Jowonews

Liburan Panjang, KAI Tambah Lagi Kereta ke Jakarta

SEMARANG, Jowonews- PT KAI Daop 4 Semarang mengoperasikan kereta tambahan KA Tawang Jaya Premium tujuan Semarang-Jakarta pada tanggal 1 November 2020. “Dengan demikian ada tiga rangkaian KA tambahan yang dioperasikan selama libur panjang akhir pekan ini,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro, di Semarang, Rabu (28/10). Sebelumnya, Daop 4 mengoperasikam dua KA tambahan untuk melayani penumpang saat libur panjang memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 Oktober hingga 1 November 2020, yakni KA Menoreh dan Argo Muria. Ia menjelaskan KA Tawang Jaya Premium akan diberangkatkan dari Stasiun Tawang Semarang pada pukul 20.15 WIB, lansir Antara. Menurut dia, baru sekitar 9 persen kursi dari total 70 persen kapasitas KA Tawang Jaya Premium yang tersedia telah terjual. “Jumlah tiket KA Tawang Jaya Premium yang terjual kemungkinan masih akan bertambah,” katanya. Kepada para penumpang yang telah memiliki tiket, kata dia, bisa memanfaatkan layanan tes cepat COVID-19 yang telah tersedia di Stasiun Tawang Semarang. Ia mengimbau penumpang bisa melaksanakan tes cepat paling lambat sehari sebelum keberangkatan.

Vaksin Covid-19 Sinovac China Sudah Berkali-kali Dicek Keamananya

JAKARTA, Jowonews- Vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China, yang sedang diuji klinis tahap tiga di Bandung, Jawa Barat sudah berkali-kali dicek aspek keamanannya (penggunaan). Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Dr Kusnandi Rusmil Sp AK MM, Rabu (28/10), seperti dilansir Antara. “Lulus uji klinis fase tiga, vaksin ini bisa di pakai, di lanjutkan dengan post marketing surveillance. Jadi vaksin yang boleh digunakan sudah berkali-kali di cek keamanannya,” kata Prof Kusnandi Rusmil ketika dihubungi melalui telepon. Dia menuturkan dalam uji klinis vaksin ada beberapa tahap seperti preklinik dan uji klinik. Dalam preklinik calon vaksin telah di uji secara fisika dan kimia pada tumbuh-tumbuhan dengan sangat ketat. Kemudian dilanjutkan uji pada tikus dan monyet dengan pemberian berbagai cara dan dosis “Bila aman makan dilanjutkan pada manusia. Pada manusia ada empat tahap untuk melihat keamanan, imunogenisitas dan efikasinya,” kata dia.

Hujan Lebat, Waspadai Bencana Hidrometereologi

PURBALINGGA, Jowonews- Warga dihimbau waspadai bencana hidrometeorologi menyusul adanya potensi hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari ke depan. “Waspadai bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor ataupun angin kencang,” kata Pejabat Sementara Bupati Purbalingga Sarwa Pramana di Purbalingga, Rabu (28/10). Berdasarkan informasi dari BMKG ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama beberapa hari ke depan di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, termasuk Purbalingga. “Kami mengajak warga yang tinggal di lokasi rawan bencana untuk hati-hati dan waspada, segera laporkan kepada pihak terkait apabila menemukan tanda-tanda rekahan tanah terutama saat hujan lebat dengan durasi yang lama,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia juga berharap masyarakat memanfaatkan momentum libur panjang akhir Oktober 2020 dengan tetap di lingkungan masing-masing sambil menyiapkan diri dan lingkungan dalam menghadapi potensi bencana. “Kami berharap masyarakat lebih memilih memanfaatkan libur panjang dengan tetap di lingkungan masing-masing sambil menyiapkan diri dan lingkungan dalam menghadapi potensi bencana saat musim hujan, namun jika tetap harus berpergian, terutama ke luar kota harus patuhi protokol kesehatan,” katanya. Pantau Cuaca Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie menginformasikan bahwa wilayah Purbalingga dan kabupaten lain di sekitarnya berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat saat libur panjang akhir Oktober 2020. “Purbalingga dan kabupaten lain seperti Banjarnegara, Banyumas, Kebumen dan lainnya berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan durasi yang beragam,” katanya. Berdasarkan prakiraan cuaca tersebut, pihaknya mengingatkan masyarakat di wilayah ini untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. “Meskipun sedang menikmati momentum libur panjang namun perlu tetap hati-hati terutama mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana,” katanya. Dia juga mengajak masyarakat untuk selalu mengecek kondisi cuaca secara berkala melalui media sosial dan kanal-kanal resmi milik BMKG lainnya. “Kami mengajak warga untuk terus memantau informasi cuaca. Hal tersebut penting karena ada kemungkinan hujan lebat selama beberapa hari ke depan,” katanya. Dia mengatakan BMKG Banjarnegara akan terus bersinergi dengan pihak terkait dalam rangka menyebarluaskan informasi cuaca ke masyarakat.

Hujan Lebat Diperkirakan Guyur Jateng Saat Libur Panjang

SEMARANG, Jowonews- Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di wilayah Jawa Tengah saat libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November 2020. Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang Achadi Subarkah Raharjo dalam siaran pers di Semarang, Rabu (28/10), mengatakan beberapa wilayah di Jawa Tengah berpotensi dilanda hujan berintensitas lebat dengan durasi yang berbeda-beda. “BMKG akan terus memperbarui kondisi dinamika atmosfer untuk memberi informasi cuaca di Jawa Tengah,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Wilayah yang diprakirakan diguyur hujan lebat pada beberapa hari ke depan, antara lain Cilacap, Kebumen, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Kabupaten Semarang bagian selatan, Pekalongan bagian selatan, Tegal, dan Brebes. Selain itu, juga Pemalang bagian selatan, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Kendal bagian Selatan, bagian pesisir wilayah Pati, Jepara, serta Rembang. Ia mengimbau masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrim, seperti angin langkisau, hujan lebat disertai petir, hingga hujan es. Ia juga mengingatkan tentang potensi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang akibat cuaca ektrem tersebut.

Upah Minimum 2021, Gubernur Jateng Kaji Surat Menaker

SEMARANG, Jowonews- -Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengkaji Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja terkait dengan penetapan Upah Minimum 2021. “Suratnya baru saya terima tadi. Meskipun kemarin-kemarin kita sudah komunikasi. Sekarang kami sedang mengkaji dan mengkomunikasikan dengan tripartit agar ‘fair’ karena satu dasarnya UU Ketenagakerjaan, ada UU Kedaruratan, dan ada surat edaran ini,” katanya di Semarang, Selasa (27/10). Dalam surat edaran itu, Menaker meminta para gubernur menetapkan Upah Minimum 2021 sama dengan 2020 alias tidak ada kenaikan. Ganjar mengungkapkan surat edaran Menaker itu berbunyi upah minimum harus sama dengan tahun lalu sehingga pihaknya sedang mengkaji secara mendalam. Selain itu, pihaknya juga segera mengajak bicara Dewan Pengupahan dan tripartit agar semuanya nyaman dan saling memahami mengenai penetapan Upah Minimum 2021. “Kami tidak akan tergesa-gesa karena masih ada waktu. Akan kami kaji dan komunikasikan,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Dalam surat edaran tersebut, gubernur harus mengumumkan penetapan Upah Minimum 2021 pada 31 Oktober 2020. Jadi, masih ada waktu untuk mengkaji serta melakukan komunikasi dengan berbagai pihak. “Tadi ada bupati yang menyampaikan, ‘mbok diundur’ sampai November (pengumumannya, red), biar kita bisa komunikasi lebih dulu. Saya kira ini ide bagus, kami akan sampaikan aspirasi ini. Saat ini, tim lagi bekerja,” katanya. Menteri Tenaga Kerja mengeluarkan surat edaran bernomor 11/HK04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum tahun 2021 pada Masa Pandemi Covid-19.\ Dalam surat edaran yang ditujukan kepada seluruh gubernur di Indonesia itu, meminta agar gubernur melakukan penyesuaian penetapan nilai Upah Minimum 2021 sama dengan nilai upah minimum tahun 2020. Selain itu, melaksanakan penetapan upah minimum setelah 2021 sesuai ketentuan perundang-undangan serta menetapkan dan mengumumkan upah minimum provinsi 2021 pada 31 Oktober 2020.

Dorong Kualitas Ekspor, Undip Tingkatkan Kapasitas Perajin Batik Tulis Klaten

KLATEN, Jowonews- Universitas Diponegoro (Undip) mendorong para perajin batik tulis di Bayat, Klaten untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas produksi serta menejemen berbasis ekspor. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan pengabdian skim Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) pada bulan Oktober ini. Sejumlah dosen Undip dalam tim pengabdianmenyusun langkah kerja untuk kegiatan pengabdian tersebut. Yakni meliputi pendalaman menejemen pengelolaan perusahaan terutama pada aliran bahan atau barang dan keuangan. Mereka mendampingi para perajin industri batik tulis skala industri kecil dan rumah tangga. Salah satunya yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Putri Kawung, kelompok batik tulis binaan pemerintah daerah kabupaten Klaten. “Potensi ekonomi industri batik tulis di Kelurahan Jarum, Bayat ini cukup besar. Di sini berkembang wisata religi, sehingga menjadi pusat keramaian yang bisa menyokong industri batik berkembang,” ujar Dr Seno dari Undip dalam keterangan persnya yang diterima Jowonews, Selasa (26/10). Selain itu, kualitas produksi industri batik tulisnya juga sudah relatif baik. Hal ini karena membatik merupakan keahlian turun-temurun dan ditekuni sejak kecil atau remaja sehingga kualitas produk relatif baik, terangnya. Modifikasi Alat Produksi Menurut kajian tim Undip, untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas, beberapa peralatan produksi perlu dimodifikasi atau disempurnakan. Yakni meliputi peralatan perancangan (desain) dan gambar (drafting), teknik membatik, pewarnaan, perendaman, pelorotan, pengeringan dan finishing (pengepakan). Adapun terkait peningkatan manejemen perusahaan diarahkan pada pengaturan aliran bahan, proses produksi, menejemen kontrol kualitas, pemasaran, permodalan dan keuangan. “Pemasaran produk diarahkan pada pasar domestik terutama kota-kota besar (wisata) meliputi Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Denpasar. Sementara peningkatan sumberdaya manusia diarahkan pada teknik membatik serta pengelolaan perusahaaan,” cetusnya. Kehadiran industri batik tulis di Bayat ini telah membuka kesempatan kerja bagi masyarakat. Ada sekitar dua puluhan industri batik tulis di sana. Masing-masing didukung sekitar 20 sampai dengan 50 orang perajin batik.