Jowonews

Petani Didorong Tingkatkan Mutu Tanah

SOLO, Jowonews- Petani didorong untuk meningkatkan mutu tanah dengan optimalisasi fungsi mikroorganisme oleh klaster padi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ongkos produksi. “Kendala utama yang dihadapi saat ini adalah ketergantungan petani atas pupuk bersubsidi yang makin kecil kuotanya dan serangan hama akibat ketidakseimbangan ekosistem,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Surakarta Nugroho Joko Prastowo di Solo, Rabu. Selain itu, harga gabah juga masih cukup fluktuatif dan masih ditentukan oleh para pemodal besar atau tengkulak, hal ini menuntut petani untuk bisa lebih meningkatkan efisiensi biaya produksinya serta melakukan inovasi dalam pengolahan lahan. Oleh karena itu, pihaknya berupaya memberikan pendampingan yang difokuskan pada peningkatan produktivitas, efisiensi biaya produksi, peningkatan kapasitas SDM dan penerapan teknologi baru, serta pengolahan setelah produksi dan perluasan akses pemasaran. “Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani dalam mengenali lahan dan tanamannya sehingga bisa memberikan nutrisi yang tepat tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem. Pelatihan ini telah dilakukan di Klaster Bawang Merah ABMI Sragen dan Klaster Hortikultura ASPAKUSA Makmur Boyolali,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia mengatakan hasilnya petani peserta pelatihan perlahan mulai berhenti menggunakan pupuk subsidi dan beralih ke pupuk organik “compost tea” buatan bersama kelompok. “Hasilnya petani dapat mengurangi ongkos produksi dan pertumbuhan tanaman lebih baik dibandingkan dengan menggunakan pupuk kimia. Keberhasilan ini akan direplikasi untuk petani anggota klaster padi binaan dan mitra KPw BI Solo,” katanya. Oleh karena itu, saat ini pihaknya tengah melaksanakan pelatihan serupa kepada tujuh gabungan kelompok tani di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, pada Selasa (23/3)-Kamis (25/3) kepada tujuh gabungan kelompok tani. “Dalam hal ini kami bekerja sama dalam mengimplementasikan sistem pertanian modern yang bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi biaya, dan kualitas gabah dengan payung lembaga KUBe KEPODANG TOPO. Peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 25 petani padi champion dengan mengikuti protokol kesehatan,” katanya. Ia mengatakan pelatihan tersebut rencananya akan ditindaklanjuti dengan pengembangan demplot ujicoba budidaya padi dengan tiga kali musim tanam (MT)/tahun di Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo dan memperhatikan kecukupan nutrisi tanah dengan indikator kualitas dan kuantitas mikroba tanah serta pemberian pupuk compost tea. “Pelatihan dan pendampingan demplot dilakukan melalui kerja sama dengan Komunitas Bunkaination Indonesia, yaitu komunitas petani yang berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan moto ‘kita jaga bumi, bumi jaga kita’. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mendasarkan pada kecukupan unsur hara tanah dengan mengukur jumlah dan kualitas mikroba tanah dengan menggunakan mikroskop,” katanya. Ia mengatakan metode tersebut mendorong petani untuk bertani secara organik yang bermanfaat dalam meningkatkan ketahanan tanaman dari hama dan penyakit sehingga mendukung produktivitas optimal. Selain itu, dikatakannya, pertanian organik meningkatkan efisiensi biaya cukup besar sehingga menyebabkan harga pokok penjualan (HPP) turun dan peningkatan kualitas produk. “Budidaya ini juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan sehingga tercipta ‘sustainable agriculture system’. Dengan terciptanya budidaya pertanian berkelanjutan, diharapkan dapat membantu terjaganya ketahanan komoditas pangan strategis yang mendukung pengendalian inflasi. Oleh sebab itu, kami fokus dalam mendukung kegiatan pertanian ramah lingkungan melalui pendampingan dan mengkampanyekan manfaat sistem ini kepada ‘stakeholder’,” katanya.

Ombudsman Nilai Ada Keanehan dalam Impor Beras

JAKARTA, Jowonews– Ombudsman Republik Indonesia menyebutkan ada potensi mala-administrasi dalam proses pengambilan keputusan rencana impor beras sebanyak 1 juta ton oleh pemerintah pada saat masa panen raya padi. “Ombudsman melihat ada potensi mala-administrasi, dengan potensi ini kami ingin masuk (menyelidiki),” kata Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika dalam keterangannya pada konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Rabu (25/3) Menurutnya, terdapat keanehan pada rencana kebijakan impor beras padahal saat ini stok beras di dalam negeri relatif aman ditambah petani memasuki masa panen raya padi. Yang menjadi perhatian Ombudsman RI adalah mekanisme pada rapat koordinasi terbatas (rakortas) dalam menentukan kebijakan impor beras. “Kami akan mendalami bagaimana sebetulnya mekanisme rakortas sdalam penentuan impor beras. Karena polemik ini terjadi, beberapa indikasi produksi kita tidak ada masalah. Stok beras di masyarakat tidak ada masalah. Stok di penggilingan dan di pengusaha tidak ada masalah,” kata Yeka sebagaimana dilansir Antara. Yeka tidak menafikan bahwa beras bukanlah sebatas komoditas pangan semata namun memiliki dampak sosial politik yang cukup luas. Keputusan impor beras harus didasari dengan data saintifik yang valid dan berbasis bukti. Selain maladministrasi dalam kebijakan impor beras, Ombudsman juga menduga ada potensi maladministrasi dalam pengelolaan stok beras di gudang Perum Bulog. Yeka mengatakan saat ini terdapat 300 ribu hingga 400 ribu ton beras di gudang Bulog yang berpotensi turun mutu dan tidak bisa dipakai. Beras tersebut bersumber dari pengadaan beras dalam negeri tahun 2018-2019 dan juga beras impor tahun 2018. Ombudsman melihat masalah yang dihadapi oleh Perum Bulog saat ini adalah hanya mendapatkan penugasan menyerap beras dalam negeri maupun luar negeri namun tidak memiliki kewenangan untuk mendistribusikan. Semenjak program bantuan sosial berupa Beras untuk Keluarga Sejahtera (Rastra) dihentikan oleh pemerintah dan diganti menjadi Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), Bulog kehilangan pangsa pasar sebanyak 2,6 juta ton per tahun semenjak program tersebut dihapuskan. Alhasil, Bulog memiliki stok beras menahun yang berpotensi turun mutu dan tidak bisa dipakai. Ombdusman menilai apabila stok beras sekitar 400 ribu ton di gudang Bulog benar-benar tidak bisa terpakai, potensi kerugiannya bisa mencapai Rp1,25 triliun.

Masih Rendah, Lama Menginap Wisatawan di Solo

SOLO, Jowonews- Lama menginap wisatawan di Kota Solo dinilai masih rendah. Capaiannya belum sesuai dengan target yang diharapkan. “Dari data kami, rata-rata lama menginap wisatawan domestik di Kota Solo hanya 1,50 hari, sedangkan wisatawan mancanegara 2,50 hari,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Surakarta Budy Sartono di Solo, Selasa (23/3).. Sedangkan untuk rata-rata okupansi hotel di Kota Solo, selama tahun lalu masih di angka 29,35 persen. Menurut dia, salah satu penyebab rendahnya rata-rata lama menginap maupun okupansi tersebut salah satunya adalah belum adanya atraksi di malam hari. “Kami belum memberikan atraksi, hiburan malam agar mereka mau tinggal lebih lama. Kalau makanan ada yang sampai 24 jam, tetapi hiburan belum,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Padahal, dikatakannya, jika dari sisi destinasi wisata sejauh ini Kota Solo memiliki berbagai alternatif. Pihaknya mencatat saat ini Kota Solo memiliki 20 destinasi wisata. Kondisi ini didukung dengan suplai dari industri pariwisata, di antaranya keberadaan hotel berbintang yang jumlahnya saat ini ada 48 hotel dan hotel nonbintang sebanyak 97 hotel. “Kalau untuk ketersediaan kamar di Kota Solo ada sebanyak 4.350 kamar. Selain itu kami memiliki guide bersertifikat yang jumlahnya sebanyak 37 orang dan travel agent sebanyak 68,” katanya. Sementara itu, dengan suplai industri pariwisata dari berbagai sektor tersebut, pihaknya berharap jumlah wisatawan tahun ini paling tidak bisa mendekati tahun lalu dengan kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD) juga bisa mencapai Rp60 miliar. Berdasarkan data, realisasi jumlah wisatawan pada tahun lalu sebanyak 1.420.315 orang dengan rincian 1.415.830 wisatawan nusantara dan 4.485 wisatawan mancanegara. Sedangkan dari sisi pendapatan asli daerah yang disumbangkan hotel, restoran, dan hiburan pada tahun lalu sebesar Rp60,682 miliar. Ia mengatakan PAD sektor ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu sebesar Rp111,882 miliar. Berdasarkan data, PAD hotel, restoran, dan hiburan pada tahun 2020 memberikan sumbangan terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) sebesar 4,57 persen dan di tahun 2019 memberikan kontribusi sebesar 5,41 persen.

Ribuan Karyawan Perhutani Terancam Dirumahkan

SEMARANG, Jowonews- Ribuan karyawan Perum Perhutani terancam dirumahkan jika Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan jadi diberlakukan. Salah satu konsekuensi pemberlakuan PP yang merupakan amanat Pasal 36 dan Pasal 185 Huruf b Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja adalah melepas sekitar satu juta hektare lahan yang sebelumnya masuk kawasan hutan negara yang dikelola Perhutani. Ketua Umum (Ketum) Serikat Karyawan (Sekar) Perhutani Muhammad Ikhsan dan Ketum Serikat Pekerja dan Pegawai Perhutani (SP2P) Slamet Juwanto dalam pernyataan persnya, Rabu (24/3), mengatakan bahwa Perum Perhutani saat ini masih mengelola kawasan hutan negara seluas 2,4 juta hektare di Pulau Jawa dan Pulau Madura dengan jumlah karyawan 18.000-an orang. Mereka lantas berasumsi bila luas lahan berkurang satu juta hektare, sebanyak 6.000 karyawan Perhutani berpotensi dirumahkan, lalu kedua serikat karyawan ini menanyakan nasib mereka beserta keluarganya mau dikemanakan. Kedua pucuk pimpinan organisasi serikat karyawan Perum Perhutani itu berharap agar pemerintah yang telah mengeluarkan regulasi itu bertanggung jawab atas masa depan segenap karyawan dan keluarga terdampak oleh terbitnya PP terbaru di bidang kehutanan itu. Selain mempertanyakan kelanjutan nasib segenap jajarannya, kedua organisasi serikat karyawan Perum Perhutani itu, dalam pernyataan sikap bersama di Semarang, Selasa (23/3) malam, juga mengkhawatirkan ketiadaan kepastian akan luasan areal pekerjaannya nanti.  Mereka juga berharap jika nanti sampai terjadi pengurangan areal kerja sebagai konsekuensi penerapan Program Perhutanan Sosial, ada kepastian areal yang dikelola Perhutani dengan penapisan sesuai dengan kriteria.  Dijelaskan pula dalam rilis bahwa Program Perhutanan Sosial adalah produk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai bentuk tindak lanjut atas terbitnya UU Cipta Kerja melalui PP Penyelenggaraan Kehutanan. Dalam pernyataan sikap bersama itu, kedua organisasi serikat karyawan Perum Perhutani itu tetap mengakui bahwa Program Perhutanan Sosial merupakan program unggulan pemerintah untuk membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas sumber daya hutan.  Untuk itu, anggota Sekar Perhutani dan SP2P yang berjumlah sekitar 18.000 karyawan ini siap mengawal pelaksanaan di lapangan agar tidak sampai terjadi ekses-ekses, baik kerugian negara, kerusakan lingkungan, maupun beragam bentuk penyalahgunaan wewenang. “Karyawan Perhutani meminta agar program tersebut dilaksanakan dengan konsisten dan dapat memperkuat kelangsungan bisnis Perum Perhutani sesuai dengan janji pemerintah,” demikian bunyi pernyataan sikap segenap karyawan Perum Perhutani sebagaimana diberitakan Antara.

Klasemen Sementara Piala Menpora 2021

JAKARTA, Jowonews- Turnamen sepak bola Piala Menpora 2021 telah berjalan selama 3 hari sejak dibuka 21 Maret lalu. Setidaknya 12 dari 17 tim yang menjadi peserta telah melakoni laga perdana mereka. Masing-masing tim bersaing di babak penyisihan yang dibagi dalam empat grup dengan lokasi pertandingan yang berbeda dan tanpa penonton. Pertandingan digelar di Stadion Manahan Solo (Grup A), Stadion Kanjuruhan Malang (Grup B), Stadion Si Jalak Harupat Bandung (Grup C), dan Stadion Maguwoharjo Sleman untuk laga Grup D. Berikut rangkuman laga masing-masing grup: Grup A Pertandingan perdana di Grup A yang berlangsung pada Minggu (21/3), diwarnai hasil imbang, baik antara PSIS versus Barito Putera maupun Tira Persikabo versus Arema FC. Perbedaan hanya pada jumlah gol, yakni PSIS vs Barito Putera sama-sama membuahkan tiga gol untuk kedua tim, sedangkan Tira Persikabo dan Arema FC hanya mengantongi masing-masing satu gol. Gol PSIS diawali oleh Fandi Eko Utomo, disusul Hari Nur Yulianto, dan Komarudin, namun pada babak kedua dibalas tiga gol oleh pemain Barito Putera, yakni Bissa Donald, Bayu Pradana, dan Rizky Pora. Pada laga Tira Persikabo dengan Arema FC yang juga berakhir seri, gol Tira Persikabo disumbangkan Ahmad Nufiandani, namun setelah itu terbalaskan oleh satu gol Dendi Santoso. Grup B Pada laga perdana Grup B, PSM Makassar berhasil menekuk Persija Jakarta dengan skor 2-0, diawali gol yang dilesatkan Patrich Steve Wanggai pada babak pertama. Memasuki babak kedua, Persija Jakarta berupaya mengejar ketertinggalan pada laga yang berlangsung Senin (22/3), tetapi justru kebobolan oleh gol kedua dari Yakob Sayuri. Pada hari yang sama, Bhayangkara FC juga mengalahkan Borneo FC dengan kemenangan tipis 1-0 lewat gol yang dicetak Alsan Putra. Pertandingan berjalan cukup keras sehingga membuat sejumlah pemain harus ditandu keluar lapangan karena mengalami cedera, seperti Andik Vermansyah dan Renan Da Silvax dari Bhayangkara FC, dan Nur Diansyah dari Borneo FC. Grup C Dari lima tim yang menghuni Grup C, baru empat tim yang sudah berlaga, yakni PSS Sleman, Madura FC, Persebaya, dan Persik Kediri. Pada laga perdana yang digelar Selasa (22/3), Madura FC berhasil mengalahkan PSS Sleman dengan skor 2-1. Pada babak pertama, PSS tampil garang menggempur pertahanan Madura FC hingga mampu mencetak gol dari tendangan bebas Irfan Jaya. Memasuki babak kedua, Madura FC yang mengubah formasi 4-4-3 ganti tampil menyerang hingga berhasil menyamai kedudukan lewat tendangan M Kevy Shahertian. Tak cukup itu, Madura United kembali menyarangkan gol kedua lewat tendangan Jaimerson Da Silva Xavier yang membuat unggul 2-1 atas PSS Sleman. Pertandingan Persebaya vs Persik Kediri, tak kalah sengit karena tiga gol yang tercipta semuanya dari tendangan penalti di babak kedua. Persik awalnya unggul dengan penalti yang dipersembahkan Andri Ibo, tetapi Persebaya mengejar dengan dua penalti dari Samsul Arif yang berhasil menjebol gawang Persik Kediri. Untuk Persela Lamongan yang juga berada di Grup C tampaknya masih bisa bersiap lebih lama karena mereka dijadwalkan baru bertanding pada 28 Maret mendatang melawan PSS Sleman. Grup D Grup D dihuni oleh empat tim, yakni Persiraja Banda Aceh, Persita Tangerang, Bali United, dan Persib Bandung yang baru akan melakoni laga perdana mereka pada Rabu (24/3) ini. Pada laga perdana tersebut, Persiraja dijadwalkan bertemu Persita Tangerang, sementara Persib Bandung bertanding dengan Bali United. Berikut klasemen sementara Piala Menpora: Grup A   Tim M M I K Gol P 1 Barito Putera 1 0 1 0 3-3 1 2 PSIS Semarang 1 0 1 0 3-3 1 3 Tira Persikabo 1 0 1 1 1-1 1 4 Arema FC 1 0 1 0 1-1 1 Grup B   Tim M M I K Gol P 1 PSM Makassar 1 1 0 0 2-0 3 2 Bhayangkara Solo 1 1 0 1 1-0 3 3 Borneo FC 1 0 0 1 0-1 0 4 Persija 1 0 0 1 0-2 0 Grup C   Tim M M I K Gol P 1 Madura United 1 1 0 0 2-1 3 2 Persebaya 1 1 0 0 2-1 3 3 PSS Sleman 1 0 0 1 1-2 0 4 Persik Kediri 1 0 0 1 1-2 0 5 Persela Lamongan 0 0 0 0 0 0