Jowonews

Seorang WNI di Singapura Positif Kena Virus Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Singapura untuk selalu waspada, menjaga kesehatan dan kebersihan setelah Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan satu orang WNI berusia 44 tahun positif terjangkit virus corona, yang merupakan kasus ke-21 di negara itu. WNI yang bekerja sebagai pekerja migran tersebut tidak memiliki riwayat bepergian ke China, namun dia merupakan pekerja rumah tangga dari warga negara Singapura yang sebelumnya telah ditetapkan positif virus corona. WNI tersebut saat ini ditangani Tim Medis Singapore General Hospital, menurut keterangan tertulis dari KBRI Singapura yang diterima di Jakarta, Selasa. KBRI Singapura telah menerima konfirmasi lisan dari Kementerian Kesehatan Singapura untuk kasus itu dan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang terkait penanganan hal tersebut. Namun, karena kebijakan perlindungan data pribadi (Personal Data Protection Act), identitas WNI tersebut belum dapat disampaikan. Pihak KBRI pun mengimbau untuk seluruh WNI yang berada di Singapura untuk memperhatikan imbauan yang dikeluarkan Pemerintah Singapura melalui jalur resmi Ministry of Health https://www.moh.gov.sg/2019-ncov-wuhan. (jwn5/ant)

Sandiaga: Peran Oposisi Dibutuhkan Awasi Kebijakan Pemerintah

JAKARTA, Jowonews.com – Pengusaha dan Politisi dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno, mengatakan peran oposisi dibutuhkan untuk mengawasi kebijakan yang diambil pemerintah sekaligus memberikan alternatif solusi dalam pembangunan. Ia dalam diskusi dalam peluncuran buku #KamiOposisi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, mengatakan dalam oposisi melekat peran checks and balances. Namun, menjadi oposisi haruslah memiliki kecerdasan pola pikir. Bukan sekedar oposisi yang berani menyatakan diri berbeda tanpa memberikan solusi. Selain itu, menurut dia, tugas oposisi bukan memperuncing perbedaan kepentingan yang ada sehingga berdampak pada struktur masyarakat yang diwakili di bawah. Dalam sistem demokrasi, kata Sandiaga, menjadi oposisi adalah bagaimana menjadi orang-orang yang kredibel dan konstruktif. Ia menambahkan, berdasarkan data yang dikumpulkannya, sebanyak 60 persen masyarakat Indonesia ingin ada sebuah kelompok yang dapat memberikan checks and balances. “Iniangka yang saya kumpulkan selama ini,” kata Sandiaga.  Selain itu, oposisi berperan penting dalam menyuarakan aspirasi misalnya betapa pentingnya menciptakan lapangan pekerjaan dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. “Dan di sini, checks and balances-nya akan dimainkan oleh teman-teman di #KamiOposisi ini. Ini sebuah branding yang kuat, menurut saya,” kata Sandiaga. (jwn5/ant)

Pakar Virologi Bantah Virus Corona Bisa Menular Lewat Tatapan Mata

JAKARTA, Jowonews.com – Pakar virologi dr. Fera Ibrahim membantah isu bahwa 2019 novel coronavirus (2019- nCoV) bisa menular melalui pandangan mata karena virus itu sejauh ini hanya menular lewat droplet atau cairan air liur. “Ada juga yang tanya, dengan tatapan mata apakah bisa menularkan? Tatapan mata seberapa jauh dulu. Kalau tatapan mata dekat dan lalu dia batuk bisa saja. Kalau jauh tidak akan bisa menular,” kata konsultan virologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu dalam diskusi tentang 2019 novel coronavirus (2019- nCoV) di Depok, Jawa Barat, Selasa. Virus corona baru yang mulai mewabah di Wuhan, China, sejauh ini terbukti menular antar manusia lewat droplet atau cairan air liur yang bisa menyebar lewat batuk atau bersin. Tidak hanya itu, infeksi juga bisa terjadi ketika menyentuh permukaan yang terkena droplet dari orang yang positif terinfeksi oleh corona. Namun, menurut spesialis mikrobiologi RS Universitas Indonesia itu, virus secara umum merupakan mikroorganisme parasit yang tidak dapat berproduksi di luar sel inang dan baru bisa bereplikasi diri kalau sudah masuk ke dalam sel hidup. Artinya, saat virus corona berada di ruang terbuka, belum menjangkiti inang sel, virus tersebut masih dapat dilumpuhkan, salah satunya melalui pemanasan pada suhu sekitar 56 derajat Celsius selama 30 menit. “Virus corona dapat mengalami kelumpuhan di tengah suhu 56 derajat Celsius saat berada di luar sel inang atau ketika berada di ruang terbuka. Jadi coronavirus itu sensitif terhadap suhu panas,” kata dr. Fera. Selain itu, alkohol juga dapat membantu melumpuhkan virus tersebut dan cairan disinfektan yang mengandung chlorine, hydrogen peroxide disinfectant, chloroform dan pelarut lipid. (jwn5/ant)

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Siswa SD di Banjarnegara

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Petugas Kepolisian Resor Banjarnegara, Jawa Tengah, menyelidiki kasus penemuan mayat seorang siswa sekolah dasar berinisial MR (13) yang diduga meninggal akibat kekerasan atau pembunuhan, kata Kepala Kepolisian Sektor Sigaluh Ajun Komisaris Polisi Priyo Jatmiko. “Korban ditemukan di kebun warga Dukuh Kenteng, Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara, Senin (3/2) malam. Korban diduga meninggal akibat kerasan dan saat ini masih dilakukan pendalaman oleh Satreskrim (Satuan Reserse Kriminal) Polres Banjarnegara,” katanya kepada wartawan di Banjarnegara, Selasa. Ia mengatakan jenazah MR ditemukan warga pada hari Senin (3/2), sekitar pukul 21.00 WIB, saat sedang mencari korban yang dilaporkan hilang sejak hari Jumat (31/1). Saat itu, warga menemukan sepasang sandal warna merah tertutup rumput dan mencium bau busuk di sekitar lokasi penemuan mayat korban. Oleh karena penasaran, warga pun mencari sumber bau busuk tersebut hingga akhirnya menemukan sesosok mayat tertutup rumput yang diketahui merupakan jasad MR. Warga pun segera melaporkan temuan tersebut ke Kantor Polsek Sigaluh. Kapolsek mengatakan setelah menerima laporan tersebut, pihaknya segera mendatangi lokasi penemuan untuk melakukan pengecekan. “Mayat tersebut ditemukan dengan kondisi tertelungkup tertutup rumput. Korban memakai baju motif kotak-kotak warna merah dan celana pendek warna cokelat,” kata Kapolsek. Menurut dia, pada leher korban ditemukan ada dua sayatan benda tajam, masing-masing sepanjang 7 centimeter dan 8 centimeter. Selain itu, kata dia, di sekitar lokasi juga ditemukan pisau cutter dan gunting. Ia mengatakan mayat tersebut selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, untuk diautopsi. Lebih lanjut, Kapolsek mengatakan pihaknya juga telah mengamankan seseorang pria berinisial K (34) yang diduga sebagai pelaku karena yang bersangkutan pada hari Jumat (31/1) diketahui pergi bersama korban sebelum dinyatakan hilang. Akan tetapi, kata dia, K yang rumahnya di depan rumah korban mengaku tidak tahu keberadaan MR dan terduga pelaku itu diketahui pergi ke luar kota pada hari Sabtu (1/2). “Tadi pagi terduga terlihat pulang dan berada di rumah korban, sehingga kami segera membawanya ke Polsek Sigaluh untuk dimintai keterangan dan sekarang sudah dibawa ke Polres Banjarnegara,” katanya. Saat dimintai keterangan, kata dia, terduga K mengakui jika sempat pergi bersama MR pada hari Jumat (31/1) dan setelah mencari durian, mereka berpisah sehingga sejak saat itu tidak mengetahui keberadaan korban. (jwn5/ant)

Lawan Corona, China Gabungkan Pengobatan Tradisional dan Modern

JAKARTA, Jowonews.com – Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, mengatakan para ahli medis di negaranya menggunakan gabungan dari metode pengobatan tradisional China dan medis modern Barat untuk menangani pasien yang terjangkit virus corona. Dalam acara jumpa pers yang digelar di kediaman resmi Duta Besar China di Jakarta, Selasa, Dubes Xiao mengatakan terdapat 632 penderita virus corona atau 2019-nCoV yang telah sembuh. Meski dia tidak menjelaskan secara detil terkait langkah-langkah penyembuhan serta obat-obatan yang digunakan dalam upaya penyembuhan para pasien tersebut, Dubes Xiao menjelaskan perpaduan dua cara tradisional dan modern menghasilkan “progres“ yang baik. “Menurut saya kalau detail tentang langkah-langkah pengobatan dan obat yang digunakan mungkin harus dijawab ahli-ahli negara kami. Tetapi, saya bisa konfirmasi bahwa sekarang ahli-ahli China menggunakan baik cara medis tradisional China dan cara medis western,” katanya. Dia menjelaskan para ahli di Negeri Tirai Bambu itu tengah berupaya melakukan penelitian terkait vaksin dan obat yang dapat menjadi jawaban bagi virus corona yang merebak hingga ke luar China. “Belakangan ini, laboratorium nasional China sudah mengisolasikan tiga strain virus dan akan membuat vaksin dari strain virus itu,” katanya. Institut terkait di Akademi Ilmu Pengetahuan China, kata dia, juga telah menyaring beberapa obat yang dapat menghambat penyebaran wabah itu. Dia pun berharap agar vaksin dan obat terkait dapat segera ditemukan. Lebih lanjut, Xiao juga menjelaskan bahwa para ahli juga tengah meneliti asal-usul virus yang pertama muncul di kota Wuhan, provinsi Hubei itu. “Berdasarkan penelitian pusat pengendalian penyakit China, virus baru ini ada kemungkinan besar berasal dari binatang liar. Kemungkinan besar berasal dari kelelawar,” katanya. Meski demikian, dia menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan guna memastikan asal-usul virus tersebut. (jwn5/ant)

BNN Musnahkan Sabu-sabu Seberat 51,79 Kilogram

JAKARTA, Jowonews.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) RI memusnahkan barang bukti jenis sabu-sabu seberat 51,79 kilogram, hasil sitaan sebuah kasus yang diungkap di Medan pada Desember 2019. “BNN melakukan pemusnahan barang bukti jenis sabu untuk yang pertama kali di awal tahun 2020 ini. Adapun barang bukti yang dimusnahkan merupakan sitaan dari sebuah kasus yang diungkap di Medan pada bulan Desember tahun 2019,” ujar Kepala BNN Komjen Heru Winarko dalam keterangannya di Jakarta, Selasa. Heru mengatakan pada saat pengungkapan kasus tersebut, jumlah barang bukti sabu-sabu yang disita seberat 52,04 kg, namun setelah disisihkan 250 gram untuk kepentingan Iaboratorium atau pembuktian di persidangan, maka sabu yang dimusnahkan pada hari ini seberat 51,79 Kg. “Dengan pemusnahan sabu tersebut lebih dari 258 ribu anak bangsa dapat diselamatkan dari bahaya penyalahgunaan narkoba,” kata dia. Adapun kronologi pengungkapan kasus itu diawali informasi tentang adanya dugaan peredaran narkotika di wilayah Medan, Sumatera Utara. Selanjutnya, petugas BNN melakukan penyelidikan secara mendalam. Melalui teknologi dan kemampuan yang dimiliki petugas BNN, akhirnya pada 10 Desember 2019, petugas berhasil mengamankan seorang Iaki-laki dengan inisial Zul di depan sebuah sekolah di daerah Bandar Selamat, Medan Tembung, Medan, Sumatera Utara. “Saat itu, pelaku Zul sedang mengendarai becak motor dan membawa narkotika. Di TKP tersebut petugas menyita dua bungkus paket berisi sabu seberat 2,08 kg bruto,” ujar dia. Selanjutnya, petugas BNN melakukan penggeledahan di rumah pelaku di daerah Medan Tembung, Kota Medan dan petugas menyita 48 bungkus paket berisi sabu-sabu seberat 49,96 Kg bruto. Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 114 ayat (2) pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal pidana mati. (jwn5/ant)

Benarkah Virus Corona Lebih Rentan Menyerang Pria?

JAKARTA, Jowonews.com – Beragam informasi bermunculan mengenai jenis baru virus corona atau 2019-nCoV, salah satunya virus ini lebih banyak menyerang pria ketimbang perempuan. Benarkah ini? “71 persen pada laki-laki ketimbang perempuan,” ujar Ahli pulmonologi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, Dr. Raden Rara Diah Handayani dalam media briefing di Depok, Selasa. Lebih lanjut, dokter spesialis mikrobiologi RSUI, dr. R. Fera Ibrahim mengatakan hal ini berhubungan dengan jumlah reseptor ACE2 yang lebih banyak pada pria dibandingkan wanita. “Virus akan menginfeksi sel, masuk lalu mereplikasi. Untuk masuk ke sel ada reseptor. (Jenis baru) corona mirip SARS, ada reseptor yang namanya ACE2. Reseptor ini ada di nasofaring hingga otak. Tapi yang paling banyak di sel epitel paru sehingga tampak seperti infeksi saluran napas dan diare,” papar Fera. Penelitian yang dilakukan saat kasus SARS terjadi, menunjukkan reseptor ACE2 lebih banyak pada laki-laki ketimbang perempuan. “Ada yang meneliti di zaman SARS (mewabah), ternyata reseptor ACE2 banyaknya di laki-laki, lebih banyak pada ras Asia dibandingkan kulit putih dan hitam,” kata Fera. Karena mirip dengan SARS, virus corona juga bisa bertahan selama enam hari di udara dingin apalagi ada protein tertentu yang membuatnya bertahan lebih lama. Namun, virus ini bisa dilumpuhkan salah satunya melalui pemanasan pada suhu sekitar 56 derajat Celcius selama 30 menit. Selain laki-laki, 2019-nCoV juga disebut lebih rentan menginfeksi orang lanjut usia ketimbang orang muda. Mengenai hal ini Diah mengatakan, semua orang berisiko. “Semua orang berisiko. Usia (yang dilaporkan) 19 bulan paling muda, sampai usia 89 tahun (paling tua). Pasien meninggal dunia rata-rata usia 40-50 tahun,” kata dia. Diah memaparkan, total kasus akibat virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu meningkat dari 14.557 kasus pada 2 Februari 2020 menjadi 20.626 kasus pada hari ini. (jwn5/ant)

Novel Baswedan Terima Penghargaan Antikorupsi Internasional 2020

JAKARTA, Jowonews.com – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menerima penghargaan antikorupsi Internasional 2020 dari Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF), Malaysia. “Novel Baswedan dianggap sebagai sosok yang tepat menerima penghargaan ini karena pada 11 April 2017 mendapatkan serangan berupa penyiraman air keras oleh orang yang tak dikenal sepulangnya dari ibadah Shalat Subuh, ditambah lagi otak intelektual yang mendalangi penyerangan terhadap Novel Baswedan belum juga diketahui,” ujar Pelaksana tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Selasa. Novel sendiri telah menerima undangan dalam acara pemberian penghargaan dari PIACCF tersebut, yang akan diselenggarakan di Putrajaya Malaysia, pada Selasa, 11 Februari 2020. Adapun Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad akan menjadi tuan rumah dalam acara tersebut. Ali mengatakan penyerangan terhadap Novel memang telah menjadi perhatian dunia internasional, terbukti dengan banyaknya pembahasan atas kasus tersebut di berbagai forum. Di antaranya, Amnesty International yang memaparkan peristiwa penyerangan itu di Kongres Amerika Serikat pada Kamis, 25 Juli 2019. Kemudian Manajer Advokasi Asia Pasifik Amnesty International, Francisco Bencosme, memaparkan penyerangan terhadap Novel Baswedan dalam forum “Human Rights in Southeast Asia: A Regional Outlook” yang diselenggarakan di Subkomite Asia, Pasifik, dan Non-proliferasi Komite Hubungan Luar Negeri Dewan Perwakilan AS. Selanjutnya, kata Ali, pada 16 Desember 2019, Novel Baswedan hadir dalam Sidang PBB di Gedung CR6 Gedung ADNEC, Abu Dhabi, Uni Emirates Arab. Novel Baswedan berbicara dalam sebuah sesi khusus tentang perlindungan bagi lembaga antikorupsi dan pegawai di dalamnya. Adapun sesi tersebut adalah bagian dari konferensi yang dihadiri sejumlah negara penandatangan konvensi PBB antikorupsi atau COSP-UNCAC. “Komisi Pemberantasan Korupsi berterima kasih atas perhatian dari berbagai pihak yang mendukung kerja-kerja pemberantasan korupsi. KPK juga terus dan tetap berkomitmen terhadap perlindungan pegawai dalam pelaksanaan tugas,” kata Ali. Untuk diketahui, PIACCF dibentuk dengan tujuan untuk mendukung pegawai lembaga antikorupsi yang menjadi target atau yang terancam jiwa, keselamatan, atau kehormatannya, karena memiliki komitmen dalam penyidikan dan pemberantasan korupsi. Selain itu, juga untuk memperkuat dukungan kolektif internasional kepada praktisi anti korupsi untuk memitigasi ancaman dan intimidasi dengan memberikan bantuan dan dukungan lain. (jwn5/ant)