Jowonews

Polri dan BI Musnahkan 50.087 Lembar Uang Rupiah Palsu

JAKARTA, Jowonews.com – Bareskrim Polri bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) memusnahkan 50.087 lembar uang rupiah palsu di Jakarta pada Rabu. Uang rupiah palsu tersebut seluruhnya merupakan hasil temuan dari proses pengolahan uang dan klarifikasi masyarakat di Kantor Pusat BI selama rentang waktu 2017-Januari 2018, bukan merupakan barang bukti kasus tindak pidana, kata Departemen Komunikasi BI di Jakarta, Rabu. Disebutkan, uang rupiah palsu yang dimusnahkan itu terdiri atas pecahan Rp100.000 sampai dengan Rp100. Pemusnahan uang rupiah palsu ini dilaksanakan berdasarkan surat penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 01/Pen.Mus.Pid/2019/PN.Jkt.Sel tanggal 27 Agustus 2019. “Pemusnahan uang rupiah palsu merupakan wujud pelaksanaan amanat pengelolaan uang yang dimandatkan kepada BI sebagaimana diatur dalam UU No.7 tahun 2011 tentang Mata Uang,” kata BI. Kerja sama BI dan Polri dalam penanggulangan uang rupiah palsu dilaksanakan sesuai Nota Kesepahaman (NK) antara BI dengan Polri Nomor: 21/7/NK/GBI/2019 – B/105/VIII/2019 tanggal 30 Agustus 2019 tentang Kerja Sama Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Kewenangan Bank Indonesia dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Kerja sama tersebut antara lain diwujudkan dengan pemeriksaan barang bukti pengungkapan kasus uang rupiah palsu, pemberian keterangan ahli dalam pengungkapan kasus uang rupiah palsu, sosialisasi/edukasi terkait uang rupiah, serta koordinasi dan pertukaran informasi. “Salah satu hasil nyata dari upaya untuk mencegah dan memerangi praktik pemalsuan uang rupiah adalah melalui pemusnahan uang rupiah palsu,” kata BI. Menurut BI, selain merugikan masyarakat, praktik pemalsuan uang rupiah juga merendahkan kehormatan rupiah sebagai salah satu simbol Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Rasio uang rupiah palsu sebagai tolok ukur tingkat pemalsuan uang pada tahun 2019 tercatat sebesar delapan lembar per 1 juta uang yang beredar (piece per million/ppm). Rasio tersebut menunjukkan bahwa dalam setiap satu juta lembar uang rupiah yang diedarkan, ditemukan delapan lembar uang rupiah palsu. BI, katanya, senantiasa melakukan upaya penanggulangan uang rupiah palsu, baik dari sisi preventif melalui penguatan kualitas unsur pengaman, sosialisasi, dan edukasi mengenai ciri keaslian uang rupiah untuk melindungi masyarakat dari risiko menjadi korban penerimaan uang rupiah palsu serta mendukung upaya represif untuk memberikan efek jera kepada pelaku pemalsuan uang melalui kerja sama dengan aparat penegak hukum. Untuk mencegah menjadi korban penerimaan uang rupiah palsu, masyarakat diimbau untuk dapat mengenali ciri keaslian uang rupiah melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang), serta senantiasa menjaga dan merawat rupiah agar mudah mengenali keasliannya. “Dalam hal menemukan uang yang diragukan keasliannya, masyarakat dapat melakukan klarifikasi ke kantor Bank Indonesia atau melalui bank terdekat, serta melaporkan kepada Kepolisian setempat apabila menemukan adanya tindak pidana pemalsuan uang rupiah di lingkungannya,” kata BI. (jwn5/ant)

Mensos Hibur Anak-anak Korban Banjir Pekalongan

PEKALONGAN, Jowonews.com – Menteri Sosial Juliari Batubara ikut menari dengan iringan lagu pop Korea (K-pop) untuk menghibur anak-anak korban banjir saat mengunjungi tempat pengungsian di Stadion Hoegeng, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu, untuk menyerahkan bantuan. Menteri Sosial berbincang dengan anak-anak yang berada di posko pengungsian dan ikut bergoyang bersama cosplayer (pemain kostum) dan badut iringan lagu Bang Bang Bang dari grup K-pop Bigbang. “Kita doa cuacanya semakin baik supaya bisa kembali ke rumah masing-masing. Semoga cepat selesai, kembali ke rumah masing-masing,” katanya kepada warga yang mengungsi di Stadion Hoegeng. Juliari berbincang dengan para pengungsi yang sudah dua hari berada di stadion tersebut sebelum menyerahkan bantuan kepada mereka. Para pengungsi mengajak dia bersalaman dan berfoto bersama. Selain menemui para pengungsi, Menteri Sosial memeriksa kesiapan dapur umum di pos pengungsian di Kota Pekalongan maupun Kabupaten Pekalongan. “Kita lihat sejauh ini tempat ini layak jadi tempat pengungsian sementara para korban terdampak banjir di Kota Pekalongan,” katanya usai memeriksa pos pengungsian. Kementerian Sosial sudah menggelontorkan bantuan senilai Rp1.377.392.370 yang antara lain berupa beras dan paket perlengkapan kebersihan untuk membantu menangani dampak banjir di Pekalongan. Hujan deras pada Senin (24/2) mengakibatkan air sungai meluap dan membanjiri 11 desa di Pekalongan, membuat 1. 776 warga mengungsi ke Stadion Hoegeng di Kota Pekalongan dan pos pengungsian Dupantex di Kabupaten Pekalongan. (jwn5/ant)

Kasus Penularan Virus Corona di Luar China Tak Terkendali

JAKARTA, Jowonews.com – Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus virus corona baru Covid-19 terus meningkat di luar China dengan jumlah kasus baru per hari kemarin yang hampir menyamai jumlah infeksi baru virus terkonfirmasi di Negeri Tirai Bambu tersebut. Berdasarkan data laporan situasi harian resmi WHO per tanggal 25 Februari 2020 yang dikutip di Jakarta, Rabu, sebanyak 908 kasus baru Covid-19 terjadi secara global dengan rincian 518 kasus baru terjadi di China dan 390 kasus terjadi di luar China. Secara keseluruhan sebanyak 80.239 kasus Covid-19 terjadi secara global, 77.780 kasus di antaranya terjadi di China dengan 2.666 kematian (71 kasus kematian baru). Sebanyak 2.459 kasus terjadi di 33 negara dengan angka kematian mencapai 34 korban jiwa (11 kasus kematian baru). Berdasarkan data WHO dalam lima hari terakhir, kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi di luar China terus melonjak. Mulai tanggal 21 hingga 25 Februari, jumlah kasus baru Covid-19 yang terjadi di luar China adalah 127, 202, 367, 300, dan 390 kasus. Kasus paling banyak terjadi di luar China berada di Korea Selatan 977 kasus dengan penambahan 214 kasus baru, di Kapal Pesiar Diamond Princess di perairan Yokohama Jepang 691 kasus, dan Italia sebanyak 229 kasus dengan tambahan 105 kasus baru. WHO bersama dengan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit wilayah Eropa telah berada di Italia sejak Senin (24/2) untuk mendukung otoritas Italia dalam menangani kasus Covid-19 di negara tersebut. Terdapat empat negara baru yang melaporkan adanya kasus positif Covid-19 yaitu Afghanistan, Bahrain, Irak, dan Oman. Di kawasan Pasifik Barat selain di Korea Selatan kasus terbanyak juga terjadi di Jepang (157), Singapura (90), Malaysia (22), Australia (22), Vietnam (16), Filipina (3), Kamboja (1). Untuk wilayah Asia Tenggara tidak terjadi penambahan yaitu di Thailand (37), India (3), Nepal (1), Sri Lanka (1). Penyebaran di Benua Amerika terjadi di Amerika Serikat (53), dan Kanada (10) dengan penambahan kasus 18 orang di AS dan satu di Kanada. Wilayah Eropa paling banyak di Italia (229), Jerman (16), Prancis (12), Inggris (13), Israel (2), Rusia (2), Spanyol (2), Belgia (1), Finlandia (1). Untuk wilayah Timur Tengah paling banyak dilaporkan terjadi di Iran (61) dengan penambahan 18 kasus baru, Uni Emirat Arab (13), Bahrain (8), Kuwait (8) bertambah lima kasus baru, Oman (2), Afghanistan (1), Irak (1), Lebanon (1), dan Mesir (1). Untuk Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan belum mengonfirmasi adanya kasus positif Covid-19. Beberapa waktu lalu di Bali sempat dilaporkan adanya turis Jepang yang dilaporkan positif virus corona setelah berkunjung dari Bali. Pemerintah Indonesia masih menelusuri riwayat perjalanan turis tersebut dan memperketat surveilans kesehatan di Provinsi Bali. Pemerintah Indonesia juga sedang menyiapkan berbagai upaya untuk memulangkan WNI yang berada di Kapal Diamond Princess di Yokohama Jepang dan Kapal World Dream di perairan internasional dekat Kepualauan Bintan. Rencananya 188 WNI di Kapal World Dream akan dievakuasi hari ini dan langsung dilakukan observasi kesehatan di Pulau Sebaru Kecil Kepulauan Seribu DKI Jakarta. (jwn5/ant)

341 Kg Sabu dan 51 Kg Ganja Dimusnahkan Bareskrim Polri

JAKARTA, Jowonews.com – Sebanyak 341,6 kg narkoba jenis sabu dan 51 kg ganja hasil pengungkapan tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, dimusnahkan. Pemusnahan barang bukti narkoba tersebut di halaman Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu, dipimpin langsung oleh Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo. Hanya sebagian paket narkoba dimusnahkan di truk insinerator yang diparkir di halaman Kantor Bareskrim Polri. Sementara sisa barang bukti akan dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto untuk dimusnahkan di mesin insinerator milik RSPAD. Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar mengatakan ada 29 tersangka yang ditangkap dari enam kasus tersebut. “28 WNI dan satu WNA Nigeria,” ungkap Brigjen Krisno. Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan pemusnahan barang bukti narkoba ini merupakan wujud komitmen Polri untuk memberantas narkoba sebagaimana amanat Undang-undang. “Ini adalah rangkaian komitmen pemberantasan narkoba, bersama-sama melaksanakan pemusnahan barang bukti sebagaimana amanat UU,” ujar Komjen Sigit. Ratusan kg barang bukti yang hari ini dimusnahkan berasal dari enam kasus yang berbeda. Rinciannya, 158 kg sabu jaringan Afrika-Indonesia, 70 kg sabu jaringan Malaysia-Medan-Jakarta, 59 kg sabu jaringan Malaysia-Indonesia, 37 kg sabu jaringan Malaysia-Indonesia, 17,6 kg sabu jaringan Pekanbaru-Lampung-Jakarta-Bandung, dan 51 kg ganja jaringan Sumatera Barat-Jakarta. “(Penyitaan barang bukti narkoba) ini hasil kerja (Dittipidnarkoba Bareskrim Polri) tiga bulan terakhir, dari Desember 2019 sampai Februari 2020, bekerja sama dengan dinas terkait, BNN dan Bea Cukai,” tuturnya. Sementara pada pekan lalu, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya juga telah memusnahkan sejumlah barang bukti narkoba. “Ditresnarkoba Polda Metro Jaya pada pekan lalu juga telah memusnahkan sabu 298,5 kg, ganja 686,4 kg, ekstasi 4.888 butir, eximer 1.485 butir dan tramadol 349 butir,” papar Sigit. Ia menambahkan, dalam kurun waktu tiga bulan, total barang bukti narkoba yang disita Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dan polda-polda di seluruh Indonesia yakni ganja 1,52 ton, sabu 830,5 kg, ekstasi 200 ribu butir, heroin 2,17 kg dan tembakau gorila 8,91 kg. (jwn5/ant)

Jokowi-Ma’ruf Belum Pikirkan Reshuffle

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo menyatakan dirinya dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin belum memikirkan untuk melakukan pergantian (reshuffle) di jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju. “Sampai detik ini saya dan Pak Wapres belum berpikir ke sana,” ujarnya singkat di Balai Sidang Jakarta, Rabu, usai menghadiri sidang pleno istimewa Mahkamah Agung. Informasi mengenai “reshuffle” kabinet mengemuka pada Jumat (21/2) akhir pekan lalu yang bermula dari sebuah pemberitaan, dan akhirnya viral di media sosial. Pemberitaan itu mengutip cuitan dari salah satu pendukung Presiden Jokowi yakni Dede Budhyarto. Dede melalui akun Twitternya @kangdede78 yang bercentang biru atau bertanda sebagai akun terverifikasi, menceritakan baru saja bertemu dengan Presiden Jokowi pada Selasa (18/2) di Istana Bogor, Jawa Barat. Dede bertemu Jokowi di Istana Bogor bersama para tokoh berpengaruh (influencer) hingga para artis pendukung Jokowi pada masa kampanye Pemilu Presiden 2019. “Pengen cerita hasil pertemuan dengan Presiden @jokowi, eh pulang dari Istana Bogor malah sakit. Intinya bakal ada resafel (reshuffle) tunggu saja yah. Menteri yg kinerjanya ndak bagus klen bakalan dicukupkan,” tulis Dede di akun twitternya. Informasi mengenai reshuffle kabinet juga nyaris berbarengan dengan wacana kinerja para menteri kabinet yang dirilis oleh sebuah lembaga survei. Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman sebelumnya sudah menegaskan Presiden Jokowi tidak berencana melakukan perombakan (reshuffle) jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju. “Tidak ada rencana ‘reshuffle’. Semua menteri dipersilakan melaksanakan rencana kerjanya,” kata Fadjroel. Fadjroel mengatakan para menteri di Kabinet Indonesia Maju diminta Presiden untuk fokus melaksanakan rencana kerja pemerintah. Jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju dilantik pada 23 Oktober 2019. Presiden, ujar Fadjroel, akan selalu mengawasi dan mengevaluasi kinerja para menteri. (jwn5/ant)

Antisipasi Banjir, Pekalongan Siap Revitalisasi Sungai

PEKALONGAN, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, siap merevitalisasi sungai dan sejumlah saluran sebagai upaya mengantisipasi banjir agar tidak terjadi lagi. “Pemerintah akan terus melakukan upaya agar kondisi semacam ini (banjir) tidak terulang lagi termasuk membuat pompanisasi, normalisasi saluran, dan mengkaji efek pembuatan tanggul rob,” kata Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Rabu. Menurut dia, pada 2020 ini pemkab masih menyediakan anggaran untuk revitalisasi saluran air sebagai upaya memperkecil kemungkinan terjadinya banjir lagi di beberapa daerah yang biasa menjadi langganan banjir. Saat ini, kata dia, pemkab sedang mengupayakan pencarian solusi terhadap masalah banjir yang melanda di sejumlah tempat. “Kita sudah meninjau lokasi banjir yang parah yaitu di Desa Pesanggrahan dan ini sedang dicarikan solusinya. Kami berharap dari hasil rapat bersama BBWS, Pusdataru Provinsi Jateng, dan Pemkot Pekalongan dapat memperoleh solusi untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Pekalongan,” katanya. Ia mengatakan wilayah Kabupaten Pekalongan yang terdampak banjir merupakan perbatasan dengan wilayah Kota Pekalongan sehingga hal itu perlu adanya koordinasi penanganan dampak bencana itu dari dua pemerintah daerah tersebut. Sejumlah langkah penanganan yang perlu dilakukan baik jangka pendek, menengah, dan panjang, kata dia, melakukan revitalisasi saluran, kemudian jangka menengah dengan penyempurnaan pompanisasi, penyempurnaan tanggul dan lain-lain. Setelah itu, kata dia, untuk jangka panjangnya adalah membuat polder di Desa Purworejo kemudian menutup Sungai Bremi dan Meduri. “Adapun pengelolaan longstorage yang memanjang dari wilayah kabupaten masuk ke kota, juga perlu mendapat penanganan termasuk hal-hal yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir,” katanya. (jwn5/ant)

Masyarakat Kota Magelang Diminta Waspada DBD

MAGELANG, Jowonews.com – Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito meminta berbagai kalangan masyarakat setempat untuk mewaspadai kemungkinan terserang penyakit demam berdarah dengue, terkait dengan puncak musim hujan saat ini. “Yang menjadi perhatian kita semua adalah potensi penyakit demam berdarah pada musim penghujan ini,” katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang yang diterima di Magelang, Rabu. Tanpa menyebut jumlah kasus DBD di kota itu, ia menyatakan telah memberikan instruksi kepada jajarannya, terutama Dinas Kesehatan, berbagai puskesmas, dan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar, untuk meningkatkan kesiapan melakukan penanganan terhadap penderita DBD. Ia menyebut musim hujan membuat genangan air di mana-mana. Genangan air yang tidak segera diatasi bisa menjadi sarang jentik nyamuk berkembang biak menjadi nyamuk dewasa. “Waspada musim hujan, karena genangan air bisa jadi sarang jentik-jentik,” katanya. Ia juga menjelaskan tentang pentingnya masyarakat di berbagai tempat di daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu, selalu menjaga kebersihan lingkungan masing-masing guna mencegah serangan penyakit DBD. Jajarannya juga telah diminta untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pentingnya kebersihan lingkungan. “Saya sudah ‘opyak-opyak’ (memerintah, red.) camat dalam berbagai kesempatan agar masyarakat menjaga kebersihan, ‘ayo sing resik, sing apik’ (Mari bersihkan lingkungan dengan baik, red.). supaya tidak ada jentik,” kata Sigit. Saat memimpin apel luar biasa para pegawai RSUD Tidar, Selasa (25/2), Wali Kota Sigit juga meminta jajaran itu melakukan persiapan dengan matang untuk menghadapi kemungkinan adanya warga di kota itu yang tertular virus corona (COVID-19). “Tidak usah tergopoh-gopoh. Pengaruh virus ini memang dahsyat, dampaknya pada ekonomi dan wisata. Maka dari itu saya minta RSUD Tidar waspada, siapkan antisipasi terjelek sekalipun. misalnya siapkan ruang isolasi. Tapi mudah-mudahan tidak ada (yang terjangkit virus corona, red.),” katanya. Ia juga meminta RSUD Tidar bersama pihak-pihak terkait lainnya secara proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan, termasuk kaitannya dengan wabah COVID-19. “Tentunya tidak terbatas pada wabah virus corona, secara umum saya meminta agar insan kesehatan dapat turut menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hidup sehat,” katanya. (jwn5/ant)

Peresmian “SIM Care”, Pemohon SIM di Kudus Dimanjakan Layanan Antar ke Rumah

KUDUS, Jowonews.com – Pemohon surat izin mengemudi (SIM) di Satlantas Polres Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan kemudahan bagi yang belum bisa membawa pulang fisik SIM saat material belum tersedia, setelah dicetak diantar langsung ke rumah pemohon. Peresmian “SIM Care” ditandai dengan pelepasan rombongan anggota Satlantas yang bertugas mengantar fisik SIM ke rumah pemohon oleh Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi di halaman kantor Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM Polres Kudus, Jawa Tengah, Rabu (26/2). “Layanan antar ke rumah atau ‘SIM Care’ ini merupakan terobosan baru untuk memudahkan pemohon SIM, terutama sebagai antisipasi ketika terjadi keterlambatan material SIM,” kata Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi. Ia mengungkapkan inovasi baru tersebut juga sebagai wujud pelayanan Polres Kudus dalam menghindari komplain karena sudah mengurus pembuatan atau perpanjangan SIM, ternyata belum bisa membawa fisik SIM karena adanya keterlambatan material SIM. Dengan adanya “SIM Care”, diharapkan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkendara untuk lebih tertib menaati tata tertib berlalu lintas, terutama melengkapi diri dengan surat-surat kendaraan bermotor serta SIM. “Karena sebagai syarat berkendara di jalan raya, salah satunya harus sudah memiliki SIM,” ujarnya. Sementara itu, Kanit Regident Satlantas Polres Kudus Ipda Noor Alifi menambahkan dengan adanya layanan antar SIM ke rumah pemohon, setidaknya mereka tidak bolak-balik ke Polres untuk menanyakan apakah SIM sudah dicetak atau belum. Pemohon SIM yang belum mendapatkan fisik SIM dan baru surat keterangan karena adanya keterlambatan material mencapai 1.700 pemohon, saat ini material sudah tersedia cukup. Untuk itu, Satlantas Polres Kudus menggagas layanan “SIM Care” untuk memberikan layanan terbaik terhadap masyarakat dengan mengantarkan SIM yang sudah dimohonkan ke rumahnya. “Layanan antar SIM ke rumah pemohon tersebut, bebas biaya,” ujarnya. Bagi masyarakat yang tidak ingin antre dalam perpanjangan SIM, bisa pula memanfaatkan layanan “SMS Booking” sehingga datangnya sesuai dengan waktu luang yang dimilikinya. Eka Setia Bayu (30), salah satu pemohon SIM mengaku bersyukur karena saat ini ada layanan antar SIM ke rumah, sehingga aktivitas kerja masih bisa dijalankan tanpa harus memikirkan untuk mengambil SIM yang sudah dicetak. “Bagi masyarakat yang sibuk kerja, tentunya sangat membantu karena ada petugas dari Satlantas Polres Kudus yang akan mengantar ke rumah,” ujarnya.  (jwn5/ant)