Jowonews

Bupati: Ada 11 Kasus Baru Positif COVID-19 di Banjarnegara

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah Budhi Sarwono menginformasikan ada penambahan 11 kasus positif COVID-19 di wilayah setempat berdasarkan hasil tes usap. “Di Banjarnegara saat ini ada penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 11 orang, sehingga total pasien menjadi 54 orang,” katanya di Banjarnegara, Senin malam. Dia menjelaskan penambahan 11 kasus positif itu diketahui setelah pihaknya melakukan tes usap terhadap aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan wilayah setempat. “Dari hasil tes usap yang dilakukan pada ASN didapatkan 11 orang dengan hasil tes positif. Selanjutnya pasien terkonfirmasi positif itu langsung dirawat dalam perawatan khusus,” katanya. Dengan demikian, kata dia, sejak awal pandemi hingga saat ini terdapat 54 pasien terkonfirmasi positif di wilayah ini, 41 di antaranya telah dinyatakan sembuh, satu orang meninggal dunia dan 12 orang masih dalam perawatan. “Selain itu, juga terdapat lima orang dengan hasil tes cepat reaktif yang masih menunggu hasil tes usap untuk mengonfirmasi apakah positif COVID-19 atau tidak,” katanya. Bupati berharap tidak akan ada lagi penambahan kasus COVID-19 di wilayah setempat, sehingga Banjarnegara bisa segera menjadi zona hijau. “Untuk itu kami kembali mengingatkan masyarakat untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, selalu jaga jarak, selalu menggunakan masker dan rajin cuci tangan pakai sabun, serta menerapkan protokol kesehatan,” katanya. Bupati mengatakan pihaknya terus mengintensifkan tes cepat COVID-19 secara massal guna menemukan dan menelusuri potensi orang tanpa gejala sebagai upaya mencegah penularan virus tersebut. Bupati menambahkan pihaknya terus mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dan bahu membahu memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah itu. (jwn5/ant)

Sebuah SMP Swasta di Kudus Belum Mendapatkan Murid

KUDUS, Jowonews.com – SMP swasta di Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga kini belum ada satu pun  murid yang mendaftar sebagai siswa baru pada tahun ajaran 2020/2021, meskipun mayoritas sekolah sudah selesai pendaftaran ulang. Salah satu SMP swasta yang belum ada pendaftarnya itu, yakni SMP PGRI Jekulo. Kepala SMP PGRI Jekulo Harry Susilo Kurniawan di Kudus, Senin, membenarkan, bahwa secara administrasi hingga kini sekolahnya belum ada yang mendaftar. Dalam rangka menjaring siswa, kata dia, sekolahnya sudah berupaya menjaring siswa begitu pendaftaran dibuka bersama-sama dengan sekolah lain, termasuk sosialisasi lewat media sosial maupun para alumni sekolah. Akan tetapi, kata dia, hingga kini belum ada yang mendaftarkan diri, meskipun secara lisan ada yang menyatakan minat untuk sekolah di SMP PGRI Jekulo. Sejak lima tahun terakhir, kata dia, kondisi demikian memang sering terjadi, sedangkan ada murid ketika siswa mulai masuk sekolah. “Kami perkirakan, saat mulai masuk sekolah akan ada empat murid yang siap sekolah di SMP PGRI Jekulo karena sudah ada yang menginformasikan hal itu,” ujarnya. Secara administrasi, kata dia, memang belum ada yang mendaftar, namun saat masuk nanti dimungkinkan ada siswanya. Sementara total siswa pada tahun ajaran sebelumya, kata dia, mencapai 50 siswa dari mulai kelas VII hingga kelas IX, sedangkan yang sudah lulus sebanyak 25 siswa. Ia mengungkapkan siswa yang sekolah di SMP PGRI Jekulo tidak perlu membayar SPP karena gratis, termasuk seragam baju sekolah hingga baju olahraga juga tidak perlu membayar. Mayoritas siswanya selama ini, lanjut dia, memang dari keluarga kurang mampu, sehingga nantinya akan diupayakan mendapatkan bantuan selain dari dana bantuan operasional sekolah (BOS). Keberadaan SMP PGRI Jekulo dari sisi lokasi, sebetulnya cukup strategis karena berada di daerah perkampungan dan tersedia fasilitas olahraga milik pemerintah desa, mulai dari lapangan sepak bola, lapangan bola volly hingga lapangan basket. Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus Harjuna Widada mengungkapkan untuk SMP negeri saat ini jumlah pendaftarnya sudah mencukupi, termasuk SMP 4 Bae yang sebelumnya mengajukan perpanjangan masa pendaftaran juga sudah terpenuhi. Untuk SMP swasta, lanjut dia, saat ini belum ada laporan berapa sekolah yang belum menerima murid sama sekali. (jwn5/ant)

Langgar Protokol Kesehatan, Alfamart di Kudus Ditutup 2 Hari

KUDUS, Jowonews.com – Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menutup sementara sebuah minimarket karena pegawai maupun pengunjungnya ditemukan tidak memakai masker sehingga dianggap tidak mematuhi protokol kesehatan. “Selain itu, minimarket Alfamart yang berada di perempatan Jalan Lingkar Utara Panjang-Bacin itu juga tidak menyediakan tempat mencuci tangan bagi pengunjung maupun cairan pembersih tangan,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kudus Djati Solechah di Kudus, Senin. Pelanggaran lainnya, yakni meja dan kursi yang merupakan fasilitas tambahan di depan toko mulai digelar kembali sehingga mendatangkan kerumunan serta tidak ada jarak aman antar pengunjung. Ia mengungkapkan pelanggaran protokol kesehatan tersebut, dijumpai langsung oleh Pelaksana tugas Bupati Kudus selaku Ketua Tim GTPP COVID-19 Kudus M. Hartopo selama dua hari berturut-turut. Kemudian, lanjut dia, Minggu (5/7) malam ditindaklanjuti oleh Tim Penegak Perda Satpol PP Kudus dengan memberikan sanksi sesuai petunjuk Tim GTPP COVID-19 untuk menutup sementara Alfamart tersebut selama dua hari, yakni 6-7 Juli 2020. Selama sanksi diberikan, pengelola Alfamart tersebut diharapkan segera membenahi fasilitas yang harus disiapkan serta penerapan protokol kesehatannya. Terkait sanksi penutupan, kata Djati, jajarannya sudah memantau di lapangan hari ini (6/7), hasilnya memang tutup. (jwn5/ant)

Akademi TNI Perintahkan Pemkot Magelang Kembalikan Aset

MAGELANG, Jowonews.com – Komandan Jenderal Akademi TNI Letnan Jenderal TNI (Mar) Bambang Suswantono mendesak Pemerintah Kota Magelang mengembalikan lahan dan bangunan yang ditempatinya saat ini karena barang tersebut merupakan aset milik Mako Akabri/Akademi TNI. Bambang Suswantono di Magelang, Senin, mengatakan Mako Akabri yang sekarang ditempati sebagai kantor Pemkot Magelang itu dibangun tahun 1982 dan selesai tahun 1985. Ia menyampaikan hal tersebut kepada pers saat menghadiri penutupan pendidikan dan wisuda sarjana taruna Akmil tingkat IV Tahun Pendidikan 2019/2020 di Lapangan Pancasila kompleks Akmil Magelang. Bersamaan selesainya pembangunan Mako Akabri tersebut, katanya Panglima TNI waktu itu mempunyai perintah baru bahwa Mako Akabri tidak jadi di Magelang tetapi di Jakarta sehingga gedung baru itu tidak jadi ditempati sebagai Mako Akabri. Ia menyampaikan kemungkinan karena administrasi waktu itu belum begitu bagus, kemudian Mendagri memerintahkan Wali Kota Magelang untuk menggunakan Mako Akabri tersebut sebagai kantor wali kota. “Perlu diingat bahwa dalam perintah menggunakan itu tidak ada berita acara yang melibatkan Mako Akabri selaku pemilik tanah yang sah,” ungkapnya. Kemudian tahun 2011 muncul temuan BPK bahwa barang milik negara dalam hal ini Mako Akabri tanah seluas 4.000 meter persegi digunakan orang lain, maka pertanggungjawaban itu harus dilakukan. “Bahkan tim Akademi TNI tahun 2012 mewawancarai pelaku utama, yakni mantan Wali Kota Magelang Bagus Pinuntun dan membuat pernyataan bahwa beliau diperintah menteri untuk menggunakan Mako Akabri sebagai kantor wali kota. Di berita acara tidak ada sertifikat pindah tangan, tetap milik kita sampai sekarang,” ucapnya. Menurut dia kurun waktu 2001 sampai sekarang sudah sembilan kali pihak Akademi TNI dengan Pemkot Magelang melakukan pertemuan tetapi tidak pernah membuahkan hasil. “Saya sebagai Danjen Akademi TNI tidak punya kantor di Magelang ini, wajar saya menanyakan aset tersebut. Ironis aset itu milik Akademi TNI, kita tidak bisa menempati dan saya kalau ke sini numpang di Akmil,” ujarnya. Ia menuturkan kemarin sudah dihitung bersama Kementerian Keuangan dan Bappenas diperlukan dana Rp200 miliar untuk pembelian lahan pengganti dan itu tidak mungkin dilakukan, karena kondisinya lagi seperti saat ini. “Opsi terakhir harus mengalah, Pemkot kembali ke kantor yang lama. Pertemuan 2 Juli lalu tidak ada hasilnya, karena saya yang punya lahan maka saya pasang pelang dulu, semua sudah memaklumi bahwa itu ladang Akademi TNI,” katanya. Ia menyampaikan silakan kembali ke kantor lama, tentu tidak serta merta hari ini. “Silakan diatur, kita bantu, bisa enam bulan, bisa satu tahun. Monggo kita koordinasi, kita bantu menyiapkan kantor yang lama. Satu-satunya jalan harus ada yang ngalah. Wali kota harus turunkan egosektoralnya bahwa tidak mempunyai hak untuk memiliki aset itu sesuai dengan tertib administrasi barang milik negara,” katanya. (jwn5/ant)

Lebih dari 90 Persen Pasien COVID-19 di Purbalingga Sudah Sembuh

PURBALINGGA, Jowonews.com – Sebanyak 56 dari total 61 orang atau 91,8 persen pasien COVID-19 di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, sudah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona SARS-CoV-2. “Berdasarkan data terbaru, dari jumlah keseluruhan 61 pasien COVID-19 di Purbalingga, 56 di antaranya telah dinyatakan sembuh, satu meninggal dunia dan berarti tinggal empat orang lagi yang masih dalam perawatan intensif,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, Selasa. Bupati berharap empat pasien yang masih menjalani perawatan juga segera sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. “Selain itu kami juga berharap jangan ada lagi penambahan kasus positif COVID-19 di wilayah ini,” katanya. Bupati mengemukakan pentingnya keterlibatan seluruh warga dalam mencegah penularan COVID-19. “Dalam mengatasi pagebluk COVID-19 di Purbalingga seluruh warga perlu ikut berperan dalam membantu pemerintah menekan penyebaran virus ini,” katanya. “Jangan lupa selalu gunakan masker saat beraktivitas ke luar rumah, selalu menghindari kerumunan, rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan juga yang sangat penting adalah menjaga jarak fisik satu sama lain,” ia menambahkan. Disiplin warga dalam menjalankan protokol pencegahan COVID-19, menurut dia, merupakan kunci sukses dalam mengatasi penularan penyakit tersebut. “Mari lindungi diri sendiri dan keluarga kita, juga melindungi orang lain yang ada di sekeliling kita,” katanya. Ia mengatakan, pemerintah kabupaten terus berupaya mencegah penyebaran virus corona serta mengintensifkan sosialisasi mengenai penerapan protokol kesehatan dan karantina bagi pendatang dari luar daerah. Pemerintah kabupaten, ia melanjutkan, juga masih melakukan pemeriksaan massal guna mendeteksi dan mencegah penyebaran virus corona.​​​​​​​ “Tes cepat terus kami lakukan di berbagai titik keramaian yang ada di wilayah ini,” katanya. (jwn5/ant)

Gempa Magnitudo 6,1 SR Guncang Kabupaten Jepara

JEPARA, Jowonews.com – Kabupaten Jepara di Provinsi Jawa Tengah pada Selasa pukul 05.54 WIB menghadapi gempa dengan magnitudo 6,1 menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Menurut BMKG, gempa yang berpusat di koordinat 6.12 Lintang Selatan dan 110.55 Bujur Timur, sekitar 53 km barat laut Jepara, pada kedalaman 578 km tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdianto mengatakan bahwa belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa tersebut. “Gempa tersebut memang tidak dirasakan oleh warga, termasuk informasi di wilayah pantai hingga kini juga tidak ada laporan masuk terkait gempa tersebut,” katanya. Seorang warga Kecamatan Keling di Jepara yang sedang berada di luar rumah saat gempa terjadi mengatakan bahwa dia tidak merasakan getaran gempa.  “Saya justru baru mengetahui jika pukul 05.54 WIB terjadi gempa,” kata Hari, warga Keling. Anwar, warga Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Jepara, juga tidak merasakan getaran gempa. Demikian pula dengan warga yang tinggal di Pulau Karimunjawa. Namun seorang warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku merasakan getaran gempa. “Saya merasakan getaran yang disebutkan pusat gempanya ada di Kabupaten Jepara,” kata Arif, warga Bantul. Arwin mengatakan, sejak awal tahun 2020 sampai sekarang Kabupaten Jepara sudah tiga kali menghadapi gempa, namun semuanya tidak sampai menimbulkan kerusakan. (jwn5/ant)