Jowonews

Pemerintah Antisipasi Masuknya Varian Baru Virus Corona

JAKARTA, Jowonews- Pemerintah melakukan antisipasi masuknya varian baru virus corona dari Inggris. Variab baru ini disebut-sebut sudah 70 persen lebih menginfeksi dan sudah terdeteksi di Australia dan Singapura. Hal tersebut disampaikan Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo dalam talkshow “Outlook 2021: Wajah Indonesia Setelah Pandemi” secara daring dari Jakarta, Kamis (24/12). Doni mengatakan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sudah melakukan rapat tingkat menteri dan mengundang para pakar epidemiologi dan kesehatan untuk dapat memberi masukan pada pemerintah pada pekan sebelumnya. Setelah Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk tidak memberikan libur panjang berturut-turut, maka libur Natal dan Tahun Baru “dipenggal” sehingga waktunya tidak terlalu panjang guna menghindari peningkatan angka penularan Covid-19. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 juga berupaya membatasi penularan dengan surat edaran, membatasi perjalanan warga negara asing dan Warga Negara Indonesia (WNI) dari beberapa negara tertentu yang teridentifikasi sudah ada infeksi SARS-CoV-2 dari Inggris. “Pemerintah beri larangan pada warga negara yang berasal dari Inggris, mudah-mudahan bisa lindungi warga kita di tanah air. Biasanya warga asing yang tiba di Indonesia harus memberikan hasil swab. Lalu dilakukan lagi swab begitu tiba di tanah air dan harus menunggu hasilnya keluar sambil wajib karantina mandiri di tempat yang diatur pemerintah selama lima hari lalu diulang lagi swab PCR-nya,” ujar Doni sebagaimana dilansir Antara. Ia mengatakan diharapkan dengan cara tersebut akan lebih efektif melindungi masyarakat. Hal ini mengingat sejak Maret lalu tim Satgas Penanganan Covid-19 bersama Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, Imigrasi, PT Angkasa Pura, PT Pelindo yang ikut mendapatkan hampir 3.000 angka positif Covid-19 dari mereka yang masuk ke Indonesia. “Jadi ada puluhan ribu orang yang datang ternyata terjaring hampir tiga ribu, mungkin 2.800 orang terjaring Covid-19. Kalau petugas kita di bandara dan pintu masuk tidak optimal tentu kasus akan semakin banyak. Maka pada kesempatan ini saya sebagai Ketua Satgas berterima kasih sebesar-besarnya untuk semua unsur di lapangan, termasuk di Kantor Kesehatan Pelabuhan, unsur TNI dan Polri serta relawan juga tentunya untuk cegah Covid-19 di masyarakat,” katanya. Sejumlah negara mempromosikan bahwa warganya negatif Covid-19, namun ternyata setidaknya ada 100 orang terjaring pemeriksaan infeksi SARS-CoV-2. “Walau swab hasilnya negatif, diulang lagi ternyata positif,” ujar Doni. Jadi, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak boleh kendor dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan harus diterapkan karena sebagai modal sosial untuk memutus mata rantai penyebaran Covi-19, mengingat tidak tahu kapan pandemi akan berakhir. Belum Ada Bukti Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan belum ada bukti bahwa varian baru virus corona baru dari Inggris menyebar di Indonesia, meski genomic surveillance Indonesia tidak secanggih Inggris. Ia juga mengatakan meski di Australia dan Singapura sudah terdeteksi dirinya meminta masyarakat tidak terlalu resah mengingat belum terbukti betul secara ilmiah varian baru virus corona baru dari Inggris tersebut menimbulkan keparahan penyakit. Menurut dia, masih perlu bukti lebih lanjut untuk mengetahui efek yang ditimbulkan virus varian baru tersebut. Dan dirinya menyarankan untuk mengikuti praktik terbaik yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Piala Dunia U-20 Dibatalkan, PSSI Hormati Keputusan FIFA

JAKARTA, Jowonews- Persatuan Sepak Bola Seluruh  Indonesia (PSSI) menghormati keputusan FIFA menunda Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar tahun depan untuk digeser ke 2023. Dalam keterangan resmi PSSI, Kamis, penundaan itu imbas dari belum terkendalinya pandemi Covid-19 di sejumlah negara yang berdampak ke berbagai sektor seperti pembatasan perjalanan internasional. “Sebetulnya seluruh persiapan terkait penyelenggaraan dan menyambut Piala Dunia U-20 Indonesia tahun 2021 sudah kami lakukan dengan maksimal dan matang. PSSI menghormati dan mendukung keputusan FIFA untuk membatalkan Piala Dunia U-20 FIFA pada tahun 2021,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. “Bersama dengan FIFA, INAFOC, dan kota-kota tuan rumah di seluruh Indonesia, PSSI berharap dapat bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk menyelenggarakan turnamen edisi berikutnya pada tahun 2023,” sambung Iriawan sebagaimana dilansir Antara. Piala Dunia U-17 yang rencananya digelar di Peru juga mengalami nasib serupa. Namun seperti Piala Dunia U-20, FIFA tetap memutuskan venue turnamen tak berubah. FIFA menyatakan pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan bagi terselenggaranya ajang olahraga dan kondisi serba sulit ini berdampak kepada pembatasan perjalanan internasional. FIFA menyatakan konsisten terus berkonsultasi dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk asosiasi anggota tuan rumah dan konfederasi sepak bola yang terlibat dalam kedua turnamen itu. “FIFA mengucapkan terima kasih kepada asosiasi anggota tuan rumah, serta pihak berwenang di Indonesia dan Peru atas komitmen dan persiapan yang dilakukan selama ini,” tulis FIFA. “FIFA berharap dapat terus bekerja sama dengan negara tuan rumah untuk menyelenggarakan turnamen yang sukses,” pungkas FIFA.

Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal

JAKARTA, Jowonews- FIFA mengumumkan pembatalan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia akibat pandemi Covid-19 . Selain itu fedearsi sepakbola dunia itu juga membatalkan Piala Dunia U-17 yang dijadwalkan digelar di Peru. Meskipun demikian, Indonesia akan tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2023. “Akibat pandemi COVID-19, dewan FIFA memutuskan membatalkan Piala Dunia FIFA U-20 putra dan Piala Dunia FIFA U-17 2021 putra,” demikian pernyataan FIFA, Kamis (24/12), sebagaimana dilansir Antara.. “Indonesia dan Peru, yang masing-masing akan menjadi tuan rumah turnamen pada 2021 tetap akan jadi tuan rumah pada edisi 2023.” FIFA menyatakan pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan bagi terselenggaranya ajang olahraga. Kondisi serba sulit saat ini akan berdampak kepada pembatasan perjalanan internasional. Oleh karena itu, FIFA konsisten terus berkonsultasi dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk asosiasi anggota tuan rumah serta konfederasi sepak bola yang terlibat dalam kedua turnamen itu. “FIFA mengucapkan terima kasih kepada asosiasi anggota tuan rumah, serta pihak berwenang di Indonesia dan Peru atas komitmen dan persiapan yang dilakukan selama ini,”tulis FIFA. “FIFA berharap dapat terus bekerja sama dengan negara tuan rumah untuk menyelenggarakan turnamen yang sukses.” Piala Dunia U-20 2021 tadinya bakal diadakan pada 20 Mei-12 Juni di enam venue di enam kota. Keenamnya adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, Stadion Sriwijaya Jakabaring di Palembang, Si Jalak Harupat di Bandung, Stadion Manahan di Solo, dan Stadion I Wayan Dipta di Bali.