Jowonews

Laju Kasus Baru COVID-19 Disebut Turun 11 Persen

JAKARTA, Jowonews.com – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan tingkat laju kasus baru pasien positif COVID-19 di Indonesia mengalami penurunan hingga 11 persen. Meski demikian, Doni mengingatkan masyarakat harus tetap waspada, dan mematuhi secara ketat protokol kesehatan untuk mencegah penularan infeksi virus corona jenis baru penyebab COVID-19. “Laju kasus baru menurun sampai 11 persen tapi hal ini bukan berarti kita boleh lengah,” kata Doni dalam konferensi pers virtual usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo dari Istana Kepresidenan Bogor, Senin. Doni mengingatkan potensi penularan masih terbuka. Pemerintah sudah memetakan beberapa klaster yang menjadi sumber penularan virus corona dalam beberapa waktu terakhir. Masyarakat diminta tetap menerapkan pembatasan jarak fisik (physical distancing), selalu mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, dan hanya keluar rumah jika terdapat kebutuhan mendesak. Doni menyebutkan gugus tugas terus mencermati penularan dari beberapa klaster baru yang teridentifikasi seperti klaster Gowa di Sulawesi Selatan, klaster beberapa industri, klaster Pekerja Migran Indonesia yang baru saja pulang dari luar negeri, serta klaster yang diakibatkan warga yang melanggar larangan mudik. “Ini berpotensi meningkatkan kasus kembali. Kerja sama seluruh komponen masyarakat, pusat dan daerah, harus terintegrasi dengan baik. Gugus tugas provinsi telah menyusun organisasi, dan kami harap setiap gugus tugas mampu melakukan upaya pencegahan, deteksi, dan penanganan terhadap masyarakat yang telah terlanjur sakit,” ujar dia. Hingga Minggu (3/5), menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia mencapai 11.192 pasien dengan penambahan 349 kasus positif. Dari 11.192 kasus pasien positif, 1.876 di antaranya sudah dinyatakan sembuh, dan 845 pasien meninggal dunia. Sedangkan 236.369 warga dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP), dan 23.130 warga dinyatakan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). (jwn5/ant)

Pemerintah Kaji 2 Opsi Pengganti Cuti Lebaran 2020

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden RI Joko Widodo meminta jajarannya mengkaji dua opsi waktu pengganti cuti Lebaran 2020, yakni pada akhir Juli bertepatan Idul Adha atau pada akhir tahun 2020. “Bapak Presiden minta dipertimbangkan mana yang lebih baik apakah waktu Idul Adha akhir Juli atau tetap akhir tahun,” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo, dalam konferensi pers melalui video di Jakarta, Senin, seusai mengikuti Rapat Kabiinet Terbatas dengan Presiden. Doni mengatakan pada awalnya cuti lebaran diproyeksikan untuk diberlakukan pada akhir tahun 2020. Namun ada usulan agar dapat dilaksanakan pada akhir Juli atau bertepatan Idul Adha. Dia menekankan jika seluruh pihak bersungguh-sungguh untuk taat dan patuh mengikuti protokol kesehatan, maka keadaan normal akan semakin cepat kembali terjadi. “Semakin taat, semakin kita cepat normal. Normal namun tetap memakai masker, tetap menjaga jarak dan tetap mengikuti protokol kesehatan,” ujar Doni. (jwn5/ant)

Menristek Sebut Produksi 10.000 Rapid Test Akan Diluncurkan Mei 2020

JJAKARTA, Jowonews.com – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan pada Mei 2020, akan diluncurkan produksi massal 10.000 perangkat tes cepat (rapid test kit) untuk mendeteksi COVID-19. “Ditargetkan pekan depan 10.000 rapid test kit selesai diproduksi,” ujar Menristek Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin. Sebanyak 10.000 perangkat itu merupakan uji diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test/RDT) untuk mendeteksi IgG/IgM berbasis peptide sintesis, yang akan diproduksi paling lambat 8 Mei 2020. Bambang menuturkan saat ini perangkat tersebut sedang dalam tahapan produksi massal yang dikerjakan oleh Konsorsium Riset Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan Universitas Airlangga dan Universitas Gadjah Mada. Perangkat tes tersebut mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 menggunakan antibodi IgG dan IgM yang ada di dalam darah. Selain itu, pada akhir Mei 2020, ditargetkan perangkat tes berbasis PCR (PCR test kit) dapat diproduksi hingga 50.000 unit. Saat ini sedang berlangsung uji validasi produk. Menristek menuturkan pengembangan obat dan vaksin untuk virus corona terus dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, PT Biofarma, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, di mana saat ini dalam tahapan uji klinis. Konsorsium COVID-19 yang dibentuk Kementerian Riset dan Teknologi juga melakukan penelitian terkait pemanfaatan plasma konvalesen dari pasien yang sembuh COVID-19, untuk diberikan sebagai imunisasi pasif kepada pasien COVID-19 dengan kondisi berat. (jwn5/ant)

F-PKS Nyatakan Siap Kawal Pemerintahan Jokowi

JAKARTA, Jowonews.com – Anggota DPR Fraksi PKS Achmad Dimyati Natakusumah menyatakan Partai Keadilan Sejahtera siap mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo sampai berakhir kepemimpinannya. “Kami kader PKS, mengawal dan menjaga Jokowi agar sukses, amanah, dan adil sebagai presiden dalam melaksanakan tugas dan memiliki tanggung jawab memajukan dan mensejahterakan bangsa dan Negara RI,” kata Achmad Dimyati Natakusumah di Jakarta, Senin. Sebagai oposisi, PKS kata dia akan mengapresiasi dan memberikan ucapan selamat terhadap setiap target kinerja serta hasilnya bagus yang dibangun dan dikerjakan Presiden Jokowi. “Tapi bila sebaliknya kami selalu mengingatkan dan memberi masukan serta mengkritisi Pak Pokowi dalam mengelola republik ini, agar Republik Indonesia bisa menjadi negara yang maju dan sejahtera,” kata dia. Sebagai oposisi yang tentunya berada di luar pemerintahan, PKS akan menjadi penyeimbang bukan untuk menjatuhkan apalagi mendiskreditkan presiden ataupun pemerintahan. “Kami juga bukan yes man atau (ABS) asal bapak senang, tapi kami mendukung, menguatkan serta mengapresiasi bila rencana, program dan aksi bapak presiden bagus tapi kami juga selalu mengingatkan, mengkritisi bahkan menegur bila ada sesuatu yang keliru dan merugikan keuangan negara dan bangsa,” ucapnya. Semua dilakukan menurut dia murni mengawal sebagai oposisi agar bisa melakukan checks and balances. Achmad mengatakan bila tidak sebagai oposisi, siapa lagi yang mau menegur dan mengkritisi presiden yang sedang berkuasa. “Apalagi sistem pemerintahan di Indonesia ini adalah sistem presidensial, kekuasaan presiden sebagai kepala negara sangat kuat, karena sangat powerfull dan kuat posisinya kemungkinan cenderung abuse of power dan misleading dalam kepemimpinannya sangat besar,” ujarnya. Jadi, PKS menurut anggota DPR RI dari daerah pemilihan Banten 1 tersebut, merasa perlu menjadi penyeimbang kekuasaan, jadi oposisi yang bermartabat untuk rakyat Indonesia.

Jokowi Perintahkan Penerapan PSBB Ketat dan Efektif

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran menteri dan pimpinan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengevaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di empat provinsi dan 22 kabupaten/kota, agar langkah restriksi tersebut dapat berjalan secara ketat dan efektif dalam memutus rantai penularan virus corona baru. “Mana yang penerapannya terlalu over (berlebihan), terlalu kebablasan, dan mana yang masih kendor,” kata Presiden Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas secara virtual mengenai “Laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19” dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Senin. Presiden menekankan evaluasi PSBB sangat penting, terlebih beberapa kabupaten/kota akan memasuki penerapan PSBB lanjutan atau PSBB tahap kedua. Hasil evaluasi akan menentukan langkah restriksi selanjutnya guna menekan tingkat penularan penyakit yang menyerang sistem pernafasan manusia itu. “Penerapan PSBB di empat provinsi dan 22 kabupaten dan kota, saya ingin memastikan ini betul-betul diterapkan secara ketat dan efektif,” ujar Presiden. Setiap daerah yang menerapkan PSBB, kata Presiden, juga perlu memiliki target-target terukur, seperti jumlah pengujian sampel yang akan dilakukan, uji Polymerase Chain Reaction yang akan diterapkan, dan lainnya. Setiap daerah juga harus memiliki indikator mengenai kapasitas pelacakan agresif hingga kemampuan penelusuran kontak (contact tracing). “Kemudian juga apakah isolasi yang ketat sudah dilakukan karena saya melihat ada yang sudah positif, tapi masih bisa lari dari rumah sakit, yang pasien dalam pengawasan (PDP) masih beraktivitas ke sana kemari,” ujar Presiden. Presiden juga memerintahkan masyarakat rentan seperti warga lanjut usia dan warga dengan penyakit penyerta untuk diproteksi dari infeksi virus corona. “Apakah sudah diproteksi betul, evaluasi-evaluasi yang terukur seperti ini perlu dilakukan,” ujarnya. Menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, hingga Minggu (3/5), kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia mencapai 11.192 pasien, dengan 1.876 di antaranya sudah dinyatakan sembuh, dan 845 pasien meninggal dunia. Sedangkan 236.369 warga dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP), dan 23.130 warga dinyatakan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). (jwn5/ant)

WhatsApp Akan Bisa Aktif di Dua Perangkat Sekaligus

JAKARTA, Jowonews.com – WhatsApp dikabarkan tengah mengembangkan fitur yang memungkinkan aplikasi perpesanan itu bisa dijalankan atau aktif bersamaan setidaknya di dua perangkat berbeda. Sejak tahun lalu, WhatsApp mengembangkan fitur baru yang memungkinkan untuk menggunakan akun WhatsApp yang sama di beberapa perangkat pada saat yang bersamaan, menurut WaBetaInfo, dikutip Senin. Ini berarti penggina tidak akan terputus dari perangkat utama ketika mereka mencoba masuk dan menggunakan WhatsApp dari ponsel lain. Fitur ini akan sangat penting, terutama bagi pengguna yang memiliki tablet. Bahkan, misalnya, pengguna iOS akan dapat menggunakan akun WhatsApp mereka di iPad juga. Saat ini pengguna sebenarnya sudah bisa menggunakan WhatsApp di dua perangkat dalam waktu bersamaan asalkan memanfaatkan aplikasi pihak ketiga yang tersedia di Google Play Store. Meskipun minim fitur dan banyak disisipi iklan, aplikasi WhatsApp tak asli itu bisa menjadi opsi untuk menjalankan akun WhatsApp yang sama di dua perangkat. (jwn5/ant)

Bupati Klaim Tidak Ada Produksi Gula Merah Palsu di Banyumas

PURWOKERTO, Jowonews.com – Bupati Banyumas Achmad Husein memastikan jika saat ini tidak ada lagi produksi maupun peredaran gula merah (gula jawa, red.) palsu di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. “Tidak ada lagi gula merah palsu. Itu kejadian sudah lama,” katanya saat dikonfirmasi wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin. Bupati mengatakan hal itu terkait dengan beredarnya tayangan video salah satu televisi swasta tentang berita gula merah palsu di berbagai grup WhatsApp. Menurut dia, kasus gula merah palsu yang terjadi di Desa Sudimara, Kecamatan Cilongok, tersebut telah diungkap oleh Polres Banyumas pada tahun 2017 (sebelum berubah menjadi Polresta Banyumas, red.). “Itu kejadiannya diungkap oleh tim Satgas Pangan Polres Banyumas, jauh sebelum naik tipe menjadi Polresta Banyumas. Jadi, saya imbau masyarakat untuk tidak mempercayainya karena berita tersebut merupakan kejadian tahun 2017, bukan kejadian baru,” katanya. Kasus gula merah palsu tersebut juga telah diberitakan ANTARA pada tanggal 15 Mei 2017. Selain itu, Kapolres Banyumas yang saat itu mengungkap kasus tersebut, sekarang menjabat sebagai Kapolresta Depok, yakni Kombes Pol. Azis Andriansyah. (jwn5/ant)

Kebutuhan APD di Magelang Diklaim Masih Cukup

MAGELANG, Jowonews.com – Kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk penanganan pasien COVID-19 bagi paramedis di puskesmas di Kabupaten Magelang masih mencukupi, kata Koordinator Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang Edy Susanto. “Bahkan masih ada persediaan yang belum didistribusikan karena belum ada permintaan,” kata dia Magelang, Minggu. Ia menyebutkan masih ada sekitar 800 APD tersimpan di gudang logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Sejauh ini persediaan APD aman. Baik untuk petugas pemakaman maupun paramedis. Bahkan, kami juga membantu APD untuk rumah sakit di Kota Magelang, seperti RSUD Tidar, RST Soejono, dan RSJ Soerojo, karena banyak juga warga Kabupaten Magelang dirawat di sana,” katanya. Edy yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang itu, menuturkan dari sejumlah persediaan APD tersebut, beberapa di antaranya berasal dari bantuan masyarakat maupun lembaga dan instansi. Bantuan tersebut, antara lain dari CSR PT Ciomas Adi Satwa Magelang, Dinas Peterikan, PT Sidoagung Farm, Bagian Umum Setkab Magelang, PT Samator, PT Petrogas Prima Servis, PT New Armada dan PSMTI, Alumni SMA Negeri 1 Magelang, CV Barokah Merapi, Karoseri Tri Sakti Magelang, dan lainnya. “Mereka ada yang membantu APD, seperti baju hazmat, kacamata kesehatan, ‘helm safety’, APD Waterprof, ‘shoes cover’, disinfektan dan lainnya. Bahkan ada juga yang membantu telur dan logistik pangan lainnya,” katanya. Perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Magelang hingga Minggu, pukul 15.00 WIB jumlah orang dalam pemantauan (OPD) 79 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 21 orang. “PDP 21 orang ini, sebenarnya ada satu pulang dan satu baru. Untuk yang pulang karena kondisi membaik dari Kecamatan Candimulyo, sedangkan PDP baru dari Kecamatan Mertoyudan,” kata Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi. Dia mengatakan PDP membaik dan dinyatakan sembuh terus bertambah. Kini ada 98 orang atau ada tambahan satu orang sembuh dari Kecamatan Candimulyo. “Untuk korban meninggal sebanyak 20 orang, terdiri atas 18 orang PDP dan dua terkonfirmasi positif COVID-19. Pasien terkonfirmasi positif yang dirawat 19 orang. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit, yaitu di RSUD Tidar, RST, RSJ Soerojo, dan RSUD Muntilan,” katanya. Ia menyampaikan imbauan Bupati Magelang Zaenal Arifin agar warga menerapkan disiplin pribadi dan secara bersama-sama di lingkungan masing-masing. “Baik disiplin soal bekerja, belajar dan beribadah di rumah, memakai masker saat keluar rumah, menunda mudik, jaga jarak, sering mencuci tangan pakai sabun, konsumsi makanan bergizi, olah raga yang cukup dan minum vitamin serta menjaga daya tahan tubuh,” katanya.(jwn5/ant)