Jowonews

Vaksinasi Covid-19 Mulai Minggu Ketiga Desember 2020

JAKARTA, Jowonews- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan vaksinasi Covid-19 kemungkinan akan dimulai pada minggu ketiga Desember 2020. Hal ini berarti mundur dari rencana awal yang disebut-sebut akan dimulai November ini. “Kami akan melakukan vaksinasi di minggu ketiga Desember,” kata Luhut dalam paparan pada acara The 7th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources (SDSWR) secara virtual, Rabu (4/11). Luhut mengatakan saat ini tengah dilakukan uji klinis fase ketiga di Bandung, Jawa Barat, yang dikembangkan Sinovac dan Bio Farma. Untuk bisa melakukan vaksinasi, pemerintah Indonesia juga akan menggunakan persetujuan penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/ EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Saya rasa (vaksinasi akan dilakukan pada) sekitar 9 juta orang di wilayah spesifik yang kami percaya berkontribusi besar pada tingginya kasus Covid-19. Di Jakarta, misalnya, ada sejumlah area yang kami percaya berkontribusi besar pada kasus Covid-19 dan berikan mereka suntikan,” katanya yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu. Bali Zona Hijau Luhut menambahkan, dalam jangka pendek, pemerintah menargetkan bisa membuat wilayah Bali menjadi zona hijau pada awal tahun 2021 mendatang menyusul vaksinasi pada minggu ketiga Desember itu. “Kami ingin lihat Bali jadi zona hijau, itu target kami, Bali jadi zona hijau harapannya pada awal tahun depan karena kita akan mulai vaksinasi mulai minggu ketiga Desember,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Sebelumnya, Luhut mengatakan rencana vaksinasi Covid-19 yang tadinya akan dimulai sekitar minggu kedua November bisa saja molor. Menurut dia, kemungkinan mundurnya jadwal vaksinasi bukan karena tidak adanya pasokan vaksin, melainkan karena dibutuhkan waktu bagi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk bisa mengeluarkan emergency use authorization.

Lagi, Jebakan Tikus Berlistrik Telan Korban di Sragen

SRAGEN, Jowonews- Jamino (62) meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik dari alat yang digunakan untuk menjebak hama tikus di persawahan Desa Jati Tengah, Kecamatan Sukodono, Rabu (4/11). Jenazahnya ditemukan warga setempat sekitar pukul 08.00 WIB.  Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Kejadian ini merupakan korban kesembilan dalam 10 bulan terakhir. Meskipun Polres Sragen sudah berupaya mengedukasi masyarakat, kenyataannya masih banyak warga menggunakan aliran listrik untuk jebakan hama tikus di persawahan. “Hal ini menjadi perhatian Polres Sragen karena dalam kurun waktu 10 bulan terakhir ini terjadi sebanyak 9 kejadian serupa. Bisa dipastikan setiap bulan hampir satu kejadian meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik untuk jebak hama tikus,” kata Kapolres sebagaimana dilansir Antara.. Oleh karena itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kepala desa (Kades) menyikapi hal ini. Pihaknya memastikan kejadian tersebut akan disikapi secara serius. Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah khususnya dengan Dinas Pertanian setempat dan PLN untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan penggunaan listrik untuk alat jebakan hama tikus. “Hal ini harus diluruskan dan dapat menjadi formula untuk mencegah dengan kejadian serupa,” kata Kapolres. Tindak Pidana Peristiwa tersebut, kata Kapolres, berpotensi mengarah ke tindak pidana karena antara korban dengan pemilik lahan orang berbeda. Hal ini berbeda dengan kejadian dua hari yang lalu yang korbannya adalah pemilik lahan sendiri.  Kendati demikian, pihaknya akan mendiskusikan dengan kepala desa dan kapolsek setempat. Ia mengatakan proses penyidikan awal akan tetap dilakukan terkait peristiwa pemasangan aliran listrik untuk jebakan hama tikus di persawahan.  Menurut Kapolres, dalam peristiwa ini pemilik alat jebakan tikus berpotensi dapat dijerat dengan Pasal 359 KUHP tentang tindak pidana akibat kelalaiannya menyebabkan meninggal dunia seseorang. 

Fenomena La Nina Untungkan Petani Banyumas

PURWOKERTO, Jowonews- Fenomena La Nina yang selama ini dianggap merugikan justru menguntungkan para petani di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. “Kalau di Banyumas, La Nina ini adalah suatu keberuntungan karena waktu tanamnya bisa lebih awal,” kata kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas Widarso. di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (4/11) Ia mengharapkan kondisi tersebut berdampak pada penambahan luas tanam padi secara signifikan seperti yang terjadi pada 2010. Dalam hal ini, kata dia, pada 2010 ada area persawahan yang bisa tanam padi sebanyak tiga kali selama satu tahun sehingga produktivitasnya meningkat hingga 300 persen. “Namun untuk komoditas hortikultura terutama durian kelihatannya ada kemunduran karena intensitas hujannya tinggi, sehingga kemungkinan produksinya menurun,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Terkait dengan banjir yang melanda Kecamatan Kemranjen dan sekitarnya yang terjadi sejak pekan terakhir bulan Oktober, Widarso mengatakan hal itu merupakan kejadian rutin di wilayah tersebut. Selain itu, kata dia, area persawahan yang terendam banjir di wilayah tersebut belum ada tanamannya karena baru persiapan tanam dan luasannya sekitar 200 hektare. Oleh karena itu, lanjut dia, masa tanam pada area persawahan yang terendam banjir tersebut diperkirakan mundur sekitar dua minggu. “Akan tetapi jika dibandingkan dengan masa tanam sebelumnya, masa tanam kali ini di wilayah tersebut justru maju karena sebelumnya berlangsung pada bulan Januari,” katanya. Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan luasan tanam padi pada bulan November bisa mencapai lebin dari 10.000 hektare. “Sementara berdasarkan data kami, luas tanam pada musim tanam pertama tahun 2020-2021 hingga saat ini sudah mencapai kisaran 5.000 hektare,” katanya.

Solo Mulai Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka

SOLO, Jowonews- Beberapa sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (4/11) mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan. Di SMP Negeri IV Surakarta, sebagian siswa datang ke sekolah diantar orang tua. Setiba di sekolah, ada petugas yang mengukur suhu tubuh mereka di gerbang sekolah. Siswa yang sudah diukur suhu tubuhnya kemudian berjalan mengikuti alur masuk menuju ke tempat cuci tangan untuk mencuci tangan. Mereka selanjutnya harus melalui kotak disinfeksi sebelum masuk ke ruang kelas masing-masing. Kepala SMP Negeri IV Surakarta Sri Wuryanti mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) tahap pertama diikuti 119 siswa kelas 9. Pada PTM tahap kedua Kamis (5/11), ia melanjutkan, peserta belajar akan ditambah 100 menjadi 219 siswa dari total 289 siswa kelas 9. Menurut Sri Wuryanti, siswa dan guru yang mengikuti kegiatan PTM sudah menjalani pemeriksaan dan semuanya tidak terindikasi tertular virus corona penyebab Covid-19. “Siswa pada Rabu ini mulai kegiatan PTM sesuai dengan kelas masing-masing dan sesuai jadwal pelajaran khusus kelas 9,” katanya.  Menurut dia, PTM berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB tanpa waktu istirahat. Para siswa akan tetap berada di dalam kelas sampai orang tua datang menjemput di depan sekolah. Sementara sebagian siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah, siswa yang belajar di rumah mengikuti kegiatan belajar mengajar tersebut dari rumah via Zoom. “Saya kira siswa yang di rumah dan di sekolah tidak ada perbedaan menerima pelajaran,” kata Sri Wuryanti sebagaimana dilansir Antara. Ia mengatakan bahwa dengan dukungan orang tua siswa, sekolah berusaha memastikan para siswa yang mengikuti pembelajaran secara tatap muka di sekolah aman selama di sekolah maupun selama perjalanan dari rumah ke sekolah dan sebaliknya.  “Tanpa dukungan para orang tua siswa kegiatan tidak bisa berjalan dengan baik,” katanya. Siswa Senang Dian Andi, siswa kelas 9C SMPN IV Surakarta, mengaku sempat malas bangun pagi untuk berangkat ke sekolah karena sudah terlalu lama belajar dari rumah. Namun, setelah sampai di sekolah dia merasa senang karena bisa belajar bersama teman-teman serta bertemu langsung dengan para guru. “Saya sudah disiapkan semuanya perlengkapan baik masker, pelindung wajah, dan hand sanitizer sebelum masuk ke sekolah. Sekolah diantar orang tua, nanti juga dijemput orang tua,” kata Dian. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Surakarta Etty Retnowati mengatakan pada tahap pertama pembelajaran tatap muka dilaksanakan di tiga sekolah, yakni SMPN IV Surakarta, SMP Al Azhar Syifa Budi, dan MTsN 1 Surakarta. Kegiatan pembelajaran tatap muka dilaksanakan mulai Rabu hingga dua pekan ke depan dan sesudah itu pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi penularan virus corona akan dilakukan pada siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka. “Para siswa yang ikut simulasi PTM sudah menjalani tes cepat, dan hasilnya non-reaktif. Mereka nanti kembali dites cepat lagi pada tanggal 13 November setelah mengikuti PTM,” kata Etty. 

Calon Wali Kota Semarang Positip Covid-19, Kampanye Jalan Terus

SEMARANG, Jowonews- Kampanye pasangan Hendrar Prihadi-Hevearita G.Rahayu (Hendi-Ita) dalam pilkada kota Semarang dipastikan tetap terus berjalan. Meskipun calon orang nomor satu di Ibu Kota Jawa Tengah itu positif terpapar Covid-19. Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi-Hevearita G.Rahayu, Kadarlusman, dalam siaran pers di Semarang, Rabu (4/11), mengatakan, seluruh struktur tim pemenangan tetap bertanggung jawab menjalankan tugas masing-masing meski tanpa kehadiran calon wali kota petahana yang akrab disapa Hendi itu. “Kampanye jalan terus meskipun Mas Hendi harus beristirahat sementara waktu,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Kesiapan tim pemenangan, kata dia, juga sudah mulai dilakukan dalam menghadapi penajaman visi dan misi sebagai pengganti debat calon pilkada pada beberapa waktu yang akan datang. Termasuk, kata dia, kemungkinan jika hanya calon wakil wali kota yang tampil dalam kegiatan tersebut, jika Hendi belum memungkinkan untuk kembali beraktivitas. “Tidak ada kegiatan yang kami tawar, semua tetap jalan,” ucap dia. Ia menambahkan kondisi yang saat ini dialami Hendi membuktikan jika Ketua PDIP Kota Semarang itu tidak kenal lelas untuk memberikan yang terbaik untuk kota ini. “Kondisi kesehatan-nya tidak terjaga sehingga perlu istirahat sementara waktu,” ujarnya. Sebelumnya diberitakan, Calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi alias Hendi dipastikan positif terpapar Covid-19. Kepastian tersebut disampaikan pihak keluarga Hendi, Setyo Maharso, berdasarkan hasil uji usap keempat terhadap calon wali kota petahana tersebut. “Tiga kali melakukan swab selama masa kampanye dinyatakan negatif, pada swab keempat dinyatakan positif,” ungkap-nya. Hasil tes usap keempat, kata dia, baru diketahui pada Minggu (1/11) malam dan harus menunggu kepastian dari dokter yang menangani. Pasangan Hendrar Prihadi-Hevearita G.Rahayu merupakan calon tunggal yang maju dalam Pilkada Kota Semarang 2020. Pasangan tersebut diusung dan didukung oleh partai politik di parlemen maupun non-parlemen.

Terkonfirmasi,Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi Positif Covid-19

SEMARANG, Jowonews- Calon Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi alias Hendi dipastikan positif terpapar Covid-19. Kepastian informasi tersebut disampaikan pihak keluarga Hendi, Setyo Maharso, dalam siaran pers di Semarang yang diterima Rabu (4/11). Peserta Pilkada Kota Semarang yang juga calon petahana itu diketahui positif Covid-19 berdasarkan hasil uji usap keempat. “Tiga kali melakukan swab selama masa kampanye dinyatakan negatif, pada swab keempat dinyatakan positif,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Hasil tes usap keempat, kata dia, baru diketahui pada Minggu (1/11) malam dan harus menunggu kepastian dari dokter yang menangani. Setyo yang merupakan kakak ipar Hendi, menyatakan kondisi Ketua PDIP Kota Semarang itu dalam kondisi baik di bawah perawatan tim dokter RS Kariadi. “Kondisi Mas Hendi baik, kami mohon doa untuk pemulihan kondisi beliau,” katanya. Ia menambahkan kondisi Hendi sendiri termasuk dalam orang tanpa gejala. Pasangan Hendrar Prihadi-Hevearita G.Rahayu merupakan calon tuggal yang maju dalam Pilkada Kota Semarang 2020. Pasangan tersebut diusung dan didukung oleh partai politik di parlemen maupun non-parlemen.