Jowonews

Gubernur Diminta Dampingi Ekstra Bupati Kudus

SEMARANG, Jowonews- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan pendampingan ekstra kepada Bupati Kudus Hartopo dalam menangani lonjakan kasus Covid-19. “Saya minta Pak Ganjar membantu, beliau kan pembina jadi bisa mendukung Bupati Kudus kalau tekanannya terlalu banyak, kadang-kadang Bupati pusing mesti ‘ngapain’, tapi kalau ada kakaknya, maka dia tenang. Sebagai kakak, Pak Gub bisa membantu back up,” kata Menkes saat menemui Gubernur Ganjar Pranowo di rumah dinas Gubernur Jateng di Semarang, Sabtu (6/5). Berdasarkan hasil pantauan, Menkes menyatakan banyak sekali ketidaksiapan Pemkab Kudus dalam menangani lonjakan kasus Covid-19. Selain itu, Menkes juga mengatakan ada beberapa hal yang mesti dibenahi di Kabupaten Kudus. Diantaranya tekanan di rumah sakit Kudus harus dikurangi dengan cara pasien Covid-19 yang kondisinya berat dirujuk ke Kota Semarang.“Selain itu, untuk yang positif Covid-19, namun OTG, maka harus diisolasi terpusat. Protokol kesehatan juga harus ditingkatkan, Bupati harus sering edukasi soal ini,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Para tenaga kesehatan, lanjut Menkes, juga harus diberikan penanganan untuk menanggulangi penularan di rumah dan diminta sementara tinggal di tempat khusus seperti hotel atau asrama. “Kami juga sudah bantu dengan menambah tenaga kesehatan. Dokter dan perawat sudah kami tambah, dengan total 38 dokter dan 70 perawat. Nanti kami carikan tambahan dari sini (Jateng), termasuk yang dari rumah sakit swasta,” katanya. Menkes juga mengaku sudah mengirimkan 50.000 antigen ke Kabupaten Kudus untuk mempercepat testing dan tracing, termasuk mobil untuk tes PCR dari Yogyakarta juga sudah dikirimkan. “Saya minta tracing dan testing ditingkatkan, tapi kalau sudah positif jangan isolasi di rumah atau di rumah sakit dan ditungguin. Siapkan tempat isolasi terpusat agar tidak menyebar. Saya juga sudah kirim 50.000 vaksin ke Kudus dan daerah penyangga sekitarnya juga akan kami tambah jatah vaksinnya. Dengan cara-cara ini, Insha Allah bisa dikendalikan,” ujarnya. Isolasi Terpusat Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan ada dua hal yang disampaikan Menkes dalam pertemuan dengannya yakni yang pertama terkait penanganan medis yang saat ini disampaikan Menkes sudah tertangani semuanya. “Kedua secara politis, nah ini tugas saya melakukan pembinaan pada Bupati Kudus. Maka saya minta Bupati Kudus gak perlu ragu. Kalau harus melakukan tindakan tertentu, lakukan saja, kalau ada kompetensi yang kurang, segera cari agar keputusan bisa cepat dan semua berjalan,” tegasnya. Ganjar juga meminta Bupati Kudus segera membuat tempat isolasi terpusat dan masyarakat yang OTG harus dimasukkan ke tempat isolasi terpusat itu. “Kalau tidak ada tempatnya, kirim ke Semarang. Kami punya beberapa tempat isolasi terpusat atau kalau mau ke Asrama Haji Donohudan, di sana juga ada. Sekarang yang penting Bupati perintahkan itu, maka semua bisa berjalan,” katanya. Ganjar juga mengajak masyarakat Kudus untuk membantu penanganan Covid-19, termasuk sejumlah daerah penyangga agar saling mendukung, termasuk TNI/Polri diminta siaga. “Semuanya sudah diberikan, maka sekarang tinggal keputusan-keputusan dari Bupati. Kami akan terus dampingi, bahkan saya punya tim yang mulai hari ini ‘ngantor’ di Kudus. Kami dampingi dan advokasi, biar semuanya semangat kembali,” ujarnya.*

PSIS Genjot Latihan Fisik Pemain

SEMARANG, Jowonews- Menjelang bergulirnya kompetisi liga, PSIS Semarang terus menggenjot fisik para pemainnya. Hari Sabtu (5/6) ini , pelatih kepala Dragan Djukanovic menginstruksikan Hari Nur Yulianto dan kawan-kawan untuk lari sprint dengan tempo, di Lapangan Mardie Soenarto, Semarang. Dragan pun cukup puas dengan perkembangan anak asuhnya dari hari ke hari. Walaupun ia sadar bahwa masih banyak yang pelru ditingkatkan. “Hari ini latihan hanya lari. Namun merupakan latihan yang cukup kuat untuk melihat perkembangan kondisi fisik pemain. Dan para pemain juga menunjukkan perkembangan yang cukup bagus,” tutur Dragan sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSIS. Selain itu, yang membuat Dragan cukup puas karena setiap pemain PSIS selalu enjoy melaksanakan latihan dengan berbagai macam variasi latihan. “Tak hanya fisik yang terus menunjukkan progress yang cukup baik. Saya cukup senang karena pemain selalu enjoy melaksanakan latihan. Serius namun mereka tetap santai dan menunjukkan mereka menikmati latihan serta dalam kondisi yang fokus melaksanakan latihan,” kata Dragan. Setelah latihan Sabtu pagi, para pemain PSIS diberi waktu untuk libur sehari. Mereka diminta berkumpul kembali pada Senin pagi untuk menjalani tes swab antigen rutin sebelum melaksanakan latihan Senin sorenya. “Weekend waktunya istirahat. Tim pelatih memang mempersilakan pemain dan official lainnya untuk menikmati libur, karena istirahat dan berkumpul dengan keluarga merupakan hal yang penting secara psikologis,” pungkas pelatih berlisensi UEFA Pro ini.

Hadapi Vietnam, Timnas Kembali Berlatih

DUBAI. Jowonews- Tim nasional Indonesia kembali menjalani latihan di lapangan milik UAE FA, Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (4/6). “Kemarin pemain sangat bekerja keras saat melawan Thailand. Tetapi ada sedikit cedera, pada beberapa pemain. Bisa cepat sembuh dan bisa dimainkan saat melawan Vietnam nanti di pertandingan berikutnya. Karena ini turnamen, jadi harus mengumpulkan energi, otomatis porsi latihan turun dan sedikit, setelah mengumpulkan energi (istirahat dari pagi hingga siang, tidak ada latihan pagi), akan dikeluarkan energi itu, saat latihan,” tutur pelatih Shin Tae-yong. “Hari ini lebih untuk menganalisa mencari kekurangan yang terjadi di pertandingan lawan Thailand, jadi itu yang akan kita fokuskan untuk laga berikutnya,” sambungnya sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Sabtu (5/6). Untuk beberapa pemain yang cedera saat melawan Thailand, Shin Tae-yong mengatakan akan mengecek ulang hari ini dan besok, “Kami cek apakah dia bisa bermain atau tidak,” tegasnya. Berbicara tentang Vietnam, ada nama Park Hang-seo seorang rekan satu negaranya yang menjadi pelatih disana. “Kalau misalnya sudah memasuki pertandingan, pasti saya berkepala dingin, menang atau kalah itu biasa. Tetapi saat ini kita harus fokus untuk bisa meraih kemenangan. Di atas lapangan mungkin kita rival, tetapi setelah selesai pertandingan juga pasti akan tetap saling menghargai,” katanya.  Indonesia akan meladeni Vietnam pada 7 Juni 2021 masih di Stadion Al Maktoum. Setelah itu pada 11 Juni 2021 menghadapi tuan rumah Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Zabeel, Dubai, Uni Emirat Arab.

Seluruh Pemkab Se-Jateng Diminta Tingkatkan Pemeriksaan Covid-19

SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota meningkatkan pemeriksaan dan pelacakan menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus. “Saya minta untuk dilakukan testing dan tracing lebih banyak. Ini tidak hanya untuk Kudus, berlaku untuk seluruh Jawa Tengah agar kita siaga, tingkatkan testing, sekali lagi tingkatkan testing,” katanya di rumah dinas Gubernur Jateng, Semarang, Jumat malam. Menurut Ganjar, dengan peningkatan pemeriksaan dan pelacakan itu, maka akan lebih mudah menemukan transmisi dari virus corona, serta dapat segera dilakukan pencegahan sebelum menyebar. Oleh karena itu, pemerintah kabupaten/kota tidak takut dengan hasil pemeriksaan karena hal tersebut merupakan upaya preventif pada penanganan pandemi Covid-19. “Pemda tidak perlu takut jika hasil dari peningkatan testing juga berdampak pada meningkatnya jumlah kasus Covid-19 karena semakin cepat dilakukan, maka akan semakin cepat pula mengetahui kondisi Covid-19 di daerah itu,” ujar Ganjar sebagaimana dilansir Antara. Terlepas dari itu, Ganjar memohon bantuan dari masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan terutama menggunakan masker dan tidak berkerumun. “Saya masih berharap dan meminta, memohon kepada masyarakat agar memberikan dukungan, tidak berkerumun, pakai masker. Masker lah yang paling utama sebenarnya. Terus kemudian aware peduli, ya kalau (harus) jaga jarak,” katanya. Terkait dengan lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Ganjar juga mengaku telah memperhatikan ramainya cerita soal pemulasaraan jenazah yang disebut-sebut antre panjang akibat kurangnya tenaga. “Terima kasih juga dari Muhammadiyah membantu, dari NU membantu, dari ormas membantu. TNI Polri membantu, sehingga timnya kita tambahi SDM,” ujarnya.