Jowonews

BNPB Sebut Sembilan Orang Meninggal Dunia akibat Banjir Jabodetabek

JAKARTA, Jowonews.com – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan Pusat Pengendalian Operasi BNPB mencatat sembilan orang meninggal akibat banjir yang terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). “Korban banjir meninggal empat orang dari Kota Bekasi, tiga dari DKI Jakarta, dan dua dari Tangerang Selatan,” kata Agus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis. Agus mengatakan korban yang meninggal akibat banjir yang terjadi pada Selasa (25/2) lalu di Kota Bekasi adalah Muhammad Jamil (10), Faizin (51), Faisal Amri (25), dan Muhammad Khairil Amri (15). Warga DKI Jakarta yang menjadi korban meninggal dunia adalah Sultan (15), Asnati (67), dan Agus Wijayanto (15), sedangkan korban meninggal dunia di Tangerang Selatan adalah Desta (12) dan Nazar. Sementara itu, Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi melaporkan banjir berdampak pada 4.889 kepala keluarga atau 11.357 jiwa. Hingga Kamis pukul 12.00 WIB, ketinggian air awal banjir beragam dari 20 centimeter hingga 150 centimeter. “BPBD setempat dan instansi terkait telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi dan kaji cepat di lapangan. Saat ini genangan air di beberapa titik telah surut dan debit air sudah menurun,” kata Agus. Sedangkan Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kota Bekasi mencatat jumlah warga terdampak banjir sebanyak 16.174 kepala keluarga atau 48.732 jiwa yang tersebar di 47 kelurahan dan 1.476 jiwa diantaranya mengungsi. “Kondisi di Kota Bekasi telah kondusif. BPBD Kota Bekasi tidak hanya melaporkan banjir, tetapi juga longsor di lima titik, yaitu di Kecamatan Jati Sampurna empat titik dan Bekasi Utara satu titik,” tuturnya. Sedangkan di Karawang, Pusat Pengendalian Operasi BPBD Karawang mencatat warga terdampak 52.209 kepala keluarga atau 162.768 jiwa dan 3.600 kepala keluarga atau 13.754 jiwa mengungsi.  (jwn5/ant)

Penanaman Vetiver Dinilai Langkah Tepat Cegah Longsor

PURWOKERTO, Jowonews.com – Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr Indra Permanajati mengingatkan bahwa penanaman akar wangi atau vetiver di lokasi rawan longsor merupakan langkah yang tepat untuk mitigasi bencana jangka panjang. “Penanaman vetiver di lokasi rawan longsor adalah langkah tepat untuk usaha pencegahan dan pengurangan risiko bencana jangka panjang, karena tanaman ini mempunyai karakter yang khas sebagai tanaman penguat lereng,” katanya di Purwokerto, Kamis. Koordinator bidang bencana geologi, Pusat Mitigasi Unsoed tersebut menjelaskan bahwa dengan perakaran yang kuat dan dalam, tanaman tersebut cukup efektif untuk mengikat tanah pada dinding lereng. “Dengan demikian akan efektif untuk menghambat terjadinya longsoran,” katanya. Anggota Ikatan Ahli Bencana Indonesia itu juga menambahkan pada masa mendatang tanaman tersebut perlu ditanam di daerah yang rawan longsor atau lahan kritis yang berpotensi longsor. “Pemerintah daerah melalui dinas terkait perlu mempertimbangkan untuk menanam vetiver di lokasi-lokasi rawan longsor yang ada di wilayahnya masing-masing,” katanya. Dia juga menambahkan bahwa selain tanaman akar wangi bisa juga menanam tanaman lain yang juga memiliki perakaran yang kuat sebagai upaya alternatif mencegah bencana longsor. “Selain vetiver bisa juga menanam tanaman lain sebagai alternatif untuk upaya mitigasi bencana longsor yaitu tanaman yang perakarannya kuat namun menghasilkan misalkan tanaman kopi, manggis, dan tanaman buah-buahan lainnya,” katanya. Dia menambahkan konsep penanaman tanaman yang produktif tersebut akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah setempat. Dengan demikian, kata dia, diharapkan akan memiliki dampak positif yang beragam “Yakni selain meningkatkan daya dukung tanah di lokasi rawan longsor juga dapat berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Diharapkan pada masa yang akan datang tanaman-tanaman itu mampu teruji sebagai tanaman yang mampu menahan longsor,” katanya. (jwn5/ant)

Polres Batang Ajak Masyarakat Ikut Mengawasi Reformasi Birokrasi

BATANG, Jowonews.com – Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, mengajak masyarakat ikut mengawasi pelaksanaan program reformasi birokrasi khususnya pada bidang pelayanan publik sebagai upaya mewujudkan wilayah bebas dari korupsi. “Kami minta semua pihak ikut memantau, mengawal, dan mengawasi, serta berperan aktif dalam program reformasi birokrasi, khususnya di bidang pelayanan publik,” kata Kepala Polres Batang AKBP Abdul Waras usai acara Deklarasi “Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi” di Batang, Kamis. Menurut dia, pelaksanaan program wilayah bebas korupsi (WBK) ini perlu adanya dukungan dan kerja sama dari seluruh mitra kerja. “Oleh karena itu, kami berharap pencanangan zona integritas WBK tidak hanya untuk kegiatan seremonial saja namun perlu komitmen bersama dari seluruh jajaran Polres Batang dalam mewujudkan program itu,” katanya. Kapolres juga berpesan pada para pengemban fungsi pelayanan di polres agar terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga ke depan bisa meraih predikat wilayah bebas dari korupsi. “Kalau polres di daerah lain bisa mendapatkan predikat WBK maka kita juga harus bisa mendapatkanya,” kata dia. Bupati Batang Wihaji mengatakan pihaknya mengapresiasi terhadap deklarasi pencanangan zona integritas WBK sebagai upaya meningkatkan sekaligus mewujudkan pelayanan prima pada masyarakat. “Saat ini, Polres Batang melalui Satlantas telah membuka layanan SIM Drive Thru di mal Pelayanan Publik Batang. Lewat layanan ini masyarakat tidak perlu turun dari kendaraannya untuk mengurus perpanjangan SIM C dan A yang hanya membutuhkan waktu 10 menit saja,” katanya. (jwn5/ant)

KBRI Riyadh Jelaskan Sikap Arab Saudi Tangguhkan Layanan Umrah

JAKARTA, Jowonews.com – Keputusan Kerajaan Saudi untuk menangguhkan layanan umrah merupakan salah satu langkah proaktif guna menangkal masuk dan menyebarnya virus corona ke wilayah Arab Saudi. Langkah-langkah pencegahan antara lain, menghentikan sementara warga negara asing masuk ke Kerajaan Arab Saudi dalam rangka ibadah Umroh dan ziarah Mesjid Nabawi,  KBRI Riyadh menjelaskan dalam pernyataan di Jakarta, Kamis. Kemudian, menghentikan masuknya warga negara asing ke Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan visa kunjungan wisata, bagi mereka yang datang dari negara-negara yang terkena wabah virus corona (COVID-19), merujuk kepada kriteria yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan terkait Pemerintah Kerajaan. “Menghentikan lalu lintas keluar masuk wilayah Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan fasilitas ID Card- kartu tanda penduduk nasionalnya bagi warga negara Arab Saudi dan warga negara dari negara-negara anggota Gulf Cooperation Council / GCC lainnya (Oman, Kuwait, Qatar, Bahrain, Persatuan Emirat Arab),” menurut KBRI Riyadh. Bagi warga negara Arab Saudi yang saat ini telah berada di negara-negara tersebut yang sebelumnya keluar wilayah Arab Saudi dengan menggunakan kartu tanda penduduk nasionalnya, dan warga negara dari negara-negara GCC lainnya yang saat ini berada di Arab Saudi serta bermaksud kembali ke negaranya masing-masing setelah sebelumnya masuk ke Arab Saudi dengan menggunakan kartu tanda penduduk nasionalnya, agar otoritas terkait di entry point Arab Saudi dapat memastikan dari negara mana pengunjung/warga negara tersebut berasal sebelum tiba di Arab Saudi, dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat bagi mereka yang datang dari negara anggota GCC lainnya. Langkah-langkah tersebut merujuk maklumat yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, Kamis, 27 Februari 2020 sekitar pukul 02.40 waktu setempat. (jwn5/ant)

Pemilik Wedding Organizer Abal-abal di Semarang Diringkus Polisi

SEMARANG, Jowonews.com – Polisi mengamankan seorang pemilik wedding organizer (WO) abal-abal di Kota Semarang, Jawa Tengah yang diduga telah menipu belasan calon pengantin di daerah ini. Pelaksana Tugas Kapolsek Semarang Timur Iptu Budi Antoro, di Semarang, Kamis, mengatakan peristiwa dugaan penipuan itu sudah dilaporkan oleh beberapa korban sejak Agustus 2019. “Saat itu ada korban yang melapor telah membayar Rp42 juta untuk biaya pernikahannya, namun ternyata pelaku ini kabur tanpa kabar,” katanya lagi. Ia menyebut ada sekitar 18 korban akhirnya melaporkan pelaku bernama Mardian Ade Saputra, warga Genuk, Kota Semarang itu ke Polrestabes Semarang. Pelaku ditangkap setelah salah seorang korban melihat pelaku sedang berada di seputaran Jalan Thamrim, Kota Semarang. “Para korban ini kemudian berkoordinasi dengan kami, sebelum akhirnya pelaku kami amankan,” katanya lagi. Dalam menjalankan aksinya, kata dia, pelaku mengiming-imingi para korban dengan paket pernikahan berbiaya murah. Selain itu, pelaku juga berganti-ganti nama WO untuk mengelabui korbannya. Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 372 KUHP tentang penggelapan. (jwn5/ant)

Pabrik Obat HIV Mulai Berproduksi di Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – PT Sampharindo Retroviral Indonesia, pabrik produsen obat HIV yang berlokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah, mulai berproduksi. Operasional pabrik obat HIV tersebut ditandai dengan peresmian yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kepala Balai Pengawasan Obat Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito di Semarang, Kamis. Direktur Utama PT Sampharindo Retroviral Indonesia M.Syamsul Arifin mengatakan pada tahap awal pengoperasian pabrik ini, terdapat dua jenis obat yang diproduksi, yakni Telado dan Telavir. “Ada lima jenis obat yang kami ajukan ke BPOM, hari ini sudah keluar dua,” katanya. Menurut dia, dari sekitar 600 ribu pengidap HIV di seluruh Indonesia, baru sekitar 17 persen yang ditangani dan menjalani pengobatan. Salah satu kendala yang dihadapi dalam pengobatan HIV/ Aids, lanjut dia, karena produk yang digunakan masih jarang dan harganya mahal. Padahal, menurut dia, salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan HIV ini yakni dengan pengobatan rutin. Keberadaan pabrik ini, kata dia, diharapkan bisa meningkatkan jumlah penderita yang diobati sehingga bisa mencegah pula penularan. Dalam kesempatan itu, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito juga menyerahkan secara langsung sertifikat izin edar untuk kedua jenis obat tersebut. Menurut Penny, keberadaan pabrik yang juga merupakan dari penanaman modal asing ini sekaligus sebagai bukti kemudahan berinvestasi di sektor farmasi yang dilakukan BPOM. “Melalui percepatan perizinan, keberadaan pabrik ini sekarang sudah mulai dioperasikan,” katanya. Melalui dua produk PT Sampharindo Retroviral ini, ia mengharapkan pengidap HIV bisa memperoleh obat dengan lebih mudah. (jwn5/ant)