Jowonews

Napi Pengendali Bisnis Narkotika Divonis Mati Oleh Pengadilan Negeri Kota Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – Pengadilan Negeri (PN) Kota Semarang, Jawa Tengah, menjatuhkan hukuman mati terhadap narapidana Lapas Pontianak, Kalimantan Barat, Minggus Idriansyah, yang mengendalikan bisnis narkotika dari balik jeruji besi. Juru bicara PN Kota Semarang, Eko Budi Supriyanto, di Semarang, Selasa, membenarkan vonis mati terhadap Minggus yang dijatuhkan dalam sidang 23 Januari 2020 lalu. “Diputus sesuai tuntutan jaksa,” kata Eko. Menurut dia, Hakim Ketua Fachurrocman yang mengadili perkara tersebut menyatakan terdakwa terbukti melanggar Pasal 132 jo Pasal 114 Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Ia menuturkan terdakwa merupakan narapidana yang sedang menjalani hukuman seumur hidup, namun masih nekat terlibat dalam peredaran narkotika jenis sabu-sabu. Kasus peredaran sabu-sabu yang melibatkan Minggus Idriansyah berawal dari pengungkapan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah pada Juli 2019. Kasus itu bermula ketika BNN menangkap Sutan Andi Widakdo di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang setelah berlayar dari Kalimantan. Petugas mengamankan sabu-sabu seberat 200 gram yang dibawa Sutan dari Kalimantan. Dari penangkapan tersebut, BNN kemudian menelusuri pelaku lain yang terlibat dalam peredaran narkotika tersebut, termasuk Minggus yang berperan sebagai perantara dalam mencarikan sabu. (jwn5/ant)

Bupati Sebut Pemkab Banyumas Lakukan Upaya Antisipasi Penyebaran Virus Corona

PURWOKERTO, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melakukan upaya antisipasi kemungkinan terjadinya penyebaran virus corona di wilayah itu, kata Bupati Banyumas Achmad Husein. “Sebagai langkah antisipasi dengan membuat posko dan memasang petugas Dinas Kesehatan selama 24 jam di dua pintu (Stasiun Purwokerto) untuk mengecek seluruh penumpang dengan termometer infra red,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa. Menurut dia, posko tersebut juga didirikan di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas dan rumah sakit. Selain itu, kata dia, petugas Dinkes Banyumas juga memonitor dan memberikan imbauan kepada warga untuk melapor serta cek kesehatan apabila dalam 14 hari sebelumnya pergi ke China, Jepang, dan Singapura. “Kami juga mengimbau semua warga untuk hidup bersih dan sehat, selalu cuci tangan pakai sabun, serta memakai masker bila sedang menderita batuk,” katanya. Husein mengatakan langkah antisipasi tersebut dilakukan karena adanya kabar tentang seorang warga negara China yang diduga terkena virus corona dan saat ini menjalani perawatan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto. Terkait dengan kabar tersebut, dia mengaku langsung mengecek ke RSUD Prof. Margono Soekarjo dan mendapat informasi jika berdasarkan pengecekan, hasilnya negatif. “Betul ada yang suspect, orang China dari Tiongkok kerja di PLTU Cilacap, tapi setelah dicek hasilnya negatif,” katanya. Dalam kesempatan terpisah, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Supriyanto mengatakan Dinkes Kabupaten Banyumas telah menempatkan sejumlah petugas untuk memeriksa kesehatan penumpang KA di Stasiun Purwokerto. “Hal itu dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Banyumas untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penumpang KA yang terjangkit virus corona,” katanya. Seperti diwartakan, Dinkes Kabupaten Cilacap melakukan observasi terhadap seorang anak dari salah seorang tenaga kerja asing (TKA) asal China yang bekerja di PLTU Cilacap karena mengalami demam, batuk, pilek, dan lemas, sehingga yang bersangkutan akan dirujuk ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto. “Yang bersangkutan belum bisa disebut diduga terkena virus corona ya, masih diobservasi jenis infeksinya,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi saat dihubungi dari Purwokerto, Senin (27/1) malam. Dia mengatakan observasi tersebut dilakukan setelah adanya informasi dari karyawan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap yang menyebutkan jika ada anggota keluarga dari salah seorang TKA asal China yang bekerja di PLTU Cilacap yang menderita demam, batuk, pilek, dan lemas sejak hari Minggu (26/1/). “Berdasarkan informasi tersebut, Tim Penyelidikan Epidemiologi dari Dinas Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap melakukan investigasi,” kata mantan Direktur RSUD Cilacap itu. Dari hasil investigasi, kata dia, diketahui bahwa TKA tersebut pada tanggal 28 Desember 2019 cuti untuk pulang ke Wuhan, China. Selanjutnya, pada hari Selasa (21/1), TKA tersebut mengajak istrinya ke Indonesia. Bahkan, anaknya yang bermukim di Shanghai, China, juga ikut ke Indonesia. “Mereka janjian ketemuan di Bandara Soekarno-Hatta sebelum melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api menuju Stasiun Purwokerto. Sesampainya di Purwokerto pada hari Rabu (22/1), mereka dijemput oleh sopir perusahaan dan diantar ke hotel,” katanya. Akan tetapi pada hari Minggu (26/1), kata dia, anak dari TKA asal China itu mengeluh demam, batuk, pilek, dan lemas sehingga minum antibiotik dan obat batuk. Ia mengatakan kondisi anak tersebut pada hari Senin (27/1) sudah membaik, suhunya 36,5 derajat Celcius, masih sedikit batuk dan pilek serta lemas.  (jwn5/ant)

Pengamat Tak Pungkiri Kemungkinan Dipasangkannya Gibran-Purmnomo Pada Pilkada Surakarta 2020

SOLO, Jowonews.com – Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Agus Riwanto mengatakan pihaknya tidak memungkiri kemungkinan dipasangkannya Gibran Rakabuming Raka dengan Achmad Purnomo pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surakarta 2020. “Politik itu kan dinamis, yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin dan yang mungkin bisa menjadi tidak mungkin,” katanya di Solo, Selasa. Sebagaimana diketahui, saat ini Gibran Rakabuming Raka dengan Achmad Purnomo tengah bersaing untuk memperoleh rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar bisa maju menjadi peserta Pilkada Surakarta 2020. “Sebenarnya siapapun yang menjadi wali kota itu sah-sah saja. Bahkan kalau disandingkan, maka dua nama ini akan menjadi lebih kuat karena latar belakang yang berbeda,” katanya. Menurut dia, Gibran dan Purnomo mewakili dua kelompok yang berbeda. Jika Gibran lebih ke kalangan milenial, untuk Purnomo yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surakarta mewakili kelompok masyarakat yang lebih memilih sosok berpengalaman. “Ini kombinasi yang baik. Bisa saling melengkapi,” katanya. Terkait dengan sikap DPC PDIP Surakarta yang saat ini bersuara bulat mengusung pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakoso, ia menilai ke depan harus lebih longgar. “PDIP memang bulat, tetapi dalam politik kan tidak bisa dapat semuanya. Mereka dapat satu saja seharusnya sudah bisa menerima. Hanya memang yang perlu dipastikan adalah solidaritas DPC di bawah DPP,” katanya. Sementara itu, dikatakannya, yang harus diwaspadai adalah jangan sampai PDIP salah langkah. Menurut dia, jika hal itu terjadi maka bisa berdampak pada pecahnya partai berlambang banteng tersebut. “Kita tahu bahwa musuh PDIP itu bukan partai lain tetapi kelompok mereka sendiri. Jadi harus ada solidaritas, jika tidak maka bisa jadi kader justru akan lebih memilih untuk golput, membiarkan, dan akhirnya berujung pada perpecahan,” katanya. (jwn5/ant)

KPU Surakarta Umumkan 99 Peserta Calon Anggota PPK Lolos Administrasi

SOLO, Jowonews.com – Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta telah mengumumkan sebanyak 99 peserta calon anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) telah lolos administrasi untuk persiapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020. “Dari sebanyak 107 peserta calon anggota PPK yang mendaftarkan ke KPU Surakarta, ada 99 peserta yang lolos administrasi yang diumumkan Selasa ini,” kata Ketua KPU Kota Surakarta Nurul Sutarti, di Solo, Selasa. Nurul Sutarti mengatakan peserta calon anggota PPK yang lolos administrasi akan mengikuti ujian tertulis yang digelar Hotel Dana Solo, tanggal 30 Januari mendatang, pada pukul 09.30 WIB. Sebanyak 99 peserta yang lolos administrasi tersebut antara lain dari Kecamatan Laweyan 17 peserta, Serengan (11), Pasar Kliwon (14), Jebres (19), dan Banjarsari (38). Peserta ini, nanti akan menjalani seleksi tahap kedua ujian tertulis, dan hasilnya akan diumumkan pada tanggal 3–5 Februari mendatang. “Jumlah ini, setelah menjalani seleksi ujian tertulis bakal dirampingkan lagi setiap kecamatan minimal ada 10 peserta yang lolos,” katanya. Nurul mengatakan sebanyak delapan peserta yang tidak lolos administrasi, karena tidak memenuhi persyaratan, antara lain ijazah kelulusan tidak dilegalisir atau disahkan, dan peserta sudah menjadi anggota PPK sebanyak dua periode. “Peserta yang sudah pernah menjadi anggota PPK dua periode sesuai aturan tidak boleh mendaftarkan lagi,” katanya. Menurut dia, peserta calon anggota PPK yang lolos ujian tertulis, akan dilanjutkan seleksi tahap ketiga yakni wawancara yang akan digelar pada tanggal 8–10 Februari mendatang. Hasilnya akan diumumkan pada 15–21 Februari 2020. “Peserta calon anggota PPK yang lolos dan kemudian dilantik menjadi PPK pada 29 Februari mendatang,” katanya. Nurul mengatakan jumlah anggota PPK pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020 yang dibutuhkan sebanyak 25 orang. Setiap kecamatan masing-masing lima anggota, sehingga totalnya 25 anggota. (jwn5/ant)

Wujudkan Pesta Demokrasi Berkualitas, Bawaslu Purworejo Optimalkan Pencegahan Pelanggaran Pilkada

MAGELANG, Jowonews.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Purworejo mengoptimalkan pencegahan terjadinya pelanggaran pemilihan kepala daerah guna mewujudkan pesta demokrasi di kawasan selatan Provinsi Jawa Tengah itu yang berkualitas. “Kami optimalkan pencegahan (pelanggaran pilkada, red.),” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Puworejo Nur Kholiq dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Selasa. Kholiq mengatakan hingga saat ini jajarannya melakukan sosialisasi pengawasan pilkada dengan sasaran berbagai kalangan masyarakat setempat. “Imbauan-imbauan akan terus kami sampaikan, termasuk nanti akan melibatkan juga rekan penyidik Polres Purworejo maupun penyidik dari Kejari Purworejo,” katanya saat bersama komisioner Bawaslu setempat lainnya, yakni Ali Yafie, Anik Ratnawati, dan Abdul Azis, beraudiensi dengan Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito yang didampingi Kabag Operasional Kompol Setiyoko. Ia juga mengatakan peranan penting Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang terdiri atas Bawaslu, kepolisian, dan kejaksaan dalam mewujudkan pilkada yang berkualitas. Sentra Gakkumdu bertugas memproses berbagai perkara pidana terkait dengan pemilihan. “Masa kerja Sentra Gakkumdu Pilkada ini selama sembilan bulan. Payung hukumnya sedang disiapkan di tingkat pusat,” katanya. Ia mengharapkan kerja sama melalui Sentra Gakkummdu yang sudah terjalin selama Pemilu 2019 bisa semakin ditingkatkan melalui Pilkada 2020 Kabupaten Purworejo. “Kami merasa sangat terbantu karena di Gakkumdu Purworejo bisa memiliki kesamaan persepsi. Ini akan terus kami tingkatkan,” katanya. Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito mengatakan penegakan hukum dalam pilkada membutuhkan kekompakan di internal Sentra Gakkumdu. “Bahkan kekompakan dan kesamaan persepsi menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar. Ketiga lembaga tersebut harus secara intens melakukan koordinasi. Polanya bisa dilakukan melalui pertemuan formal dan informal,” katanya. Ia menyatakan kesiapan pihaknya meneruskan kerja sama dan sinergi yang sudah dijalin dengan Bawaslu Purworejo selama ini. Ia juga mengemukakan tentang pentingnya penguatan kapasitas panwascam agar bisa bertugas secara optimal dalam pilkada mendatang. “Teman-teman panwascam nanti bisa diberikan pelatihan tentang teknik-teknik penyelidikan maupun penyidikan sehingga apabila ada perkara, bukti yang dibutuhkan cukup, dan memadai,” katanya. (jwn5/ant)

Pemkab Boyolali Targetkan Produksi Gabah Tahun 2020 295.855 Ton

BOYOLALI, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Boyolali yang dikenal salah satu daerah lumbung pangan di Jawa Tengah menargetkan produksi gabah pada 2020 mencapai 295.855 ton. “Jumlah target produksi gabah di Boyolali tahun ini, meningkat dibanding 2019, yakni 292.987 ton gabah kering panen (GKP),” kata Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto, di Boyolali, Selasa. Luas lahan pertanian di wilayah Kabupaten Boyolali mencapai sekitar 22.773 hektare yang terdiri dari 12.964 lahan pertanian dengan irigasi teknis dan sisanya lahan tadah hujan. Bambang Jiyanto mengatakan untuk persediaan pangan di Boyolali masih aman. Produksi gabah pada 2019 mencapai 94,1 persen dari jumlah yang ditargetkan, dan masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. “Produksi gabah di Boyolali pada 2019 mencapai sebanyak 275.771 ton GKP atau sekitar 94,1 persen dari jumlah yang ditargetkan mencapai 292.987 ton,” kata Bambang. Menurut dia, produksi gabah pada 2019 yang tidak memenuhi target tersebut karena lahan padi sejumlah daerah mengalami puso, yakni sekitar 1.000 hektare. Untuk itu, Dispertan Boyolali berupaya memaksimalkan pada masa tanam 2020 ini. Dia mengatakan produksi gabah pada 2020 ini, diperkirakan semakin banyak. Hal ini, karena masa tanam untuk 2019 bergeser ke belakang sehingga ada padi yang tanam November-Desember nanti panennya pada tahun ini, dan targetnya dinaikan sekitar 2.513 ton GKP. Hal tersebut, kata dia, berbeda dengan produksi jagung di Boyolali pada 2019 mampu melampaui target. Produksi jagung mencapai 138.096 ton atau mampu melebihi yang ditargetkan 137.082 ton. Hal ini, karena produktivitas jagung di Boyolali rata-rata mencapai 5,5 ton per hektare. Petani banyak tanam tanaman jagung pada akhir-akhir 2019, dan bakal dipanen di tahun ini, sehingga prodduksinya, diperkirakan akan meningkat. Kendati demikian, pihaknya mengimbau sering terjadi cuaca ekstrim saat ini, berimplikasi pada kondisi alam yang kurang cocok untuk pertanaman, masyarakat untuk bersama berbagai pihak lain untuk melaksanakan gerakan pengendalian hama penyakit. “Kami menyediakan pestisida dan lain-lain, silahkan gerakan secara gotong royong oleh masyarakat. Termasuk untuk tanam jagung. Kami minta para petani lebih sering memantau perkembangan tanamannya karena sekarang ini, musim hujan banyak hama serang tanaman. (jwn5/ant)