Jowonews

Desember, Proyek Perbaikan Jalan di Kudus Selesai

KUDUS, Jowonews- Puluhan proyek perbaikan maupun pembangunan jalan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang sempat tertunda pelaksanaannya akibat adanya refocusing anggaran kembali dijalankan. Proyek tersebut ditargetkan selesai pada awal Desember 2020. “Total proyek kegiatan fisik di bagian Bina Marga Kabupaten Kudus yang sempat tertunda akibat refocusing mencapai 30-an kegiatan, dua di antaranya merupakan proyek bantuan Gubernur Jateng,” kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kudus Arif Budi Siswanto di Kudus, Kamis (26/11). Ia menjelaskan anggaran dari puluhan proyek kegiatan perbaikan maupun pembangunan infrastruktur jalan yang dilakukan melalui lelang tersebut berasal dari  APBD murni maupun perubahan 2020. Khusus untuk APBD Perubahan 2020, kata dia, terdapat 18 proyek kegiatan, selebihnya dianggarkan lewat APBD murni. Dari 28 proyek kegiatan yang didanai APBD Kabupaten Kudus tersebut, sudah ada tujuh kegiatan yang selesai dikerjakan. Sedangkan kegiatan yang didanai Bantuan Gubernur Jateng ditargetkan selesai 10 Desember 2020. “Kami tetap optimistis, semua kegiatan proyek pembangunan maupun perbaikan jalan bisa selesai maksimal pertengahan Desember 2020 sebelum tutup tahun anggaran,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Sementara itu, proyek yang pengerjaannya melalui penunjukkan langsung, totalnya mencapai 95 kegiatan yang juga hampir semuanya selesai dikerjakan. Saat ini, total anggaran untuk perbaikan maupun pembangunan jalan di Kabupaten Kudus mencapai Rp80 miliar. Namun, anggaran Dinas PUPR Kudus pada 2020 terkena rasionalisasi untuk penanganan covid-19. Sebelumnya, pagu awal Kabupaten Kudus ditetapkan Rp132,52 miliar, kemudian mengalami pengurangan karena ada rasionalisasi dan penambahan 18 paket kegiatan lewat APBD Perubahan. 

Solo Masifkan Penelusuran Kontak Erat Covid-19

SOLO, Jowonews- – Pemerintah Kota Surakarta memasifkan penelusuran kontak erat kasus Covid-19 untuk meminimalisasi penyebaran virus corona jenis baru tersebut di Solo, Provinsi Jawa Tengah. “Yang utama bagi saya adalah tetap melakukan ‘tracing’ (penelusuran) yang kencang. Daripada kami biarkan malah banyak yang meninggal dunia,” kata Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo di Solo, Kamis (26/11) Ia mengatakan karena masif penelusuran dan libur panjang Maulid Nabi Muhammad beberapa waktu lalu, terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Solo. Bahkan, dalam satu bulan terakhir temuan penambahan jumlah kasus positif mencapai lebih dari 1.000 kasus. Ia mengakui merasakan dilema terkait dengna upaya pencegahan penularan Covid-19. Ketika pihaknya harus melakukan penelusuran dan Pemkot Surakarta mengeluarkan biaya yang cukup besar, dinilai tidak bisa mengendalikan penyebaran. Sedangkan jika tidak melakukannya akan makin salah. Karena tidak banyak yang ditemukan, tetapi yang meninggal dunia cukup banyak. Selain aktif melakukan penelusuran, katanya, dalam menghadapi libur akhir tahun ini pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan mudik hingga vaksin tersedia. “Harapan saya libur panjang besok bisa diubah (ditiadakan, red.). Tetapi kalau seandainya mudik ya ditahan dulu. Tahun baru kalau perlu ada operasi yustisia KTP,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Mengenai ketersediaan vaksin Covid-19, kata dia, sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat. “Kalau kabar kapannya memang belum, tetapi nanti kalau sudah ada yang pertama kali divaksin kan tenaga kesehatan dulu, kedua TNI/Polri, dilanjutkan ASN, baru masyarakat,” katanya. Untuk segera memulai pemberian vaksin, pihaknya akan memperoleh surat dari Kementerian Kesehatan RI terlebih dahulu.

WHO: Tingkatkan Aktivitas Fisik di Masa Pandemi

JENEWA, Jowonews- Semua orang dewasa harus melakukan minimal 150 menit aktivitas fisik yang kuat per minggu, bahkan lebih. Hal ini penting untuk kesejahteraan dan kesehatan mental di era Covid-19, Hal tersebut disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pedoman pertamanya dalam satu dekade, Rabu (25/11). Sedangkan anak-anak dan remaja disarankan memiliki rata-rata satu jam latihan fisik setiap hari dan membatasi waktu di depan layar elektronik. Dan orang-orang dari segala usia harus mengompensasi perilaku menetap yang semakin meningkat dengan aktivitas fisik. Hal ini untuk menangkal penyakit dan memperpanjang masa hidup mereka, kata WHO. “Meningkatkan aktivitas fisik tidak hanya membantu mencegah dan mengelola penyakit jantung, diabetes tipe-2 dan kanker, tetapi juga mengurangi gejala depresi dan kecemasan, mengurangi penurunan kognitif termasuk Alzheimer dan meningkatkan daya ingat,” kata Ruediger Krech, direktur WHO untuk promosi kesehatan kepada media. Namun satu dari empat orang dewasa dan empat dari lima remaja yang “mengejutkan” tidak mendapatkan aktivitas fisik yang cukup, yang meliputi berjalan kaki, bersepeda, berkebun dan bersih-bersih, kata WHO. “Pedoman ini menekankan apa yang dialami banyak orang selama pembatasan COVID yang diterapkan di seluruh dunia. Menjadi aktif setiap hari tidak hanya baik bagi tubuh kita tetapi juga kesehatan mental kita,” kata Fiona Bull, kepala unit aktivitas fisik WHO. “Telepon teman dan lakukan kelas online bersama.Bantu anggota keluarga Anda, lakukan sebagai keluarga. Dan kapan pun Anda bisa, keluarlah,” katanya. Batasi Waktu Duduk Penelitian tentang efek buruk dari perilaku menetap telah berkembang dalam dekade terakhir, mengarah pada saran baru, kata Bull. “Itu membatasi waktu duduk, dan melakukan lebih banyak aktivitas untuk mengimbangi waktu duduk, terutama bagi mereka yang melakukan banyak duduk santai, termasuk banyak orang yang memiliki lingkungan kerja berbasis kantor,” katanya sebagaimana dilansir Antara dari Reuters. “Untuk anak-anak, kami juga merekomendasikan mereka membatasi waktu duduk, terutama waktu di depan layar.” Wanita hamil dan ibu yang menjalani masa nifas termasuk dalam rekomendasi 150 hingga 300 menit aktivitas aerobik sedang hingga berat per minggu untuk orang dewasa. Ini membawa manfaat kesehatan bagi ibu dan bayinya, menurut Juana Willumsen, petugas teknis WHO. “Misalnya ada penurunan 30 persen diabetes gestasional di antara wanita yang aktif secara fisik selama kehamilan,” katanya. Orang dewasa di atas 65 tahun disarankan untuk menambah penguatan otot dan aktivitas yang berfokus pada keseimbangan dan koordinasi untuk membantu mencegah jatuh nanti. Perangkat yang dikenakan di pergelangan tangan atau pinggul yang melacak aktivitas fisik sangat membantu untuk semua, kata Bull. “Memantau seberapa aktif Anda menjadi masukan yang sangat bagus,” katanya. “Itu penting karena kita cenderung berpikir kita mungkin lebih aktif. Kita cenderung meremehkan berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk duduk-duduk.”

Maradona Meninggal, Argentina Berkabung

JAKARTA, Jowonews- Presiden Argentina Alberto Fernandez menetapkan tiga hari masa berkabung menyusul berpulangnya legenda sepak bola mereka, Diego Maradona, pada Rabu (25/11) waktu setempat. Sejumlah suporter sang legenda berkumpul di jalan-jalan kota Buenos Aires, menyusul kabar kepergian Maradona dalam usia 60 tahun akibat serangan jantung. Di dekat markas bekas klub Maradona, Buenos Aires, tampak sejumlah penggemar menaruh karangan bunga duka cita. Sebagian lainnya turut berkerumun di San Andres dekat rumah Maradona juga di La Plata, kota yang tak jauh dari Buenos Aires, di mana sang legenda menghabiskan waktu sebagai direktur teknis klub Gimnasia y Esgrima. Sementara itu, sebuah banner digital yang biasanya digunakan untuk informasi transformasi publik kini dihiasi ucapan “Terima kasih, Diego.” “Diego adalah yang terbaik di sini, selamanya. Saya bertemu istri pada 1986 ketika Diego mencetak gol Tangan Tuhan-nya,” kata Jose Luis Shokiva, warga Buenos Aires berusia 53 tahun, merujuk pada gol Maradona ke gawang Inggris pada Piala Dunia 1986 di Meksiko. “Sejujurnya, bagi saya Diego adalah segalanya. Sebagai suporter Boca dan Argentina, ia adalah sosok terhebat. Apa yang terjadi menimbulkan kesedihan mendalam,” ujar Shokiva yang mengenakan kaos bersematkan wajah Maradona. Maradona kesohor di dunia sebagai salah satu pesepak bola terhebat sepanjang masa. Tetapi di tanah kelahirannya ia dipuja-puja tak ubahnya tuhan. El Dios atau Tuhan adalah julukan yang disematkan kepadanya dari penggemar lokal Argentina, yang kebetulan bisa dipelesetkan dari El Diez atau 10, nomor punggung yang dikenakannya. “Saya sangat sedih, ia mewarnai masa kecil saya hingga dewasa,” kata Mariela Barg seorang pengacara di Buenos Aires, sebagaimana diberitakan Antara. “Ia begitu lekat dengan sesuatu yang amat identik dengan Argentina, sepak bola, dan kini ia telah pergi,” pungkasnya.

Hentikan Eksploitasi Anak!

SOLO, Jowonews- Pemerintah didesak segera menghentikan eksploitasi anak terutama pada iklan rokok. Termasuk audisi olah raga yang disponsori oleh produk berbahan baku tembakau. “Kami menganggap industri rokok memanfaatkan dunia olah raga sebagai media untuk berpromosi,” kata Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundari pada media briefing yang diselenggarakan oleh Yayasan Kepedulian untuk Anak Surakarta (KAKAK) dan Yayasan Lentera Anak (YAS) di Solo, Rabu (25/11). Bahkan, dikatakannya, hingga saat ini setiap tahun ada audisi badminton yang diselenggarakan oleh salah satu produk rokok dalam negeri. Menurut dia, kondisi tersebut bertentangan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012 yang mengatur tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. “Pemasangan identitas rokok pada tubuh anak terindikasi kuat merupakan bentuk eksploitasi ekonomi terhadap anak. Terkait hal ini, kami akan membawa ke ranah hukum,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Bahkan, mengingat eksploitasi anak bukan merupakan delik aduan, pihaknya mendesak otoritas penegakan hukum untuk mengambil prakarsa hukum terhadap penyelenggaraan audisi badminton yang diselenggarakan oleh salah satu produk rokok tersebut. “Kami juga mendesak pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga Negara lainnya untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya, yaitu memberikan perlindungan khusus bagi anak-anak peserta audisi,” katanya. Sementara itu, pakar perlindungan anak Irwanto mengatakan salah satu hak anak adalah hak kesehatan dan kesejahteraan dasar. Yaitu anak berhak memperoleh standar kehidupan yang layak agar mereka berkembang baik fisik, mental, spiritual, moral, maupun sosial dengan baik. “Dengan kata lain, anak berhak mendapatkan perlindungan dari segala bentuk ancaman yang dapat merugikan kepentingan terbaiknya untuk tumbuh kembang secara sehat, termasuk perlindungan dari ancaman bahaya rokok,” katanya. Oleh karena itu, dikatakannya, orang tua dan lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan hidup anak yang sehat.