Jowonews

Tiga Terduga Penimbun Masker Diamankan Polda Jateng

SEMARANG, Jowonews.com – Polda Jawa Tengah mengamankan tiga orang dalam pengungkapan dugaan penimbunan masker kesehatan dan cairan antiseptik di wilayah Kota Semarang. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Budi Hariyanto di Semarang, Rabu, mengatakan, tiga terduga pelaku penimbunan tersebut masing-masing AK, AU dan M yang kesemuanya merupakan warga Semarang. Menurut dia, ketiga orang tersebut saling berhubungan dalam.menjalankan bisnis alat kesehatan itu. “Sudah menimbun barang sejak Februari. Mendapatkan barangnya secara online (daring),” ungkapnya. Para pelaku, lanjut dia, diduga menjual dengan harga yang tinggi untuk memperoleh keuntungan lebih besar. Ia mencontohkan, 1 boks masker berisi 50 lembar yang harga dipasaran berharga dengan harga Rp30 ribu sampai Rp40 ribu, dijual oleh pelaku dengan harga Rp275 ribu. Dari sekitar 40 kardus persediaan masker kesehatan yang dimiliki pelaku, saat diamankan hanya tersisa 10 kardus. Sementara untuk cairan antiseptik, lanjut dia, pelaku menjual dengan harga Rp165 ribu per 500 ml. Atas perbuatannya, para pelaku diancam dengan Undang-undang Nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan. (jwn5/ant)

Seskab Pastikan Anggaran Penanganan Corona Cukup

JAKARTA, Jowonews.com – Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan anggaran pemerintah untuk proses pencegahan dan penanganan virus corona atau Covid-19 di Indonesia mencukupi. “(Anggarannya) sangat cukup,” ujar Pramono di Jakarta, Rabu. Pramono mengatakan bahwa dalam rapat sidang kabinet paripurna beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo telah menekankan bahwa anggaran untuk pencegahan dan penanganan virus corona di Indonesia harus tersedia, sehingga, kata dia, hal tersebut tidak perlu menjadi isu yang harus dipersoalkan di tengah masyarakat. “Jadi (soal) anggaran tidak menjadi isu bagi Indonesia,” kata dia. Lebih lanjut Pramono mengatakan bahwa saat ini anggaran untuk pencegahan dan penanganan virus corona di dalam negeri telah disiapkan oleh Kementerian Keuangan. Sementara itu dalam kesempatan berbeda, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku masih berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait rencana penambahan anggaran untuk proses pencegahan dan penanganan virus corona atau Covid-19 di Indonesia. “Kita siap memberikan kebutuhan dalam rangka penanganan itu,” kata Sri Mulyani di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu. Sri Mulyani mengatakan koordinasi tersebut dilakukan untuk mengetahui secara pasti besaran anggaran yang akan ditambahkan agar sesuai dengan kebutuhan dalam rangka menangani virus corona. “Sampai sekarang kita terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan kebutuhannya apa dan timnya seperti apa. Nanti akan kita lakukan,” ujar Sri Mulyani. Sebagai informasi, pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk Kemenkes sebesar Rp57,4 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. (jwn5/ant)

Ganjar Sidak Ruang Isolasi Corona RSUD Dr Moewardi Solo

SURAKARTA, Jowonews.com Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek langsung kesiapan ruang isolasi di RSUD Dr. Moewardi Kota Surakarta sekaligus memanfaatkan kesempatan itu untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan virus corona jenis baru (COVID-19), Rabu. Selain mengecek kesiapan tenaga medis, peralatan, dan ruang isolasi, ia juga melakukan dialog dengan warga yang tengah berobat di RSUD Dr. Moewardi Kota Surakarta. Untuk mengimbangi kesiapan sumber daya medis tersebut, Ganjar mengimbau masyarakat menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup, tidur nyenyak, dan mengonsumsi makanan dengan gizi yang memadai. Orang nomor satu di Jateng itu, memastikan kesiapan daerah setempat menghadapi kemungkinan situasi memburuk terkait dengan penyebaran COVID-19. Dalam pengecekan itu, Ganjar memastikan sumber daya medis di rumah sakit, mulai dari standar operasional prosedur dokter, peralatan, hingga ruang isolasi. “Ada sepuluh rumah sakit rujukan di Jawa Tengah, salah satunya RSUD Moewardi ini. Untuk SOP, peralatan, tenaga medis, dan ruang isolasi semuanya sudah siap jika terjadi sesuatu luar biasa terkait virus corona,” kata dia. Sebanyak 10 rumah sakit tersebut dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun kabupaten/kota, di antaranya di Kota Semarang, Surakarta, Banyumas, dan Pekalongan. Ganjar mengingatkan warga yang merasakan tidak enak badan disertai batuk, demam, dan flu segera memeriksakan diri ke dokter, terlebih jika pernah melakukan kontak dengan warga negara asing. Untuk kasus seperti itu, kata dia, 10 rumah sakit di daerah setempat telah menerapkan prosedur perawatan. “Kalau malu atau tidak bisa ke rumah sakit sendiri, tinggal telepon rumah sakit, nanti kita yang jemput. Semua SOP sudah siap. Kita tidak menginginkan (virus corona menyebar, red.), tapi menyiapkan untuk antisipasi,” ujarnya. Ganjar mengungkapkan sampai hari ini di Jawa Tengah tercatat 26 warga terduga COVID-19, akan tetapi 21 di antaranya sudah sembuh, sedangkan sisanya masih menjalani perawatan di Banyumas dan Semarang. “Kita umumkan, jangan ditutup-tutupi. Gak usah ngeri, dokternya siap, rumah sakit juga siap. Ini bagian mengedukasi masyarakat agar tidak panik. Insyaallah Jawa Tengah siap menanggulangi corona,” katanya. (jwn5/ant)

Wapres Ma’ruf Amin Imbau Masyarakat Tidak Berbelanja Berlebihan

JAKARTA, Jowonews.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengimbau masyarakat untuk tidak berbelanja kebutuhan sehari-hari secara berlebihan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 karena Pemerintah telah memastikan ketersediaan bahan pokok mencukupi. “Masyarakat tidak perlu panik hingga kemudian memborong ini dan memborong itu. Saya kira itu tidak perlu, karena Pemerintah sudah mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebutuhan-kebutuhan dalam jangka panjang,” kata Ma’ruf Amin di Kantor Wapres Jakarta, Rabu. Wapres menjelaskan Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi penyebaran virus corona, antara lain memperketat akses masuk warga negara asing dan warga negara Indonesia dari luar negeri serta menyiapkan ratusan rumah sakit dengan fasilitas isolasi sesuai standar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO). “Memperketat dengan berbagai upaya pemeriksaan, bahkan mungkin juga kita akan menerapkan sertifikasi bebas korona, dan kita juga akan meneliti jejak perjalanan kemana saja dia (WNA) dan dari mana saja,” ucapnya menjelaskan. Wapres Ma’ruf juga menyebutkan Pemerintah telah menyiagakan 135 rumah sakit di seluruh daerah untuk menangani pasien-pasien terduga terjangkit virus corona sehingga penyebarannya dapat dihambat. “Pemerintah sudah menyiapkan antisipasi penanganan kasus, kalau terjadi; sudah 135 RS yang dilengkapi dengan kamar isolasi yang memenuhi standar atau protokol WHO kalau terjadi apa-apa,” ujarnya. Kelangkaan sekaligus kenaikan harga masker dan cairan sterilisasi tangan terjadi di beberapa daerah di Indonesia menyusul adanya WNI yang terjangkit Covid-19 di Jawa Barat. Kenaikan harga itu terjadi akibat masyakarat membeli dalam jumlah besar sebagai bentuk kekhawatiran dan antisipasi terjangkit virus corona. Menteri Kesehatan Agus Terawan Putranto menekankan bahwa penggunaan masker tidak efektif untuk menangkal virus. Perilaku hidup sehat dan menjaga imun tubuh lebih efektif mencegah penyakit daripada menggunakan masker. (jwn5/ant)

Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Harus Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan pemerintah harus mempersiapkan skenario terburuk dalam menangani penyebaran virus Corona, sehingga penanganannya tepat dan meminimalkan jumlah penderita apabila wabah tersebut semakin luas. “Mudah-mudahan kita tidak terjadi seperti di Korea dan Iran, tetapi kita harus mempersiapkan yang terjelek,” kata Kalla usai menghadiri peluncuran buku oleh Azyumardi Azra, di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu. Kalla menilai penanganan yang dilakukan pemerintah saat ini sudah sesuai dengan kemampuan yang ada. Ia juga meminta agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi penyebaran virus Corona yang sudah menjangkit warga negara Indonesia. “Presiden sudah umumkan dengan baik dan tinggal masyarakatnya juga. Ini kita panik. Tapi harus waspada dan hati-hati,” kata Kalla. Terkait kepanikan masyarakat yang menyebabkan daya beli barang kebutuhan meningkat drastis, dia memprediksi panic buying itu berlangsung selama sepekan. “Saya kira dalam satu minggu, minggu depan sudah berkurang karena kalau anda beli beras (banyak), kebutuhannya khan tetap, cuma membelinya saja lebih dulu. Jadi paniknya ini seminggu,” ujarnya. (jwn5/ant)

Tim SAR Gabungan Gelar Pencarian Anak Tenggelam di Sungai Serayu Purbalingga

CILACAP, Jowonews.com – Tim SAR gabungan menggelar operasi pencarian dan pertolongan terhadap seorang anak yang dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Serayu, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. “Berdasarkan informasi yang kami terima dari BPBD Kabupaten Purbalingga, korban diketahui bernama Afni Nurfaizi (13), warga Desa Pengebatan RT 02 RW 08 , Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya di Cilacap, Rabu. Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi saat korban yang merupakan santri Pondok Pesantren Minhajuttolabah, Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, bersama empat rekannya bermain di Sungai Serayu, Desa Kembangan, Selasa (3/3) sekitar pukul 15.00 WIB. Karena arusnya deras, korban terseret arus hingga akhirnya tenggelam dan hilang di Sungai Serayu. Terkait dengan informasi tersebut, Nyoman mengatakan pihaknya segera memberangkatkan satu regu Basarnas KPP Cilacap menuju lokasi kejadian dengan membawa peralatan lengkap, seperti perahu karet dan alat pendukung lainnya. Akan tetapi, hingga Selasa (3/3) sore, korban belum ditemukan sehingga operasi SAR dihentikan sementara dan dilanjutkan pada Rabu pagi. Dalam operasi SAR hari kedua yang dimulai pagi ini, tim SAR gabungan dibagi menjadi tiga SRU (Search and Rescue Unit), yakni SRU 1 dan SRU 2 melakukan penyisiran menggunakan dua rubber boat (perahu karet) ke arah hilir sejauh 3 kilometer dari lokasi kejadian, sedangkan SRU 3 melakukan penyisiran melalui jalur darat atau di tepi sungai sejauh 3 kilometer. Selain Basarnas KPP Cilacap, kata dia, operasi tersebut juga melibatkan personel BPBD Kabupaten Purbalingga, Polsek Bukateja, Koramil Bukateja, Banser, Cilacap Rescue, MDMC Banyumas, serta dibantu potensi SAR lainnya termasuk masyarakat sekitar dan keluarga korban. (jwn5/ant)

Polda Jateng Ungkap Penimbunan Masker dan Antiseptik di Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – Polda Jawa Tengah mengungkap penimbunan masker kesehatan dan cairan antiseptik di Kota Semarang, menyusul kelangkaan terhadap alat-alat kesehatan itu di beberapa waktu terakhir. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Iskandar F. Sutisna di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya mengamankan dua orang dalam pengungkapan tersebut. Pengungkapan itu berawal dari informasi kelangkaan distribusi masker kesehatan di pasaran selama beberapa hari terakhir. “Petugas kemudian melakukan patroli siber di media sosial,” kata Kombes Pol. Iskandar F. Sutisna. Dari patroli siber tersebut, polisi menelusuri keberadaan sejumlah pihak yang diduga berkaitan dengan penimbunan barang tersebut. Polisi mengamankan penjual masker kesehatan berbagai merek bernama Arj Kurniawan warga Semarang Timur yang memperdagangkan komoditas kesehatan itu melalui media sosial. “Pelaku ini diduga memperjualbelikan masker kesehatan berbagai merek dalam jumlah besar melalui media sosial,” katanya. Dari pengembangan, polisi menangkap satu pelaku lain bernama Merriyati warga Genuk, Kota Semarang yang diduga sebagai penimbun antiseptik kesehatan. Dari kedua pelaku tersebut, polisi juga mengamankan barang bukti 8 boks masker kesehatan berbagai merek serta belasan kardus berisi cairan antispetik. Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan. Iskandar menambahkan bahwa polisi masih mengembangkan pengungkapan ini untuk mengetahui kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat. (jwn5/ant)

Menkominfo Minta Masyarakat Tidak Panik Menghadapi Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate meminta masyarakat agar tidak panik menghadapi penyebaran virus corona baru COVID-19 seperti pesan Presiden Joko Widodo. “Pesan Bapak Presiden cukup jelas, agar masyarakat waspada tapi tidak panik, jangan menyebabkan ketakutan. Maka saya sampaikan kita bersama-sama jangan berbuat atau mengakibatkan masyarakat panik walaupun kita tetap harus waspada terkait dengan masalah kesehatannya,” ujar Johhny usai temu forum penyiaran di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa malam (3/3). Johnny mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan segala upaya untuk mencegah penyebaran virus corona. Oleh karenanya, masyarakat tidak perlu panik dengan melakukan hal-hal yang berlebihan, khususnya menyebarkan berita tidak benar. “Pemerintah bekerja secara sungguh-sungguh, serius, terukur dan mengambil kebijakan-kebijakan yang telah dibicarakan, yang telah didiskusikan secara matang,” lanjutnya. Johnny juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan luaskan berita bohong yang bisa menyebabkan kepanikan masyarakat meningkat. Saat ini, Kominfo telah bekerja sama dengan beberapa platform sosial media untuk menghentikan penyebaran konten palsu terkait berita-berita COVID-19. “Mulai saat ini aparat Kamtibmas, kepolisian akan mengambil langkah-langkah yang tegas. Saya perlu menyampaikan, komunikasi Kominfo dengan platform Facebook, YouTube, Twitter sudah dilakukan, Kominfo minta untuk dilakukan take down semua yang dikategorikan hoax dan disinformasi,” jelas Johnny. Pihaknya juga akan menindak tegas oknum yang menyebarluaskan berita atau informasi yang menyesatkan masyarakat. “Di saat yang sama kami juga berkomunikasi dengan Polri untuk mengambil langkah-langkah dan tindakan sesuai amanat undang-undang yang agar kita bersama-sama sukses dalam mengawal dan menjaga serta menjadi perisai bangsa dan negara kita,” kata Johnny. Sebelumnya Menkominfo juga mengimbau agar masyarakat, utamanya media, tidak menyebarkan identitas pasien yang terinfeksi virus corona. Menurutnya media hendaknya menjaga etika berkomunikasi dengan menjaga privasi pasien. (jwn5/ant)