Jowonews

MUI Keluarkan Fatwa Zakat Boleh untuk Penanganan COVID-19

JAKARTA, Jowonews.com – Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam Sholeh mengemukakan dana zakat dapat digunakan untuk penanganan wabah COVID-19 sebagaimana fatwa MUI terbaru. Niam kepada wartawan di Jakarta, Jumat, mengatakan MUI telah berijtihad soal dana zakat untuk wabah itu sebagaimana tertuang dalam Fatwa Nomor 23 tahun 2020 tentang Pemanfaatan Harta Zakat, Infak dan Shadaqah untuk Penanggulangan COVID-19 dan Dampaknya. Dana zakat agar dapat dioptimalkan dalam mengatasi masalah yang ditimbulkan COVID-19. “Termasuk masalah kelangkaan APD, masker, kebutuhan pokok masyarakat terdampak,” katanya. Dia mengatakan fatwa MUI itu berdasarkan hasil rapat pleno Komisi Fatwa sejak 16 April 2020 dan resmi dirilis pada Kamis (23/4). Fatwa dikeluarkan dalam rangka meneguhkan komitmen dan kontribusi keagamaan untuk penanganan dan penanggulangan wabah corona jenis baru SARS-CoV-2. Niam mengatakan terdapat ketentuan-ketentuan penyaluran zakat untuk penanggulangan COVID-19, di antaranya penerima termasuk salah satu golongan (asnaf) zakat. Zakat hanya diberikan kepada orang Muslim yang masuk dalam delapan asnaf, di antaranya fakir, miskin, pengurus zakat (amil), orang baru masuk Islam (mualaf), orang terlilit hutang (gharim), hamba sahaya (riqab), orang dalam perjalanan (ibnu sabil) dan pejuang di jalan Allah (fi sabilillah). “Sementara kebutuhan penanggulangan wabah COVID-19 dan dampaknya yang tidak dapat dipenuhi melalui harta zakat, dapat diperoleh melalui infak, sedekah dan sumbangan halal lainnya,” katanya. Niam mengatakan harta zakat yang didistribusikan boleh dalam bentuk uang tunai, makanan pokok, keperluan pengobatan, modal kerja dan yang sesuai dengan kebutuhan penerima zakat (mustahik). Zakat untuk kepentingan kemaslahatan umum, kata dia, dapat sesuai dengan ketentuan penerima manfaat termasuk asnaf fi sabilillah. Dia mengatakan pemanfaatan zakat juga dapat untuk aset kelolaan atau layanan bagi kemaslahatan umum, khususnya kemaslahatan mustahik, seperti untuk penyediaan alat pelindung diri, disinfektan dan pengobatan serta kebutuhan relawan yang bertugas melakukan aktivitas kemanusiaan dalam penanggulangan wabah. (jwn5/ant)

22 RS di Indonesia akan Uji Klinis Empat Obat COVID-19

JAKARTA, Jowonews.com – Sebanyak 22 rumah sakit di Indonesia siap melaksanakan uji klinis terhadap empat obat yang potensial menjadi obat COVID-19 dalam pelaksanaan program “Solidarity Trial” yang dikoordinasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama dengan negara-negara lainnya. “Indonesia menjadi negara keenam yang telah memulai pelaksanaan studi ini, melalui pengujian ini diharapkan bisa mempercepat penemuan obat untuk COVID-19,” kata Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Prof Abdul Kadir dalam keterangan tertulis di laman resmi Kemenkes yang dikutip di Jakarta, Jumat. Solidarity Trial ini, lanjut Abdul Kadir, dilaksanakan dalam skala besar untuk menghasilkan bukti data yang kuat, dan kita butuhkan untuk menunjukkan obat mana yang paling aman dan efektif. Solidarity Trial merupakan program dari WHO yang melibatkan lebih dari 100 negara guna melakukan pengujian klinis terhadap empat kandidat utama antivirus sebagai obat COVID-19. Empat obat yang diuji tersebut, yakni remdesivir, lopinavir/ritonavir, gabungan lopinavir/ritonavir ditambah interferon beta 1A, dan chloroquine/hydroxychloroquine. Semua obat disediakan oleh WHO dengan Kementerian Kesehatan sebagai koordinator penelitian. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Irmansyah mengatakan rumah sakit yang mengikuti program Solidarity Trial dari WHO ini ke depannya diharapkan akan bertambah. “Kalau kita perhatikan 22 Rumah Sakit tadi adalah kombinasi dari rumah sakit vertikal maupun rumah sakit daerah dan juga RS swasta, RS universitas dan ada RS yang ada di bawah TNI AU. Jadi RS ini kita anggap sebagai ‘batch’ pertama yang akan terlibat dalam penelitian Solidarity Trial,” kata Irmansyah. Rumah sakit yang turut serta dalam program tersebut adalah RSPI Prof. Sulianti Soeroso Jakarta, RSUP H. Adam Malik Medan, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSUP Dr. Soetomo Surabaya, RS Universitas Udayana Bali, RSUP Dr. Kariadi Semarang, RSUD Ambarawa Semarang, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, RSUD Dr. Moewardi Solo, dan RSUP Persahabatan Jakarta. Selain itu RSUP Prof. Dr. Kandou Manado, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, RSJ Prof. Soerojo Magelang, RSUP Dr. M. Djamil Padang, RS Univ. Airlangga Surabaya, RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukit Tinggi, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, RS YARSI Jakarta, RSPAU Dr. Esnawan Antariksa Jakarta, dan RSUP Sanglah Bali. Irmansyah mengatakan obat penelitian sudah didistribusikan kepada delapan RS, lima diantaranya sudah siap melaksanakan pengujian karena distribusi obat sudah tiba. Kelima RS telah mempunyai tiga dari lima kelompok terapi yang diberikan Hydroxychloroquine, kelompok dengan lopinavir/ritonaviraluvia, dan kelompok pengobatan standar pelayanan RS. Dengan demikian, pihak RS sudah bisa melakukan perekrutan partisipan dan randomisasi. “Saya baru saja mendapatkan informasi bahwa perekrutan pasien pertama sudah dilakukan di RS Wahidin Sudirohusodo,” kata Irmansyah. Tim RS Wahidin Sudirohusodo yang di pimpin oleh Dr. dr. Irawaty Djaharuddin, SpP(K) mengatakan pengalaman perekrutan pasien pertama tidak mengalami kendala yang berarti. Proses penelitian dijalankan sesuai dengan protokol dengan menerapkan prinsip pencegahan infeksi COVID-19, termasuk saat pengambilan persetujuan pasien untuk keikutsertaan dalam penelitian. (jwn5/ant)

Sedang Panen Raya, Gubernur Diminta Setop Bawang Putih Impor Masuk Jateng

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Bupati Temanggung M. Al Khadziq meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghentikan bawang putih impor masuk ke Jawa Tengah, karena saat ini petani bawang putih di Temanggung dan beberapa daerah lainnya sedang panen raya. “Kami minta bawang putih impor tidak masuk Jateng agar bawang putih lokal terserap oleh pasar, di mana Kabupaten Temanggung siap memenuhi kebutuhan konsumsi bawang putih se Jawa Tengah,” kata Khadziq di Temanggung, Jumat. Ia menuturkan harga bawang putih di Temanggung pada masa panen ini jatuh, yang semula harga bawang putih basah Rp10.000-Rp12.000 per kilogram menjadi Rp6.000-Rp8.000 per kilogram sehingga petani terancam merugi. “Hari ini Pemkab Temanggung resmi berkirim surat kepada Menko Perekonomian, juga kepada Menteri Pertanian dan Gubernur Jateng, kita menyampaikan kondisi riil petani bawang putih di Kabupaten Temanggung dan kita juga memohon beberapa rekomendasi kepada para menteri dan gubernur tersebut,” katanya. Ia menyebutkan saat ini di Temanggung ada sekitar 2.800 hektare lahan bawang poutih yang sedang dipanen. Lahan bawang putih ini tersebar di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan lereng Gunung Prahu dengan elevasi ketinggian 500-1.300 meter di atas permukaan laut. Menurut dia dari 2.800 hekltare lahan tersebut bisa menghasilkan sekitar 24.000 ton bawang putih basah atau setara 12.000 ton bawang putih kering. Produksi bawang putih di Temanggung dikelompokkan dalam 3 kategori, pertama penanaman bawang putih yang merupakan program APBN Kementerian Pertanian, kemudian penanaman bawang putih kerja sama antara gapoktan atau kelompok tani dengan importir bawang putih dan ketiga penanaman bawang putih mandiri oleh petani. Ia mengatakan semula produksi bawang putih di Kabupaten Temanggung 60-70 persen untuk melayani benih di seluruh Indonesia. Namun, karena perubahan Permentan tentang rekomendasi impor produk hortikultura dimana importir tidak wajib tanam untuk mendapatkan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) tetapi mempunyai utang tanam setelah mendapatkan RIPH. Jumlah utang tanam importir seluas 2.150 hektare atau setara kebutuhan bibit 1.125 ton. Kemudian program APBN tahun 2020 karena ada pendemi COVID-19 menyebabkan seluruh anggaran APBN dilakukan refokusing sehingga lahan pengembangan bawang putih awalnya 4.050 hektare menjadi 2.000 hektare. “Melihat kondisi tersebut hasil panen dari petani Temanggung saat ini banyak yang tidak terserap untuk bibit sehingga sisanya masuk pasar konsumsi. Masuknya impor bawang putih bersamaan dengan masa panen bawang putih di Temanggung sehingga harga jatuh,” katanya. (jwn5/ant)

Nekat Mudik, 1.181 Mobil di Tol Jakarta-Cikampek Dipaksa Putar Balik

JAKARTA, Jowonews.com – Kepolisian menindak 1.181 kendaraan untuk memutar balik saat melintas di lokasi penyekatan Tol Jakarta-Cikampek, Jumat dini hari. “Sejak pukul 00.00 hingga 05.00 WIB tercatat ada 1.181 kendaraan yang diputarbalikkan di dua lokasi penyekatan,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Sambodo Purnomo di Jakarta. Lokasi penyekatan berada di Bitung arah Merak dan Cikarang Barat arah Cikampek. Jumlah kendaraan yang diarahkan untuk putar balik di Bitung sebanyak 498 unit kendaraan dan di Cikarang 683 unit kendaraan. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka Operasi Ketupat Jaya 2020 untuk menindaklanjuti kebijakan larangan mudik oleh Polda Metro Jaya. “Sudah dilakukan mulai tadi malam pukul 00.00 WIB,” katanya. Sambodo menambahkan, kendaraan yang melaju ke arah Cikampek cukup padat. “Di Gerbang Tol Cikarang Utama pada 23 April kemarin ada 25.000 kendaraan dan dini hari tadi 27.000 kendaraan keluar dari Jakarta,” katanya. (jwn5/ant)

Banyumas Siapkan Tempat Isolasi Untuk Karantina Massal Pemudik di GOR Satria

Purwokerto, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan tempat karantina massal guna menampung pemudik yang lolos masuk wilayah itu sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19, kata Bupati Banyumas Achmad Husein. “Ini tempat cadangan karantina bagi para pemudik yang lolos kemudian masuk desa, kemudian diketahui oleh RT-nya, kita isolasi di sini, di GOR Satria,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat. Bupati mengatakan hal itu saat meninjau penataan Gedung Futsal, Gelanggang Olahraga (GOR) Satria, Purwokerto, untuk disiapkan sebagai tempat karantina massal. Dengan adanya tempat karantina massal tersebut, kata dia, pemudik-pemudik itu nantinya tidak lagi diisolasi mandiri di rumah. “Sudah enggak boleh lagi (isolasi mandiri di rumah). Isolasinya adalah di sini, di GOR Satria saja, berkumpul di sini, sehingga kita bisa pantau semua,” tegasnya. Sementara itu, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Banyumas Srie Yono mengatakan isolasi bagi pemudik yang nekat pulang kampung dilakukan dengan dua cara, yakni isolasi di desa dengan memanfaatkan aula maupun gedung sekolah dasar dan isolasi di GOR Satria. “Apabila mereka dengan sadar (menjalani isolasi) di sana (desa) silakan. Apabila sulit (diatur), kita jemput secara paksa, masukkan ke sini (GOR Satria),” jelasnya. Ia mengatakan tempat karantina massal yang disiapkan di Gedung Futsal memiliki kapasitas 100 tempat tidur. Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas juga menyiapkan tempat karantina massal di Gedung Sasana Krida dan Gedung Serbaguna, GOR Satria, untuk mengantisipasi kemungkinan Gedung Futsal sudah dipenuhi oleh pemudik. “Untuk Sasana Krida dan Gedung Serbaguna, masing-masing memiliki kapasitas 150 tempat tidur. Kami bekerjasama dengan TNI dalam penyediaan tempat tidur atau velbed,” katanya. (jwn5/ant)

Satu Lagi Pasien COVID-19 di Cilacap Dinyatakan Sembuh

CILACAP, Jowonews.com – Satu lagi pasien positif COVID-19 di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dinyatakan sembuh sehingga total ada dua pasien yang sudah sembuh dari infeksi virus corona tipe baru di wilayah tersebut. “Hari ini, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menerima hasil laboratorium dari pasien konfirmasi COVID-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak satu orang, yakni seorang laki-laki usia 28 tahun dengan alamat Desa Sindangsari, Kecamatan Majenang,” kata Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dalam keterangan tertulis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Cilacap, Jumat. Pemerintah kabupaten, menurut dia, selain itu menerima hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan bahwa ada dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang positif COVID-19 yakni seorang perempuan 23 tahun di Desa Jenang, Kecamatan Majenang, dan seorang perempuan 55 tahun di Desa Jenang, Kecamatan Majenang. Menurut dia, kedua pasien tersebut dalam kondisi baik, sudah diisolasi dan akan menjalani pemeriksaan lanjutan. “Kami akan melakukan penyisiran dan akan menerapkan karantina bagi yang pernah kontak dengan pasien,” katanya. Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Cilacap juga menerima hasil pemeriksaan laboratorium dari tiga pasien dalam pengawasan (PDP), yang seluruhnya dinyatakan tidak terserang COVID-19. Ketiga pasien tersebut meliputi seorang lelaki 20 tahun asal Kecamatan Majenang yang dalam kondisi sehat, anak 11 tahun asal Kecamatan Wanareja yang kondisinya sehat, dan bayi perempuan usia enam bulan asal Kecamatan Cipari yang sudah meninggal pada 15 April 2020. Dengan demikian, menurut Bupati, dari total 19 pasien positif COVID-19 di Kabupaten Cilacap ada dua yang sudah dinyatakan sembuh, 16 orang masih dalam perawatan, dan satu orang telah meninggal dunia. Menurut dia, di Kabupaten Cilacap saat ini masih ada 58 PDP dan 150 orang dalam pemantauan (ODP) terkait penularan virus corona. “Penularan virus ini masih terus berjalan, untuk itu saya minta masyarakat Cilacap harus tetap disiplin menjaga jarak, diam di rumah, sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta selalu memakai masker ketika harus keluar rumah,” katanya. (jwn5/ant)

Desa Ringin Larik Boyolali Siapkan Posko Karantina Untuk Pemudik

BOYOLALI, Jowonews.com – Pemerintah Desa Ringin Larik Kecamatan Musuk, Bupaten Boyolali, Jawa Tengah, telah menyediakan posko untuk karantina warganya yang datang dari luar kota di GOR Rongin Larik, dalam rangka penanganan penyebaran Coronavirus disease 2019 (COVID-19). “Kami menyediakan posko karantina di GOR Ringin Larik ini, guna membantu pencegahan penyebaran wabah COVID-19 di desa,” kata Kepala Desa (Kades) Ringin Larik, Nanik Haryani, di Boyolali, Jumat. Menurut Nanik Haryani ide tersebut muncul karena banyaknya warga yang mudik dari kota besar ke Desa Ringin Larik. Pihaknya juga mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat, Pemdes, dan semua warganya. Tempat karantina itu, dibuka sejak 12 April 2020. “Kami untuk ikut membantu memutuskan rantai penyebaran virus, warga yang datang dari kota besar langsung dilakukan karantina di GOR Ringin Larik ini, selama 14 hari. Menurut Nanik bagi pemudik dan pendatang mereka harus menjalani karantina selama 14 hari sebelum pulang ke rumah berkumpul keluarganya. “Posko Karantina di GOR Ringin Larik awalnya disediakan khusus warga Ringin Larik yang datang dari kota besar, tetapi sekarang warga Desa Kebungulo Musuk juga ikut bergabung mengarantina warganya yang mudik,” kata Nanik. Nanik mengatakan kapasitas GOT Ringin Larik yang digunakan untuk tempat karantina tersebut mempunyai kapasitas bisa hingga 100 orang lebih. Warga yang datang mudik ke desa awalnya dilakukan tes kesehatan, kemudian mereka harus menjalani karantina selama 14 hari, dengan diberikan fasilitas makan, kesehatan terpantau, dan kegiatan olahraga. “Kami mengajak warga yang datang dari kota besar dengan kesadaran mau menjalani karantina 14 hari di GOR yang telah disiapkan ini,” katanya. Menurut dia, jumlah warga Desa Ringin Larik yang datang dari kota besar atau mudik hingga sekarang terdata sebanyak 42 orang, sedangkan yang masuk karantina di GOR kini tinggal 10 orang. Sisanya sudah selesai menjalani karantina baik mandiri maupun yang disediakan Pemdes. “Kami dalam menangani penyebaran wabah COVID-019, di desanya, seperti kegiatan karantina ini, dengan menggunakan Anggaran Asli Daerah (APD) dan sebagian talangan pribadi,” katanya. Panitia khusus (Pansus) Penanggulangan COVID-19 Desa Ringin Larik Hernowo Joko Juwanto mengatakan Posko Karantina GOR Ringin Larik awalnya dikhususkan bagi warga desa setempat. Namun, Posko karantina juga menerima warga desa lainnya di Kecamatan Musuk. Warga yang menjalani karantina di GOR Ringin Larik ini, dijamin makan sebanyak 3 kali per hari, dan mereka juga mendapatkan pelayanan cek kesehatan dari Puskesmas Musuk, Sedangkan, warga juga diajak berjemur sambil berolahraga. (jwn5/ant)

Purbalingga Siapkan 36.350 Paket Sembako Untuk Warga Terdampak COVID-19

PURBALINGGA, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah akan segera menyalurkan sebanyak 36.850 paket sembako untuk warga di wilayah setempat yang terdampak COVID-19. “36.850 paket sembako akan segera disalurkan,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, Jumat. Bupati menjelaskan bantuan tersebut merupakan bagian dari program jaring pengaman sosial (JPS) yang dipersiapkan untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat yang terdampak COVID-19. Paket sembako tersebut akan dibagikan dalam tiga tahap. Tahap pertama pada awal bulan Mei, tahap kedua menjelang Idul Fitri dan tahap ketiga pada bulan Juni 2020. Bupati menambahkan bantuan sembako tersebut pada saat ini masih dalam proses pengemasan. “Pengerjaan pengemasan dipusatkan di komplek UPT Lingkungan Industri Kecil Purbalingga, jika sudah selesai maka bantuannya akan segera didistribusikan dalam waktu dekat ini,” katanya. Dia juga mengatakan dirinya telah melakukan pengecekan langsung terkait kesiapan penyaluran bantuan paket tersebut. Sementara itu, bupati juga mendorong semua desa di Purbalingga untuk memaksimalkan bantuan kepada masyarakat yang ada di wilayah setempat dengan menggunakan dana desa. “Selain mengoptimalkan bantuan dengan menggunakan dana APBD kabupaten, kami juga mendorong semua desa di Purbalingga untuk ikut mengintensifkan bantuan-bantuan kepada warga dengan menggunakan dana desanya,” katanya. Sementara itu, sebelumnya dia juga mengatakan bahwa harga kebutuhan pokok di wilayah setempat masih relatif stabil dengan ketersediaan yang dinilai aman hingga Hari Raya Idul Fitri 2020. “Kami telah memantau langsung sejumlah toko besar pemasok kebutuhan pokok masyarakat dan didapati bahwa harga masih stabil dan stok masih aman menjelang Ramadhan dan diperkirakan hingga Idul Fitri,” katanya. Bupati mengatakan, pemerintah daerah akan terus melakukan pengecekan ketersediaan bahan pangan guna memastikan semuanya mencukupi dan tidak ada lonjakan harga yang signifikan. “Mengingat masyarakat akan segera memasuki bulan Ramadhan dan akan melaksanakan ibadah puasa maka pemerintah harus memastikan semua ketersediaan bahan pokok mencukupi,” katanya. (jwn5/ant)