaksanakan oleh PT Imza Rizky Jaya bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. “Jateng rencana dipasang sebanyak 60.000 titik untuk 24 kabupaten dan kota, hingga lima tahun ke depan atau 2025, tetapi semakin cepat semakin bagus,” kata Manager Operasi PT Imza Rizky Jaya Deny Setiawan,disela acara jumpa pers peluncuran Program Indonesia Terang Wilayah Jateng, di Solo, Selasa. Menurut dia, Program Indonesia Terang yang bekerja sama dengan  pemerintah kabupaten dan kota tidak hanya dilakukan di Jateng, tetapi juga seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai sekitar 70.000 titik. Pemasangan PJU-TS ini, dipasang terutama di daerah pedesaan yang masih kurang penerangannya. Di Solo Raya, pihaknya sudah bekerja sama dengan Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Sragen. Sedangkan Wonogiri dan Karanganyar belum melakukan pemasangan PJU-TS. “Kota Solo akan dipasang PJU-TS sebanyak 2.000 titik, Kabupaten Sragen ada 5.000, Sukoharjo dan Boyolali 2.500 titik, sedangka Klaten 1.000 titik. Program Indonesia Terang anggarannya tidak melalui APBN, tetapi dana dari hibah luar negeri. Program dimulai pada 2020 ini,” katanya. Menyinggung soal keunggulan dari PJU-TS, kata dia, tidak menggunakan beban listrik PLN, karena fokusnya tenaga surya. Namun, kelemahannya tidak bisa optimal dibandingkan pakai kabel listrik, misal kondisi cuaca mendung. Pihaknya tetap berusaha PJU-TS mempunyai kualitas sesuai standar. “PJU-TS sesuai aturan untuk jalan pedesaan sekitar 4.000 lux pencahayaannya. Dari sisi kelebihan lain, cukup efisien, dan tidak lagi harus menyambungkan kabel listrik PLN atau jaringan listrik saat menyalakan atau mematikan,” katanya. Komisaris PT Imza Rizky Jaya Moh Gempar Soekarnoputra mengatakan Program Indonesia Terang dicanangkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Dirjen Energi Terbarukan.  Pihaknya akan mendukung program pemerintah tersebut sesuai dengan kemampuan.  (jwn5/ant)