Jowonews

Uni Eropa akan Berikan Vaksin untuk Negara Berkembang

JAKARTA, Jowonews- Uni Eropa (EU) menyatakan pihaknya tidak akan menimbun vaksin Covid-19. EU malah akan membagikan kelebihan dosis vaksin yang telah dibeli kepada negara-negara berkembang yang membutuhkan. Demikian disampaikan Duta Besar EU untuk ASEAN Igor Driesmans dalam pemaparan media secara virtual, Kamis (28/1). Driesmans menyebut bahwa saat ini Uni Eropa tengah melihat adanya kelangkaan vaksin akibat proses perizinan yang masih berlangsung serta produksi tahap pertama yang masih berjalan. “Namun jelas, begitu produksi ditingkatkan, surplus vaksin di luar kebutuhan EU akan dibagikan kepada negara dunia ketiga. Dan tentu saja kami tidak akan menimbun vaksin yang telah kami beli untuk diri sendiri,” kata Driesmans. Ia menegaskan bahwa Uni Eropa telah berkomitmen untuk hal tersebut. Uni Eropa, pada pertengahan tahun 2020, telah menandatangani perjanjian pembelian awal vaksin Covid-19 dengan sejumlah perusahaan farmasi, baik dari dalam wilayah itu maupun dari negara luar. Sebanyak total hampir 2,3 miliar dosis telah diamankan oleh EU dari AstraZeneca, Sanofi-GSK, Johnson and Johnson, BioNTech-Pfizer, CureVac, dan Moderna–meski blok itu mempunyai jumlah populasi jauh di bawah pasokan, yakni sekitar 448 juta jiwa. “Uni Eropa melakukan hal tersebut karena ketika musim panas 2020, kami belum yakin dan belum mengetahui riset mana yang akan membuahkan hasil, perusahaan mana yang dapat memberikan vaksin yang aman dan efektif,” ujar Driesmans sebagaimana dilansir Antara. “Dan merupakan suatu keajaiban bahwa setidaknya beberapa di antara mereka telah mampu memproduksi (vaksinnya). Itulah mengapa kami membeli dosis dalam jumlah besar di awal dari beberapa produsen. Yakni untuk menjamin bahwa kami mempunyai jumlah yang cukup untuk seluruh populasi di Uni Eropa,” kata dia menjelaskan. Sebelumnya, Selasa (26/1), Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyerukan agar negara-negara maju tidak menimbun persediaan vaksin Covid-19. Dia meminta mereka untuk membagikan vaksin ke negara lain sehingga akan ada persediaan yang adil, sebagaimana dikutip dari laporan Reuters. “Negara-negara kaya membeli vaksin dalam jumlah besar. Beberapa negara membeli dosis vaksin empat kali lipat lebih banyak dari kebutuhan warganya dan itu mengurangi jatah vaksin bagi negara lain,” kata Ramaphosa.

Longsor di Desa Wisata Jepara, Akses Jalan Tertutup

JEPARA, Jowonews- Sebuah tebing di Desa Wisata Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, mengalami longsor akibat gerusan air hujan hingga menutup akses jalan warga desa setempat, menyusul tingginya curah hujan di daerah setempat. Menurut Sekretaris Desa Tempur Mahfud di Jepara, Kamis (28/1), dampak longsor sangat dirasakan oleh warga Desa Tempur karena akses jalan hendak menuju daerah lain terganggu. Sedangkan pembersihan jalan dari material longsor tidak bisa dilakukan secara manual. Penyebabnya, material longsornya menutupi jalan cukup tebal karena tebing yang longsor memiliki ketinggian 20-an meter dengan lebar tanah yang longsor mencapai 15 meteran. Peristiwa tanah longsor yang menutupi akses jalan warga dari Dukuh Petung ke Dukuh Pekoso, Desa Tempur tersebut, terjadi pada Rabu (27/1) malam sekitar pukul 19:00 WIB. Sementara saat ini alat berat sudah didatangkan ke lokasi sejak pukul 11.00 WIB, sedangkan pembersihan jalannya diperkirakan baru selesai sore hari. “Untuk sementara belum bisa dilalui kendaraan roda empat karena memang akses jalannya tidak begitu lebar,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Desa Tempur sendiri merupakan salah satu desa tangguh bencana yang ditetapkan pada tahun 2016 sehingga warganya juga sudah terlatih. Selain diresmikan sebagai desa tangguh bencana, dibentuk pula forum relawan Desa Tempur yang memiliki anggota puluhan personel. Mereka menjadi tangan panjang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara yang sudah dibekali berbagai kemampuan. Mulai dari mitigasi bencana, pembuatan jalur evakuasi bencana hingga pembuatan peta risiko bencana. 

Merapi Semburkan Awan Panas Lagi

YOGYAKARTA, Jowonews- -Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran, Kamis (28/1), dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong. Melalui akun twitter Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang dipantau di Yogyakarta, menyebutkan awan panas guguran Gunung Merapi terjadi pada pukul 10.13 WIB dan terekam di seismogram dengan amplitudo 69 mm dan durasi 175 detik. “Tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 2.000 m ke arah barat daya (hulu Kali Krasak & Boyong),” tulis BPPTKG sebagaimana dilansir Antara. Sebelumnya, berdasarkan pengamatan pada Rabu mulai pukul 00:00 sampai 24:00 WIB, BPPTKG telah mencatat sebanyak 58 kali awan panas guguran keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum 3.000 meter ke hulu Kali Krasak dan Boyong. Selain itu, guguran material teramati empat kali meluncur dengan jarak maksimum 800 meter ke arah barat daya. BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga dengan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer. Sementara apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius tiga km dari puncak.

Terendah, Vaksinasi Nakes di Brebes Baru 0,13 %

SEMARANG, Jowonews- Capaian vaksinasi tenaga kesehatan di Kabupaten Brebes tercatat baru 0,13 persen. Persentase di Brebes ini terendah jika dibandingkan dengan daerah lainnya. “Nakes di Brebes baru 20 orang yang disuntik dari 5.591 total sasaran nakes atau 0,13 persen. Saya minta Brebes segera menyesuaikan surat edaran sekda provinsi, di suratnya sudah tegas diharapkan selesai Kamis (28/1) besok, hingga hari ini belum bergerak,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo di Semarang, Rabu (28/1). Ia menyebutkan Kota Surakarta menjadi wilayah paling tinggi yang telah melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada nakes dengan capaian 74,63 persen. Disusul Kabupaten Batang 65,86 persen, Kabupaten Cilacap 65,56 persen, Kota Semarang 63,43 persen, dan pada urutan kelima Kota Magelang 63,07 persen. Secara umum, vaksinasi Covid-19 untuk nakes di Jateng telah mencapai 52,4 persen atau sebanyak 86.570 nakes telah disuntik vaksin. “Jumlah sasaran kita adalah 166.104 orang, lalu status vaksinasi ada 101.336 orang, yang sudah disuntik vaksin 86.570 orang. Capaian provinsi 52,4 persen. Sedangkan ada 4.988 orang yang ditunda pelaksanaan vaksinnya. Ini karena tekanan darahnya tinggi, kita tunda dulu tiga hari setelah normal kita lakukan penyuntikan lagi,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Selain itu, ada juga nakes yang batal vaksinasi karena punya komorbid, seperti hipertensi sebanyak 5.896 orang menyusui 30 orang, dan sedang hamil satu orang. Sehingga status vaksinasi rata-rata sudah sebesar 52,4 persen. Provinsi Jawa Tengah mendapatkan dua kali jatah vaksin Covid-19 yakni termin pertama sebanyak 62.560 dosis untuk 32.973 nakes. Lalu termin dua sebanyak 248.600 dosis untuk 122.617 nakes. Penyuntikan tahap satu termin pertama dilakukan untuk tiga daerah yakni Surakarta, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang pada 14 Januari 2021. Sedangkan termin kedua untuk 32 kabupaten/kota yang dimulai pada 25 Januari 2021.