Jowonews

Warga Papua Audiensi ke Gedung Berlian

Warga Papua Audiensi ke Gedung Berlian

Jowonews.com – GEDUNG BERLIAN – Aliansi Masyarakat Pembaharuan Kota Semarang melakukan audiensi ke DPRD Provinsi Jateng, Jumat (17/6/2022). Tujuan mereka yakni mendukung otonomi khusus dan daerah otonomi baru di Papua. Saat berdiskusi, salah satu peserta audiensi yang merupakan Warga Papua dan sudah lama menetap di Jateng, Samuel, memohon DPRD Provinsi Jateng bisa ikut menyuarakan keinginan Papua tersebut. Dia mengatakan masyarakat Papua ingin sejahtera dan pemekaran wilayah adalah salah satu strategi untuk mencapai keinginan tersebut. Mendengarnya, 2 Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jateng Saeful Hadi dan Tri Mulyantoro mengaku sangat apresiatif dengan tujuan kedatangan aliansi itu. Dalam hal ini, pihaknya akan membuat surat laporan audiensi kepada Pimpinan DPRD. “Selanjutnya, surat diteruskan ke DPR RI bahwa kami, dari DPRD Provinsi Jateng, mendukung Aliansi Masyarakat Pembaharuan,” ucap Saeful. Senada, Tri Mulyantoro juga menambahkan untuk tidak terlena dengan LSM Asing yang notabene tidak memberikan keuntungan banyak bagi warga Papua. Karena, persoalan mengenai pemekaran, pembagian luas tanah, dan lain-lain itu harus dibicarakan oleh banyak pihak, tidak hanya aliansi di Jateng tapi lebih banyak masukan dari berbagai warga, khususnya warga Papua.  “Kami berterimakasih dengan kunjungannya karena ini adalah wujud Bhineka Tunggal Ika, Pancasila satu kesatuan dari Sabang sampai Merauke. Tidak hanya itu, kami juga akan turut ikut serta dalam pembentukan RUU Pemekaran baru, mendukung agar masyarakat Papua sejahtera dengan adanya provinsi baru,” ujar Tri.

Gambang Suling, Lirik, Chord dan Arti Lagu Bahasa Indonesia

Gambang Suling, Lirik, Chord dan Arti Lagu Bahasa Indonesia

Lagu Gambang Suling merupakan lagu yang tak asing di telinga masyarakat Jawa Tengah (Jateng). Bagaimana tidak? Lagu ini hingga sekarang masih menghiasi daftar putar pada sejumlah radio daerah. Lirik lagu gambang suling diciptakan oleh seorang maestro kenamaan asal Jawa Tengah bernama Ki Narto Sabdo. Selain dikenal sebagai seorang dalang wayang kulit legendaris, Ia juga telah menciptakan hingga ratusan gending jawa ataupun lagu-lagu populer yang digemari masyarakat. Judul-judul lagu populer ciptaan Ki Narto Sabdo antara lain Ngundhuh Layang, Prau Layar, Klinci Ucul dan tentu lagu Gambang Suling yang sedang kita bahas saat ini. Inspirasi Lagu Gambang Suling Lagu Gambang Suling tercipta dari kekaguman Sang Maestro terhadap suling yang mampu mengeluarkan nada-nada indah. Kadangkala seruling atau orang Jawa biasa menyebutnya dengan suling, digunakan sebagai salah satu instrumen musik saat pagelaran wayang kulit. Karena gambang suling berasal dari daerah Jawa Tengah, maka lirik lagu ini sering dinyanyikan anak-anak desa dengan bahasa Jawa ‘medhok’-nya. Lirik gambang suling sangat sederhana dan mudah dipahami. Sehingga cepat dihafal dan dinyanyikan oleh siapa saja. Lirik Gambang Suling dan Artinya dalam Bahasa Indonesia Gambang suling kumandang swarane(Gambang suling berkumandang suaranya) Thulat-thulit, kepenak unine(Tulat-tulit, enak bunyinya) Uuuuunine mung nrenyuhake(Bunyinya mengharukan) Bareng lan kentrung, ketipung, suling(Bersama kentrung, ketipung, dan suling) Sigrak kendangane(Mantap bunyi kendangnya) Chord Gambang Suling Berikut adalah chord gambang suling yang dapat kamu coba.

Komunitas Seniman Magelang Luncurkan Konten Terminal Mendut

Komunitas Seniman Magelang Luncurkan  Konten Terminal Mendut

MAGELANG – Seniman Komunitas Lima Gunung, Magelang, meluncurkan kanal Youtube “Terminal Mendut” untuk menyebarluaskan khasanah budaya lokal. Peluncuran ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Pengasuk Pondok Pesantren API Magelang, K.H. Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), di Studio Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (16/4/2022). Inisiator sekaligus Presiden Lima Gunung, Sutanto Mendut, menjelaskan kanal Youtube tersebut pada nantinya akan berisi konten terkait kebudayaan, kesenian dan kuliner. Ia berharap upaya yang pihaknya lakukan dapat menjawab tantangan zaman yang serba digital. Hal senada juga disampaikan Gus Yusuf. Ia berharap Terminal Mendut ini dapat mengangkat kearifan lokal, geliat seni dan kebudayaan. Selain itu, Terminal Mendut ini dapat menjadi media untuk saling belajar, meskipun jargonnya “Goblok Bareng”. “Dari yang goblok ini, nanti sedikit demi sedikit dapat hilangnya gobloknya. Sehingga kami berharap jadi media untuk saling belajar dan silaturrahmi,” kata Gus Yusuf, dikutip dari Antara Jateng. Di tengah hantaman derasnya budaya-budaya asing, lanjutnya, mau tidak mau perlu ada inovasi agar budaya lokal jjuga ikut muncul ke permukaan. Salah satunya memanfaatkan media sosial agar warnanya lebih beragam. Foto: Doc. Antara Jateng