Jowonews

Cegah Stunting, Bulog Banyumas Produksi Beras Bervitamin

PURWOKERTO, Jowonews.com – Perum Bulog Cabang Banyumas, Jawa Tengah, memproduksi beras bervitamin dengan nama “Fortivit” sebagai strategi perbaikan gizi masyarakat dan percepatan pencegahan tengkes (stunting). “Hanya ada dua cabang Perum Bulog yang memproduksi beras ‘Fortivit’ ini, yakni Banyumas dan Karawang,” kata Pemimpin Cabang Bulog Banyumas Dani Satrio saat menerima kunjungan anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah di Kantor Perum Bulog Cabang Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin. Menurut dia, beras “Fortivit” tersebut diproduksi Perum Bulog Cabang Banyumas di Gumilir, Kabupaten Cilacap, sejak diluncurkan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso pada 2019. Ia mengatakan beras fortifikasi tersebut diolah dari beras lokal, baik beras merah maupun beras putih, hasil panen petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas (Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, red.). Dalam hal ini, fortifikasi terhadap beras tersebut dilakukan dengan menambah vitamin dan mineral yang terdiri atas vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B9 (Asam Folat), vitamin B12, Zat Besi (Iron), dan Zink. “Kami telah kirim beras ‘Fortivit’ ini ke Jakarta, berbagai kota di Jawa, luar Jawa, sampai ke Nusa Tenggara Timur. Produksi kami sudah mencapai 20-30 ton per bulan, masih dalam pengembangan, kapasitas produksinya 100 ton,” kata Dani menjelaskan. Terkait dengan hal itu, anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah memberikan apresiasi atas inovasi yang telah dilakukan Perum Bulog dengan memroduksi “Fortivit” yang merupakan beras bervitamin. Menurut dia, hal itu berarti semua beras bisa diolah menjadi beras “Fortivit” yang mengandung berbagai vitamin dan mineral. “Saya pikir ini menjadi sebuah konsumsi yang bisa dikonsumsi oleh seluruh elemen masyarakat tergantung pada kemampuan daya beli mereka. Tapi tentunya dengan adanya kandungan (vitamin dan mineral) ini harganya akan lebih berbeda. Ini salah satu terobosan yang baik juga,” katanya. Ia mengharapkan kehadiran beras “Fortivit” tersebut dapat disosialisasikan kepada masyarakat karena saat sekarang persoalan tengkes begitu luar biasa dan menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama-sama. “Bukan hanya pemerintah, saya pikir kami dari DPR juga punya kewajiban untuk ikut menurunkan angka ‘stunting’ (tengkes) dan ternyata Bulog sudah mengambil salah satu perannya untuk ikut membantu, dan harapannya mudah-mudahan masyarakat juga akan menangkap ini sebagai sisi yang sangat positif,” katanya. Kendati demikian, dia mengharapkan Bulog dapat membuat kelas-kelas harga beras fortifikasi tersebut agar terjangkau oleh daya beli masyarakat. (jwn5/ant)

Perbaiki Jalan Terban-Karanganyar, Pemkab Batang Anggarkan Rp2,2 Miliar

BATANG, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, pada tahun ini mengalokasikan anggarkan sebesar Rp2,2 miliar untuk perbaikan jalan raya Terban-Karanganyar sepanjang 630 meter dan lebar enam meter. Bupati Batang Wihaji di Batang, Senin, mengatakan bahwa pemkab memastikan perbaikan jalan ini akan selesai pada 2020 karena tahapan lelang proyek sudah dilakukan melalui layanan pengadaan secara elektronik (LPSE). “Namun, mengingat jalan ini strategis karena sebagai jalan pintu keluar tol masuk Batang, maka pada hari ini kita sementara melakukan langkah darurat perbaikan (jalan) dengan menggunakan batu. Adapun, perbaikan jalan Terban-Karanganyar ini akan dilakukan mulai awal April 2020,” kata Bupati saat meninjau lokasi jalan Raya Terban-Karanganyar. Bupati Wihaji mengatakan saat ini proses lelang sedang berjalan sehingga bagi pemenang lelang diharapkan agar mengerjakan proyek perbaikan jalan sesuai dengan kontrak kerja yang sudah ditentukan. “Proyek perbaikan jalan ini menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Oleh karena, kami berharap sebelum Lebaran 2020, perbaikan jalan Terban-Karanganyar ini sudah selesai agar arus mudik berjalan lancar,” katanya. Kepala Desa Terban Wahyono mengatakan kerusakan jalan Terban-Karanganyar ini sempat menimbulkan kemarahan warga setempat dengan menanam pohon pisang di tengah jalan itu pada Minggu (8/4). Namun, kata dia, Pemerintah Kecamatan Warungasem membuka jalan yang ditutup warga tersebut karena pemkab sudah melakukan respons cepat untuk segera memperbaikan jalan yang rusak itu. “Alhamdulillah, pada hari ini (9/3), pemkab langsung merespons cepat tuntutan warga dengan mendatangkan alat berat dan batu split untuk perbaikan jalan yang rusak itu meski hanya bersifat darurat. Pemkab sudah memastikan perbaikan kerusakan jalan Terban-Karanganyar selesai sebelum Lebaran 2020,” katanya. (jwn5/ant)

Ratusan Mahasiswa dan Buruh Demo Tolak RUU Omnibus Law di Temanggung

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Ratusan mahasiswa dan buruh di Kabupaten Temanggung yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Tolak Omnibus Law menggelar unjuk rasa menolak omnibus law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja, di depan Gedung DPRD Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Senin. Sebelum melakukan orasi di depan DPRD Kabupaten Temanggung, mereka berjalan kaki dari Tugu Pancasila (Tugu Jam) yang berjarak sekitar 1 kilometer dari gedung DPRD. Selain berorasi, mereka menggelar sejumlah poster dan spanduk yang intinya menolak RUU Omnibus Law. Pada pendemo tersebut juga menggelar teatrikal yang menggambarkan ketidakberdayaan buruh melawan pengusaha dan penanam modal. Koordinator Aksi, Yudha mengatakan RUU Omnibus Law Cipta Kerja bukanlah cipta kerja tetapi cipta sengsara, sebab merugikan tenaga kerja, buruh semakin terpuruk dan terancam masa depannya. “Kami berjuang untuk menolak RUU Omnibus Law, sebab akan merugikan keberlangsungan untuk peningkatan kesejahteraan buruh,” katanya. Ia mengemukakan ada sejumlah poin yang merugikan buruh, antara lain tanpa kepastian nilai pesangon buruh yang terkena PHK, hilangnya upah minimum kabupaten/kota, penggunaan tenaga kontrak yang masif, karyawan kontrak pada berbagai lini, hapusnya jaminan sosial, dan membanjirnya tenaga kerja asing. Selain itu, katanya tidak ada aturan yang jelas dalam pengaturan jam kerja, dihapusnya sanksi pada pengusaha yang tidak membayar upah buruh, dan kemudahan pengusaha melakukan PHK pada buruh. Dalam unjuk rasa tersebut mereka mendesak DPRD Kabupaten Temanggung untuk menyampaikan surat tuntutan ke DPR RI bahwa rakyat Temanggung menolak RUU Cipta Kerja. Mereka juga meminta negara melindungi dan memberikan apa yang menjadi hak-hak para pekerja, terutama buruh perempuan yang rentan terhadap pelecehan dan kekerasan. Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Yunianto yang menemui demonstran mengatakan akan menyampaikan aspirasi dari mahasiswa dan buruh ke pemerintah pusat. “Kami akan kirim permintaan mahasiswa dan buruh ke pusat sesuai jalur,” katanya pula. (jwn5/ant)

Bulog Subdivre Banyumas Siap Serap Beras Petani

PURWOKERTO, Jowonews.com – Perum Bulog Sub divisI regional (Subdivre) Banyumas siap menyerap gabah dan beras hasil panen petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah, “Kita siap serap, target kita (pada tahun 2020 sebanyak) 29.000 ton,”  kata Kepala Bulog Subdivre Banyumas Dani Satrio saat menerima kunjungan anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah di Kantor Bulog Subdivre Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin. Menurut dia, penyerapan terhadap gabah dan beras tersebut dilakukan karena petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara akan segera memasuki panen raya pada bulan April 2020. Kendati petani di sebagian wilayah Cilacap dan Banyumas telah memasuki masa panen, dia mengatakan pihaknya baru akan memulai pengadaan atau menyerap gabah dan beras petani pada bulan April atau saat panen raya. “Pengadaan 29.000 ton itu beras medium. Kita menunggu aturan baru juga di bulan April. Pada prinsipnya kita juga masih menggunakan ketentuan yang masih berlaku, kita pakai,” katanya. Lebih lanjut, Dani mengimbau masyarakat untuk tidak panik terhadap ketersediaan beras menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran. Menurut dia, stok beras di gudang Bulog Cabang Banyumas masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan. “Kita kan selalu pengadaan, apalagi saat sekarang akan segera memasuki panen raya,” katanya.  (jwn5/ant)

6 Orang Tewas Tenggelam di Kubangan Bekas Galian C di Grobogan

SEMARANG, Jowonews.com – Enam orang tewas tenggelam di kubangan bekas galian golongan C di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Iskandar F.Sutisna, Senin, membenarkan peristiwa nahas yang menimpa warga Pondok Pesantren Putri Al-Latthifiyyah tersebut. “Informasinya usai melakukan ramban atau petik sayur,” katanya. Usai petik sayur, lanjut dia, keenam korban bermain air di bekas kubangan galian C tersebut. Dugaan awal, lanjut dia, ada korban yang terpeleset hingga jatuh ke air. Korban lain yang berusaha menolong justru ikut tercebur di genangan air tersebut. Dari informasi awal saat kejadian, terdapat delapan orang yang ikut dalam kegiatan tersebut, namun enam korban diduga tidak selamat. Keenam korban masing-masing KH. Wahyudi (61), Shofa Lu’lu’ul Maknun (17), Susi Susanti (18), Nazila (13), Lina (17), dan Istiroqin (13). (jwn5/ant)

Anggota DPR Harap Mobile Task Forces Corona RSUD Suradadi Tegal Mampu Redam Kekhawatiran

SEMARANG, Jowonews.com – Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani berharap keberadaan satuan tugas bernama Mobile Task Forces Corona RSUD Suradadi Kabupaten Tegal akan meredam kekhawatiran masyarakat setelah pemerintah mengumumkan dua orang positif terkena COVID-19. Keberadaan wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX (Kabupaten/Kota Tegal dan Kabupaten Brebes) di Tegal, Senin, dalam rangka menghadiri “Launching Mobile Task Forces Corona RSUD Suradadi”. “Ini mungkin pertama kalinya rumah sakit umum daerah (RSUD) satelit melakukan langkah jemput bola dengan membentuk satgas khusus. Hal ini layak dicontoh oleh rumah sakit satelit lainnya di seluruh Indonesia sehingga pemantauan kepada masyarakat secara masif dan efektif,” kata Dewi Aryani ketika dikonfirmasi dari Semarang via pesan WA-nya. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Suradadi sebagai rumah sakit satelit dalam penanggulangan COVID-19, kata Dewi Aryani, harus siap menerima pasien dalam pengawasan (PDP) atau suspect virus Corona seantero Kabupaten Tegal. “Kalau sudah mengarah ke PDP, artinya ada riwayat kontak (dengan pasien positif COVID-19), ada pemeriksaan radiologi menunjang, kemudian ada riwayat berpergian/bekerja ke wilayah Tiongkok (RRT) atau negara epidemis lainnya, lalu ada pemeriksaan lanjutan,” kata Dewi menjelaskan. Dia mengingatkan pengelola RSUD Suradadi akan tugas memfasilitasi PDP se-Kabupaten Tegal, termasuk pengawasan selama 14 hari setelah kontak terakhir pasien tersebut dengan sesuatu yang berpotensi pembawa COVID-19, misalnya yang bersangkutan bepergian ke wilayah terinfeksi atau berinteraksi dengan pasien yang positif. Ia meminta RSUD Suradadi juga harus aktif jemput bola jika ada masyarakat yang memiliki ciri mengarah pada gejala terjangkit COVID-19, termasuk ABK yang pulang kampung ke daerah masing-masing yang tidak bersedia memeriksakan diri ke RS terdekat. Selain itu, kata dia, juga harus siap berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan, seperti RSUD H.R.M. dr. Soeselo Slawi maupun Kardinah Kota Tegal terkait dengan kondisi PDP tersebut. “Pasien tersebut harus segera dirujuk ke rumah sakit rujukan apabila kondisinya memburuk, atau rumah sakit rujukan itu menginstruksikan demikian,” kata anggota Komisi IX (Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan) DPR RI ini. Pada hari yang sama pihak RSUD juga akan menggelar simulasi standar operasional prosedur (SOP) RS satelit dan simulasi kepulangan anak buah kapal (ABK) dari luar negeri di Balai Desa Suradadi, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal. Desa Suradadi dipilih sebagai tempat penyelenggara, menurut Dewi, karena pemudanya paling banyak bekerja sebagai ABK ke berbagai negara. (jwn5/ant)

Kemenag: Pembuatan Paspor Calhaj Banyumas Tuntas

PURWOKERTO, Jowonews.com – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menginformasikan bahwa seluruh tahapan pembuatan paspor bagi calon haji tahun keberangkatan 2020 asal wilayah setempat telah tuntas. “Seluruh tahapan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Cilacap sudah tuntas dan semuanya berjalan dengan lancar,” kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Purwanto Hendro Puspito di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu. Dia menambahkan proses pembuatan paspor telah dimulai sejak Kamis (27/2) dan dilakukan secara bertahap. Dia mengemukakan pada saat ini pihaknya tinggal melakukan proses penyusunan pramanifes untuk kelompok terbang atau kloter. “Kami tinggal melakukan proses penyusunan pramanifes kloter lalu menunggu keluarnya perpres tentang pelunasan biaya haji,” lanjutnya. Sementara itu, dia juga mengatakan bahwa proses pemeriksaan kesehatan bagi calon haji yang dilakukan di puskesmas masing-masing telah berjalan dengan baik dan lancar. “Kami berharap seluruh proses yang lainnya juga akan berjalan lancar dan tidak menemui kendala yang berarti,” lanjutnya. Sebelumnya dia mengatakan kuota haji untuk Kabupaten Banyumas pada tahun 2020 sebanyak 1.120 orang. Kendati demikian, tambah dia penetapan kuota tersebut masih bersifat sementara sehingga masih ada kemungkinan mengalami perubahan. “Jumlah kuota haji ini masih bersifat sementara karena bisa jadi pada masa yang akan datang ada perubahan atau bisa saja masih dapat bertambah,” sebutnya. (jwn5/ant)

Terdampak Wabah Corona, 8 Perusahaan di Jawa Tengah Terancam Tutup

SEMARANG, Jowonews.com – Delapan perusahaan yang berada di tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah terancam tutup akibat terkena dampak wabah virus corona jenis baru (COVID-19). “Berdasarkan hasil pantauan kami, perusahaan yang terancam bangkrut bergerak di bidang perkayuan dan vulkanisir ban itu ada di Kabupaten Batang, Kendal, serta Demak,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari di Semarang, Minggu. Ia menjelaskan bahwa penyebab kedelapan perusahaan yang mengalami kesulitan finansial sehingga terancam tutup itu antara lain, tidak bisa melakukan produksi karena pasokan bahan baku dari Tiongkok berkurang. “Penyebabnya berbagai macam, di antaranya proses produksi terhenti karena ‘raw material ‘berasal dari China, ‘buyer’ dari China putus, dan ‘shipping’ terganggu,” ujarnya. Penyebab lain, kata dia, pemilik sejumlah perusahaan tersebut berlibur ke Tiongkok saat Hari Raya Imlek lalu, namun belum bisa kembali ke Indonesia karena jalur penerbangan ditutup sebagai antisipasi penyebaran COVID-19. “Dampaknya, ada perusahaan yang telah melakukan pengurangan pekerja borongan harian, ada juga yang sudah merumahkan pekerjanya,” katanya. Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Ahmad Ridwan mendorong Pemprov Jateng menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar perusahaan-perusahaan bisa tetap beroperasi di tengah goncangan wabah COVID-19. “Kalau tidak segera diantisipasi, nanti dampaknya perusahaan dan karyawan juga berbondong-bondong mengadu ke pemerintah juga,” ujar politikus PDI Perjuangan itu. (jwn5/ant)