Jowonews

Antisipasi Bencana, PMI Jateng Distribusikan Logistik ke Banjarnegara

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah mendistribusikan logistik dan keperluan lainnya untuk PMI Banjarnegara sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di wilayah setempat. “Sebagai bentuk antisipasi dan respons cepat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya situasi bencana di wilayah Kabupaten Banjarnegara, PMI Jawa Tengah mendistribusikan logistik dan keperluan lainnya untuk mengisi gudang PMI Banjarnegara,” kata staf penanggulangan bencana alam PMI Provinsi Jawa Tengah M. Nashir Jamaludin di Banjarnegara, Rabu. Dia mengatakan langkah antisipasi dan respons cepat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya kondisi darurat sangat diperlukan sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat. “Komitmen PMI untuk lebih dekat dan melayani masyarakat sesuai dengan visi misi perlu ditunjang dengan eksistensi dan pelayanan yang profesional,” katanya. Dia menambahkan relawan terlatih sesuai dengan spesifikasi dan keahlian yang dimiliki PMI juga perlu didukung oleh logistik dan peralatan yang seimbang. Sementara itu, Ketua PMI Banjarnegara Setiawan mengucapkan terima kasih kepada PMI Provinsi Jawa Tengah yang telah mendukung pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. “Sinergitas ini yang selalu kita bangun untuk menguatkan organisasi dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat tentunya dengan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait dalam membantu tugas pemerintah,” katanya. Sementara itu, dia menambahkan bahwa kebutuhan logistik yang didistribusikan antara lain terpal, sarung, selimut hingga kelambu. “Selain itu antisipasi bencana alam, logistik tersebut juga dibutuhkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kasus demam berdarah di wilayah ini,” katanya. Dia juga menambahkan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang ada di wilayah setempat. (jwn5/ant)

Pedagang Sebut Peminat Masker N95 Mulai Berkurang

JAKARTA, Jowonews.com – Pedagang perlengkapan medis di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, menyebutkan peminat masker N95 semakin berkurang karena terimbas harga pasaran yang relatif mahal. “Kalau dua pekan lalu iya, masih banyak yang borong buat dikirim ke China, tapi sekarang peminatnya berkurang,” kata salah satu pedagang masker, Muhammad Ichsan, di Jakarta, Kamis. Biasanya Ichsan mampu menjual hingga puluhan boks per hari, namun sejak penerbangan ke China ditutup oleh pemerintah, peminat masker sepi. Selain itu, situasi Indonesia yang dianggap masih aman dari ancaman virus Corona juga mempengaruhi minat konsumen terhadap masker N95. Dikatakan Ichsan harga N95 yang dijual di pasar Pramuka saat ini berada pada kisaran Rp1,5 hingga Rp1,7 juta per boks isi 20 buah. Harga itu melonjak dari harga normal sekitar Rp200 ribu per boks. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan mengatakan tingginya harga masker N95 dipengaruhi oleh permintaan pasar yang sempat tinggi usai merebaknya wabah Corona di China. “Karena itu masuk dalam hukum ekonomi, di mana ada permintaan tinggi, maka akan ada kenaikan harga dan kekurangan stok,” katanya. Indra mengatakan selama harga pasaran masker N95 masih mahal, masyarakat diimbau untuk tidak bergantung hanya pada masker. “Justru yang terpenting sekarang menjaga pola hidup bersih dan sehat,” katanya. (jwn5/ant)

Hari Kelima, Basarnas Perluas Radius Pencarian Korban Tenggelam Pantai Kali Empat

CILACAP, Jowonews.com – Basarnas memperluas radius pencarian korban tenggelam di Pantai Kali Empat, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya. “Operasi SAR pada hari kelima ini, tim SAR gabungan tetap dibagi menjadi dua, yakni tim darat dan tim laut,” katanya di Cilacap, Kamis. Menurut dia, tim darat sejak pukul 07.00 WIB melakukan penyisiran di sekitaran Pantai Teluk Penyu, Cilacap, karena korban dimungkinkan telah terbawa arus ke pantai tersebut. Sementara tim laut telah diberangkatkan menuju lokasi kejadian pada pukul 08.00 WIB dengan menggunakan perahu karet (rubber boat) guna melakukan penyisiran di laut. “Radius pencarian yang dilakukan oleh tim laut diperluas hingga lebih kurang 15 NM ((Nautical Miles) dari lokasi kejadian ke arah selatan,” jelasnya. Nyoman mengakui dalam operasi SAR pada hari keempat atau Rabu (19/2), tim SAR gabungan belum menemukan titik terang terkait dengan keberadaan korban meskipun radius pencarian telah diperluas, yakni tim darat melakukan pencarian sejauh 1 kilometer dari lokasi kejadian ke arah timur maupun barat, sedangkan tim laut menyisir hingga radius 10 NM ke arah selatan dari lokasi kejadian. Menurut dia, kondisi gelombang yang tinggi, cuaca yang berubah-ubah, area pencarian yang luas, serta banyaknya karang dan batu menjadi kendala yang harus dihadapi tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian korban. Selain Basarnas KPP Cilacap, operasi SAR tersebut juga melibatkan personel Satuan Polisi Perairan Kepolisian Resor Cilacap, Pangkalan TNI Angkatan Laut Cilacap, Cilacap Rescue, Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) Cilacap, Tim Penolong Kecelakaan Laut (TPKL) Cilacap, SAR MTA, SAR Tambakreja Cilacap, Pokdar Sentolo Kawat, Ubaloka, dan dibantu keluarga korban. Seperti diwartakan, korban atas nama Rico Prihantanto (17), warga Jalan Sirkaya RT 03 RW 09, Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, dilaporkan hilang akibat tenggelam di Pantai Kali Empat, Pulau Nusakambangan, pada hari Minggu (16/2), sekitar pukul 13.00 WIB. Peristiwa nahas itu terjadi saat Rico bersama delapan rekannya mandi di Pantai Kali Empat dan tanpa mereka sadari ada gelombang tinggi yang langsung menghantam sembilan remaja tersebut. Oleh karena tidak mampu bertahan, Rico terseret arus hingga akhirnya tenggelam dan hilang di Pantai Kali Empat. (jwn5/ant)

Tanggul Sungai Piji Kudus Kembali Jebol Sepanjang 15 Meter

KUDUS, Jowonews.com – Tanggul kiri Sungai Piji di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali jebol dengan panjang sekitar 15 meter sehingga mengakibatkan air sungai menggenangi pemukiman warga dengan ketinggian bervariasi, Kamis. Menurut Kepala Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Mokhamad Masri, air Sungai Piji mulai meluap pada Kamis sekitar pukul 06.00 WIB. Pemantauan debit air sungai dilakukan sejak Rabu (19/2) malam, namun kondisinya cukup aman, hingga Kamis (20/2) pukul 06.00 WIB debit airnya mulai meningkat dan mengakibatkan tanggul sungai jebol sepanjang 15 meteran, ditambah tanggul yang rusak sebelumnya total mencapai 25 meteran. Akibatnya, lanjut dia, pemukiman warga juga tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi. Ketinggian genangan air di halaman rumah warga diperkirakan mencapai 1,3 meteran, sedangkan di dalam rumah bisa mencapai 50 sentimeteran. Pemukiman warga yang terdampak tersebar di RT 1 dan RT 2 di RW V dengan jumlah rumah sekitar 200-an rumah. “Sebagian warga ada yang mengungsi di tempat ibadah dan sebagian masih ada yang bertahan sambil melihat ketinggian genangan banjir,” ujarnya. Pemerintah Desa Kesambi, lanjut dia, langsung bergerak cepat dengan melakukan evakuasi terhadap warga yang sakit maupun lanjut usia ke tempat yang lebih aman. Faizi, salah seorang warga Desa Kesambi, mengungkapkan tanggul jebol sekitar pukul 07.00 WIB karena saat kejadian banyak warga yang siaga di lokasi. Banjir kali ini dianggap yang paling parah dibandingkan banjir sebelumnya hanya menggenangi pekarangan rumah, namun saat ini hingga menggenangi pemukiman warga. Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama warga dan personel Polsek Mejobo tengah membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat di jembatan tiga kesambi. Pada 12 Januari 2020, desa setempat juga mengalami banjir akibat jebolnya tanggul kanan Sungai Piji dengan panjang mencapai 35 meteran. Tercatat ada 72 rumah warga yang tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi, namun banjir cepat surut seiring mulai menurunnya debit air sungai setempat. (jwn5/ant)

Pekalongan Kembali Banjir, Satu Meninggal dan Ratusan Orang Mengungsi

PEKALONGAN, Jowonews.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Rabu (19/2) petang hingga Kamis pagi menyebabkan sebanyak 818 orang mengungsi ke sejumlah tempat yang aman dan satu korban dikabarkan meninggal dunia. Berdasar data yang dihimpun di Pekalongan, Kamis, jumlah korban yang dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, antara lain di Kelurahan Kergon sebanyak 43 orang, masjid Al Karomah Kelurahan Tirto (393 orang), musala/tempat pendidikan Alquran Al Hikmah (172 orang), Musala Al Ihsan (62 orang), aula Kelurahan Tirto (44 orang), aula Kecamatan Barat (79 orang), dan masjid Muhajirin (25 orang). Hingga Kamis pukul 09.00 WIB kondisi cuaca di Kota Pekalongan masih gerimis dan awan cukup tebal. Adapun beberapa wilayah banjir dengan ketinggian mencapai 20 sentimeter hingga 50 sentimeter itu, antara lain Kecamatan Tirto, Kelurahan Sampangan, Kauman Ledok, Krapyak, Bugisan, Kali Loji, Bandengan, Poncol, dan Kelurahan Kraton. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pekalongan Saminta mengatakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan sebagian besar wilayah di daerah itu terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 10 sentimeter hingga 50 sentimeter. Selain itu, kata dia, banjir yang melanda Kota Pekalongan juga karena meluapnya Sungai Bremi dan Sungai Meduri yang menerjang Kelurahan Tirto dan wilayah lainnya. Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah penanganan bencana banjir antara lain menyiapkan posko pengungsian dan mengevakuasi warga yang terdampak banjir. “Distribusi logistik pengungsian akan segera dilakukan setelah ada assesmen dan data valid di setiap lokasi pengungsian. Saat ini, kami sedang melakukan rapat koordinasi untuk langkah penanganan banjir,” katanya. BPBD juga melaporkan banjir yang melanda Kota Pekalongan ini menyebabkan seorang korban Alwi Yahya (59) warga Kelurahan Poncol meninggal dunia karena terjatuh saat dirinya akan mengambil gayung untuk membersihkan sisa kotoran banjir yang masuk ke dalam ruangan rumah. (jwn5/ant)

Terendah Sejak 23 Januari, China Catatkan 394 Kasus Baru Corona

BEIJING, Jowonews.com – Daratan China mencatat 394 kasus baru virus corona terkonfirmasi pada Rabu, turun dari 1.749 kasus dari hari sebelumnya dan merupakan yang terendah sejak 23 Januari, menurut Komisi Kesehatan Nasional pada Kamis. Angka itu menambah jumlah keseluruhan kasus terkonfirmasi di daratan China hingga saat ini menjadi 74.576. Sementara itu, jumlah kematian akibat COVID-19 di daratan China mencapai 2.118 hingga Rabu, naik 114 dibanding hari sebelumnya. Provinsi Hubei di China tengah, yang menjadi pusat wabah, melaporkan 108 kematian baru sedangkan di Ibu Kota Provinsi Wuhan 88 orang lainnya meninggal akibat virus corona. (jwn5/ant)